, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

5 contoh barang dari kerajinan limbah tekstil

5 contoh barang dari kerajinan limbah tekstil

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
5 contoh barang dari kerajinan limbah tekstil


1. kotak tissu dari limbah kain
2. anting
3. tas
4. dompet
5. kap lampu :)


 Kerajinan Tekstil
contoh gambar barang dari tekstil - Konsep Dasar Kerajinan Tekstil ( limbah tekstil )

A. Prinsip-Prinsip Seni
Tidak semua produk yang berbahan utama tekstil bisa disebut sebagai karya seni, sebab
perwujudannya harus memenuhi prinsip-prinsip berikut:
a. Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis, harus merupakan
    kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna.
b. Complexity (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah
    sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan
    tertentu seperti saling bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkan
c. Intensity (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai estetis
   bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas yang menonjol dalam
   penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau
   ceria yang ditampilkan secara sungguh-sungguh.

B. Pengertian Kerajinan Tekstil
Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai bahan utama.

C. Jenis Kerajinan Tekstil
Jenis produk kriya tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu: benda hias dan benda pakai atau perpaduan dari keduanya. Jenis produk yang termasuk pada benda hias contohnya: hiasan dinding,sarung bantal kursi, produk kerajinan tekstil yang termasuk benda pakai diantaranya: bad cover,sarung bantal, tirai, tutup aqua galon, tutup kulkas, taplak meja makan, tutup tudung saji, dll.

D. Desain Kerajinan Tekstil
         Kerajinan tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal
apabila melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil. Desain merupakan langkah awal dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan memudahkan dalam pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. Dengan demikian desain dapat diartikan sebagai suatu rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada di lingkungan kita.
          Untuk mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang didalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda tersebut.
Suatu desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat dipergunakan. Dalam hal ini terdapat dua macam desain, yaitu structural design (desain struktur) dan decorative design(desain hiasan)
a. Structural Design (desain struktur)
Structural Design (desain struktur) adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur
dari suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu
benda. Contoh deesain struktur: gambaran suatu benda yang akan dibuat dilengkapi dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya.
b. Decorative Design (garnitur)
Decorative Design (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan
busana yang memberikan efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai unsure dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional.
Terdapat tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu: By the color and pattern, By
construction dedtails, By decorative trims. (Davis dalam Mila Karmila, 2006: 27)
a.     By the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu bahan
      tekstil pada busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai decorative design. Contoh :Batik Tapis Tapestry Songket
b.    By construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana disini
      biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil.
     Cnth :: Quilting Smocking Shiring Pintucks
c.     By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain diatas
      permukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain pada permukaan kain. Cnth : Buttons (kancing) Lace (renda) Braids (kepang) Fringe(susur/ekorkuda)
      Pembuatan produk kerajinan tekstil dilakukan dengan cara menentukan jenis benda apa yang
akan dibuat (benda hias atau benda pakai), membuat desain produk, membuat desain hiasan pada
produk, menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil.

E.    Desain Produk dan Pengemasan Kerajinan Limbah Tekstil
PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH TEKSTIL                                      
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik ( rumah tangga ) di mana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah di hasilkan.
Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian, proses penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan, merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan proses penyempurnaan.
        Proses penyempurnaan kapas menghasil kan limbah yang lebih banyak dan lebih kuat dari pada limbah dari proses penyempurnaan bahan sistesis. Gabungan air limbah

PROSES PEMBUATAN TEKSTIL
 Serat buatan dan serat alam (kapas) diubah menjadi barang jadi tekstil dengan menggunakan serangkaian proses. Serat kapas dibersihkan sebelum disatukan menjadi benang. Pemintalan mengubah serat menjadi benang. Sebelum proses penenunan atau perajutan, benang buatan maupun kapas dikanji agar serat menjadi kuat dan kaku. Zat kanji yang lazim digunakan adalah pati, perekat gelatin, getah, polivinil alkohol (PVA)
Mengenal kerajinan kain perca dan pemanfaatan limbah kain perca
Pengertian Limbah Kain Perca
Kain perca adalah kain sisa dalam pembuatan sesuatu misalkan baju, tirai, dll yang sudah tidak terpakai dan biasanya dibikin kain lap atau majun dengan menyatukan/ menjahit beberapa kain perca tersebut dan biasanya dapat dijual kembali.
     Kain perca adalah kain sisa guntingan yang berasal dari pembuatan pakaian, kerajinan atau produk tekstil lainnya. Jahit perca adalah menggabungkan potongan-potongan kain perca dengan cara dijahit tangan atau mesin jahit sesuai rencana. Jahit perca pada dasarnya mempelajari tehniknya bukan bahannya. Patchwork, quilting dan applique merupakan tehnik-tehnik dalam kreasi jahit perca. Patchwork adalah tehnik menjahit, menyusun dan menggabungkan kain perca mengikuti pola berulang sesuai rencana. Applique adalah tehnik membentuk gambar dari potongan kain kemudian menempelkan diatas permukaan kain dasar membentuk pola tertentu. Kedua seni ini kemudian disempurnakan dengan tehnik jahit tindas ( quilt ). Tehnik ini dilakukan setelah menyisipkan dakron atau koldore/ busa angin atau silicon atau kapas, diantara lembaran kain sehingga hasilnya lebih rapi dan memiliki ketebalan yang memberikan keindahan dan keunikan
Kain perca merupakan kain sisa dari hasil produksi pakaian, kain ini biasanya hanya dibuang dan hanya akan menumpuk menjadi sampah. Dengan ide-ide kreatif kain perca dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan yang menarik dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
Banyak cara untuk memanfaatkan kain perca untuk menghasilkan nilai ekonomis tinggi dan dapat dimanfaatkan menjadi peluang usaha yang sangat menguntungkan.
        Kain sisa produksi konveksi dan garmen (kain perca) umumnya hanya dianggap sebagai bahan sisa yang tidak ada manfaatnya, biasanya dibuang oleh mereka, pada akhirnya menjadi limbah atau sampah.
        Dalam industri kerajinan kreatif ternyata kain perca sangai cocok untuk diproduksi jadi berbagai produk kreatif yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Dari limbah kain sisa jahitan yang tampaknya tidak memiliki nilai, bisa diolah dengan ketrampilan kreatif menjadi berbagai macam produk kerajinan yang memiliki fungsi dan harga jual cukup tinggi.
Sisa bahan yang tidak digunakan yaitu kain perca yang dapat dimanfaatkan atau digunakan untuk membuat berbagai macam produk kerajinan, seperti aksesoris, sarung bantal, tas, taplak meja, kotak pensil, dll.
Langkah-langkah membuat desain:
1.      Persiapan bahan dan alat untuk mendesain
2.      Menentukan jenis produk
3.      Mendesain produk yang akan dibuat

Contoh limbah kain perca:
http://img.kreavi.com/img/114-e28b3a0865-kreavi.jpg

Contoh produk kerajinan tekstil dari kain perca:
SARUNG BANTAL SOFA                   Sarung bantal
  https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTcgL_zktSMRxDdn-ZdQFo18quTCtSwTN6cIy7YAGVcwu3gfg9zxA
Berbagai macam AKSESORIS
http://pusatkerajinanflanel.com/wp-content/uploads/2012/10/Bros-Perca-Kode-P1-6.jpg
Tutup Kulkas
    https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTT6LlJWjO_z1JovRSRwOXP1ZD_CU3O_EAVBgjXuY6on2235iSY

Pengemasan produk

http://img.kreavi.com/img/108-9142d3e582-kreavi.jpg

Desain proses produksi kerajinan limbah tekstil ( kain perca)
Seni Kerajinan Perca merupakan perpaduan antara seni tradisional dan kontemporer. Kerajinan Perca merupakan gabungan dua lembar kain yang tengahnya diisi dengan bahan penghangat batting dari silikon. Lapisan atas kerajinan perca bisa terdiri dari gabungan atau salah satu dari patch work atau aplikasi. Ketiga lapisan berbentuk sandwhich dijahit dengan jahitan mesin atau tangan (Delujur). Kerajinan perca dalam berbagai variasi produk, mulai : alas meja, bed cover, selimut perca, hiasan  dinding, sajadah, sarung bantal kursi dll.
          Untuk memulai bisnis kerajinan kain perca, ada beberapa persiapan yang harus perhatikan:
1.   Pertama-tama tentukan ide dan desain produk yang akan Anda produksi. Sesuaikan desain yang Anda buat dengan target pasar yang ingin Anda bidik. Contohnya saja desain warna-warni cerah untuk konsumen anak-anak dan remaja, sedangkan untuk konsumen ibu-ibu bisa memilih desain yang lebih simpel dengan warna yang lebih kalem.
1.      Perluas pengetahuan dan kemampuan Anda dengan membaca buku-buku kreasi perca maupun searching model-model baru dari internet. Langkah ini cukup penting agar produk Anda tidak ketinggalan zaman.
2.      Persiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan selama proses produksi berlangsung. Mulai dari mesin jahit, benang, jarum, gunting, dan lain sebagainya.
3.      Jalin kerjasama dengan pemasok kain perca. Bisa saja Anda mendapatkan kain perca dari tukang jahit di sekitar kota Anda, atau dari toko-toko kain yang memiliki sisa potongan kain cukup banyak.
Langkah-langkah  membuat produk kerajinan limbah tekstil (kain perca)
1.    Menentukan jenis benda apa yang akn dibuat { benda hias atau benda pakai)
2.     Membuat  desain hiasan pada produk kerajinan kain perca
3.    Menyiapkan bahan  untuk membuat produk kerajinan kain perca
4.    Menyiapkan alat untuk membuat produk
5.    Menyiapkan cara/langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil
6.    Membuat produk kerajinan dari kain perca
7.    Pengemasan produk
     Bahan dan Alat Pembuatan Produk Kerajinan Tekstil
a.       Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: bahan utama dan bahan pelengkap. Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis benda yang akan dibuat, fungsi dari benda tersebut,serta teknik yang akan digunakan.
b.      Secara umum bahan utama yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil adalah bahan tekstil yang tebuat dari serat alam atau serat polyester baik itu berupa kain tenun, rajut, kempa, ataupun berupa benang/tali, contoh bahan-bahan tekstil yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kriya tekstil adalah kain katun, kain satin, benang katun, benang nylon, tali koor, kain flanel, dan pita.
c.       Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan pelengkap memiliki fungsi memperindah atau menyempurnakan tampilan benda yang dibuat. Penggunaan bahan pelengkap pun sama dengan bahan utama yaitu harus disesuaikan dengan jenis benda yang dibuat,fungsi benda, serta teknik pembuatan yang digunakan. Bahan pelengkap yang umumnya digunakan adalah bahan tekstil yang terbuat dari serat alam ataupun polyester seperti kain pelapis/pengeras, busa pelapis, dakron, kain furing, renda, pita dan retsluiting.
d.      Alat yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: alat utama dan alat penunjang. Alat utama terdiri dari: mesin jahit, alat-alat menjahit,gunting, pita ukur, papan landasan dan lain-lain. Adapun alat penunjang terdiri dari: mata itik, lem,lilin bakar, pemidangan, jarum T dan lain-lain.
Membuat  aneka kerajinan tangan dari kain perca. Di sini anda  dapat belajar membuat sarung bantal sofa, tas wanita, taplak kulkas, sajadah, tempat pensil, dompet,dll.,  .
Dengan memanfaatkan kain perca (potongan2 kain) yang mudah didapat dan relatif murah, dapat dihasilkan aneka kreasi yang cantik dan bermanfaat. Cara membuatnyapun tidak sulit, selain itu untuk mempermudah anda dalam belajar, ada  beberapa contoh gambar produk  yang dapat mendukung.

Macam-macam tusuk jahit

Menjahit dengan cara konvensional dengan menggunakan tusuk lebih memiliki nilai estetika yang tinggi daripada menggunakan mesin jahit. Karena motif yang rumit pun bisa dilakukan dengan menggunakan teknik tusuk jahit.
Menjahit dengan menggunakan teknik tusuk jahit ini biasanya digunakan untuk menghias sebuah pakaian atau barang jahitan lainnya.
Berikut adalah beberapa macam teknik tusuk dalam menjahit dan hiasan yang biaa digunakan.
Ragam tusuk
1.        Tusuk jelujur
Tusuk jelujur merupakan teknik jahit dengan menggunakan tusuk jahit yang paling sederhana. Teknik dengan tusuk ini biasanya digunakan untuk membuat serutan atau menyatukan dua lembar kain agar sewaktu dijahit tidak bergeser. Kekuatan jahitan tusuk jelujur ini tidak terlalu kuat sehingga hasil jahitan mudah diurai kembali.
2.        Tusuk tikam jejak
Tusuk tikam jejak merupakan tusuk jahitan yang hasilnya apabila dilihat dari bagian atas tusuknya menyerupai jahitan mesin, namun apabila dilihat dari bawah seperti jahitan tangan.
Jarak antar tusukan bagian bawah dua kali dari jarak tusukan bagian atas. Teknik tusuk tikam jejak ini biasanya digunakan untuk membuat pola jahitan berupa garis, tangkai maupun batang pohon.
3.      Tusuk rantai
Merupakan tusuk jahitan yang digunakan untuk menghias dengan bentuk menyerupai rantai. Teknik tusuk rantai ialah tusukkan jarum pada bawah kain, kemudian tusukkan lagi kebawah dan keatas disebelah tusukan pertama dengan melingkarkan benang, kemudian tarik sehingga benang melinkar pada hasil jarum dan membentuk pola menyerupai rantai.
4.      Tusuk silang
Tusuk silang yaitu teknik tusuk jahitan dengan cara memasukkan jarum dari bagian atas kanan pola jahitan  kekiri bawah, kemudian kekanan bawah (sejajar dengan tusukan pertama  ). Lalu tusukan dimulai dimulai dari kanan bawah kekiri atas dan seterusnya, maka akan tampak hasil jahitan yang menyilang.
5.      Tusuk festoon
Tusuk feston yaitu teknik tusuk menjahit yang digunakan untuk mengakhiri atau menyempurnakan tiras, seperti tiras pinggiran pakaian bayi ataupun lengan pada baju, secara dasar teknik digunakan untuk merapikan hasil jahitan.
6.      Tusuk flanel
Tusuk flanel yaitu teknik tusuk menjahit yang biasa digunakanuntuk merekatkan atau mengelim bagian pinggir busana yang diobras. Pada umumnya teknik digunakan untuk model busana dari bahan pakaian yang mahal. Selain itu teknik ini juga bisa digunakan untuk menghias, misalnya unuk menghasilkan sulaman bayangan.
                     https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSARXasGF2W1SGTkGx-wC1TQQ4DeiDrU0Qzi-0KmnyDKkJ15ZUFPg         http://1.bp.blogspot.com/_MfJ67cpswa0/SrpWgR0_PaI/AAAAAAAAAQk/q4xDYMIUEzU/s400/tusuk+jelujur.bmp
                    https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ3MO-gwIiVugYgfgzPxVgBHKzLogN1cXzKFjtmk5PadH9-nlQ4                        https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQHRnDSlMJb7bMEPGKcaxobQGrocaHtww4MLYBeOhh1hqX_c1-qWw
            https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS8hAj6ujuRyt5DzYa-eejZlVxLVjlNDwJ9trkX1vfHWfzDZ4WpQQ                          https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRrccQiYujGTzDjdIzeQ-Xy-TZCBeK3P1K_jSHfTDvydOwtZt8g
Cara Membuat Kerajinan Keset Dari Kain Perca
cara membuat kerajinan
·         Potong kain perca berbentuk segi empat dengan ukuran kurang lebih 5 x 5 cm atau 8 x 8 cm, bisa disesuaikan keinginan Anda.
·         Lipat diagonal potongan kain perca tersebut membentuk segitiga seperti yang terlihat pada gambar (a), kemudian lipat kain ke dalam hingga membentuk seperti gambar (b) dan kembali lipat sampai seperti gambar (c).
·         Lakukan kegiatan diatas sebanyak-banyaknya.
·         Sebagai alas keset, Anda bisa menggunakan kain perca dengan ukuran yang lebih besar dan dibentuk sesuai degan keinginan. Misalnya saja berbentuk oval, segi empat, kupu-kupu, ikan, atau pola unik lainnya.
·         Kemudian sambungkan potongan-potongan kain perca yang telah dibentuk seperti gambar (c), sehingga memenuhi bentuk pola yang telah disiapkan.
·         Bila pola sudah terhias dengan cantik, produk siap dikemas dan dipasarkan.
kain perca

Membuat Sarung Bantal Sofa

Bahan dasar dan alat2
Kain katun
http://1.bp.blogspot.com/_OzMvnOqfsiA/TIzHxs8AFOI/AAAAAAAAADM/nG2yOu9aICM/s320/Foto0736.jpg
Penggaris, gunting, meteran, benang, jarum pentul, jarum jahit
              http://4.bp.blogspot.com/_OzMvnOqfsiA/TIzJgZdc9VI/AAAAAAAAADU/Xq0x8wblj9k/s320/Foto0741.jpg
Kain viselin (kain keras
berperekat bila di setrika)                    Busa Angin                             Mesin Jahit
http://1.bp.blogspot.com/_OzMvnOqfsiA/TIzK3tWkMCI/AAAAAAAAADc/K8uJwP9OQx0/s320/Foto0740.jpg                   http://3.bp.blogspot.com/_OzMvnOqfsiA/TIzLoCFchvI/AAAAAAAAADk/yN7fPUMuZtQ/s320/Foto0739.jpg                http://1.bp.blogspot.com/_OzMvnOqfsiA/TIzP7ucUAXI/AAAAAAAAAEE/fJxdlX2lutk/s320/Foto0732.jpg

             Velcrow (perekat)                          Biku-biku (renda)                      
             http://4.bp.blogspot.com/_OzMvnOqfsiA/TIzOCdko5pI/AAAAAAAAADs/7ENFC5PO2aQ/s320/Foto0742.jpg             http://4.bp.blogspot.com/_OzMvnOqfsiA/TIzPRs3vBpI/AAAAAAAAAD8/3If6Cho5CRM/s320/Foto0747.jpg         

I. Membuat Sarung Bantal Sofa
1. Gunting 4 macam kain katun motif ukuran 20x20 cm sebanyak 8 lembar (masing-masing motif 2 lembar), gunting busa angin ukuran 40x40, 2 lembar, gunting biku2 spanjang 40 cm sebanyak 4 helai.
2. Sambung kain katun dengan dijahit mesin. Buat 2x (2 lembar)
http://4.bp.blogspot.com/_OzMvnOqfsiA/TIzScmPvhNI/AAAAAAAAAEM/_E3PKwCsEJw/s320/Foto0745.jpg
3. Pasang biku-biku (renda) di jahitan sambungan. Buat 2 x
http://3.bp.blogspot.com/_OzMvnOqfsiA/TIzTPOeYioI/AAAAAAAAAEU/LmlC1bqAWJU/s320/Foto0746.jpg
4. Pasang busa angin sebagai lapisan. Buat 2x
http://2.bp.blogspot.com/_OzMvnOqfsiA/TIzVbTeyd5I/AAAAAAAAAEc/wDwB39z7V10/s320/Foto0748.jpg
5. Satukan 2 lembar katun yang sudah dipasang busa tadi dengandijahit mesin. Bagian atas jangn dijahit, untuk pasang resluiting.
6. Pasang resluiting di atasnya.
Lihat hasilnya, cantik bukan...?
http://4.bp.blogspot.com/_OzMvnOqfsiA/TIzXYvhvQiI/AAAAAAAAAEk/We1GmVZ0afc/s320/Foto0750.jpg       https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT5AhKjfjPrAXVl6tH46n9kX6OkX0zuNA6u4YIAciii52UrN-N4hw
Kunci Sukses
Kreativitas dan ketekunan Anda dalam merangkai potongan-potongan kain sisa menjadi produk baru yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi, menjadi kunci kesuksesan bagi Anda ketika menjalankan bisnis daur ulang kain perca. Meskipun kejenuhan terkadang menghampiri kita ketika memproduksi aneka macam kerajinan, namun dengan tekad dan niat yang kuat, Anda bisa melalui hambatan tersebut dan terus berkarya menciptakan produk-produk baru yang diinginkan para konsumen. Carilah ide-ide segar untuk menciptakan produk baru yang tentunya digemari para pelanggan.

Perilaku Wirausahawan
1.    Perilaku Instrumental                                                                                                                                 Wirausaha selalu memanfaatkan segala sesuatu yang ada dilingkungannya untuk membantu dirinya mencapai tujuan dalam usaha. Dia selalu mencari segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kerjanya. Dengan kata lain segala sesuatu yang ada dilingkungannya dipandang sebagi instrument (alat) pencapaian tujuan pribadi.
2.   Perilaku Prestatif                                                                                                                                         Perilaku prestatif menunjukkan bahwa wirausaha dalam berbagai situasi selalu tampil lebih baik, lebih efektif dibandingkan dengan hasil yang sebelumnya. Tidak puas dengan hasil yang sekarang danselalu membuat sasaran yang lebih baik dan lebih tinggi dari sebelumnya. Bagian yang penting adalah tahapan dan proses pencapaian prestasi sendiri, sedangkan keberhasilan atau kegagalan pencapaian prestasi dianggap sebagian balikan (feedback).
3.   Perilaku Keluwesan bergaul                                                                                                Wirausaha akan selalu berusaha untuk cepat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi hubungan antar manusia. Dia selalu aktif bergaul   , selain menampilkan wajah ramah. akomodatif terhadap berbagai ajakan untuk berdialog. Pengendalian emosinya baik terutama bila situasi pergaulan tidak mengena dengan situasi hatinya.
4.   Perilaku kerja keras
Wirausaha selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai. Dia mengutamakan kerja dan mengisi waktu yang ada dengan perbuatan nyata untuk mencapai tujuan.
5.   Perilaku Keyakinan diri                                                                                                                           Wirausaha selalu percaya pada kemampuan diri,    tidak ragu-ragu dalam bertindak bahkan kecenderungannya dia akanmelibatkan diri secara langsung dalam berbagai situasi dan ada semacam optimisme dalam kegiatannya.  Optimis berarti ada keyakinan bahwa tindakannya akan membawa keberhasilan .
6.   Perilaku Pengambilan resiko                                                                                                                                  Dengan keberanian mengambil resiko yang diperhitungkan wirausahawan tidak takut menghadapi situasi yang tidak menentu dimana tidak ada jaminan untuk keberhasilan . Segala tindakannya diperhitungkan dengan cermat selalu mencoba membuat antisipasi adanya hambatan-hambatan yang dapat menggagalkan usanhaya.
7.   Perilaku Swa kendli (personal control)                                                                               Personal control merujuk pada pribadi wirausaha yang memutuskan kapan dia harus bekerja lebih keras, kapan dia harus merubah strategi dalam bekerja, dalam menghadapi hambatan. Personal control mencakup pengertian swa-daya dan swa-kendali.
8.  Perilaku Inovatif                                                                                                                                           Seorang wirausaha selalu berpandangan kedepan untuk mencari cara-cara baru untuk memperbaiki cara-cara biasa dilakukan orang lain untuk peningkatan kerja. Cenderung untuk melakukan sesuatu dengan cara yang khas, unik dari hasil pemikirannya. Termasuk dalam perilaku inovatif ini adalah kecenderungan untuk selalu meniru tetapi melalui penyempurnaan –penyempurnaan tertentu (imitative innovative)
9.   Perilaku Kemandirian                                                                                                                                 Perilaku kemandirian menunjukan  bahwa wirusaha selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi. Dia mementingkan otonomi  dalam bertindak, pengambilan kepusan dan pemilihan berbagai  kegiatan dalam mencapai tujuan. Ketergantungan pada orang lain merupakan seuatu yang bertentangan dengan kata hatiya. Dia lebih senang bekerja sendiri, menentukan dan memilih cara kerja yang sesuai dengan dirinya. Dia dapat saja bekerja dalam kelompok selama mendapat kebebasan bertindak pengambilan keputusan, ini berarti dia lebih senang memegang kendali kelompok kerja, menentukan tujuan kelompok serta memilih alternative perilaku.
Pengertian Komitmen Tinggi
      Seorang wirausahawan yang mempunyai komitmen tinggi adalah    orang yang mentaati atau  memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil sekaligus mempertahankan dan menciptakan kepercayaan dari orang lain   baik   itu konsumen  maupun motra usaha.
Komitmen tinggi adalah focus pikiran diarahkan    kepada tugas dan usahanya dengan dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Penerapan komitmen tinggi terhadap perilaku
  a. Menerapkan perilaku tepat waktu
Bagi seorang wirusaha waktu harus digunakan untuk sesuatu yang produktif, bukan untuk santai. Bahkan dianjurkan untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Beberapa ungkapan tentang pemanfaatan waktu :
1. Tepat waktu merupakan organisasi
    artinya keseluruhan aktifitas kegiatan ditujukan untuk mencapai suatu tujuan.
2. Tpat waktu merupakan kekuasaan
    Artinya waktu yang kita hadapi sekarang adalah menentukan kejadian dimasa yang akan
    datang.
3. Tepat waktu merupakan nilai uang
    Artinya bagi seirang wirausaha waktu harus digunakan untuk kegiatan yang produktif.
4. Tepat waktu merupakan ukuran
    Artinya dapat digunakan untuk menentukan berapa lama waktu digunakan untuk bekerja,
    berapa upah yangnharus dibayrakan. Berapa lama waktu yangterbuang    sehingga berapa
    kerugian yang diderita.

 b. Menerapkan perilaku tepat janji
Modal utama untuk mendapat kepercayaan salah satu nya adalah perilaku tepat janji. Untuk dapat tepat janji merupakan sesuatu yang tidak mudah, tetapi harus selalu kita coba . Berkata jujur dan selalu tepat janji adalah merupakan modal bagi siswa untuk mendapat kepercayaan orang lain.
Penerapan perilaku tepat janji dilingkungan sekolah antara lain;
- membiasakan menepati janji
- jangan suka berbohong
- memahami kelemahan diri sendiri sehingga mampu mengatasi
- merenungkan segala keberhasilan maupun kegagalan dalam berkarya, belajar dan bekrja
- sadar akan pentingnya tepat janji
- menigkatkan kedisiplinan diri sendiri.

 c. Menerapkan keperdulian terhadap mutu hasil kerja.
Mutu / kualitas hasil kerja  sangat perlu diperhatikan karena mutu hasil kerja berkaitan erat dengan keputusan konsumen. Kualitas produk yang tinggi biasanya diikuti dengan harga yang relative tinggi pula, sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
Kepedulian terhdap mutu hasil kerja memiliki elemen-elemen sebagi berikut:
1. informasi mutu harus digunakan untuk perbaikan
2. Imbalan jasa sepadan dengan nilai pekerjaan
3. warga perusahaan harus merasa memiliki  perusahaan
4. rasa keadilan harus ditanamkan

KARATERISTIK wirausahawan dan keberhasilan usaha selalu berhubungan dengan hal berikut ini:
1.      Kerja keras                            3. Realistis                   5. Mandiri
2.      Disiplin                                 4. Prestatif                   6. Komitmen tinggi

Falsafah wirausaha
Sebagai  bagian dari kekhasan wirausaha, berikut ini dikemukakan falsafah dari profil wirausaha yaitu:
1.      Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam hidup harus banyak belajar tentang dirinya sendiri
2.      Kegagalan usaha harus diterima sebagai pengalaman
3.      Kekuata usaha datngnya dari tindakannya sendiri bukan dari tindakan orang lain
4.      Resiko kegagalan selalu ada, tetapi para wirausahawan harus menerimanya dan bertanggungjawab
5.      Adanya keberhasilan berusaha , setelah mengalami kegagalan
6.      Wirausahawan yang menghindari resiko rendah tidak ada tantangan  dan memnjauhi resiko tinggi karena ungin berhasil
7.      Harta terbesar untuk mempertahankan kemampuan wirausahawan adalah adanya sikap positif
8.      Prestasi total sebuah bisnis , terutama ditentukan oleh sikap dan tindakan wirausawan
9.      Kejarlah tujuan –tujuan yang berhubungan dengan kwmampuan dan ketrampilan yang dimilikinya
10.  Terimalah apa adanya dan kurangilah kelemahan-kelemahan diri sendri.

PERLUNYA PENGEMBANGAN SIKAP MENTAL WIRAUSAHA
Tuntutan zaman yang berubah dengan krisis ekonomi yang mengglobal dengan menghadapi banyak permasalahan yang berupa keterpurukan hidup, pengangguran, kemiskinan dan keterbelakangan. Langkah tepat untuk keluar permasalahan itu adalah dengan menimbuhkan motivasi masyarakat untuk menjadi entrepreneur (wirausahawan).
Mengapa wirausaha dibutuhkan? Jawabannya adalah karena sikap mental wirausaha bisa menjadi motor penggerak dalam pembangunan Negara yaitu:
1.      Memajukan ekonomi bangsa dan negara
2.      Meningkatkan taraf hidup masyarakat
3.      Ikut mengurangi pengangguran

4.      Membantu mengentaskan kemiskinanKonsep Dasar Kerajinan Tekstil ( limbah tekstil )

A. Prinsip-Prinsip Seni
Tidak semua produk yang berbahan utama tekstil bisa disebut sebagai karya seni, sebab
perwujudannya harus memenuhi prinsip-prinsip berikut:
a. Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis, harus merupakan
    kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna.
b. Complexity (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah
    sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan
    tertentu seperti saling bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkan
c. Intensity (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai estetis
   bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas yang menonjol dalam
   penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau
   ceria yang ditampilkan secara sungguh-sungguh.

B. Pengertian Kerajinan Tekstil
Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai bahan utama.

C. Jenis Kerajinan Tekstil
Jenis produk kriya tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu: benda hias dan benda pakai atau perpaduan dari keduanya. Jenis produk yang termasuk pada benda hias contohnya: hiasan dinding,sarung bantal kursi, produk kerajinan tekstil yang termasuk benda pakai diantaranya: bad cover,sarung bantal, tirai, tutup aqua galon, tutup kulkas, taplak meja makan, tutup tudung saji, dll.

D. Desain Kerajinan Tekstil
         Kerajinan tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal
apabila melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil. Desain merupakan langkah awal dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan memudahkan dalam pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. Dengan demikian desain dapat diartikan sebagai suatu rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada di lingkungan kita.
          Untuk mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang didalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda tersebut.
Suatu desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat dipergunakan. Dalam hal ini terdapat dua macam desain, yaitu structural design (desain struktur) dan decorative design(desain hiasan)
a. Structural Design (desain struktur)
Structural Design (desain struktur) adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur
dari suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu
benda. Contoh deesain struktur: gambaran suatu benda yang akan dibuat dilengkapi dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya.
b. Decorative Design (garnitur)
Decorative Design (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan
busana yang memberikan efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai unsure dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional.
Terdapat tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu: By the color and pattern, By
construction dedtails, By decorative trims. (Davis dalam Mila Karmila, 2006: 27)
a.     By the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu bahan
      tekstil pada busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai decorative design. Contoh :Batik Tapis Tapestry Songket
b.    By construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana disini
      biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil.
     Cnth :: Quilting Smocking Shiring Pintucks
c.     By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain diatas
      permukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain pada permukaan kain. Cnth : Buttons (kancing) Lace (renda) Braids (kepang) Fringe(susur/ekorkuda)
      Pembuatan produk kerajinan tekstil dilakukan dengan cara menentukan jenis benda apa yang
akan dibuat (benda hias atau benda pakai), membuat desain produk, membuat desain hiasan pada
produk, menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil.

E.    Desain Produk dan Pengemasan Kerajinan Limbah Tekstil

PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH TEKSTIL                                      
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik ( rumah tangga ) di mana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah di hasilkan.
Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian, proses penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan, merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan proses penyempurnaan.
        Proses penyempurnaan kapas menghasil kan limbah yang lebih banyak dan lebih kuat dari pada limbah dari proses penyempurnaan bahan sistesis. Gabungan air limbah

PROSES PEMBUATAN TEKSTIL

 Serat buatan dan serat alam (kapas) diubah menjadi barang jadi tekstil dengan menggunakan serangkaian proses. Serat kapas dibersihkan sebelum disatukan menjadi benang. Pemintalan mengubah serat menjadi benang. Sebelum proses penenunan atau perajutan, benang buatan maupun kapas dikanji agar serat menjadi kuat dan kaku. Zat kanji yang lazim digunakan adalah pati, perekat gelatin, getah, polivinil alkohol (PVA)
Mengenal kerajinan kain perca dan pemanfaatan limbah kain perca
Pengertian Limbah Kain Perca
Kain perca adalah kain sisa dalam pembuatan sesuatu misalkan baju, tirai, dll yang sudah tidak terpakai dan biasanya dibikin kain lap atau majun dengan menyatukan/ menjahit beberapa kain perca tersebut dan biasanya dapat dijual kembali.
     Kain perca adalah kain sisa guntingan yang berasal dari pembuatan pakaian, kerajinan atau produk tekstil lainnya. Jahit perca adalah menggabungkan potongan-potongan kain perca dengan cara dijahit tangan atau mesin jahit sesuai rencana. Jahit perca pada dasarnya mempelajari tehniknya bukan bahannya. Patchwork, quilting dan applique merupakan tehnik-tehnik dalam kreasi jahit perca. Patchwork adalah tehnik menjahit, menyusun dan menggabungkan kain perca mengikuti pola berulang sesuai rencana. Applique adalah tehnik membentuk gambar dari potongan kain kemudian menempelkan diatas permukaan kain dasar membentuk pola tertentu. Kedua seni ini kemudian disempurnakan dengan tehnik jahit tindas ( quilt ). Tehnik ini dilakukan setelah menyisipkan dakron atau koldore/ busa angin atau silicon atau kapas, diantara lembaran kain sehingga hasilnya lebih rapi dan memiliki ketebalan yang memberikan keindahan dan keunikan
Kain perca merupakan kain sisa dari hasil produksi pakaian, kain ini biasanya hanya dibuang dan hanya akan menumpuk menjadi sampah. Dengan ide-ide kreatif kain perca dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan yang menarik dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
Banyak cara untuk memanfaatkan kain perca untuk menghasilkan nilai ekonomis tinggi dan dapat dimanfaatkan menjadi peluang usaha yang sangat menguntungkan.
        Kain sisa produksi konveksi dan garmen (kain perca) umumnya hanya dianggap sebagai bahan sisa yang tidak ada manfaatnya, biasanya dibuang oleh mereka, pada akhirnya menjadi limbah atau sampah.
        Dalam industri kerajinan kreatif ternyata kain perca sangai cocok untuk diproduksi jadi berbagai produk kreatif yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Dari limbah kain sisa jahitan yang tampaknya tidak memiliki nilai, bisa diolah dengan ketrampilan kreatif menjadi berbagai macam produk kerajinan yang memiliki fungsi dan harga jual cukup tinggi.
Sisa bahan yang tidak digunakan yaitu kain perca yang dapat dimanfaatkan atau digunakan untuk membuat berbagai macam produk kerajinan, seperti aksesoris, sarung bantal, tas, taplak meja, kotak pensil, dll.
Langkah-langkah membuat desain:
1.      Persiapan bahan dan alat untuk mendesain
2.      Menentukan jenis produk
3.      Mendesain produk yang akan dibuat

Contoh limbah kain perca:


Contoh produk kerajinan tekstil dari kain perca:
SARUNG BANTAL SOFA                   Sarung bantal


Berbagai macam AKSESORIS


Tutup Kulkas


Pengemasan produk



Desain proses produksi kerajinan limbah tekstil ( kain perca)
Seni Kerajinan Perca merupakan perpaduan antara seni tradisional dan kontemporer. Kerajinan Perca merupakan gabungan dua lembar kain yang tengahnya diisi dengan bahan penghangat batting dari silikon. Lapisan atas kerajinan perca bisa terdiri dari gabungan atau salah satu dari patch work atau aplikasi. Ketiga lapisan berbentuk sandwhich dijahit dengan jahitan mesin atau tangan (Delujur). Kerajinan perca dalam berbagai variasi produk, mulai : alas meja, bed cover, selimut perca, hiasan  dinding, sajadah, sarung bantal kursi dll.
          Untuk memulai bisnis kerajinan kain perca, ada beberapa persiapan yang harus perhatikan:
1.   Pertama-tama tentukan ide dan desain produk yang akan Anda produksi. Sesuaikan desain yang Anda buat dengan target pasar yang ingin Anda bidik. Contohnya saja desain warna-warni cerah untuk konsumen anak-anak dan remaja, sedangkan untuk konsumen ibu-ibu bisa memilih desain yang lebih simpel dengan warna yang lebih kalem.
1.      Perluas pengetahuan dan kemampuan Anda dengan membaca buku-buku kreasi perca maupun searching model-model baru dari internet. Langkah ini cukup penting agar produk Anda tidak ketinggalan zaman.
2.      Persiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan selama proses produksi berlangsung. Mulai dari mesin jahit, benang, jarum, gunting, dan lain sebagainya.
3.      Jalin kerjasama dengan pemasok kain perca. Bisa saja Anda mendapatkan kain perca dari tukang jahit di sekitar kota Anda, atau dari toko-toko kain yang memiliki sisa potongan kain cukup banyak.
Langkah-langkah  membuat produk kerajinan limbah tekstil (kain perca)
1.    Menentukan jenis benda apa yang akn dibuat { benda hias atau benda pakai)
2.     Membuat  desain hiasan pada produk kerajinan kain perca
3.    Menyiapkan bahan  untuk membuat produk kerajinan kain perca
4.    Menyiapkan alat untuk membuat produk
5.    Menyiapkan cara/langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil
6.    Membuat produk kerajinan dari kain perca
7.    Pengemasan produk
     Bahan dan Alat Pembuatan Produk Kerajinan Tekstil
a.       Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: bahan utama dan bahan pelengkap. Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis benda yang akan dibuat, fungsi dari benda tersebut,serta teknik yang akan digunakan.
b.      Secara umum bahan utama yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil adalah bahan tekstil yang tebuat dari serat alam atau serat polyester baik itu berupa kain tenun, rajut, kempa, ataupun berupa benang/tali, contoh bahan-bahan tekstil yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kriya tekstil adalah kain katun, kain satin, benang katun, benang nylon, tali koor, kain flanel, dan pita.
c.       Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan pelengkap memiliki fungsi memperindah atau menyempurnakan tampilan benda yang dibuat. Penggunaan bahan pelengkap pun sama dengan bahan utama yaitu harus disesuaikan dengan jenis benda yang dibuat,fungsi benda, serta teknik pembuatan yang digunakan. Bahan pelengkap yang umumnya digunakan adalah bahan tekstil yang terbuat dari serat alam ataupun polyester seperti kain pelapis/pengeras, busa pelapis, dakron, kain furing, renda, pita dan retsluiting.
d.      Alat yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: alat utama dan alat penunjang. Alat utama terdiri dari: mesin jahit, alat-alat menjahit,gunting, pita ukur, papan landasan dan lain-lain. Adapun alat penunjang terdiri dari: mata itik, lem,lilin bakar, pemidangan, jarum T dan lain-lain.
Membuat  aneka kerajinan tangan dari kain perca. Di sini anda  dapat belajar membuat sarung bantal sofa, tas wanita, taplak kulkas, sajadah, tempat pensil, dompet,dll.,  .
Dengan memanfaatkan kain perca (potongan2 kain) yang mudah didapat dan relatif murah, dapat dihasilkan aneka kreasi yang cantik dan bermanfaat. Cara membuatnyapun tidak sulit, selain itu untuk mempermudah anda dalam belajar, ada  beberapa contoh gambar produk  yang dapat mendukung.

Macam-macam tusuk jahit

Menjahit dengan cara konvensional dengan menggunakan tusuk lebih memiliki nilai estetika yang tinggi daripada menggunakan mesin jahit. Karena motif yang rumit pun bisa dilakukan dengan menggunakan teknik tusuk jahit.
Menjahit dengan menggunakan teknik tusuk jahit ini biasanya digunakan untuk menghias sebuah pakaian atau barang jahitan lainnya.
Berikut adalah beberapa macam teknik tusuk dalam menjahit dan hiasan yang biaa digunakan.
Ragam tusuk
1.        Tusuk jelujur
Tusuk jelujur merupakan teknik jahit dengan menggunakan tusuk jahit yang paling sederhana. Teknik dengan tusuk ini biasanya digunakan untuk membuat serutan atau menyatukan dua lembar kain agar sewaktu dijahit tidak bergeser. Kekuatan jahitan tusuk jelujur ini tidak terlalu kuat sehingga hasil jahitan mudah diurai kembali.
2.        Tusuk tikam jejak
Tusuk tikam jejak merupakan tusuk jahitan yang hasilnya apabila dilihat dari bagian atas tusuknya menyerupai jahitan mesin, namun apabila dilihat dari bawah seperti jahitan tangan.
Jarak antar tusukan bagian bawah dua kali dari jarak tusukan bagian atas. Teknik tusuk tikam jejak ini biasanya digunakan untuk membuat pola jahitan berupa garis, tangkai maupun batang pohon.
3.      Tusuk rantai
Merupakan tusuk jahitan yang digunakan untuk menghias dengan bentuk menyerupai rantai. Teknik tusuk rantai ialah tusukkan jarum pada bawah kain, kemudian tusukkan lagi kebawah dan keatas disebelah tusukan pertama dengan melingkarkan benang, kemudian tarik sehingga benang melinkar pada hasil jarum dan membentuk pola menyerupai rantai.
4.      Tusuk silang
Tusuk silang yaitu teknik tusuk jahitan dengan cara memasukkan jarum dari bagian atas kanan pola jahitan  kekiri bawah, kemudian kekanan bawah (sejajar dengan tusukan pertama  ). Lalu tusukan dimulai dimulai dari kanan bawah kekiri atas dan seterusnya, maka akan tampak hasil jahitan yang menyilang.
5.      Tusuk festoon
Tusuk feston yaitu teknik tusuk menjahit yang digunakan untuk mengakhiri atau menyempurnakan tiras, seperti tiras pinggiran pakaian bayi ataupun lengan pada baju, secara dasar teknik digunakan untuk merapikan hasil jahitan.
6.      Tusuk flanel
Tusuk flanel yaitu teknik tusuk menjahit yang biasa digunakanuntuk merekatkan atau mengelim bagian pinggir busana yang diobras. Pada umumnya teknik digunakan untuk model busana dari bahan pakaian yang mahal. Selain itu teknik ini juga bisa digunakan untuk menghias, misalnya unuk menghasilkan sulaman bayangan.
                    
Cara Membuat Kerajinan Keset Dari Kain Perca


cara membuat kerajinan
·         Potong kain perca berbentuk segi empat dengan ukuran kurang lebih 5 x 5 cm atau 8 x 8 cm, bisa disesuaikan keinginan Anda.
·         Lipat diagonal potongan kain perca tersebut membentuk segitiga seperti yang terlihat pada gambar (a), kemudian lipat kain ke dalam hingga membentuk seperti gambar (b) dan kembali lipat sampai seperti gambar (c).
·         Lakukan kegiatan diatas sebanyak-banyaknya.
·         Sebagai alas keset, Anda bisa menggunakan kain perca dengan ukuran yang lebih besar dan dibentuk sesuai degan keinginan. Misalnya saja berbentuk oval, segi empat, kupu-kupu, ikan, atau pola unik lainnya.
·         Kemudian sambungkan potongan-potongan kain perca yang telah dibentuk seperti gambar (c), sehingga memenuhi bentuk pola yang telah disiapkan.
·         Bila pola sudah terhias dengan cantik, produk siap dikemas dan dipasarkan.
kain perca

Membuat Sarung Bantal Sofa

Bahan dasar dan alat2
Kain katun

Penggaris, gunting, meteran, benang, jarum pentul, jarum jahit

Kain viselin (kain keras
berperekat bila di setrika)                   
Busa Angin                            
Mesin Jahit       

I. Membuat Sarung Bantal Sofa
1. Gunting 4 macam kain katun motif ukuran 20x20 cm sebanyak 8 lembar (masing-masing motif 2 lembar), gunting busa angin ukuran 40x40, 2 lembar, gunting biku2 spanjang 40 cm sebanyak 4 helai.
2. Sambung kain katun dengan dijahit mesin. Buat 2x (2 lembar)
3. Pasang biku-biku (renda) di jahitan sambungan. Buat 2 x
4. Pasang busa angin sebagai lapisan. Buat 2x
5. Satukan 2 lembar katun yang sudah dipasang busa tadi dengandijahit mesin. Bagian atas jangn dijahit, untuk pasang resluiting.
6. Pasang resluiting di atasnya.


Kunci Sukses

Kreativitas dan ketekunan Anda dalam merangkai potongan-potongan kain sisa menjadi produk baru yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi, menjadi kunci kesuksesan bagi Anda ketika menjalankan bisnis daur ulang kain perca. Meskipun kejenuhan terkadang menghampiri kita ketika memproduksi aneka macam kerajinan, namun dengan tekad dan niat yang kuat, Anda bisa melalui hambatan tersebut dan terus berkarya menciptakan produk-produk baru yang diinginkan para konsumen. Carilah ide-ide segar untuk menciptakan produk baru yang tentunya digemari para pelanggan.

Perilaku Wirausahawan

1.    Perilaku Instrumental                                                                                                                                 Wirausaha selalu memanfaatkan segala sesuatu yang ada dilingkungannya untuk membantu dirinya mencapai tujuan dalam usaha. Dia selalu mencari segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kerjanya. Dengan kata lain segala sesuatu yang ada dilingkungannya dipandang sebagi instrument (alat) pencapaian tujuan pribadi.

2.   Perilaku Prestatif                                                                                                                                       Perilaku prestatif menunjukkan bahwa wirausaha dalam berbagai situasi selalu tampil lebih baik, lebih efektif dibandingkan dengan hasil yang sebelumnya. Tidak puas dengan hasil yang sekarang danselalu membuat sasaran yang lebih baik dan lebih tinggi dari sebelumnya. Bagian yang penting adalah tahapan dan proses pencapaian prestasi sendiri, sedangkan keberhasilan atau kegagalan pencapaian prestasi dianggap sebagian balikan (feedback).

3.   Perilaku Keluwesan bergaul                                                Wirausaha akan selalu berusaha untuk cepat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi hubungan antar manusia. Dia selalu aktif bergaul   , selain menampilkan wajah ramah. akomodatif terhadap berbagai ajakan untuk berdialog. Pengendalian emosinya baik terutama bila situasi pergaulan tidak mengena dengan situasi hatinya.

4.   Perilaku kerja keras

Wirausaha selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai. Dia mengutamakan kerja dan mengisi waktu yang ada dengan perbuatan nyata untuk mencapai tujuan.

5.   Perilaku Keyakinan diri                                                                                                                           Wirausaha selalu percaya pada kemampuan diri,    tidak ragu-ragu dalam bertindak bahkan kecenderungannya dia akanmelibatkan diri secara langsung dalam berbagai situasi dan ada semacam optimisme dalam kegiatannya.  Optimis berarti ada keyakinan bahwa tindakannya akan membawa keberhasilan .

6.   Perilaku Pengambilan resiko                                                                                                                                  Dengan keberanian mengambil resiko yang diperhitungkan wirausahawan tidak takut menghadapi situasi yang tidak menentu dimana tidak ada jaminan untuk keberhasilan . Segala tindakannya diperhitungkan dengan cermat selalu mencoba membuat antisipasi adanya hambatan-hambatan yang dapat menggagalkan usanhaya.

7.   Perilaku Swa kendli (personal control)                                                                               Personal control merujuk pada pribadi wirausaha yang memutuskan kapan dia harus bekerja lebih keras, kapan dia harus merubah strategi dalam bekerja, dalam menghadapi hambatan. Personal control mencakup pengertian swa-daya dan swa-kendali.

8.  Perilaku Inovatif                                                                                                                                           Seorang wirausaha selalu berpandangan kedepan untuk mencari cara-cara baru untuk memperbaiki cara-cara biasa dilakukan orang lain untuk peningkatan kerja. Cenderung untuk melakukan sesuatu dengan cara yang khas, unik dari hasil pemikirannya. Termasuk dalam perilaku inovatif ini adalah kecenderungan untuk selalu meniru tetapi melalui penyempurnaan –penyempurnaan tertentu (imitative innovative)

9.   Perilaku Kemandirian                                                                                                                                 Perilaku kemandirian menunjukan  bahwa wirusaha selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi. Dia mementingkan otonomi  dalam bertindak, pengambilan kepusan dan pemilihan berbagai  kegiatan dalam mencapai tujuan. Ketergantungan pada orang lain merupakan seuatu yang bertentangan dengan kata hatiya. Dia lebih senang bekerja sendiri, menentukan dan memilih cara kerja yang sesuai dengan dirinya. Dia dapat saja bekerja dalam kelompok selama mendapat kebebasan bertindak pengambilan keputusan, ini berarti dia lebih senang memegang kendali kelompok kerja, menentukan tujuan kelompok serta memilih alternative perilaku.

Pengertian Komitmen Tinggi


      Seorang wirausahawan yang mempunyai komitmen tinggi adalah    orang yang mentaati atau  memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil sekaligus mempertahankan dan menciptakan kepercayaan dari orang lain   baik   itu konsumen  maupun motra usaha.
Komitmen tinggi adalah focus pikiran diarahkan    kepada tugas dan usahanya dengan dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Penerapan komitmen tinggi terhadap perilaku
  a. Menerapkan perilaku tepat waktu
Bagi seorang wirusaha waktu harus digunakan untuk sesuatu yang produktif, bukan untuk santai. Bahkan dianjurkan untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.


Beberapa ungkapan tentang pemanfaatan waktu :

1. Tepat waktu merupakan organisasi
    artinya keseluruhan aktifitas kegiatan ditujukan untuk mencapai suatu tujuan.
2. Tpat waktu merupakan kekuasaan
    Artinya waktu yang kita hadapi sekarang adalah menentukan kejadian dimasa yang akan
    datang.
3. Tepat waktu merupakan nilai uang
    Artinya bagi seirang wirausaha waktu harus digunakan untuk kegiatan yang produktif.
4. Tepat waktu merupakan ukuran
    Artinya dapat digunakan untuk menentukan berapa lama waktu digunakan untuk bekerja,
    berapa upah yangnharus dibayrakan. Berapa lama waktu yangterbuang    sehingga berapa
    kerugian yang diderita.

 b. Menerapkan perilaku tepat janji


Modal utama untuk mendapat kepercayaan salah satu nya adalah perilaku tepat janji. Untuk dapat tepat janji merupakan sesuatu yang tidak mudah, tetapi harus selalu kita coba . Berkata jujur dan selalu tepat janji adalah merupakan modal bagi siswa untuk mendapat kepercayaan orang lain.
Penerapan perilaku tepat janji dilingkungan sekolah antara lain;
- membiasakan menepati janji
- jangan suka berbohong
- memahami kelemahan diri sendiri sehingga mampu mengatasi
- merenungkan segala keberhasilan maupun kegagalan dalam berkarya, belajar dan bekrja
- sadar akan pentingnya tepat janji
- menigkatkan kedisiplinan diri sendiri.

 c. Menerapkan keperdulian terhadap mutu hasil kerja.


Mutu / kualitas hasil kerja  sangat perlu diperhatikan karena mutu hasil kerja berkaitan erat dengan keputusan konsumen. Kualitas produk yang tinggi biasanya diikuti dengan harga yang relative tinggi pula, sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
Kepedulian terhdap mutu hasil kerja memiliki elemen-elemen sebagi berikut:
1. informasi mutu harus digunakan untuk perbaikan
2. Imbalan jasa sepadan dengan nilai pekerjaan
3. warga perusahaan harus merasa memiliki  perusahaan
4. rasa keadilan harus ditanamkan

KARATERISTIK wirausahawan dan keberhasilan usaha selalu berhubungan dengan hal berikut ini:
1.      Kerja keras                            3. Realistis                   5. Mandiri
2.      Disiplin                                 4. Prestatif                   6. Komitmen tinggi

Falsafah wirausaha


Sebagai  bagian dari kekhasan wirausaha, berikut ini dikemukakan falsafah dari profil wirausaha yaitu:
1.      Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam hidup harus banyak belajar tentang dirinya sendiri
2.      Kegagalan usaha harus diterima sebagai pengalaman
3.      Kekuata usaha datngnya dari tindakannya sendiri bukan dari tindakan orang lain
4.      Resiko kegagalan selalu ada, tetapi para wirausahawan harus menerimanya dan bertanggungjawab
5.      Adanya keberhasilan berusaha , setelah mengalami kegagalan
6.      Wirausahawan yang menghindari resiko rendah tidak ada tantangan  dan memnjauhi resiko tinggi karena ungin berhasil
7.      Harta terbesar untuk mempertahankan kemampuan wirausahawan adalah adanya sikap positif
8.      Prestasi total sebuah bisnis , terutama ditentukan oleh sikap dan tindakan wirausawan
9.      Kejarlah tujuan –tujuan yang berhubungan dengan kwmampuan dan ketrampilan yang dimilikinya
10.  Terimalah apa adanya dan kurangilah kelemahan-kelemahan diri sendri.

PERLUNYA PENGEMBANGAN SIKAP MENTAL WIRAUSAHA

Tuntutan zaman yang berubah dengan krisis ekonomi yang mengglobal dengan menghadapi banyak permasalahan yang berupa keterpurukan hidup, pengangguran, kemiskinan dan keterbelakangan. Langkah tepat untuk keluar permasalahan itu adalah dengan menimbuhkan motivasi masyarakat untuk menjadi entrepreneur (wirausahawan).
Mengapa wirausaha dibutuhkan? Jawabannya adalah karena sikap mental wirausaha bisa menjadi motor penggerak dalam pembangunan Negara yaitu:
1.      Memajukan ekonomi bangsa dan negara
2.      Meningkatkan taraf hidup masyarakat
3.      Ikut mengurangi pengangguran
4.      Membantu mengentaskan kemiskinan

buka mesin jahit : http://isyaratkehidupan.blogspot.com/2014/10/kerajinan-tekstil.html

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang contoh gambar barang dari tekstil

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang POLA DASAR CELANA WANITA

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

0 komentar:

Post a Comment