, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Busana Butik

Busana Butik

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Busana Butik



Selayang Pandang
Program Keahlian : Tata Busana
Bidang Keahlian : Seni, Kerajinan dan Pariwisata
Kompetensi Keahlian : Busana Butik

mengelompokkan macam macam busana menurut kesempatan - Tujuan program keahlian Busana Butik Ini ialah :

    mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian pilihannya
    Membekali peserta didik agar mampu memilih karir,ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap propesional dalam bidang keahlian yang diminatinya
    Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Dasar Kompetensi Kejuruan Busana Butik

STANDAR KOMPETENSI
   

KOMPETENSI DASAR

    Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)

   

1.1      Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

1.2      Melaksanakan prosedur K3

1.3      Menerapkan konsep lingkungan hidup

1.4      Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan.

    Melaksanakan pemeliharaan kecil

   

2.1      Mengidentifikasi jenis-jenis alat jahit

2.2      Mengoperasikan mesin dan menguji kinerjanya

2.3      Memperbaiki kerusakan kecil pada mesin

2.4      Memelihara mesin.

    Melaksanakan layanan secara prima kepada pelanggan (customer care)

   

3.1      Melakukan komunikasi di tempat kerja

3.2      Memberikan bantuan untuk pelanggan internal dan eksternal

3.3      Bekerja dalam satu tim.

19.Kompetensi Kejuruan Busana Butik

STANDAR KOMPETENSI
   

KOMPETENSI DASAR

    Menggambar busana (fashion drawing)

   

1.1      Memahami bentuk bagian-bagian busana

1.2      Mendiskripsikan bentuk proporsi dan anatomi beberapa tipe tubuh manusia

1.3      Menerapkan teknik pembuatan desain busana

1.4      Penyelesaian pembuatan gambar.

    Membuat pola (Pattern Making)

   

2.1      Menguraikan macam-macam teknik pembuatan pola (teknik konstruksi dan teknik drapping)

2.2      Membuat pola.

    Membuat busana wanita

   

3.1      Mengelompokkan macam-macam busana wanita

3.2      Memotong bahan

3.3      Menjahit busana wanita

3.4      Menyelesaikan busana wanitadengan jahitan tangan

3.5      Menghitung harga jual

3.6      Melakukan pengepresan.

    Membuat busana pria

   

4.1      Mengelompokkan macam-macam busana pria

4.2      Memotong bahan

4.3      Menjahit busana pria

4.4      Penyelesaian busana pria dengan jahitan tangan

4.5      Menghitung harga jual

4.6      Melakukan pengepresan.

    Membuat busana anak


   

5.1      Mengelompokkan macam-macam busana anak

5.2      Memotong bahan

5.3      Menjahit busana anak

5.4      Menyelesaian busana bayi dengan jahitan tangan

5.5      Menghitung harga jual

5.6      Melakukan pengepresan.

    Membuat busana bayi

   

6.1      Mengklasifikasikan macam-macam busana bayi

6.2      Memotong bahan

6.3      Menjahit busana bayi

6.4      Menyelesaikan busana bayi dengan jahitan tangan

6.5      Menghitung harga jual

6.6      Melakukan pengepresan.

    Memilih bahan baku busana

   

7.1      Mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis

7.2      Mengindentifikasi pemeliharaan bahan tekstil

7.3      Menentukan bahan pelengkap.

    Membuat Hiasan pada busana (Embroidery)

   

8.1      Mengindentifikasi hiasan busana

8.2      Membuat hiasan pada kain atau busana.

    Mengawasi mutu busana

   

9.1      Memeriksa kualitas bahan utama

9.2      Memeriksa kualitas bahan pelengkap

9.3      Memeriksa mutu pola

9.4      Memeriksa mutu potong

9.5      Memeriksa hasil jahitan.

      Standar Kompetensi Dan Kompetensi  Dasar  Muatan Lokal

       1.  Membuat Tapis

Standar Kompetensi
   

Kompetensi Dasar

Membuat Sulaman Tapis
   

Macam Tusuk Hias Tapis



       2.  Membuat Sulaman Usus

Standar Kompetensi
   

Kompetensi Dasar

Membuat Sulaman usus
   

Teknik membuat usus



     Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.

Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak terprogram.

1.  Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.

Kegiatan
   

Pelaksanaan

Layanan dan kegiatan pendukung konseling
   

    Bimbingan Karir
    Kelompok: tatap muka guru BP masuk ke kelas

Ekstrakurikuler
   

    Pramuka
    Paskibra
    Rohis
    PMR
    Bola Voli
    Sepak Bola
    Bulu tangkis
    English Club
    Taekwondo
    Teater
    Kesenian
    Pency
    Pecinta Alam

    Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut.

Kegiatan
   

Contoh

Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal
   

    Piket kelas
    Ibadah
    Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas
    Bakti sosial

Spontan, adalah kegiatan  tidak terjadwal dalam kejadian khusus
   

    Memberi dan menjawab salam
    Meminta maaf
    Berterima kasih
    Mengunjungi orang yang sakit
    Membuang sampah pada tempatnya
    Menolong orang yang sedang dalam kesusahan
    Melerai pertengkaran



Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari
   

    Performa guru
    Mengambil sampah yang berserakan
    Cara berbicara yang sopan
    Mengucapkan terima kasih
    Meminta maaf
    Menghargai pendapat orang lain
    Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang berbeda
    Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
    Penugasan peserta didik secara bergilir
    Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada peraturan)
    Memberi salam ketika bertemu
    Berpakaian rapi dan bersih
    Menepati janji
    Memberikan penghargaan kepada orang yang berprestasi
    Berperilaku santun
    Pengendalian diri yang baik
    Memuji pada orang yang jujur
    engakui kesalahan diri sendiri
    Berani mengambil keputusan
    Berani berkata benar
    Melindungi kaum yang lemah
    Membantu kaum yang fakir
    Sabar mendengarkan orang lain
    Mengunjungi teman yang sakit
    Membela kehormatan bangsa
    Mengembalikan barang yang bukan miliknya
    Antri
    Mendamaikan                         

    Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah ada.  Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran.

Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.

Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.

Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.

Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam  pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.

BT :  Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

MT :  Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)

MB :  Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)

MK :  Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara  konsisten)

Jurusan ini memiliki Visi dan Misi Sebagai berikut :
Visi :

    tamatan memiliki kopetensi sesuai standar
    tamatan memiliki budi pekerti yang baik
    tamatan mampu bersaing untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja dan atau mandiri
    sekolah menjadi tempat pengembangan nilai-nilai budaya industri

Misi :

    meningkatkan kualitas pembelajaran
    meningkatakan kopetensi kejuruan peserta didik
    meningkatakan kegiatan unit produksi sekolah
    meningkatkan pelayanan kepada pelanggan internal maupun eksternal
    meningkatkan kopetensi tenaga kependidikan

sumber : http://smkn3metro.sch.id/jurusan-busana-butik

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang mengelompokkan macam macam busana menurut kesempatan

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Kampuh Dasar (Menggabungkan)

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

0 komentar:

Post a Comment