, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Penarikan benang bawah

Penarikan benang bawah

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Penarikan benang bawah


Sebelumnya turunkanlah gigi mesin dengan memutar tombol yang ada
(ket. gambar no.16).
Langkah-langkah dalam mengeluarkan benang bawah:
 Arahkan tuas penekan sepatu ke atas (a).
 Pegang ujung benang yang menjulur pada jarum dengan
tangan kiri, sementara tangan kanan memutar roda pengatur
sehingga jarum bergerak turun (b).
 Benang bawah akan terpancing naik ke atas (c).
 Tariklah benang bawah yang keluar (d).
 Satukan benang bawah dan atas dengan menariknya bersamasama
(e).

(h) Pengoperasian mesin jahit manual.


(1) Mengatur tegangan benang.


Untuk dapat menghasilkan tusuk-tusuk mesin (setikan) yang baik kuat,
rata, persilangan sama pada jahitan, kita perlu mengatur tegangan
benang atas dan bawah. Tegangan ke dua benang atas dan bawah

harus seimbang, kekuatan ukuran harus sama kuat atau tidak longgar
(kendor).
Tegangan yang seimbang akan menghasilkan setikan yang baik,
halus, rata dan kuat. Benang atas dan bawah tepat bersilangan di
tengah-tengah lapisan kain.
 Apabila setikan bagian atas longgar (mudah terlepas bila ditarik,
setikan tidak terlihat persilangannya, terlihat seperti benang halus),
maka kencangkan sekrup sekoci (a).
 Aturlah mur pengatur tegangan benang, arahkan (putar) ke arah
nomor lebih besar (b).

 Jika setikan bagian bawah longgar (benang bawah mudah terlepas
bila ditarik, maka kendurkan sekrup sekoci (c).
 Periksa mur pengatur tegangan benang, putar dan arahkan ke
nomor lebih rendah (d).

(2) Mengatur jarak setikan



Pengaturan jarak setikan harus memperhatikan jenis bahan yang akan
dijahit. Setikan yang bagus adalah yang tidak terlalu rapat (kecil-kecil)
sehingga dapat menyebabkan bahan berkerut, bahkan kesalahan
akibat jarak yang terlalu rapat dapat menyebabkan kesulitan dalam
pembongkaran dan dapat mengakibatkan kain menjadi robek.
 Kain berat dan tebal = 10 setikan untuk 2,5 cm (1 inch)
menggunakan jarum nomor 16.
 Kain berat ringan = 12 setikan untuk 2,5 cm (1 inch)
menggunakan jarum nomor 14.
 Kain sedang tipis = 14 setikan untuk 2,5 cm (1 inch)
menggunakan jarum nomor 11.

Sebaliknya jarak setikan yang terlalu lebar (setikan lebar-lebar) akan
mengurangi kekuatan dari jahitan itu sendiri. Untuk mengatur rapat,
renggang, atau panjang pendeknya setikan perhatikan bagian pengatur
jarak setikan yang terdiri dari :
 Tiang pengatur jarak setikan dan maju mundur setikan (a).
 Mur pengatur atau pengunci jarak setikan (b).
Nomor yang tertera pada piringan kanan kiri tiang pengatur jarak
setikan menunjukkan kerapatan setikan.

 Nomor/angka 7 menunjukkan setikan yang renggang atau
panjang.
 Nomor/angka 15 menunjukkan jarak setikan yang sedang.
 Sedangkan angka 30 menunjukkan jarak setikan yang rapat
(setikan kecil-kecil).

Agar jarak setikan sesuai yang kita inginkan cobalah membuat setikan
pada perca sebelum memulai jahitan. Cara mengatur jarak setikan
adalah sebagai berikut:
 Kendurkan sekrup/mur yang ada di sebelah kiri.
 Naikkan/turunkan tiang pengatur jarak setikan yang diinginkan
dan sekrup/mur dikencangkan kembali.

0 komentar:

Post a Comment