, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Cara penggunaan penggaris pola

Cara penggunaan penggaris pola



les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Cara penggunaan penggaris pola

 Pengambilan ukuran



Pengertian ukuran pada pembuatan pola busana, adalah bilangan yang
menunjukkan besar kecilnya satuan ukuran atau benda. Pembuatan pola bunka
sebenarnya ukuran diperlukan lingkar badan, lingkar pinggang dan panjang
punggung, karena dari ukuran tersebut dapat diperoleh lebar pola dasar, batas
ketiak, lebar muka, batas kerung leher dan lebar punggung. Setelah ke lima
ukuran tersebut diperoleh pada akhirnya akan ditemukan ukuran panjang bahu,
panjang muka, panjang sisi, lingkar kerung leher dan lingkar kerung lengan. Dari
pertimbangan ukuran lingkar badan maka akan didapatkan beberapa ukuran yang
lain, maka sebelum memulai membuat pola dilalukan perhitungan secara cermat,
sehingga pada saat membuat pola sudah langsung menggunakan ukuran yang
sudah dihitung sebelumnya. Dalam membuat pola dasar sistem bunka ini
bardasarkan perbandingan ukuran tubuh, sehingga kecil kemungkinan hasilnya
akan gagal. Kalau terjadi kegagalan kemungkinan besar disebabkan karena salah
dalam menghitung perbandingannya (membagi, menambah dan mengurangi).
Pengukuran ukuran tubuh adalah berdasarkan hasil dari analisa bentuk
tubuh, sehingga dari hasil analisa tersebut dapat ditetapkan posisi apa saja yang

akan diukur. Untuk mendapatkan ukuran dengna tepat, kita memerlukan peter ban
untuk memudahkan pengambilan ukuran pada lingkar badan, lingkar pinggang
dan lingkar panggul diikat terlebih dengan sikap tubuh badan tegak dan lurus,
paandangan lurus, kedua kaki rapat dan tangin lurus pada sisi.
(Eri Novida, 2009:11-12) dalam pembuatan pola dasar sistem bunka
pengambilan ukuran tubuh adalah dengan cara ukuran diambil pas. Penambahan
dilakukan pada saat pembuatan pola. Sebab yang dikatakan pola dasar adalah
dasar dari bentuk manusia. Pola yang sudah ada garis-garis kupnat atau lipit
pantas, bearti pola tersebut sudah mengalami perubahan menyesuaikan bentuk
pinggang atau sisi atau bentuk lain. Fungsi ukuran adalah :
a. Sebagai data dalam pembuatan pola dasar, baik pola dasra flat pattern (pola
datar) maupun pola pulir (drapping)
b. Sebagai dasar untuk pengembangan desain-desain baru
c. Merupakan referensi didalam pengecekan pola
d. Membantu didalam pengepasan.


Tujuan pengukuran



, untuk:
a. Mengetahui besar dan bentuk badan
1) Untuk desain
2) Untuk menggambar pola
b. Produksi/ pembuatan busana diperlukan ukuran badan/ untuk membuat suatu
busana
c. Penilaian hasil produksi (hubungan antara badan dan busana yang dibuat)
Dalam pengambilan ukuran tubuh ada hal yang perlu diperhatikan
sebelumnya (Erna Setyowati 2006 : 3-4) diantaranya adalah :
 Bagi yang mengambil ukuran
c. Menyiapkan catatan, alat tulis dan perlengkapan seperti : peterban, pita
ukur, penggaris.
d. Cara pengambilan badan harus teliti, tepat dan sistematis tidak boleh
terpengaruh pada ukuran pakaian yang dipakai pada saat model diambil
ukurannya
 Bagi orang yang diambil ukuran badannya

e. Badan dalam posisi tegak lurus tidak boleh memberi bantuan pada
orang yang mengambil ukuran
f. Sebaiknya memakai pakaian yang pas dengan badan, jangan memakai ikat
pinggang dan semua barang yang ada dikantong dikeluarkan karena
akan berpengaruh pada saat pengambilan ukuran
g. Untuk memakai letak pinggang dan panggul yang tepat maka pinggang
dan panggul diikat dengan peterban hingga tidak bisa naik atau turun
h. Model yang diukur jangan terlalu banyak bergerak karena akan
berpengaruh pada saat pengambilan ukuran.
(Soekarno, 2002:12) Pengukuran dalam pembuatan pola busana
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
h) Sebaiknya tubuh diukur memakai pakaian dalam yang baik (tidak
terlalu sempit dan tidak terlalu longgar),
i) Di sekeliling tubuh tidak dipasang pita ukur secara ketat sehingga
menekan otot, misalnya otot perut, panggul, dan dada,
j) Sebaiknya pita ukur diletakkan dengan tekanan yang ringan dan merata,
untuk mendapatkan ukuran yang benar,
k) Berdiri tegak dan tidak mengganggu orang yang sedang mengukur, dan
garis pandang sejajar dengan letak tinggi mata.
l) Memberi tali pada bagian pinggang, dada, dan panggul untuk
memudahkan pengukuran dan menghasilkan ukuran yang lebih tepat,
m) Memberi tanda ukur pada bagian yang akan diukur (peter ban), minimal
pada bagian pinggang dan dada,
n) Mengambil ukuran secara tepat, teliti, dan sistematis
o) Sebaiknya letakkan pita ukuran dengan tekanan yang ringan dan
merata, untuk mendapatkan ukuran yang benar.
p) Memberi tanda pada pinggang yang paling kecil, gunakan pita ukuran
lebar ± 0,5 cm.
q) Sebaiknya posisi yang mengukur di sebelah kanan depan si model/
peragawati.
r) Menyiapkan daftar ukuran tubuh (sesuai dengan urutan ukuran tubuh)
untuk mempermudah/ menghemat waktu dalam bekerja.

0 komentar:

Post a Comment