, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

"materi prakarya kelas X"

"materi prakarya kelas X"

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
"materi prakarya kelas X"

contoh tas berbahan tekstil - Pengertian Desain Produk Kerajinan Tekstil  Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai bahan utama. Contoh kerajinan tekstil adalah hiasan dinding, sarung bantal kursi, bed cover, tirai,taplak meja makan, tutup tudung saji.  Tidak semua produk yang berbahan tekstil itu dapat disebut sebagai karya seni.Perwujudan karya seni harus memenuhi prinsip kesatuan (unity), kerumitan (complexity), dan kesungguhan (intensity). Kesatuan mengandung arti bahwa dalam suatu benda harus mengandung kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya. Kerumitan berarti bahwa karya tersebut memiliki unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan tertentu. Misalnya, adanya unsur bertentangan,berlawanan, dan saling menyeimbangkan.Kesungguhan adalah apabila suatu benda memiliki kualitas yang menonjol dalam penampilannya, misalnya nilai lembut atau kasar, gembira atau duka,dll. A. PRODUK KERAJINAN TEKSTIL DAN PENGEMASANNYA

 Sebuah karya kerajinan akan terwujud secara maksimal jika dilakukan sesuai dengan tahapan yang benar. Salah satu tahapan dasar pembuatan karya tekstil adalah desain. Desain merupakan rancangan gambar yang akan diwujudkan menjadi sebuah karya yang berupa garis , bentuk, warna , dan tekstur. • Sebuah perencanaan pembuatan karya tekstil didalamnya terdapat kesatuan antara bahan , fungsi, dan jenis bahan yang dibuat. Dalam pengerjaannya pun memiliki kerumitan yang khas. Desai yang dibuat akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang dipergunakan. Desai tekstil diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu : Desain struktur Desain struktur adalah desain dari konstruksi tekstil itu sendiri, baik yang berwujud tekstil polos maupun dalam bentuk tekstil bercorak. Tekstil bercorak, pembuatan corak dilakukan bersamaan dangan proses pembuatan lembaran tekstil tersebut. Desain struktur meliputi seluruh metode pembuatan tekstil. Desain permukaan Desain permukaan tekstil merupakan desain yang ditunjukan untuk memperkaya permukaan kain.Hal yang penting dalam desain ini adalah tujuan benda tersebut digunakan sesuai dengan perencanaan dan pengembangan desain. Desain aplikasi produk tekstil Desain dilaksanakan setelah kain sudah jadi. Tetapi, terdapat pula produk yang didesain sejak awal sebelum proses finishing dilakukan.

 Aneka Kerajinan Tekstil dan Fungsinya Jenis-jenis kerajinan tekstil diantaranya batik, sulam, jahit perca, jahit tindas, cetak saring, tenun, tapestri, dan makrame. • Batik Batik merupakan karya kerajinan tekstil khas Indonesia yang telah menjadi warisan budaya bangsa.Kekhasan batik tercermin dari banyaknya motif. • Sulam Sulam atau bordir merupakan hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain.Awalnya, teknik sulam hanya dilakukan dengan jarum dan benang, menggunakan tangan. Seiring perkembangan zaman, sulam dilakukan dengan mesin bordir. • Jahit perca Perca adalah sisa-sisa guntingan kain yang ada setelah membuat pakaian atau karya tekstil lainnya.

 Jahit tindas Jahit tindas merupakan suatu teknik menghias permukaan kain dengan cara melapis/mengisi kain dengan bahan pelapis/pengisi,kemudian dijahit tindas pada permukaan kain sesuai dengan rencana. • Cetak saring Cetak saring (sablon) merupakan kegiatan cetak mencetak dengan menggunakan kain gasa/kasa yang biasa disebut screen.Proses pembuatan dengan mesin , seperti yang ada pada pabrik printing. Pembuatan secara manual, seperti yang dilakukan pada home industry menengah dan kecil. • Tenun Tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melin
tang. • Tapestri Tapestri adalah tenunan yang dibuat dari benang-benang,serat-serat, atau bahan lain yang memungkinkannya baik berwarna maupun tidak berwarna, sebagai bahan penutup lantai, pembungkus mebel,dan hiasan dinding.Proses pengerjaannya sama dengan tenun , tapi lebih condong pada permainan pakan , terutama permainan warna. • Makrame Makrame yaitu hasil kerajinan kriya tekstil dengan teknik simpul yang menggunakan tali atau benang.

Unsur Estetika dan Motif Hias dalam Kerajinan Tekstil Unsur- unsur dalam karya seni tekstil meliputi bentuk, warna, ragam hias, dan fungsi. a. Bentuk Bentuk merupakan wujud yang dibentuk oleh sekumpulan garis dan bidang. Bentuk ini terdiri dari 2 elompok besar yaitu bentuk geometris dan bentuk organis. Bentuk geometris yaitu bentuk-bentuk tertentu yang terukur dan dapat di definisikan. Bentuk organis adalah bentuk alamiah yang sudah mengaami perkembangan, tidak lagi terukur dan sukar di definisikan. b. Warna Warna merupakan unsuryang dapat menimbulkan kesan keindahan dan menyenangkan.

Raga Hias Ragam hias dalam karya tekstil antara lain: • Ragam Hias Geometris Adalah ragam hias yang menggunakan unsur geometris sebagai bentuk dasarnya. • Ragam Hias stilasi Flora Stilasi flora adalah menyederhanakan atau menggayakan bentuk realitas atau flora yang ada di sekeliling kita menjadi bentuk dekoratif. • Ragam Hias Stilasi Fauna Adalah bentuk penyederhanaan fauna sehingga menjadi bentuk dekoratif. • Ragam Hias Stilasi Manusia Adalah bentuk penggayaan terhadap objek manusia sehingga terlihat bentuk dekoratifnya. • Ragam Hias Abstrak Adalah desain figuratif dan modern, dengan kombinasi warna dan tata letak dapat digunakan

 Fungsi Secara garis besar fungsi seni kriya terbagi atas 3 golongan, yaitu  Hiasan (dekorasi) Seni kriya jenis ini lebih menonjolkan segi rupa daripada fungsinya sehingga bentuknya mengalami pengembangan. Contoh : hiasan dinding, cinderamata, patung dan lain-lain.  Benda terapan (siap pakai) Seni kriya jenis ini mempunyai fungsi sebagai benda yang siap pakai, bersifat nyaman, namun tidak kehilangan unsur keindahannya. Contoh : keramik, furnitur.  Benda Mainan Seni kriya yang fungsinya sebagai alat permainan biasanya berbentuk sederhana, bahan yang di gunakan relatif mudah didapat dan dikerjakan, dan harganya relatif murah. Contoh : boneka, dakon, dan kipas kertas.

Teknik yang digunakan dalam seni kriya di antaranya sebagai berikut.  Teknik Menganyam Menganyam merupakan salah satu teknik kriya tekstil dengan menyilang-nyilangkan bahan tekstil antara bagian lungai dengan bagian pakan hingga membentuk suatu pola tertentu. Jenis-jenis Anyaman: Anyaman Saling Tunggal Anyaman Saling Ganda Anyaman Tiga Sumbu Anyaman Empat Sumbu  Teknik Patchwork Patchwork adalah kerajinan yang menggabungkan potongan- potongan kain perca satu dengan yang lainnya dan memiliki motif atau warna yang berbeda-beda lalu menjadi suatu bentuk baru B. TEKNIK PEMBUATAN KERAJINAN TEKSTIL

 Teknik Lekapan Lekapan adalah teknik menghias kain dengan cara melekapkan kain. Jenis-jenis lekapan  Lekapan Kain  Lekapan Benang  Lekapan manik-manik • Teknik Melipat Melipat adalah membentuk bahan tekstil menjadi bentuk geometris. Dapat diterapkan dalam pembuata berbagai produk kerajinan tekstil antara lain : hiasan dindig, sarung bental ursi, sarung bantal duduk, alas vas, keset dan sebagainya  Teknik Menjalin Menjalin adalah menyusun atau merangkai sesuatu, baik dengan cara dijahit, di lem, atau diikat sehingga menghasilkan produk kerajinan tekstil yang indah dan menarik. Menjalin dalam pembuatan produk-produk kerajian tekstil pada dasarnya merangkaikan suatu benda yang sudah di bentu dahulu. Teknik m
akrame merupakan teknik menjalin tali dengan menggunaka beragai simpul dasar dan variasi simpul yang di kombinasikan sehingga menciptakan suatu bentuk yang terangkai dengan indah dan menarik.

Teknik Quilting Quilt berasal dari kata latin culcita yang artinya bantal yang diisii. Quilt umumnya terdiri atas 2 atau 3 lapisan yang dijahit bersama-sama dengan benang dan jarum bisa menggunakan tangan atau mesin jahit. Lapisan atas biasanya disebut quilt top terdiri atas paduan kain katun perca, lapisan tengah disebut batting yang merupakan busa tipis terbuat dari katun atau polyster dan lapisan ketiga adalah quilt backing yang umumnya terbuat dari bahan 100 % katun.

 Pengemasan Karya Kerajinan Tekstil Produk karya kerajinan tekstil yang siap dipasarkan sebaiknya dikemas dengan baik. Tujuannya agar terlihat lebih menarik dn tahan lama. Kemasan dibuat dengan memperhatikan jenis bahan produk kerajinan dan bentuk produknya. Kemasan yang paling banyak dipakai adalah plastik. Plastik dapat menghindarkan produk kerajinan dari debu dan jamur. Untuk benda yang terbuat dari daun dan kayu yang berukuran kecil dapat diselipkan silika anti jamur yang di bungkus kertas. Jenis serat tekstil dibagi dua, yaitu Serat alam dan serat buatan. Serat alam yang banyak dipergunakan yaitu kapas, tenun, sutera dan wol. Sementara itu, serat buatan ada yang terbuat dari serat alami dan ada yang dari serat buatan yg disebut serat sintesis. Pada umumnya dalam pembuatan berbagai benda seni dari bahan tekstil menggunakan alat-alat menjahit. Alat-alat untuk menjahit tsb meliputi mesin jahit seperti gunting, jarum pentul, jarum jahit tangan dll. Selain alat tsb digunakan adalah kuas, lap, meja kerja, kertas alas, canting , pensil 2B, setrika dll.
    13. SIMPUL DASAR DALAM TEKNIK MENJALIN
    14. TEKNIK DASAR 1
    15. TEKNIK DASAR 2
    16. TEKNIK DASAR 3
    17. TEKNIK DASAR 4
    18. TEKNIK DASAR 5
    19. TEKNIK DASAR 6
    20. TEKNIK DASAR 7
    21. TEKNIK DASAR 8
    22. TEKNIK DASAR 9
    23. Ketika melakukan proses pengerjaan suatu benda hasil kriya tekstil, kita harus selalu memperhatikan keeelamatan kerja. Tujuan keselamatan kerja adalah untuk menghindari hal-hal yang membahayakan diri sendiri, baik yang tdisebabkan karena kecerobohan maupun oleh kebiasaan buru, misalnya :  Memutuskan benang jahat dengan cara digigit.  Menggigit jarum pentul ataupun jarum jahit.  Meletakkan jarum atau gunting di sembarang tempat.  Gunting kain digunakan untuk menggunting selain bahan kain. 3. KESELAMATAN KERJA

 Ketika kita membicarakan Sumber daya usaha kerajinan tekstil pasti akan berhubungan dengan manajemen. Manajemen dapat diartikan sebagai usaha mengoordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Hal yang diatur dalam manajemen ada 6 unsur yang sering disingkat menjadi 6M, yaitu : a. MAN Merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan. MANAJEMEN

MONEY Besar keilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu, uang merupakan alat untuk (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional.  MATERI Materi terdiri atas bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.  MACHINE Machine atau mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.

 METHOD Dalam pelaksannaan kerja diperlukan metode- metode kerja. Meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanaknnya tidak mengerti atau tidak memp
unyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.  MARKET Penguasaan pasar (menyebarkan hasil produksi) merupakan faktor yang sangat menentukan. Agar pasar dapat dikuasai, kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli konsumen.  Fungsi manajemen adalah mengatur keenam unsur yang telah diuraikan diatas.

 Dengan adanya segala keterbatasan dan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas, manusia akan bekerja keras. Oleh karena itu, manusia membutuhkan manajemen.  Agar kita dapat menerapkan manajemen dalam produksi kriya tekstil, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan : 1. Tujuan dan kepentingan yang akan dicapai. 2. Kerja sama diantara sekelompok orang. 3. Pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab yang teratur. 4. Wewenang dan tanggung jawab dari setiap individu anggota. 5. Koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dari proses manajemen tersebut. 6. Komunikasi yang terjalin dengan baik.

Identifikasi Kebutuhan Sumber Daya Bagi wanita, tas adalah bagian dari gaya berbusana. Busana sebagus apa pun akan terasa hambar tanpa kehadiran tas. Oleh sebab itu, wanita sering mengombinasikan warna dan model tas yang sesuai dengan baju. Sekarang, tas tidak hnya difungsikan sebagai alat untuk membawa barang ketika berpergian. Namun, tas sudah menjadi aksesoris busana bagi kaum hawa. Bisa jadi hal ini terjadi pada kaum adam. Salah satu yang dapat kita lakukan adalah membuat tas dengan bahan tali dengan teknik makrame. Tali agel sudah sangat terkenal karena kualitas yang dimilikinya. Menurut para pengrajin, tali agel lebih kuat dari tali yang berbahan serat nanas. Karena kekuatannya itu, tali agel sering digunakan untuk menghela kapal laut dengan bobot mati ribuan gross ton. Harga tali agel perkilonya dapat kita jangkau. 3. Praktik Membuat Tas  Persiapan Sebelum membuat tas dengan teknik makrame, hal ynag harus dipersiapkan adalah memakai pakaian kerja dan perlengkapannya, menyiapkan alat dan bahan, serta mempelajari gambar kerja secara cermat dan teliti  Alat dan bahan Alat yang digunakan gunting, meteran, karet gelang, dan hak pen. Serta bahan yang dibutuhkan tali agel 118-120 m, lem kayu, dan kancing.

 Gambar kerja  Proses kerja Proses kerja yang harus dilakukan adalah: 1) Potong tali agel dengan ukuran panjang 6 m sebanyak 8 utas tali dan panjang 2.5 m sebanyak 28 utas tali 2) Ambil 8 utas tali derngan panjang 6 m, bentangkan dan sejajarkan kemudian tindihlah dengan pemberat supaya tidak bergeser pada waktu menyimpul. 3) Bentangkan tali agel dan simpulah mulai dari tengah ke kanan dan ke kiri. Lihatlah gambar berikut. 4) Hasil simpul untuk gantungan tas, panjang 80 cm (sesuai yang dikehendaki). 5) Ambil tali ukuran 2.5 m sebanyak 16 utas tali, kemudian satu persaatu disimpulkan dengan simpul pipih ganda. Caranya dengan dilipat menjadi dua dan gabungkan menggunakan simpul pipih ganda.

Selanjutnya ambil tali gantungan yang sudah disimpul kemudian gabungkan dengan badan tas ke belakang dan depan, samping kanan dan kiri untuk tali gantungan lalu simpulkan kordon dua kali melingkar. 7)Setelah penggabungan slesai buat simpul pipih. Buat variasi dengan simpul pipih ganda besar berbentuk belah ketupat sebesar 7 cm2 pada posisi tengah sebagai motif hiasan. 8)Lanjutkan dengan membuat simbul pipih ganda sehingga mencapai panjang 30 cm kebawah. 9)Proses akhir disimpulkan kordon satu kali dan lanjutkan dengan dua pipih ganda sebagai pengunci lalu pasanglah kancing pada bagian atas.  Penyelesaian akhir (finshing) Rapikan rumpai dengan dipotong dan disamakan. Kemudian, berilah lem kayu supaya kuat lalu dijemur agar cepat kering.


Prinsip Ergonomis dalam Pembuatan Kerajinan Tekstil Prinsip Ergonomis : Persyaratan yang ada pada proses penciptaan karya a. Kegunaan (utility) : prinsip yang mengutamakan nilai praktis, yaitu benda harus dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Misalnya : tas digunakan untuk membawa barang-barang. b. Kenyamanan (comfortable) : prinsip yang mengutamakan kesenangan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya. Misalnya : Tali pada tas yang sudah diperhatikan factor kenyamanannya. c. Keluwesan (flexibility) : prinsip yang mengutamakan keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya. Misalnya : Keluwesan tas yang sudah sesuai dengan anatomi dan ukuran badan. d. Keamanan (safety) : prinsip yang mengutamakan keamanan pemakainya, jadi tidak boleh membahayakan pemakainya. e. Keindahan (estetic) : prinsip yang mengutamakan keindahan suatu benda, artinya benda selalu sedap dipandang dan menarik perhatian. Keindahan suatu benda dapat dilihat dari beberapa hal, diantaranya dari bentuk, hiasan/ornamen, dan bahan bakunya.

  Karakteristik Wirausahawan  Kata wirausaha merupakan terjemahan dari kata entrepreneur, kata tersebut berasal dari Bahasa Perancis yang berarti ‘bertanggung jawab’.  Wirausahawan adalah orang yang memiliki sikap, semangat, dan perilaku mandiri dalam menciptakan invasi dan kreasi dalam usahanya, mampu memadukan sumber daya, dan merealisasikan gagasan menjadi kenyataan, kreatif, inovatif, profesional, dalam bekerja, memiliki kesadaran untuk menemukan peluang, serta mampu memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menjadikan lebih bear nilai jual serta manfaatnya. D. KONSEP KEWIRAUSAHAAN

  • Hasil gambar untuk contoh tas berbahan tekstil
  • Hasil gambar untuk contoh tas berbahan tekstil
  • Hasil gambar untuk contoh tas berbahan tekstil
  • Hasil gambar untuk contoh tas berbahan tekstil
Gambar lainnya untuk contoh tas berbahan tekstil  Ciri-ciri seorang wirausahawan : a. Percaya diri (keteguhan, kepribadian mantap dan optimis) b. Berorientasi tugas dan hasil (kebutuhanakan prestasi, berorientasi laba/hasil, tekun dan tabah, tekad, kerja keras, motivasi, energik, dan penuh inisiatif) c. Pengambil resiko (kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan) d. Kepemimpinan (kemampuan memimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan menanggapi saran, dan kritik) e. Keorisinilan (inovatif, kreatif, fleksibel, banyak sumber, dan serba bisa) f. Berorientasi ke masa depan (pandangan ke masa depan)  Kemampuan dan sifat dasar yang harus dimiliki oleh wirausaha : a. Pencipta perubahan (the change creator). Wirausahawan tidak hanya dituntut mampu mengelola/menguasai peluang, tetapi juga harus menciptakan perubahan. b. Melihat perbedaa. Wirausahawan harus selalu melihat perbedaan, baik antar orang maupun antar fenomena kehidupan, bukan sesuatu yang harus diulangi. c. Pakar tentang dirinya sendiri. d. Berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain.
    34. 1. Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Wirausahawan a. Faktor Keberhasilan 1) Kerja keras. 2) Kerja sama dengan orang lain. 3) Penampilan yang baik. 4) Yakin. 5) Pandai membuat keputusan. 6) Menambah ilmu pengetahuan. 7) Ambisi untuk maju. b. Faktor Kegagalan 1) Tidak k
ompeten dalam manajerial. 2) Kurang berpengalaman baik. 3) Kurang dapat mengendalikan keuangan. 4) Gagal dalam perencanaan. 5) Lokasi yang kurang memadai. 6) Kurangnya pengawasan peralatan. 7) Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. 8) Ketidakmampuan dalam melakukan peraliha/transisi kewirausahaan.
    35. 1. Perilaku Kerja Prestatif Dalam diri manusia, akan selalu ada empat potensi yang mendorong manusia untuk maju, yaitu mawas diri, mempertajam suara hati, pandangan mandiri untuk bekal bertindak, dan berpikir mengarah ke hal yang baik dan benar serta adaptasi yang tepat. Berikut sifat-sifat manusia yang dapat mencerminkan perilaku kerja prestatif : a. Kerja ikhlas : Bekerja dengan bersungguh-sungguh dan menghasilkan sesuatu yang baik serta dilandasi dengan hati yang tulus. b. Kerja mawas diri : Tidak terpengaruh oleh p
erasaan yang sedang melanda jiwanya. c. Kerja cerdas : Pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang, dan dapat mencari solusi persoalan yang ada dengan tepat dan benar sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan. d. Kerja keras : Mampu memanfaatkan waktu yang optimal, sehingga semua itu dapat bermakna. e. Kerja tuntas : Mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk menghasilkan usaha sampai selesai dengan maksimal.

buka mesin jahit : http://www.slideshare.net/MelaniKrismonita/materi-prakarya-kelas-x

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang contoh tas berbahan tekstil

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Contoh gambar jenis produk kerajinan tekstil dan fungsinya ???

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

0 komentar:

Post a Comment