Macam-macam alat pengepresan

Macam-macam alat pengepresan

"Macam-macam alat pengepresan"

1.  Setrika biasa

Seterika adalah salah satu alat untuk menerika, sebaiknya dipilih seterika yang ada pengatur panasnya, karena ada bahan pada suhu tertentu tidak tahan panas seperti silk.

2.  Setrika uap

Setrika uap adalah salah satu setrika yang tidak penggunaannya tidak perlu membutuhkan pelembab, karena ada bagian tertentu yang disi air, apabila tombol ditekan maka akan mengeluarkan uap. Ini lebih praktis karena tidak perlu membasahi atau menyemprot bahan.
Sebelum menerika sebaiknya seterika di coba pada lap pencoba, agar pakaian tidak gosong atau kotor.

3.  Setrika uap untuk industri busana

Setrika uap yang digunakan pada industri busana berbeda dengan setrika uap untuk konsumsi rumah tangga, karena setrika uap untuk industri busana mempunyai tabung gas dan mesin seterika. Dengan seterika uap akan menghasilkan seterikaan yang lebih rapi atau tidak menimbulkan bekas-bekas putih atau efek mengkilap pada bahan yang disetrika.

4.  Papan seterika

Papan setrika ini sebelum dipergunakan harus disetel terlebih dahulu tentang tinggi rendahnya papan tersebut disesuaikan dengan orang yang menggunakan sehingga tidak melelahkan.

5.  Papan seterika lengan

Papan setrika lengan ini dapat dipakai untuk menerika bagian pakaian yang kecil di samping untuk lengan juga dipakaian bayi dan rampuh-rampuh bahu yang perlu sekali dimasukkan lobang lengan pada papan ini akan lebih mudah.

6.  Alat penyemprot/pelembab

Alat ini dipakai jika setrika bukan uap. Bagian-bagian pakaian yang akan disetrika dibasahi menggunakan alat penyemprot ini. Apabila akan memampat semua bahan yang berkilau harus dialat dengan lap pemampat dibasahi dan disemprot baru disetrika.

7.  Lap pemampat (Alat Pemampat)


Lap pemampat ini ada 2 yaitu bahan yang tebal dari flanel dan yang tipis dari katun. Kegunaan lab yang tebal digunakan pada bahan yang berkilau sedang yang tipis/katun digunakan untuk bahan yang tahan panas (cheesecloth).

8.  Lab pencoba

Untuk lap pencoba ini disediakan di dekat setrika, setiap kali akan menerika dicobakan terlebih dahulu pada lap pencoba baru pada bahan.

Tujuan dari kegiatan ini agar apabila kotor tidak langsung pada bahan, dan jika alat setrikanya panas tidak langsung pada bahan sehingga gosong.

Yang perlu diperhatikan lap pencoba dapat menggunakan perca dari setiap bahan yang akan diseterika, karena dapat mengetahui kekuatan panas seterika tersebut pada bahan. Misalnya : jika terjadi kerut pada kain, yang disebabkan oleh panas seterika maka hal ini dapat mengurangi nilai busana.

9.  Tailor’s ham

Tailor’s ham ini adalah alat pemampat yang berbentuk silinder atau melengkung, membulat yang dapat dibuat sendiri seperti bantal, digunakan untuk memampat bagian-bagian yang sulit dan melengkung seperti garis-garis bias pada prinses menuju ke pinggang (melengkung) dan bagian-bagian lain yang tidak datar.

10.  Papan pemampat

Papan pemampat ini dibuat dari kayu yang sudah dihaluskan, gunanya adalah untuk menstabilkan bahan yang sudah dimampat. Agar tidak berubah bentuk. Misalnya bahan dari wol, setelah dimampat setrika diangkat, lalu digantikan oleh papan pemampat ini sampai panasnya berkurang, sebab kalau langsung dilepas tidak ada manfaatnya papan pemampat ini.
GB. 10. Papan Pemampat

11.  Mesin pemampat

Apabila ada mesin pemampat seperti di atas lebih praktis lagi tanpa alat pelembab yang lain. Pemakaiannya seperti mesin foto copy. Bahan diletakkan lalu ditutup, tekan tombol sesuai dengan aturan yang dikehendaki. Jika ada pengatur waktu nanti akan dapat membuka sendiri sehingga hasilnya lebih bagus rapi dan tidak berubah bentuk.

12.  Lipit bentuk

untuk membuat pakaian yang rapi jangan lupa selalu disetrika setelah dijahit. Perhatikan gambar 8. Lipit bantuk kup setelah dijahit diseterika. Diarahkan ke sisi apabila kup pinggang. Pertama diseterika dari bagian buruk jangan lupa disemprot dahulu baru kemudian dimampat atau dipres, kalau dari bagian baik dialas dengan lap pemampat baru diseterika.

13.  Kampuh

Untuk memampat kampuh buka pada bahan juga sama seperti pada gambar 9. Setelah dimampat hasilnya rapi dan lurus.

14.  Kelim

Untuk menentukan kelim yang bagus lurus dan rapi sebelumnya perlu diseterika, lalu disamakan ukurannya. Perlu diperhatikan apabila ada jarum pentul kalau akan menerika dilepas terlebih dahulu karena nanti akan membekas bila jarum pentul ikut diseterika dan akan menggores pada alat seterika.

15.  Melekatkan fliselin

Untuk merekatkan fiselin bahan diletakkan dahulu yang lurus, rata di atas papan seterika kemudian kain fiselin di atas bahan tersebut disemprot / dialas basah lalu dimampat. Untuk mendapatkan pressing yang bagus tidak digosok tetapi ditekan lagi. Di samping itu bentuk juga tidak mulur atau berubah karena gosokkan. Yang perlu diperhatikan setelah proses pressing tersebut jangan dilipat atau ditekuk melainkan diletakkan lurus sampai dingin agar selama proses pendinginan tidak mengalami perubahan bentuk.


Perawatan bahan/pakaian antara lain:

1.Disimpan dalam almari diberi kapur barus agar berbau harum dan tidak dimakan ngengat.
2.ada yang berbentuk butiran dapat dipakai untuk penyimpanan bahan.
3.Untuk penyimpanan bahan brokat jangan dihanger atau digantung karena mulur, sebaiknya disimpan dalam bungkus dengan kertas payung.

0 komentar:

Post a Comment