, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Kualitas bordir

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Kualitas bordir

Kualitas bordir


menurut Hery Suhersono, (2011: 58-59) secara garis besar
ditentukan oleh:

Peralatan


Alat yang digunakan mempengaruhi kualitas hasil dari bordiran tersebut. Untuk
menghasilkan karya bordir yang berkualitas dibutuhkan alat yang sesuai dengan
standar kualitas.


Sumber Daya Manusia yang Profesional


Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang penting dalam
membuat bordir yang berkualitas. SDM itulah yang menentukan kualitas bordir.
Hal itu dikarenakan SDM memiliki rasa untuk dapat menyesuaikan dengan selera
pasar dan mode yang sedang berkembang saat itu serta saat yang akan datang.
Untuk mendukungnya diperlukan tenaga yang professional dan ahli dibidangnya
yang saling mendukung seperti seorang desainer bordir dan pembordir. Desainer


bordir dan pembordir yang professional, kreatif, dan inovatif dibutuhkan untuk
menghasilkan seni bordir yang berkualitas serta selalu disesuaikan dengan
kemajuan dunia mode agar tidak monoton dan membosankan. Sekarang ini masih
banyak pengusaha bordir yang memaksakan pembordirnya bekerja rangkap
sebagai desainer bordir, Bahkan ada juga yang sebaliknya. Dengan cara ini pun
dapat dihasilkan karya seni bordir, tetapi hasilnya tidak ideal atau tidak efisien.
Pembordir jarang menguasai ilmu desain secara mendalam. Begitu pun desainer
bordir yang merangkap sebagai pembordir akan terganggu imajinasi dan
waktunya bila mengerjakan pekerjaan lain. Apalagi jika yang dikerjakan adalah
produk massal yang membutuhkan kualitas, kreatifitas (nilai seni), dan kuantitas.
Tentu saja besar atau kecil gangguan ini akan berpengaruh negatif bagi karya
bordir yang dihasilkan.


Kerapatan setikan



Jika menggunakan mesin jahit, panjang pendek setikan diatur dengan gerakan
tangan, sedangkan pada mesin bordir panjang pendek setikan diatur dengan
gerakan kaki. Setikan yang baik adalah setikan yang rapi, rapat, tidak saling
bertumpuk serta tepat pada gambar motif. Setikan yang rapi dan tidak saling
bertumpuk dapat dihasilkan apabila gerakan antara kaki dan tangan seirama, hal
itu akan menghasilkan hiasan bordir yang bagus.


Susunan benang dan loncatan benang motif



Susunan benang akan mempengaruhi hasil bordiran, sehingga tegangan benang
atas harus lebih kendor sedikit daripada tegangan benang bawah. Dalam
membordir perlu diperhatikan bentuk motifnya karena akan mempengaruhi arah
loncatan benangnya. Loncatan benang yang arahnya sesuai dengan bentuk motif
akan membuat bordiran menjadi bagus. Contoh untuk bentuk motif yang runcing
atau bulat dapat dibordir dengan tusuk lompat serong, akan tetapi dalam
mengerjakannya perlu diperhatikan bagian-bagian mana yang harus dikerjakan
dengan tusuk lompat serong, jika motifnya bulat maka kalau sudah sampai di
tengah harus dikerjakan dengan tusuk lompat lurus. Untuk motif yang tidak terlalu
lebar dapat dibordir dengan tusuk lompat isi benang kor, sedangkan untuk motif
yang tidak terlalu besar dapat dibordir dengan tusuk suji cair penuh, dan lain-lain.

0 komentar:

Post a Comment