, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pencelupan (Dying)

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Pencelupan (Dying)

Pencelupan (Dying)




Teori Pencelupan




Pencelupan adalah pemberian warna secara menyeluruh pada
kain tekstil secara merata di semua bagian (uniform) dengan
menggunakan zat warna.


Pencelupan pada umumnya terdiri dari melarutkan atau
mendispersikan zat warna dalam air atau medium lain, kemudian
memasukkan bahan tekstil ke dalam larutan tersebut, sehingga
terjadi penyerapan zat warna ke dalam serat. Penyerapan ini
terjadi karena reaksi eksotermik (mengeluarkan panas) dan
keseimbangan. Jadi pada pencelupan terjadi tiga peristiwa
penting, yaitu :


1) Melarutkan zat warna dan mengusahakan agar larutan zat
warna bergerak menempel pada bahan. Peristiwa ini disebut
migrasi.
2) Mendorong larutan zat warna agar dapat terserap menempel
pada bahan. Peristiwa ini disebut adsorpsi.
3) Penyerapan zat warna dari permukaan bahan ke dalam
bahan. Peristiwa ini disebut difusi, kemudian terjadi fiksasi.
Pada tahap ini diperlukan bantuan luar, seperti : menaikkan
suhu, menambah zat pembantu lain seperti garam dapur,
asam dan lain-lain.


 Zat Warna


1) Klasifikasi Zat Warna



Zat warna dapat digolongkan menurut cara diperolehnya, yaitu
zat warna alam dan zat warna sintetik.
Berdasarkan sifat pencelupannya, zat warna dapat
digolongkan sebagai zat warna substantif, yaitu zat warna
yang langsung dapat mewarnai serat dan zat warna ajektif,
yaitu zat warna yang memerlukan zat pembantu pokok untuk
dapat mewarnai serat.


Berdasarkan warna yang ditimbulkan zat warna digongkan
menjadi zat warna monogenetik yaitu zat warna yang hanya
memberikan arah satu warna dan zat warna poligenetik yaitu
zat warna yang memberikan beberapa arah warna.

Penggolongan lainnya adalah berdasarkan susunan kimia
atau inti zat warna tersebut, yaitu zat warna – nitroso, mordan,
belerang, bejana, naftol, dispersi dan reaktif.

0 komentar:

Post a Comment