, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Cara pengambilan ukuran sistem bunka

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Cara pengambilan ukuran sistem bunka

Cara pengambilan ukuran sistem bunka



Pembuatan pola dasar sistem bunka pengambilan ukuran tubuh adalah
dengan cara ukuran diambil pas (Eri Novida, 2009: 11-12). Penambahan
dilakukan pada saat pembuatan pola. Sebab yang dikatakan pola dasar adalah
dasar dari bentuk manusia. Pola yang sudah ada garis-garis kupnat atau lipit
pantas, bearti pola tersebut sudah mengalami perubahan menyesuaikan bentuk
pinggang atau sisi atau bentuk lain. Fungsi ukuran adalah :
1. Sebagai data dalam pembuatan pola dasar, baik pola dasra flat
pattern (pola datar) maupun pola pilir (drapping)
2. Sebagai dasar untuk pengembangan desain-desain baru
3. Merupakan referensi didalam pengecekan pola
4. Membantu didalam pengepasan
5. Mengetahui besar dan bentuk badan untuk menggambar pola
6. Produksi/pembuatan busana diperlukan ukuran
7. Penilain hasil produksi (hubungan antara badan dan busana yang
dibuat)

Ukuran yang diperlukan dalam pengambilan sistem bunka (Eri Novida, 1999: 6)
Gambar 2.5
Panjang punggung
Panjang punggung : diukur dari lekuk leher
atau tulang leher belakang sampai pada garis
kepinggang (pita ukuran lurus)
Lingkar badan : diukur pas
melingkari badan terbesar atau
melalui titik puncak payudara dan
diukur rata muka dan belakang

Lingkar pinggang : diukur sekeliling pinggang
pas atau pita ukuran diligkarkan pada pinggang
yang paling kecil sehingga pita ukuran tidak
bergeser keatas dan kebawah (sebelumnya
sesudah diikat dengan peterban)

Panjang punggung : diukur dari lekuk leher
atau tulang leher belakang sampai pada garis
kepinggang (pita ukuran lurus)

Cara membuat pola

POLA DASAR SISTEM BUNKA
SKALA 1:4
Langkah membuat pola sistem bunka
1. Membuat garis pertolongan (dapat dilihat gambar 2.6 sebagai berikut:)
Keterangan gambar 1
1. Panjang punggung = 37,5
2. Lebar pola bagian bawah =
2
LB + 4 = 47
3. Lebar pola bagian atas adalah sama dengan lebar pola bagian bawah
(urutan nomor 2 sama dengan urutan nomor 3)
4. Nomor 4 sama dengan nomor 1 yaitu = panjang punggung


5. Batas ketiak adalah / lingkar badan adalah :
6
LB + 7 =21,3
6. Batas sisi bagian muka sama dengan batas sisi bagian belakang
7. Nomor 7 adalah batas awal garis sisi
8. Batas lebar punggung adalah =
6
LB +2,5 =16,8
9. Batas lebar muka adalah =
6
LB + 4 = 18,3
GAMBAR 2
POLA DASAR SISTEM BUNKA
SKALA 1:4

10. Kerung leher belakang adalah
20
LB + 2,9 = 7,2. Garis tegak lurus keatas
adalah
3
1 dari 7,2 = 2,4
11. Panjang bahu belakang diperoleh dengan cara :
 Garis batas lebar punggung diturunkan
3
1 dari lebar belakang (
3
1 x
7,2 = 2,4) buat garis tegak lurus ke kanan atau kesamping 2 cm
 Hubungkan titik ujung leher ke titik ujung bahu yang 2 cm
 Jadi garis nomor 11 adalah panjang bahu belakang. Bahu belakang
lebih panjang dari bahu muka, karena bahu belakang menggunakan
kupnat
12. Membentuk kerung lengan bagian belakang
 Dari batas titik bahu yang turun
3
1 leher belakang, garis tegak lurus
dibagi dua sama panjang
 Dari titik tengah tersebut beri tanda turun 2 cm. Tanda turun 2 cm ini
adalah tanda awal untuk memulai membentuk kerung lengan menuju
ketiak
13. Garis sisi belakang dan muka, diperoleh dengan cara :
 Batas garis sisi (nomor 7) pada bagian pinggang digeser ke kiri = 2 cm
 Hubungkan titik ketiak ke titik yang digeser 2 cm tadi
14. Garis leher muka bagian atas diperoleh dengan cara :
 Dari titik atas garis tengah muka ukur ke kiri = lebar leher belakang –
0,2 (7,2 – 0,2 = 7,0)
 Dari titik 7cm diturunkan 0,5
15. Garis leher muka bagian bawah diperoleh dengan cara :
 Dari titik atas garis tengah muka ukur ke kiri = lebar leher belakang +
(7,2 + 1 = 8,2 cm)
 Dibuat garis membentuk segi empat menuju titik leher bagian atas
yang turun 0,5
16. Kerung leher muka dibentuk dengan cara :
 Dari sudut segi empat dibuat garis diagonal dengan panjang setengah
dari lebar leher
 Bentuk garis leher mulai dari bagian atas yang turun 0,5 cm menuju
garis diagonal dan sampai pada titik tengah muka
17. Panjang bahu bagian muka diperoleh dengan cara :
 Garis batas lebar punggung dari atas diukur dua kali, turun bahu
belakang (2,4x2=4,8) jadi turun 4,8
 Dari batas turun 4,8 cm dibuat garis tegak lurus ke kiri tanpa diukur
(tidak diukur)
 Dari titik leher yang turun 0,5 cm dibuat garis bahu bagian muka
dengan ukuran adalah panjang bahu belakang dikurangi 1,8 cm
Contoh :

Panjang bahu belakang lebih panjang dari bahu muka, karena bahu
belakangmenggunakan kupnat, berarti lebar kupnat bahu belakang =
1,8 cm
18. Kerung lengan bagian muka dibentukdengan cara :
 Garis tegak lurus (batas lebar muka) dibagi dua sama panjang dari
titik ujung bahu menuju garis batas ketiak
 Dari titik pertengahan beri tanda turun 2 cm, tujuannya adalah dari
titik turun 2 cm ini kita mulai membentuk kerung lengan menuju
ketiak
19. Turun tengah muka
 Garis pinggang pola dasar bagian muka tidak rata seperti garis
pinggang pola bagian belakang, karena badan bagian belakang agak
rata, jadi garis pinggang dapat dibuat rata, tetapi badan atau tubuh
bagian muka perempuan tidak rata. Yang diperoleh dengan cara :
2
1 garis pertolongan siku-siku pada leher bagian bawah
20. Garis pinggang bagian muka
Untuk membentuk garis pinggang baru pada pola bagian muka diperlukan
menentukan garis tinggi puncak/dada dengan cara :
 Garis batas lebar muka dibagi 2 sama panjang
 Dari titik tengah digeser ke sisi atau ke kiri 0,7 cm
 Dari titik yang digeser 0,7 cm dibuat garis tegak lurus ke bawah atau
ke garis pinggang
 Garis pinggang bagian muka dibentuk sebagaimana terlihat pada
gambar

21. Batas tinggi puncak dada

Untuk menentukan batas tinggi puncak adalah garis tinggi puncak diturunkan
dari garis batas ketiak = 4 cm, kemudian titik yang turun 4 cm diberi tanda
silang. Apabila anda menginginkan menentukan letak dan lebar kupnat atau
lipit pantas pada pola dasar, anda dapat mengikuti keterangan berikut ini.
Keterangan cara menentukan letak dan lebar kupnat :
 Untuk menentukan lebar kupnat diperlukan ukuran lingkar pinggang.
Untuk memudahkan anda dalam berlatih atau mencoba membuat pola
dasar yang dilengkapi dengan kupnat, maka gambar pola berikutini
diberikan sebagai contoh ukuran lingkar pinggang 64 cm
Urutan keterangan cara membuat pola meneruskan urutan nomor yang
sudah dijelaskan sebelumnya.

0 komentar:

Post a Comment