, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Cara Mengambil Ukuran dan Ukuran

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Cara Mengambil Ukuran dan Ukuran

Cara Mengambil Ukuran dan Ukuran


2.1.3.1 Cara Mengambil Ukuran


Pembuatan pola dasar dengan teknik konstruksi maupaun teknik komputer
memerlukan ukuran badan yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan pola
dasar. Sebelum mengambil ukuran badan seseorang harus memperhatikan bentuk
bahu, badan, pinggang dan panggul karena pada bagian-bagian tersebut berbeda
pada setiap orang. Hal ini membuat setiap pola yang akan dibuat berlainan juga.
Orang yang diukur sebaiknya menggunakan busana yang pas di badan agar
ukuran yang diambil akurat (Soekarno, 2002 : 12 ). Pengambilan ukuran
dilakukan dengan menggunakan bantuan pita ukur atau sering disebut dengan
meteran untuk mengambil ukurannya dan pada bagian tertentu dapat digunakan
alat bantu berupa veterban yang diikatkan, antara lain pada bagian lingkar badan,
lingkar pinggang dan lingkar panggul. Sikap seseorang yang diambil ukurannya
atau model harus berdiri tegak lurus dengan tujuan ukuran yang dihasilkan akurat.
Menurut ( Muliawan Porrie, 2002 : 2 ) teknik pengukuran yang baik akan
mempengaruhi hasil busana. Dari sinilah dapat disimpulkan bahwa pengukuran
yang tepat maka pola yang dapat dibuat dimungkinkan akan tepat pula.

Pengukuran dalam pembuatan pola busana terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan, yaitu:

a. Sebaiknya tubuh diukur memakai pakaian dalam yang baik (tidak terlalu
sempit dan tidak terlalu longgar),
b. Di sekeliling tubuh tidak dipasang pita ukur secara ketat sehingga menekan
otot, misalnya otot perut, panggul, dan dada,
c. Sebaiknya pita ukur diletakkan dengan tekanan yang ringan dan merata,
untuk mendapatkan ukuran yang benar,
d. Berdiri tegak dan tidak mengganggu orang yang sedang menguukur,

e. Memberi tali pada bagian pinggang, dada, dan panggul untuk memudahkan
pengukuran dan menghasilkan ukuran yang lebih tepat,
f. Memberi tanda ukur pada bagian yang akan diukur (peter ban), minimal pada
bagian pinggang dan dada,
g. Mengambil ukuran secara tepat, teliti, dan sistematis (Soekarno, 2002:12)

Pola konstruksi dan pola komputer dapat dibuat dengan beberapa sistem,
setiap sistem membutuhkan ukuran yang berbeda-beda. Ukuran merupakan bagian
yang paling penting dalam pembuatan busana. Cara pengambilan ukuran harus
betul-betul diperhatikan karena baik tidaknya busana ditentukan oleh ketepatan
dalam pengambilan ukuran. Setiap sistem mempunyai cara tersendiri dalam
menggambar pola. Cara menggambar pola dapat dimulai dengan cara
menggambar pola belakang terlebih dahulu dan badan depan terpisah
(Dressmaking) badan depan dan belakang dikonstruksikan bersatu dengan letak
badan depan sebelah kanan (Soen), badan depan dan belakang dikonstruksikan
terpisah dengan letak badan depan disebelah kiri (Meyneke), pola badan dan
depan dikonstruksikan bersatu dengan letak badan depan disebelah kiri
(Charmant), dan sebagainya.Pembuatan pola dasar dengan teknik konstruksi dan
teknik komputer memerlukan ukuran badan dan cara pengambilan ukuran badan
juga harus tepat agar pola dan busana yang dihasilkan pas dengan badan. Berikut
adalah cara mengambil ukuran dan ukuran untuk pola kemeja dan gaun pesta.

Cara mengambil ukuran badan pria menurut Pelatihan Griya Apac (2005: 4) adalah

sebagai berikut:


a. Lingkar leherdiukur melingkar leher dalam
keadaan licin.
b. Panjang bajudiukur mulai dari sambungan depan
dan belakang sampai 5 cm di bawah selangkang,
atau panjang yang diinginkan.
c. Lingkar badandiukur bagian badan yang terbesar
dalam keadaan licin (mengelilingi badan depan
dan badan belakang)
d. Lebar punggungdiukur 7 cm dari tulang leher ke
bawah dari ujung bahu kanan sampai bahu kiri.
e. Panjang lengandiukur dari ujung bahu sampai 3
cm di bawah pergelangan
f. Lingkar Mansetdiukur lingkar pergelangan tangan
ditambah 5 cm (sudah termasuk untuk kancing)
g. Panjang bahu diukur dari pangkal leher sampai
sendi lengan atas

Cara mengambil ukuran badan wanita menurut Djati Pratiwi (2001:9-10),

adalah sebagai berikut:


a. Lingkar leher (LL) diukur sekekliling batas leher bawah, dengan meletakkan
jari telunjuk ditekuk leher atau diukur tambah 1 cm.
b. Lingkar badan (LB) diukuru sekeliling lingkar badan atas yang terbesar, mulai
dari puncak dada, diukur pas ditambah 4 cm atau dengan menyelakan 4 jari
c. Lingkar pinggang (LPc) diukur sekeliling pinggang pas
d. Tinggi panggul (TP) diukur dari bawah ban petar sampai batas panggul
e. Lingkar panggul (LPa) diukur sekeliling lingkar panggul atau badan bawah
yang terbesar, diukur pas, kemudian ditambah 4 cm atau diselakan 4 jari
f. Panjang punggung (PP) diukur dari tulang leher belakang yang menonjol ke
bawah sampai di bawah ban petar pinggang
g. Lebar punggung (LP) diukur dari tulang leher belakang yang menonjol 9 cm,
kemudian diukur datar dari batas lengan kiri sampai kanan
h. Panjang sisi (PS) diukur dengan menyelakan pengaris di bawah ketiak,
kemudian diukur dari batas penggaris bawah sampai bawah ban peter pinggang
dikurangi 2 sampai 3 cm
i. Panjang muka diukur dari tekuk leher di tengah muka ke bawah ban petar
pingang
j. Lebar muka (LM) diukur 5 cm di bawah lekuk leher tengah muka, lalu diukur
datar dari batas lengan kiri sampai kanan
k. Tinggi dada (TD) diukur dari bawah ban petar pinggang tegak lurus ke atas
sampai puncak tinggi dada

l. Lebar bahu (LB) diukur dari lekuk leher di bahu atau bahu yang paling tinggi
sampai titik bahu yang terendah atau yang paling ujung
m.Ukuran uji (UU) atau ukuran kontrol di ukur dari tengah muka di bawah ban
petar serong melalui puncak buah dada ke puncak lengan terus serong ke
belakang sampai tengah belakang pada bawah ban petar
n. Panjang rok muka, sisi dan belakang diukur dari bawah ban petar sampai
panjang yang dikehendaki
o. Lingkar lubang lengan (LLL) diukur sekeliling lengan: pas ditambah 2 cm
untuk lubang lengan tanpa lengan dan ditambah 4 cm untuk lubang lengan
yang akan dipasangkan lengan
p. Panjang lengan pendek (PLPd) diukur dari puncak lengan kebawah ± 3cm di
atas siku
q. Panjang lengan panjang (PLP) diukur dari puncak lengan sampai pergelangan
tangan
r. Lingkar lengan panjang (LLP) lingkar pergelangan diukur melingkar pas
ditambah 3 cm


0 komentar:

Post a Comment