, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pencapan tidak langsung

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Pencapan tidak langsung

Pencapan tidak langsung



a) Pencapan etsa putih



Pencapan etsa putih dilakukan pada bahan tekstil yang
dicelup dengan zat warna direk. Pada prinsipnya hampir
sama dengan pencapan direk, hanya zat warna direk
diganti dengan zat pereduksi sedangkan bahan dasar
dicelup dengan zat warna direk.

Pada cara ini zat warna direk akan direduksi oleh zat-zat
pereduksi seperti Ronggalit C (formaldehid suftoksilat)
dan seng oksida (ZuO2) atau titan oksida (TiO2) untuk
membuat putih pada bagian yang dicap dengan zat
reduktor tersebut.

Pencapan etsa warna



Etsa warna atau dengan istilah lain bont etsa adalah
pencapan yang dilakukan pada bahan yang telah
berwarna. Kain yang telah diwarnai dengan zat warnai
direk dicap dengan pasta cap yang mengandung zat
pereduksi dan zat warna lain.
Penghilangan warna dasar dan pemberian zat warna baru
dikerjakan dalam waktu yang sama pada proses fiksasi.
Zat warna yang dicapkan harus tahan terhadap zat –zat
yang digunakan untuk menghilangkan warna dasar
misalnya Ronggalit C.

Zat warna yang ditambahkan dalam pasta antara lain zat
warna bejana, zat warna basa, dan zat warna mordan.

Pencapan Serat Sintetik (Kain Poliester)


Zat warna yang digunakan dan paling sesuai adalah zat warna
dispersi. Zat warna ini memiliki sifat tahan luntur warna yang baik
dan warnanya cerah.


Pengental yang digunakan harus mempunyai viskositas tertentu,
daya lekat kuat, film terbentuk elastis, rata dan mudah dihilangkan.
Pengental yang dipilih tergantung kasa yang digunakan, metode
fiksasi dan jenis kain.


Contoh Resep :


Pasta pengental induk

1) Locust beam 600 g gum 15%
2) CMC 10% 200 g
3) Carbaxy methyl 200 g Starch 10%
Jumlah 1.000 g
Pasta cap
1) Zat warna dispersi 1 – 200 g
2) Air hangat 50C 200 g
3) Pengental induk 500 g
4) Asam sitrat 1 – 3 g
5) Natrium khlorat 2 – 5 g
6) Anti busa/perata 5 – 10 g
7) Pelunak air 0 – 5g
8) Balance Starch 10% x g
Jumlah 1.000 g

Urutan pengerjaan :


1) Pencapan
2) Pengeringan
3) Pengukusan tekanan tinggi 130C selama 30 menit
4) Cuci air dingin
5) Cuci air hangat 60C
6) Cuci sabun dengan sabun 2 g/l, suhu 70C selama 5 – 10
menit. Untuk warna tua dilakukan cuci reduksi (reduction
clearing) dengan Na hidroksida 38Be 2 – 4 ml/l, Na hidrosulfit
2 – 4 g/l dan deterjen 1 ml/l. Suhu 50 – 70C selama 10 menit.
7) Bilas air hangat 60C.
8) Bilas air dingin
9) Pengeringan

0 komentar:

Post a Comment