, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Mekanisme Pencelupan

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Mekanisme Pencelupan

Mekanisme Pencelupan




Mekanisme pencelupan dengan zat warna naftol terdiri

dari 4 pokok, yaitu :

(1) Melarutkan naftol (membuat naftolat)
Zat utama yang dipergunakan untuk pelarutan zat
warna naftol adalah soda kostik. Pelarutan naftol
dilakukan dengan dua cara yaitu :
(a) Cara dingin
Zat warna naftol didispersikan dengan spiritus
diaduk rata ditambah larutan soda kostik,
kemudian ditambah air dingin
(b) Cara panas
Zat warna naftol didispersikan dengan koloid
pelindung (TRO) diaduk rata ditambah larutan
soda kostik kemudian ditambah air panas. Zat
warna naftol yang larut akan berwarna kuning
jernih

(2) Pencelupan dengan larutan naftolat


Zat warna naftol tidak larut dalam air dan tidak
mempunyai afinitas terhadap serat selulosa. Akan
tetapi setelah dilarutkan menjadi larutan naftolat yang
larut dalam air timbul afinitasnya, sehingga serat
dapat tercelup. Bahan yang telah dicelup tersebut
perlu diperas, sebelum dibangkitkan dengan garam
diazonium untuk mengurangi terjadinya
pembangkitan warna pada permukaan serat yang
dapat menyebabkan ketahanan gosok yang kurang.

(3) Diazotasi

Garam diazonium yang dipergunakan sebagai
pembangkit pada pencelupan zat warna naftol dapat
berupa basa naftol, yaitu senyawa amina aromatik
maupun garam diazonium, yaitu basa naftol yan telah
diazotasi. Apabila telah berupa garam diasonium,
maka dengan mudah dapat dilarutkan dalam air
dengan jalan menaburkannya sambil diaduk terus.
Akan tetapi apabila masih dalam bentuk basa naftol
maka perlu didiazotasi terlebih dahulu dengan

menggunakan asam chlorida berlebihan dan natrium
nitrit pada suhu yang sangat rendah.

(4) Pembangkitan


Naftolat yang telah berada di dalam serat perlu
dibangkitkan larutan garam diazonium agar terjadi
pigmen naftol yang berwarna dan terbentuk di dalam
serat.
Setelah pigmen Zat warna naftol dalam serat
bereaksi pembangkitan selesai, selanjutnya perlu
dilakukan penyabunan panas untuk menghilangkan
pigmen naftol yang terbentuk pada permukaan serat,
sehingga memperbaiki tahan gosok dan
mempertinggi kilapnya.

0 komentar:

Post a Comment