, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Petunjuk Kebutuhan Benang

 cara perhitungan baju jahitan - Mengukur kebutuhan benang aktual
Menggunakan rasio kebutuhan benang
Jahitan Coats

 

Thread Consumption bulletin 224x126

Cara Hitung Kebutuhan Benang


Dalam dunia pasar yang makin bersaing ini, terdapat kebutuhan mendesak akan pengendalian biaya. Perkiraan realistik akan potensi kebutuhan benang untuk gaya atau model garmen tertentu tidak hanya akan menghemat uang Anda, namun juga memberi Anda kesempatan untuk menggunakan benang yang lebih unggul dengan biaya sama, tanpa perlu mengorbankan mutu garmen.

Sejumlah faktor menentukan panjang penggunaan benang pada jahitan produk, seperti misalnya jenis setikan, jenis jahitan, ketebalan bahan, jumlah lapisan, konstruksi dan SPI (setikan per inci).

Meski begitu, faktor-faktor ini tidak bersifat konstan terhadap preferensi gaya yang berbeda. Oleh sebab itu, tidak ada kebutuhan standar akan benang untuk kategori produk yang dijahit seperti misalnya kaos, celana panjang dan sepatu.

Terdapat dua cara yang biasanya digunakan untuk menghitung jumlah benang dalam sebuah jahitan yang menjadi dasar penghitungan kebutuhan benang dalam sebuah produk yang dijahit:

    Dengan mengukur kebutuhan aktual benang
    Dengan menghitung rasio kebutuhan benang

Thread consumption 650x3661.     Mengukur Kebutuhan Aktual Benang


Sebuah panjang jahitan tertentu ditentukan dan kemudian benang dilepas dari sepanjang jahitan ini. Kita dapat menggunakan jumlah panjang benang yang ditarik untuk menghitung rasio kebutuhan benang pada keseluruhan jahitan. Dengan membagi jumlah benang dengan panjang jahitan, kita mendapat rasio kebutuhan benang. Jika kita mengalikan faktor ini dengan jumlah total panjang jahitan, kita dapat menentukan jumlah total benang yang dibutuhkan untuk jahitan tersebut.

Contoh:
Panjang jahitan = 100 cm (1 meter)
Jenis setikan 401 = setikan Rantai 2-Benang
Panjang jahitan yang benangnya dilepas = 15 cm
Benang jarum yang diambil = 19.5 cm
Faktor benang jarum = 19.5/15 = 1.3
Benang looper yang diambil = 62.0 cm x 1.3
Faktor benang looper = 62.0/15 = 4.1
Jumlah total benang = 100 cm x 1.3 = 130 cm
Jumlah total benang looper = 100 cm x 4.1 = 410 cm
Jumlah total kebutuhan benang = 130 + 410 = 540 cm

Tambahkan 15% sampah benang* = 540 cm x 1.15 = 621 cm

*Pada umumnya, 10% hingga 15% sampah benang perlu ditambahkan pada hasil jumlah kebutuhan benang. Sampah benang ini terjadi akibat situasi dalam pabrik seperti misalnya operasional mesin, benang putus, perbaikan, dll. Contoh di atas menunjukkan jumlah total kebutuhan benang untuk satu jenis setikan dalam sebuah produk garmen. Dengan melakukan prosedur yang sama, Anda dapat menghitung jumlah kebutuhan benang untuk jenis setikan yang berbeda dalam produk garmen.
2.    Rasio Kebutuhan Benang

Cara yang lebih mudah adalah dengan menggunakan Rasio Kebutuhan Benang yang umum digunakan untuk berbagai jenis setikan yang terdapat dalam tabel di bawah ini. Dengan menghitung rasio dalam tabel dengan panjang jahitan pada setiap jenis setikan, jumlah total kebutuhan benang bisa dihitung.

Jenis SetikanDeskripsiJumlah Total Pengunaan Benang (cm per cm jahitan) / Rasio BenangNo. JarumPersentase Benang JarumPersentage Benang Looper / Bawah (termasuk Tutup)
301Setikan Kunci2.515050
101Setikan Rantai4.011000
401Setikan Rantai Dua Benang5.512575
304Setikan Kunci Zigzag7.015050
503Setikan Overedge Dua Benang12.015545
504/td>Setikan Overedge Tiga Benang14.012080
512Setikan Pengaman Empat Benang18.022575
516Setikan Pengaman Lima Benang20.022080
406Setikan Penutup Tiga Benang18.023070
602Setikan Penutup Empat Benang25.022080
605Setikan Penutup Lima Benang28.033070
Catatan:

    Rasio di atas berasal dari kepadatan 7 setikan per cm (18 setikan per inci).
    Rasio ini digunakan dalam keadaan biasa dan kebutuhan aktual benang bisa berbeda-beda tergantung pada faktor yang berpengaruh.
    Sebuah persentase tertentu akan sampah benang harus ditambahkan pada rasio di atas sesuai dengan situasi dalam pabrik. Sampah benang bisa sebanyak 10% hingga 15%.

Contoh: 

Thread consumption 300x169
Panjang jahitan = 100 cm (1 meter)
Setikan jenis 401 = Setikan Rantai 2-Benang
Dari tabel, jumlah total kebutuhan benang per cm jahitan = 5.5 cm
Jumlah total kebutuhan benang = 100 cm x 5.5 = 550 cm
Perkiraan jumlah benang jarum = 550 x 0.25 = 138 cm
Perkiraan jumlah benang looper = 550 x 0.75 = 412 cm
Tambahkan 15% sampah benang = 550 cm x 1.15 = 633 cm benang per jahitan

Dengan mengaplikasikan rasio kebutuhan benang seperti contoh cara penghitungan di atas, jumlah kebutuhan benang untuk kaos rajut ukuran rata-rata seperti tampak pada tabel di bawah ini.

Contoh

Kebutuhan benang untuk kaos rajut ukuran rata-rata

SetikanJenisPanjang Jahitan (m)Rasio BenangJumlah Total Kebutuhan Benang (m)NTLT
301Setikan Kunci4.02.510.05.05.0
504Setikan Overedge Tiga Benang3.014.042.08.533.6
401Setikan Rantai Dua Benang0.755.54.01.03.0
503Setikan Overedge Dua Benang0.9512.011.46.35.1
101Setikan Rantai Satu Benang0.104.00.40.40.0
Jumlah Total Kebutuhan Benang67.821.146.7
Sampah Benang (15%)10.03.07.0
Jumlah Total Termasuk Sampah Benang77.824.153.7


Saat ini, kebutuhan dan biaya benang dapat dihitung tanpa harus melepas benang dari jahitan. Seamworks Coats adalah solusi perangkat lunak manajemen menjahit yang dapat menghitung dengan tepat jumlah kebutuhan dan biaya benang untuk sebuah produk yang dijahit atau proses produksi atau mesin jahit mana pun. Seamworks dapat membantu Anda mengurangi sampah benang dan bisa memberi Anda daya saing melalui pengadaan benang jahit yang lebih hemat. Tanyakan pada kontak Coats terdekat Anda mengenai Seamworks.

Catatan: Kepadatan setikan, pilihan setikan / jahitan, variasi gaya, ketebalan kain dan jumlah lapisan kain adalah faktor-faktor yang dapat memengaruhi jumlah kebutuhan benang. Juga penting untuk menghitung kemungkinan sampah benang (biasanya 15%) pada saat menghitung jumlah kebutuhan benang.

Kebutuhan Benang Rata-Rata

Thread consumption 280x158


Tabel berikut ini menunjukkan panjang rata-rata kebutuhan benang untuk berbagai jenis garmen berdasarkan pengalaman kami. Angka-angka di bawah ini sudah termasuk 5% sampah benang:





ProdukKebutuhan (m)ProdukKebutuhan (m)
Mantel Hujan210Korset celana dalam35
Celemek20Celana dalam berstoking30
Blus100Mantel Hujan285
Pakaian kerja boiler suit (Setikan rantai)
Wanita (pasangan)
Pria (pasangan)
420
30
35
Kemeja
Men
Anak Laki-laki
-
120
75
Bra45Rok100
Celana pendek laki-laki
Anak-anak
Wanita / Pria
-
35
70
Celana Pendek
Anak-anak
Baju Olah Raga
-
35
70
Topi
Anak-anak
Laki-laki
-
75
90
Celana Panjang Wanita
Wanita
Anak-anak
-
160
130
Korset95Baju Renang: Wanita75
Baju Terusan
Anak-anak
Wanita
-
90
195
Jas
Wanita
Laki-laki - 2 potong
-
365
480
Gaun
Anak-anak
Laki-laki
-
165
250
Dasi7
Sapu Tangan5Pakaian Lari160
Baju Mandi185Celana Panjang: Laki-laki270
Jaket: Laki-laki200Kaos100
Jins: Laki-laki210Celana Dalam50
Pakaian tidur
Anak-anak
Wanita
-
55
100
Rok dalam
Panjang
Sepinggang
-
75
40
Rompi / Kaos (basic)50Rompi Berkancing50

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Petunjuk Kebutuhan Benang

 Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang cara perhitungan baju jahitan

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Cara Menjahit Lengan dengan Rapi

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : http://www.coatsindustrial.com/id/information-hub/apparel-expertise/thread-consumption

0 komentar:

Post a Comment