, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

MEMBUAT POLA JAS PRIA Bagian-1

 MEMBUAT POLA JAS PRIA Bagian-1

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
 MEMBUAT POLA JAS PRIA Bagian-1
 titik tubuh manusia untuk buat pola - Pada kondisi normal, bentuk tubuh manusia antara bagian kiri dan kanan relatif simetris dan sama, karena itu supaya lebih praktis dan efisien, dalam menggambar pola baju selalu diambil hanya separo saja, yaitu hanya bagian kiri saja atau hanya bagian kanan saja.  Nanti ketika memotong pola pada kain barulah dibuat potongan kain yang lengkap baik sisi kiri maupun sisi kanannya.  Dari kondisi tersebut dapat dipahami, mengapa dalam membuat gambar pola baju selalu berpatokan pada ukuran SETENGAH LINGKAR BADAN.

Ketika membuat pola baju, dari setengah lingkar badan itu dibagi dua, bagian pertama untuk pola depan dan bagian kedua untuk pola belakang.  Gambar pola depan harus lebih lebar dari pola belakang.  Lebar pola depan = separo dari setengah lingkar badan ditambah 1 cm atau = seperempat lingkar badan ditambah 1 cm.  Sedang lebar pola belakang = separo dari setengah lingkar badan dikurangi 1 cm atau = seperempat lingkar badan dikurangi 1 cm.

Ketika membuat pola jas, dari ukuran yang setengah lingkar badan tersebut tidak dibagi dua, tetapi dibagi tiga sama lebar, atau lebih pastinya ada 3 bagian pola dasar jas, yaitu:

·         Pola Depan
·         Pola Samping
·         Pola Belakang

Meski polanya dibagi menjadi 3 bagian, posisi titik-titik penting harus berpedoman kepada azas pembuatan pola baju


Langkah Pertama: Membuat Garis Bantu.

 
Keterangan:

Tentukan titik A pada posisi sekitar 20 cm dari tepi atas kertas dan 30 cm dari tepi kiri kertas.
Buat kotak ABCD dengan ketentuan AB = DC = setengah lingkar badan, dan AD = BC = panjang jas yang akan dibuat.

AE = panjang punggung dan melalui E dibuat garis dada
AF = panjang pinggang dan melalui F dibuat garis pinggang
AG = panjang pinggul dan melalaui G dibuat garis pinggul

AH = HI = IB = sepertiga dari setengah lingkar badan
AX = seperempat lingkar badan ditambah 1 cm
XB = seperempat lingkar badan dikurangi 1 cm

Ketika membuat pola jas, nanti akan ada gambar pola krah jas yang menjorok ke atas dan ke kiri dari kotak ABCD, karena itu perlu ada kertas kosong di atas garis AB sekitar 20 cm serta ada kertas kosong di kiri AD sekitar 30 cm.
Kalau posisi titik A terlalu ke pinggir kertas nanti ketika membuat pola perlu menyambung tambahan kertas baik ke atas maupun ke kiri menggunakan lem, jadi repot sendiri kan?

Langkah Kedua: Membuat Garis Pundak dan Kerung Lengan.


 
Keterangan:

AJ = BP = setengah dari lebar leher, atau = setengah dari sepertiga lingkar leher = seperenam dari lingkar leher.
Perlu diketahui bahwa lebar leher ukurannya adalah sama dengan sepertiga dari lingkar leher.

JK = PQ = lebar pundak. Posisi titik K dan titik Q adalah 1,5 cm dibawah garis AB.

KL adalah kerung lengan depan
QL adalah kerung lengan belakang
Titik L adalah posisi ketiak dan perhatikan titik tersebut berada pada posisi yang benar, yaitu seperempat lingkar badan ditambah 1 cm, sudah sesuai dengan azas pembuatan pola baju yang telah dipelajari sebelumnya.

Membuat pola jas versi Lpk Intan Sruweng diperluka
n 4 langkah, dan langkah selanjutnya yaitu langkah ketiga dan keempat, akan diuraikan secara istimewa menurut jenis jas yang akan dibuatnya, meliputi:

·         Jas untuk pria bertubuh sedang, merupakan jas standar yang memiliki dua kancing.
·         Jas untuk pria bertubuh kurus, merupakan jas khusus yang memiliki satu kancing
·         Jas untuk pria bertubuh gemuk, merupakan jas khusus yang memiliki tiga kancing.

Jas yang baik adalah jas yang serasi dengan postur tubuh pemakainya, dan perlu dirancang sejak masa pembuatannya, yang dimulai dari menentukan jenis pola jas tersebut.

Lebih jelasnya akan diurakan dalam tiga bahasan istimewa berikut ini…


JAS UNTUK PRIA BERTUBUH SEDANG


Langkah Ketiga: Membuat Pola Dasar Jas Pria Bertubuh Sedang.
 
Keterangan:
Ukuran lingkar dada relatif sama dengan ukuran lingkar pinggul

Pada posisi garis dada:
EL = seperempat lingkar dada plus 1 cm
LS = seperempat lingkar dada minus 1 cm
EL + LS = ES = setengah lingkar dada

Pada posisi garis pinggang:
MN = VU = seperempat lingkar dada dikurangi seperempat lingkar pinggang
FM + NV + UT = setengah lingkar pinggang

Pada posisi garis pinggul:
G L2 = seperempat lingkar pinggul plus 1 cm
L2 U = seperempat lingkar pinggul minus 1 cm
G L2 + L2 U = GU = setengah lingkar pinggul

Pada posisi pemisah pola depan dengan pola samping: Bibir saku dada selebar 14 cm terletak mendatar berjarak 2 cm diatas garis dada. Garis pemisah pola depan dan pola samping lurus vertikal sampai 5 cm diatas garis dada, kemudian melengkung menuju kerung lengan depan.
Pada posisi pemisah pola samping dengan pola belakang: Garis pemisah pola samping dan pola belakang lurus vertikal sampai 3 cm diatas garis dada, kemudian melengkung menuju kerung lengan belakang.

Langkah keempat: Membuat Krah Jas Pria Bertubuh Sedang
 


Keterangan:

Membuat krah bagian bawah:
J-K1 adalah gambaran kerung leher depan.
Hubungkan K dengan K1 dan diperpanjang keluar 7 cm sampai titik K2.
Jarak K1 dan K2 adalah 7 cm.
Tentukan titik K3 pada posisi 2 cm di kiri garis AD dan 5 cm diatas garis pinggang.
Hubungkan K2 dengan K3 dan pada garis itu tentukan titik K4.
Jarak K2 dan K4 adalah 3 cm.

Setelah K4 tertentu, tarik garis dari K4 sejajar K2-K.
Garis tersebut memotong garis AD di titik K5.
Garis yang menghubungkan titik-titik K3-K4 dan K5 adalah gambaran krah bagian bawah.

Membuat krah bagian atas:

Berawal dari titik J tarik garis keatas yang tegaklurus dengan garis JK.
Tentukan titik J1 dimana jarak J ke J1 adalah setengah dari lebar leher.
Kalau ragu dengan ukuran lebar leher, tentukan saja J ke J1 = 1/6 lingkar leher.
Dari titik J1 tarik garis yang tegaklurus dengan J1-J.
Pada garis itu tentukan titik J2 dimana jarak J1 dan J2 adalah 7 cm. Dari titik J2 buatlah garis yang sejajar dengan J1-J sampai memotong garis AB.
Garis itu dilanjutkan menggunakan sedikit lengkung menuju titik J3.
Posisi titik J3 itu dimana?
Titik J3 terletak pada garis K2-K dan berjarak 5 cm dengan titik K5. Jarak J3 ke K5 adalah 5 cm.

 
Keterangan

Titik K3 berjarak 2 cm disebelah kiri garis AD, tambahan lebar 2 cm ini berfungsi untuk membuat tumpukan kain di bagian depan jas untuk memasang kancing.

Titik K3 berjarak 5 cm diatas garis pinggang berfungsi untuk memasang kancing atas, sedang kancing bawah ditempatkan pada posisi 5 cm dibawah garis pinggang.

Jas Pria bertubuh sedang ini dipasang kancing depan sebanyak 2 (dua) buah.
 
Model jas 2 kancing merupakan model standar jas pria, sayangnya hanya cocok dan serasi bila dipakai oleh pria yang bertubuh sedang, terlebih yang bertubuh atletis.

Model standar jas pria ini kurang serasi bila dipakai oleh pria yang bertubuh kurus/kerempeng dan juga kurang serasi bila dipakai oleh pria yang bertubuh gemuk.

 
Itulah sebabnya perlu dibuatkan pola khusus untuk jas pria bertubuh gemuk dan juga pola khusus untuk jas pria bertubuh kurus, agar semua pria bisa memakai jas yang paling serasi dengan postur tubuhnya…
 
Pola lengan jas tidak sama dengan pola lengan kemeja dan lengan baju pada umumnya. Bentuknya lebih ramping dan formal. Jahitan leng
an tidak berada dibawah melalui ketiak, tetapi ada dua jahitan lengan di bagian depan dan belakang, serta perbedaan lainnya...

 cara pembuatan pola dasar draping [download]
 Pembuatan Pola Dasar Draping Badan Atas [download]
 Pembuatan Pola Badan Atas Sistem Kontruksi [download]


buka mesin jahit : http://polabikinjazz.blogspot.com/2014/09/membuat-pola-jas-pria-bagian-1-pada.html

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang titik tubuh manusia untuk buat pola

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Celana Piyama Girindra

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.


0 komentar:

Post a Comment