, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Proses Pemantapan Panas

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Proses Pemantapan Panas

Proses Pemantapan Panas



Heat Setting adalah proses fisika kain berupa pemantapa
panas dengan iini distribusi molekul – molekul serat yang
belum teratur akan tertarik dan tersusun sejajar satu dengan
yang lainya, sehingga kestabilan dimensi tercpai, Dan juga
terjadi pengesetan lebar kain sehingga didapat lebar jadi
sesuai dengan ketentuan dan peningkatan penampakan kain.
Disini juga terdpat proses penganjian, pemutih optic dan
pencelupan, Penganjian adalah proses untuk membentuk
lapisan tipis dan megisi celah–celah pada kain.


Tujuan proses penganjian yaitu :


 Menyempurnakan kenampakan kain.
 Menstabilkan dimensi pada kain
 Menambah berat kain.
 Memperbiki kekuatan dan pegangan kain.


Mekanisme Proses



Proses heat setting pada intinya adanya pemanasan kain
sampai suhu tertentu yaitu mendekati titik leleh. Setelah
itu dilakukan pendinginan dengan segera, suhu
pemanasn tergantung dri jenis serat dan cara
pemantapan, pendinginan pada suhu 60o C.


Prinsip Kerja



(1) Impregnasi (penyerapan larutan proses)
Kain dari kereta melalui rol-rol pengantar,swifel
tension dan cloth guider kemudian masuk ke
saturator obat dan rol-rol perendaman. Lalu kain
diperas pada maggle roll dengan tekanan 4,2 kg/cm2.
(2) Pengeringan awal (pre drying)
Dari saturator obat kemudian melewatkan kain pada
rol pengantar, dance roll kemudian mengalami proses
pengeringan awal pada cylinder dryer I dan II.
Dengan tekaan uap pada dryer I + 2,6 kg /cm2 dan
dan dryer II + 0,6 kg/cm2 . Dan hasilnya berupa kain
yang masih lembab karena untuk mempermudah
pada penarikan kearah lebar kain. Dan apabila kain
out dryer terlalu kering pada saat penarikan pada clip
terdapat resiko kain untuk sobek.
(3) Pengaturan Pakan
Saat keluar dari dryer kain melewati rol pengantar
menuju ke deviation roll untuk mengatur pakan agar
tidak miring.
(4) Pengaturan Lebar Kain
Kedua tepi kain ditarik dengan clip stenter (mesin
stenter dan heat sett) atau dengan jarum /pick (pada
mesin wakayama ) yang diatur oleh feeler dan diset
lebasrnya yang telah diatur biasanya + 1-3 cm dari
lebar jadinya. Untuk mengantisipasi penyusutan.
(5) Pengeringan
Setelah proses tersebut kain dikeringkan pada box
chamber dengan suhu + 80-100oC sampai mendekati
titik leleh serat dan disesuaikan dengan tebal tipisnya
kain dan keadaan uap.
(6) Pendinginan
Setelah itu kain melewati cooling roll dengan suhu
20oC selama 6 detik dan keluar melalui playtor.
Dalam keadaan kering dan ditampung pda kereta.

0 komentar:

Post a Comment