, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pengoperasian alat menjahit pendukung

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Pengoperasian alat menjahit pendukung

Pengoperasian alat menjahit pendukung



Di bawah ini akan diuraikan tentang pengoperasian beberapa alat menjahit
pendukung, yaitu:


1) Pita ukuran

Pita ukuran dalam proses jahit menjahit digunakan untuk mengambil ukuran
badan serta membantu membuat pola pakaian. Cara menggunaannya adalah
dengan menempatkan ujung lempengan logam, tepat pada bagian yang akan
diukur sampai batas ukuran yang diinginkan. Ukurlah
bagian yang akan diukur, dan sesuaikan cara
mengambil ukurannya dengan bentuk atau bidang yang
akan diukur. Bila ada bagian yang menonjol, maka
ikuti bagian yang menonjol tersebut. Bila bagian
tersebut datar, maka ukurlah secara mendatar pula.
Setelah tepat menempatkan pita ukuran pada bidang
yang akan diukur, catatlah seberapa besar ukuran
bidang yang telah diukur tersebut.


2) Dress marker ruler

Adalah macam-macam penggaris yang digunakan untuk mempermudah
membuat bentuk pola busana, misalnya untuk membentuk garis panggul,
lengkung leher, lengkung lengan dll. Biasanya alat ini terjual dalam satu pak yang
berisi 3 macam dress marker ruler Dengan menggunakan alat-alat ini, akan
dihasilkan bentuk pola yang tepat sesuai dengan yang diinginkan. Caranya adalah
menentukan model serta ukuran badan yang akan dibuat. Selanjutnya, buatlah
polanya. Gunakan dress marker ruler pada bagian-bagian yang membutuhkan
garis lurus dan melengkung. Misalnya untuk membuat atau menggambar bagian
sisi rok, gunakan dress marker ruler khusus untuk rok. Untuk bagian pinggiran
pola yang lurus (tengah muka dan belakang rok) gunakan yang lurus.
Dalam menggunakan dress marker ruler, khususnya yang melengkung, perlu
ketelitian dalam mengambil lengkungannya atau perlu disesuaikan dengan bentuk
lengkungan yang pas atau sesuai. Dengan demikian, hasil lengkungannya tidak
janggal atau kurang bagus.




3) Alat Pemotong
Alat pemotong dalam menjahit digunakan untuk memotong kain, benang, atau
kertas. Alat memotong di antaranya adalah macam-macam jenis gunting (kain,
benang, kertas, zig-zag), dan alat potong istrik. Agar gunting tetap terpelihara
dengan baik, usahakan masing-masing digunakan sesuai kegunaan masingmasing.
Cara menggunakan alat potong tersebut sebagai berikut.



a) Untuk gunting kain, letakkan bahan
pada tempat yang datar, dan guntinglah
kain tersebut dengan tangan (kain tidak
boleh diangkat). Tangan kiri digunakan
untuk menahan bahan agar tidak
bergerak.
b) Untuk gunting benang, biasanya
digunakan untuk memotong tiras
benang dan memotong lubang
kancing, memotong bagian-bagian
yang kecil dll. Caranya, pegang
gunting dengan tangan kanan (ibu
jari masuk ke lubang jari bagian atas
dan jari telunjuk masuk ke lubang
bagian bawah). Selanjutnya
peganglah benda yang akan
digunting dengan tangan kiri.
c) Untuk gunting kertas, caranya seperti seperti gunting kain. Perbedaanya
benda yang dipotong dapat diangkat dan digerakkan.
d) Alat potong listrik biasanya digunakan pada industri busana jadi. Dengan
alat potong ini, maka akan dihasilkan jumlah potongan pakaian dalam
jumlah yang banyak. Caranya, bahan disusun berlapis-lapis, ada pun
panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan yang telah ditentukan.
Letakkan jiplakan pola di atas bahan, beri alat pemberat di atas bahan
agar tidak bergeser. Selanjutnya sambungkan stop kontaknya pada aliran
listrik. Potonglah kain dengan alat pemotong tersebut sesuai dengan pola
yang dibuat. Lakukan pemotongan ini secara perlahan-lahan agar tidak
terjadi kekeliruan atau kesalahan dalam memotongnya.



Alat pemberi tanda





a) Pensil kapur digunakan untuk memberi tanda/detil
pada busana, misalnya letak saku, letak lubang
kancing dll. Caranya, seperti memegang pensil.
Bila perlu, gunakan penggaris agar tandanya lebih
jelas. Untuk menghilangkan bekas kapur, hapuslah
dengan sikat kecil yang terdapat pada bagian atas
pinsil.

b) Kapur jahit berfungsi sama, yaitu untuk memberi tanda pada bahan, bedanya

kapur jahit berbentuk lempengan sedangkan pensil kapur berbentuk pensil.
Cara penggunaannya sama seperti pensil kapur.
c) Rader bergerigi dan tidak bergerigi cara penggunaanya adalah sama.
Perbedaannya adalah bahan atau kain yang akan dirader. Rader bergerigi
untuk kain yang agak tebal, sedangkan rader tidak bergerigi digunakan
untuk kain yang tipis. Cara penggunaanya, pegang rader dengan tangan
kanan, tekan, dan doronglah roda rader tersebut sesuai dengan garis pola.

d) Karbon jahit, digunakan untuk memindahkan

garis pola pada kain. Gunakan warna karbon
jahit yang berbeda dengan kainnya. Terdapat
dua cara dalam menggunakannya. Pertama,
letakkan karbon di antara dua bahan (bagian
buruk kain) dengan cara dilipat (bagian yang
tidak berkapur berhadapan). Kedua, lipatlah
kain sehingga bagian baik kain saling
berhadapan, kemudian letakkan karbon di
atas (di bawah garis pola) dan bawah kain.

0 komentar:

Post a Comment