, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Patola, Cinde, Geringsing, Jlamprang

 kegunaan kain cinde di jawa tengah - Kain Geringsing

Kain Patola yang berasal dari India,  dan dibawa oleh pedagang dari India ini, di Indonesia punya beberapa versi. Di   bagian timur negeri kita kain ini biasa disebut  Sinde mungkin karena  negeri asalnya menyebutnya Tchinde. Di Sumatra disebut sebagai Cindai dan di Jawa dinamakan Cinde. Meskipun demikian, masih banyak juga daerah di negeri kita yang menyebutnya sama dengan negeri asalnya, Gujarat di India dengan sebutan kain Patola.
Patola dari Gujarat


Kain yang  kemudian juga dibawa oleh pedagang  bangsa Portugis  ke Indonesia ini  memiliki corak dasar yang umumnya berupa ragam hias yang menggambarkan manusia, binatang, tumbuhan dan susunan bentuk-bentuk geometris. Proses pembuatan kain Patola dilakukan dengan teknik tenun ikat ganda dan pembuatannya ini pun sangat rumit. Karena proses pembuatannya yang sangat rumit,  kain ini mereka anggap sebagai kain keramat yang sering dikaitkan dengan dunia gaib. Di India kain ini sering digunakan dalam berbagai upacara yang berhubungan dengan daur kehidupan manusia, seperti kelahiran, perkawinan dan kematian. Selain itu kain inipun digunakan sebagai penolak bala. Keberadaan kain Patola tersebar luas di kepulauan Nusantara dan di setiap tempat kain ini menempati kedudukan yang sangat tinggi, bukan karena harganya yang sangat mahal tetapi karena ‘daya magis’ yang dimilikinya.

Kain Patola umumnya hanya dimiliki oleh kalangan terbatas saja. Penduduk setempat yang telah memiliki ketrampilan menenun pun mencoba me-reproduksi kain yang sangat berharga tersebut. Meskipun demikian teknik tenun yang digunakan bukanlah teknik tenun ikat ganda, tetapi tenun ikat pakan. Pada upacara-upara adat yang diselenggarakan oleh masyarakat Maluku, kain yang dianggap keramat ini biasanya dikenakan dengan cara dililitkan di pinggang atau leher. Di Nusa Tenggara Timur seperti juga di  Maluku, kain Patola pun  sangat dihargai. Para artisan tenun di daerah ini mampu membuat dan mengembangkan corak kain tenunnya yang dipengaruhi oleh corak yang terdapat pada kain Patola. Mereka berhasil mereproduksi dan mengembangkan corak-corak kain Patola baru yang diperuntukkan bagi kalangan tertentu di masyarakat. Mereka kemudian menciptakan kain Patola yang berbeda untuk raja, pejabat, dan kepala adat. Kain – kain khusus tersebut dibuat dalam jumlah yang sangat terbatas dan hanya dikenakan pada upacara – upacara adat saja. Selain itu, kain Patola dari Lio NTT ini ada yang dibuat sepanjang 4 meter yang disebut katipa dan fungsinya ialah sebagai penutup jenazah.

Kain Cinde


 
Di daerah Yogyakarta dan Solo corak Patola ini muncul pada batik dengan sebutan nitik sedangkan di Pekalongan corak ini dikenal dengan sebutan jlamprang. Seperti halnya dengan kepemilikan kain Patola di NTT, kain Patola atau Kain Cinde ini di Solo dan Yogyakarta pun hanya dimiliki dan dikenakan oleh kaum bangsawan yang melambangkan kedudukan yang tinggi. Hanya saja, kain Cinde dari daerah Jawa Tengah ini bukan berupa kain tenun ikat ganda tetapi dibuat dengan teknik  direct print , cap atau sablon dan dikenal dengan istilah Cinden. Pada upara adat dan keagamaan kain ini dikenakan sebagai celana dan kain panjang, Sedangkan pada upacara perkawinan dikenakan sebagai ikat pinggang, kemben dan selendang untuk menari.

Kain Sinde, Lio, NTT


Selain di Jawa Tengah, teknik  direct print dalam pembuatan corak Patola juga ditemui di  Palembang dan disebut  kain Sembagi. Bagi masyarakat Palembang kain sembagi ini digunakan sebagai kain basahan pada upacara mandi pengantin, dan sebagai hiasan dinding pada berbagai upacara sedangkan kain sembagi yang berwarna gelap digunakan untuk penutup jenazah. Pada upacara kebesaran biasanya digunakan kain Sembagi yang diberi prada.

Namun pembuatan kain Patola dengan cara ikat ganda benar-benar dilakukan  di desa Tenganan Pegering­singan di Bali. Kain sakral yang dibuat di desa tersebut dikenal dengan nama kain geringsing yang artinya bersinar. Seperti halnya di berbagai daerah lainnya di Indonesia, kain geringsing yang bercorak Patola ini pun dianggap memiliki kekuatan magis dan digunakan sebagai penolak bala pada berbagai upacara adat di Bali. Konon kabarnya pada zaman dahulu zat warna merah yang digunakan untuk mencelup benang yang akan dtenun ini ialah darah manusia. Selain di Maluku, NTT, Bali dan Jawa Tengah, kain Patola pun dikenal di Pontianak, Gorontalo dan Menado. Bahkan corak-corak pada kain tenun Bentenan dari Menado ada yang berupa adaptasi dari kain Patola. Bangsa Melayu pun mengenal kain Cinde dan meyakini bahwa kain ini memiliki tuah. Bahkan konon menurut legenda Melayu, kain Cinde ini digunakan oleh Hang Tuah sebagai jimat.

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
 Patola, Cinde, Geringsing, Jlamprang
Pada  dunia fashion kini, beberapa desainer  juga memakai kain Cinde atau Patola dalam desain mereka. Desainer yang sejak awal telah menggunakannya adalah Ghea Panggabean. Ghea mengolah kain Cinde tersebut dalam bentuk celana panjang berpipa lebar yang dipadankan dengan blus berenda bergaya Mexico.  Selain itu Denny Wirawan pun termasuk salah seorang yang pernah membuat rancangan pakaian yang terbuat dari kain bercorak Patola dalam bentuk batik bermotif  jlamprang.

Keberadaan kain ini makin memperkaya khasanah kain-kain kita. Melihat berbagai daerah mengadaptasinya dalam bermacam sebutan, kita  patut menghargai keberadaannya sambil tetap mengembangkannya dalam berbagai pendekatan baru baik sebagai warisa
n budaya maupun dalam kegunaannya di dunia busana dalam kehidupan sehari-hari.
 
Kain Sinde, Lio, NTT    Kain Sinde, Lio, NTT


Patola dari Gujarat    Patola dari Gujarat

Kain Geringsing    Kain Geringsing

Kain Cinde    Kain Cinde


 Sumber:  majalah fashionPro. ‘ Lebih lengkap dalam buku  berjudul  ‘Kain ‘  edisi buku fashionPro  penerbit Dian Rakyat.



Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang kegunaan kain cinde di jawa tengah

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Proposal Usaha Kreatif Daur Ulang Limbah

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : http://www.fashionpromagazine.com/2012/09/patola-cinde-geringsing-jlamprang/

0 komentar:

Post a Comment