, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Blus

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Blus

Blus




Jenis busana ada berbagai macam misalnya menurut jenis kelamin yaitu
busana pria, busana wanita. Busana menurut tingkatan usia adalah busana bayi, anakanak,
remaja, dan dewasa. Busana wanita adalah busana yang dipakai oleh kaum
wanita. Busana yang kita pakai hendaknya disesuaikan dengan bentuk tubuh, waktu,
dan kesempatan. Menurut Arifah A Riyanto (2003 : 3-28) macam-macam busana
wanita antara lain bebe atau gaun, blus, bolero, blazer, cardigan, deux piece, rok, sack
dress dan sebagainya

Pengertian Blus
Blus ialah busana luar wanita bagian atas, yang panjang umumnya sampai
panggul atau lebih pendek, baik dipakai dimasukkan ke dalam rok, sedangkan blus
yang panjangnya melewati batas panggul disebut tunik. Blus dikenakan untuk
pasangan rok atau celana (Arifah A Riyanto,2003:5). Menurut Suryawati,dkk blus
merupakan pakaian yang menutupi badan bagian atas sampai dibawah pinggang. Blus
dapat dipakai diluar atau didalam rok atau celana. Blus menurut Chodiyah,dkk
merupakan pakaian bagian atas, berlengan pendek atau panjang. Blus yang baik
merupakan blus yang jika dipakai sesuai dengan ukuran dan bentuk tubuh pemakai,
membuat pemakai menjadi lebih percaya diri. Perkembangan mode busana terus
berkembang dari tahun ke tahun dengan beraneka macam variasi, seperti yang
dikemukakan Velma Mitchell (1985:31) bahwa “Fashion in tailored garments is
continually changing, but the change is slower than with non-tailored clothing.
Perubahan tersebut terletak pada berbagai bagian menyesuaikan dengan
perkembangan mode saat ini. Desain blus yang bervariasi biasa dipadu padankan
dengan renda, kancing, dan lainnya.

Kualitas Blus

Kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karekteristik dari suatu produk atau
layanan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan
atau yang bersifat laten (Evan dan Dean, 2003).
Terdapat beberapa definisi kualitas yang populer di antaranya yang
dikembangkan oleh tiga guru kualitas, yaitu Crosby, Deming, dan Juran. Sedangkan
menurut filsafat jepang, kualitas adalah “zero defect” mengerjakan pertama kali
dengan benar (Evan dan Dean, 2003). Berdasarkan definisi tersebut, dapat
disimpulkan bahwa definisi kualitas bersumber pada dua sisi, produsen dan konsumen, peneliti dan penguji, atau penjual dan pembeli, dalam hal ini adalah desain
blus pola Porrie Muliawan ukuran medium (M) dengan hasil akhir blus pola Porrie
Muliawan ukuran medium (M). Pendefinisian akan akurat jika hasil akhir blus sesuai
dengan desain dan ukuran blus medium (M). Kualitas blus yang baik dapat diketahui
dari pengukuran hasil jadi blus meliputi bagian keseluruhan badan, dan lengan
menggunakan alat ukur berupa metlin ataupun penggaris.


Bahan Utama
Bahan utama atau bahan pokok adalah bahan dasar yang paling banyak
digunakan dalam pembuatan suatu benda (google.com, pengertian bahan utama,
4/5/2013, 16:00). Bahan utama pembuatan blus bermacam-macam tergantung selera
pembuat. Adapun contoh bahan pembuatan blus diantaranya katun, satin, tenun, dan
lain sebagainya sedangkan untuk motif yang digunakan bermacam-macam menurut
selera pembuat. Bahan utama untuk membuat blus ini adalah tenun lurik yang
diproduksi dari desa Sumberrahayu, Sleman, Yogyakarta.


Bahan Pelengkap

Bahan pelengkap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan busana
yang akan dibuat. Bahan pelengkap dapat berupa benang jahit dan benang hias, zipper
atau ritsluiting, kancing, pita, renda, hak atau kancing kait, dan lain-lain


Bahan Pembantu
Bahan pembantu adalah bahan yang digunakan untuk melengkapi bahan
utama. Bahan pembantu diantaranya adalah linning, vislin, padding, dan lainnya

Alat

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan pola dan menjahit adalah pensil,
pita ukur, penggaris, kertas payung, gunting, pendedel, jarum, mesin jahit, karbon
jahit, kapur jahit, setrika, dan rader.


Alat-alat yang diperlukan untuk membuat blus diantaranya adalah: (1) Pensil,
Pensil 2B digunakan untuk membuat pola besar karena pensil 2B warnanya lebih
tebal, dan teksturnya lebih lunak sehingga akan lebih jelas untuk menggambar pada
kertas payung; (2) Pita Ukur, metlin atau pita ukur digunakan untuk mengukur ukuran
badan, dalam penelitian ini menggunakan ukuran standar medium (M) menurut Porrie
Muliawan (1997:102) selain itu pita ukur juga digunakan untuk mengukur saat proses
pembuatan pola; (3) Penggaris, digunakan untuk mempermudah dalam pembuatan
pola untuk membuat garis lurus atau garis lengkung. Macam-macam penggaris yang
digunakan adalah penggaris panggul dan penggaris siku; (4) Kertas Payung, Kertas
payung atau kertas roti digunakan untuk membuat pola dengan ukuran sesungguhnya
yang disebut dengan pola besar; (5) Gunting, digunakan untuk merapikan kelim dan
kain lapis, menggunting kain dan menggunting kertas. Ada beberapa jenis gunting
misalnya gunting kertas, gunting benang, gunting bergerigi, gunting border, gunting
kain; (6) Pendedel, digunakan untuk membuka jahitan apabila terjadi kesalahan pada
saat menjahit; (7) Jarum, jarum memiliki berbagai macam jenis seperti jarum tangan,
jarum mesin, jarum pentul, dan jarum payet; (8) Mesin jahit, mesin jahit digunakan
untuk menjahit bagian-bagian busana yang telah dipotong sesuai dengan pola, untuk
menjadi busana sesuai dengan model yang dikehendaki; (9) Karbon jahit, karbon jahit
berbeda dengan karbon untuk mengetik. Karbon jahit digunakan untuk menjahit,
misalnya untuk memberi tanda pada kain yang akan dijahit dengan menggunakan
rader. Warna-warna karbon jahit antara lain merah, kuning, putih, dan lain
sebagainya; (10) Kapur jahit, kapur jahit merupakan alat untuk member tanda pada
kain. Kapur jahit berbentuk segitiga berupa lempengan dengan berbagai macam
warna; (11) Setrika, setrika berfungsi sebagai alat untuk menyetrika atau melipat bagian-bagian pakaian sewaktu menjahit seperti kampuh, kelim, kerah, dan lain-lain.
Setrika terbuat dari besi baja, bagian-bagiannya antara lain pengontrol panas kabel
dan sebagainya, setrika sendiri ada berbagai model seperti setrika otomatis dan setrika
uap; (12) Rader, rader digunakan untuk memberi tanda batas pada bagian-bagian baju
setelah dipotong. Cara merader yang benar yaitu sebelum merader pola diletakkan
diatas kain dan dibawah kain kemudian diberi karbon dan meradernya tepat pada garis
pola.

0 komentar:

Post a Comment