, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pola sistem So-En

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Pola sistem So-En

Pola sistem So-En


1). Cara mengambil ukuran


a) Lingkar Badan : diukur sekeliling badan terbesar dengan
posisi cm tidak terlalu kencang dan tidak terlalu longgar.
b) Lingkar Pinggang : diukur pas sekeliling pinggang
c) Panjang Punggung : diukur dari tulang belakang lurus
sampai batas pinggang
d) Panjang Lengan : diukur dari bahu terendah sampai
panjang yang diinginkan
e) Tinggi Panggul : diukur dari pinggang sampai batas
panggul terbesar pada bagian belakang
f) Lingkar Panggul ; diukur melingkar pada pinggul
yang paling tebal secara horizontal dengan tidak terlalu
ketat
g) Panjang Rok : diukur dari pinggang sampai panjang rok
yang diinginkan
2). Ukuran yang dibutuhkan untuk menggambar pola dasar
sistem So-en
a) Lingkar Badan : 88 cm
b) Lingkar Pinggang : 66 cm
c) Panjang Punggung : 37 cm
d) Panjang Lengan : 24 cm
e) Tinggi Panggul : 16 cm
f) Lingkar Panggul : 96 cm
g) Panjang Rok : 50 cm
3). Cara menggambar pola dasar sistem So-en ( skala 1:6)
a) Pola dasar badan

Menggambar pola konstruksi sistem So-en, dimulai dengan
ukuran badan. Cara mengkonstruksi pola badan yaitu :
A - B = ½ ukuran lingkar badan ditambah 5 cm.
A dan B dihubungkan dengan garis putus-putus.
A - C = 1/6 lingkar badan ditambah 7 cm.
A - D = ukuran panjang punggung.
Buat garis empat persegi dari A ke B, A ke D, D ke D1 dan B ke
D1 dan C ke E dihubungkan dengan garis putus-putus.
Garis C dengan E dibagi dua dengan nama E1.
E1 - E2 = 0,5 cm.
E2 dibuat garis bantu sampai ke garis pinggang diberi nama titik
d. Dengan demikian selisih pola badan bagian muka dengan
pola badan bagian belakang adalah 1 cm.
C - F = 1/6 lingkar badan ditambah 4,5 cm (buat garis vertikal).
A - A1 = 1/20 lingkar badan ditambah 2,7 cm.
A dengan A1 dibagi tiga, sepertiga bagian dipindahkan dari A1
ke A2, lalu dibuat garis leher belakang seperti gambar.
a - a1 = A1 - A2.
a1 - a2 = 2 cm.
Hubungkan titik A2 dengan a2, ukuran panjang bahu dibagi dua
dinamai titik H.
H - H1 = 6 cm(panjang kup), dengan lebar kup 2 cm, lalu buat
kup seperti gambar.
Buat garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari a2 terus ke
E2 dengan besar lekukan pada ketiak berpedoman kepada ½
jarak dari F dengan E2 dan ditambah 0,5 cm.
d - d1 = 2 cm, lalu dihubungkan dengan E2 (garis sisi pola
belakang).
D - d3 = 1/10 lingkar pinggang.
Hubungkan d3 dengan H.
D - d3 ditambah d1 - d2 = ¼ lingkar pinggang.
d2 - d3 = besar kup.
B - B1 = A - A1.
B - B2 = B - B1.
B1 - X = 0,5 cm.
B1 dengan B2 dibuat garis persegi, pada sudutnya dinamakan
titik O. Titik O dan B2 dibagi dua, setengah bagian dipindahkan
ke garis O dan B diberi nama titik O1.
Hubungkan X dengan O1 terus ke B2 seperti gambar (garis
leher pola bagian muka)
E - F1 = 1/6 ukuran lingkar badan ditambah 3 cm.
Buat garis vertikal sampai kegaris A dengan B, dinamakan titik b
b - b1 = 2 kali ukuran a - a1
Ukur panjang bahu dari X ke X1, melalui titik b1
F1 - f1 = ½ F - E2

Bentuk lingkar kerung lengan pola bagian muka mulai dari X1
melalui f1 menuju E2 seperti gambar
D1 - G = O - O1
d - g = 2 cm
G - G1 = 1/10 lingkar pinggang, hubungkan g dengan E2
G - G1 ditambah G2 - g = ¼ lingkar pinggang
G1 - G2 = besar kup, pada garis tengah antara G1 dengan G2
dibuat garis bantu sampai ke garis badan, diturunkan 4 cm, lalu
dihubungkan dengan G1 dan G2
Besar kup pola so-en ditentukan oleh perbandingan ukuran
lingkar badan dengan lingkar pinggang, jika perbedaan
ukurannya banyak maka kupnya menjadi besar, karena pada
sisi jaraknya hanya 2cm. Jika ditemukan ukuran kup lebih dari 4
cm, sebaiknya kup dipecah menjadi dua dengan ukuran yang
sama besar, antara kup yang satu dengan yang lainnya diberi
jarak dua cm, dan panjang kup yang kedua dikurangi 2 cm dari
kup utama.
b) Pola lengan
Ukuran yang diperlukan
- Lingkar kerung lengan : 40 cm (diukur dari pola
badan muka dan belakang)
- Panjang lengan : 24 cm
- Tinggi puncak lengan : 12 cm

Keterangan pola lengan

A - B = panjang lengan.
A - C = ¼ ukuran lingkar kerung lengan ditambah 3 cm (tinggi
puncak lengan).
A - E = ½ ukuran lingkar kerung lengan.
A - F = ½ ukuran lingkar kerung lengan ditambah 1,5 cm.
A - A1 = 1/3 A – F.
A - A3 = 1/3 A - E
E1 = 1/3 dari E - A.
A1 - A2 = 1,5 cm.
A3 - A4 = 1,8 cm.
E1 - E2 = 1,3 cm.
Hubungkan F dengan A2 terus ke A (lingkar kerung lengan
bagian belakang), hubungkan A dengan A4 terus ke E2 dan E
seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian muka)
Untuk membentuk sisi lengan pola dasar sitem So-en,
tergantung pada ukuran panjang lengan. Untuk lengan panjang
ujung lengan dibentuk pada bagian muka dan belakang,
sedangkan untuk lengan pendek ujung lengan tidak dibentuk.
Untuk lebih jelasnya akan digambar kedua ukuran yaitu lengan
pendek dan lengan panjang.
Untuk menentukan lengan panjang, dibuat garis vertikal
dari titik E dan F sampai panjang lengan.
Garis B dan B1 dibagi dua.
B1 - B2 = 1 cm lalu bentuk seperti gambar (pola bagian muka).
J - j1 = 1 cm, lalu bentuk seperti gambar (pola bagian belakang).
Untuk menentukan lengan pendek, diukur dari titik A ke O
panjang lengan, buat garis horizontal dari O ke H dan dari O ke
G.
H - H1 = 2 cm, hubungkan H1 dengan E seperti gambar (sisi
lengan bagian muka).
G - G1 = 2 cm, hubungkan F dengan G1 seperti gambar (sisi
lengan bagian belakang).

0 komentar:

Post a Comment