Tenunan (Woven)

Tenunan (Woven)

"Tenunan (Woven)"


Kalau Anda memperhatikan selembar kain, maka Anda akan mengetahui arah panjang dan lebar kain, serta pinggir kain atau tepi kain. Ketika Anda mengamati kain dengan lebih teliti maka Anda bisa melihat kain dengan lebih teliti maka Anda bisa melihat susunan benang-benang yang sejajar dan searah dengan tepi kain dan benang-benang yang melintang.
Benang-benang yang sejajar pinggir kain disebut dengan Benang Lusi. Sedangkan benang yang melintang disebut dengan Benang Pakan. Benang lusi dan benang pakan saling menyilang satu sama lain.
Setiap bahan tenunan mempunyai pinggir atau tepi kain (selvage) sepanjang kedua sisi kain dan biasanya dibuat lebih tebal dengan cara memakai benang gintir atau memperbanyak jumlah benang lusi dibandingkan pada bagian tengah kain. Lebar pinggir kain bervariasi seAndar 0,5 cm sampai 1 cm. Hal ini bertujuan untuk menguatkan kain dan melindungi benang-benang supaya tidak mudah bertiras.
Selalu pastikan bahwa benang-benang pakan ada pada sudut yang tepat pada tepi kain (selvage). Hal ini menunjukkan bahwa bahan terletak pada lajurnya atau sesuai dengan arah serat (grain line) suatu hal yang harus dipertimbangkan ketika Anda memotong bahan.
Kekencangan dari suatu tenunan tergantung pada jumlah benang-benang lusi dan benang-benang pakan dalam setiap 1 cm2. Hal ini biasa disebut dengan Tetal Kain. Banyaknya benang lusi per 1 cm dan benang pakan per 1 cm masing-masing disebut dengan tetal lusi dan tetal pakan.
Konstruksi tenunan dibedakan berdasarkan silang tenunan, yaitu silang dasar dan silang dasar yang divariasi. Ada tiga macam silang dasar, yaitu silang polos, silang kepar, dan silang satin. Dalam perkembangannya ada bermacam silang tenunan tetap pada dasarnya merupakan variasi dari ketiga silang dasar tersebut, kecuali untuk tenunan yang berpola (patterned).

(1)Kain Tenun Dengan Silang Polos

kursus menjahit


Silang polos merupakan silang paling tua dan paling banyak digunakan diantara persilangan yang lain. Diperkirakan 80% dari semua silang tenunan adalah silang polos dan turunannya. Silang polos merupakan silang yang paling sederhana dengan permukaan yang sama antara bagian baik dan bagian buruk kain.
Karena persilangan antara benang-benang pakan dan lusi pada silang polos paling banyak jika dibandingkan dengan silang yang lain, maka silang polos adalah tenunan paling kuat. Selain kuat anyaman polos mudah diberi desain, misalnya permukaan dicap, dibatik, disulam dan lain sebagainya. Beberapa tenunan dengan anyaman polos yang terkenal adalah kain muslin, mori, nansook, voile, organdi, blaco dan sebagainya.

(2)Kain Tenun Dengan Silang Kepar (Twill)

Silang kepar adalah suatu persilangan yang benang-benang lusinya menyilang di atas atau di bawah dua benang pakan atau lebih, dengan silangan benang lusi sebelah kiri atau kanan bergeser satu benang pakan atau lebih untuk membentuk garis diagonal atau garis kepar.
Kain dengan silang kepar jarang dicap karena tekstur permukaannya sudah menarik dengan adanya garis-garis kepar tersebut. Namun kain kepar yang berasal dari serat sutera atau serat lain yan ringan sering dicap. Kain kepar tidak mudah kotor karena kotoran hanya cenderung menempel pada permukaan garis kepar.
Beberapa tenunan dengan silang kepar antara lain drill, jeans, denim, gabardin dan sebagainya.

(3)Kain Tenun Dengan Silang Satin

Efek yang panjang, baik arah lungsi maupun kearah pakan menempati sebagian besar permukaan kain, tidak ada titik silang, yang berimpit melainkan tersebar merata. Pergeseran yang panjang-panjang membuat efek kain yang lebih berkilau dibanding dengan tekstil dengan efek pendek-pendek. Namun kekurangannya adalah tenunan cenderung menjadi kendor.
Satin biasanya dibuat dari benang-benang filamen sutera maupun serat buatan seperti rayon, nilon dan sebagainya. Satin dibuat dari benang kapas, kainnya dimerser disebut sateen atau satine.

Karena sedikitnya jumlah silangan pada satin menyebabkan benang-benang berimpit satu sama lain dan menghasilkan sifat-sifat kain yang lebih halus, berkilau, lembut dan melangsai. Satin terutama baik dipakai sebagai kain lapis karena dengan banyaknya jumlah lusi maka tenunan lebih kuat dan karena satin licin, tidak menempel pada badan karena keringat.

0 komentar:

Post a Comment