, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Ciri-ciri Pemasaran Produk

Ciri-ciri Pemasaran Produk

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Ciri-ciri Pemasaran Produk


Mereka yang terlibat dalam pemasaran produk perlu memberi perhatian utama

kepada ciri-ciri produ itu sendiri. Ini berbeda dari pemasaran produk konvensional
di mana lebih berat diberi kepada penghasilan produk saja. Banyak masyarakat
yang setuju bahwa pemasaran produk perorangan atau swasta memerlukan
perhatian yang istimewa Oleh karena itu, ada ciri-ciri tertentu yang sudah
diringkas seperti berikut:


1. Intangibility – Produk tidak dapat dilihat sebelum digunakan dan tidak pula
boleh dipamerkan di dalam sesuatu shelf seperti produk fisikal. Artinya adalah
sulit bagi konsumen untuk melihat atau memeriksa kualitas suatu produk
sebelum secara aktif menggunakannya dan memakainya. Dengan itu, usaha
bagi mempromosikan sesuatu produk itu akan terasa lebih sulit.

2. Inseparability – Di dalam sesuatu produk aspek penjualan dan pembelian
tidak dapat dipisahkan. Dengan itu, kualitas produk menghasilkan proses
penggahsilannya. Jika suatu produk itu baik, maka akan menentukan pula
terhadap harga dan penggasilan akan keuntungan yang dapt kita ambil.


3. Heterogeneity - Wujud output produk dari berbagai interaksi di antara

produsen dengan konsumen. Biasanya, tidak ada dua pengalaman yang serupa
dilalui apabila produk yang sama disampaikan. Contohnya, dua orang yang
sedang sakit menerima produk obat yang sama dari sebuah klinik pengobatan
mungkin mempunyai persepsi yang berbeda terhadap produk yang disediakan
atau pengalaman yang mereka lalui.


4. Perishability - Sesuatu produk yang diberi kepada seseorang konsumen atau
sekumpulan konsumen tidaklah boleh disimpan lama sehingga menimbulkan
kadaluarsa atau ketinggalan zaman, terutama pada produk pangan. Sesuatu
produk hendaklah disediakan masa tertentu (expire date). Jika tidak, maka
akan kehilangan konsumen.


Pemasaran pada dasarnya adalah berkaitan dengan memadankan (matching)
berbagai produk yang disediakan oleh sebuah organisasi atau perusahaan dengan
keinginan – keinginan pelanggan untuk mencapai tujuan - tujuan utama
organisasi. Aktivitas-aktivitas yang digariskan di bawah konsep pemasaran
seharusnya menjadi internal capacity building organisasi dari segi pembentukan
misi dan visi serta objektif, di samping pembaikan struktur, peningkatan
kompetensi di kalangan anggota, proses kerja dan standar, sistem pengurusan
keuangan dan pengurusan budaya kerja organisasi. Strategi-strategi pemasaran
yang disusun dalam memasarkan produk perlulah memberi perhatian kepada atau
sifat kualitas produk.


STORE WINDOW DISPLAY



Pada saat ini banyak sekali dijumpai pusat perbelanjaan yang menciptakan display
khusus untuk mempromosikan suatu produk tertentu. Display tersebut digunakan
untuk menarik konsumen yang berada di toko, sehingga produk akan lebih
mendapatkan perhatian jika mereka meletakan di lokasi inti perbelanjaan seperti;
di sebelah kasir, biasanya barang disusun dalam sebuah rak yang diletakan di
samping, atau dibelakang kasir, di mana konsumen menunggu giliran
pembayaran. Karena ruang display sangat terbatas, perusahaan menginginkan
toko pengecer menyusun produk mereka. Biasanya mereka bersedia menyusun
sendiri display-nya, bahkan akan menurunkan harga pada toko pengecer.


Display dapat diartikan sebagai keinginan membeli sesuatu yang tidak didorong

oleh seseorang, tapi didorong oleh daya tarik atau oleh penglihatan ataupun oleh
perasaan lainnya. Willian. J.Shultz mengemukakan display merupakan usaha
mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong
keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan langsung (direct visual appeal).
Memajangkan suatu barang di dalam toko dan di etalase, mempunyai pengaruh
besar terhadap penjualan. Biasanya kita lihat salah satu cara untuk menjual barang
ialah dengan membiarkan calon pembeli itu melihat, meraba, mencicipi,
mengenakan, dan sebagainya. Berhasilnya self service menjual barang-barangnya
tergantung dari pelaksanaan display, seperti yang banyak kita lihat di
supermarket.

0 komentar:

Post a Comment