, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Produk Kerajinan Hiasan dari Limbah

 material untuk mengolah keindahan - A. Kerajinan Sebagai Bagian dari Industri Kreatif
Dunia telah melewati empat gelombang peradaban ekonomi, yaitu sebagai berikut:


    1.    Pertanian
    Pada gelombang pertama, pertanian menjadi penggerak ekonomi yang utama.

    2.    Ekonomi Industri
    Revolusi industry dan perkembangan permesinan, membawa babak baru bagi perekonomian. Industri manufaktur bermunculan dan menghasilkan produk secara massal. Produk dari industry massal menjadi motor penggerak utama ekonomi.

    3.    Ekonomi Informasi
    Muncul sebagai akibat dari inovasi di bidang teknologi informasi.

    4.    Ekonomi Kreatif
    Muncul karena adanya keterbatasan sarana dan sumber daya fisik. Ide dan gagasan kreatif dapat memberikan solusi untuk keterbatasan fisik yang ada. Ide kreatif membuat ekonomi terus tumbuh. Pada gelombang ini, industri kreatif menjadi penggerak utamanya.

    Industri-industri yang termasuk ke dalam industry kreatif dikelompokan ke dalam 14 sub sector. Sub sector tersebut adalah: arsitektur, desain, fesyen, kerajinan, penerbitan dan percetakan, televise dan radio, musik, film, video dan fotografi, periklanan, layanan computer dan piranti lunak, pasar dan barang seni, seni pertunjukan, riset dan pengembangan, dan permainan interaktif.



B. Kewirausahaan Produk Kerajinan

Hukum ekonomi dasar mejelaskan hubungan antara ketersediaan barang di pasar (supply) dan permintaan pembeli (demand). Titik temu antara permintaan dan pengadaan adalah penetapan harga jual produk. Ketersediaan barang yang melebihi permintaan pembeli akan menurunkan harga barang. Sebaliknya ketersediaan barang yang lebih rendah daripada permintaan pembeli, dapat menyebabkan harga barang menjadi tinggi.

                Produk kerajinan memanfaatkan keterampilan tangan. Proses pengerjaan produk kerajinan membutuhkan waktu yang lama. Industri kerajinan hanya dapat menghasilkan jumlah barang yang terbatas dalam rentang waktu tertentu. Berbeda dengan industry m
anufaktur yang mampu menghasilkan produk dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat. Hal tersebut memberikan peluang produk dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat. Hal tersebut memberikan peluang produk kerajinan dengan keunikannya untuk memasuki pasar sebagai produk dengan jumlah terbatas atau limited edition/limited product. Produk yang unik dengan jumlah terbatas dapat memiliki harga jual yang tinggi.

                Peluang kerajinan untuk menjadi produk dengan harga yang tinggi, harus dipastikan dengan melakukan riset pasar terhadapt minat dan selera pembeli. Hasil riset pasar akan mendasari proses perancangan produk kerajinan yang inovatif. Rancangan produk terwujud melalui kegiatan wirausaha dengan didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal pula dengan sebutan 6M, yakni Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan  Market (pasar)
·         Man (manusia) atau SDM (Sumber Daya Manusia)
Saat ini biasa disebutkan dengan istilah Man Power atau Mind Power, adalah personel atau orang-orang yang terlibat dalam wirausaha tersebut. Wirausaha yang berhasil salah satunya adalah apabila berhasil mengelola sumber daya manusia yang terlibat dalam setiap proses yang terjadi dalam usaha.
·         Money (uang)
Dapat dipahami sebagai dana yang menjadi modal usaha, perputaran uang melalui pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam usaha tersebut. Kemampuan pengelolaan uang termasuk kemampuan mengelola keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan usaha agar menjadi lebih besar. Material, machine dan method terkait langsung dengan proses produksi yang terjadi dalam usaha tersebut.
·         Market
Pasar sasaran dari produk yang dihasilkan oleh suatu usaha. Pengetahuan tentang pasar sasaran menjadi salah satu kunci penting untuk keberhasilan suatu usaha. Wirausaha dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar, dengan demikian peluang produk diserap pasar akan lebih besar.

C. Produk Kerajinan Hiasan dari Bahan Limbah
            1. Jenis-jenis Produk Hiasan
            Produk kerajinan Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang. Sumber manusia Indonesia memiliki kreativitas dan keterampilan tangan yang tinggi. Kreativitas dan keterampilan tersebut didukung pula oleh keragaman hayati dari masing-masing daerah. Perkembangan industry di setiap daerah juga membuka peluang diperolahnya bahan baku untuk kerajinan. Kerajinan menampilkan keindahan yang dihasilkan oleh keterampilan tangan dari proses pembuatannya. Salah satu produk kerajinan yang dapat dikembangkan adalah produk hiasan.



                2. Produk Hiasan dan Nilai Estetik
            Produk hiasan adalah produk yang memiliki fungsi hias. Beberapa produk hiasan hanya berfungsi sebagai elemen visual yang memperindah suasana dan tampilan suatu produk. Beberapa produk hiasan lainnya di samping memiliki fungsi hias, juga memiliki fungsi pakai. Contohnya kerajninan kincir angina yang ditempatkan di halaman, selain memiliki fungsi hias juga berfungsi untuk mengetahui kecepatan angin. Produk dengan fungsi pakai seperti tempat perhiasan bila memiliki nilai keindahan yang tinggi, dapat pula digolongkan menjadi produk hiasan.

                Setiap produk yang dipakai pada dasarnya memiliki nilai estetik. Sebuah produk fungsional seperti misalnya gelas kaca yang dipakai minum sehari-hari memiliki nilai estetik. Nilai fungsional gelas kaca yang dipakai sehari-hari lebih tinggi daripada nilai estetiknya.

                Produk dapat disebut sebagai hiasan apabila memiliki nilai estetik atau nilai keindahan. Keindahan dapat dihasilkan dari pengolahan material untuk menghasilkan bentuk, warna, dan tekstur yang indah. Setiap bahan memiliki peluang diolah menjadi produk hiasan ter
masuk bahan limbah. Bahan limbah melalui pengolahan yang kreatif dapat memiliki nilai estetik yang khas dan unik. Beberapa bahan limbah yang dapat dimanfaatkan untuk produk hiasan di antaranya adalah kaleng, plastic, kaca, kulit telur, batok kelapa, kulit kerang, dan kertas.


D. Bahan Baku Limbah untuk Kerajinan
1.     Material dan Bentuk Limbah
Limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan. Limbah merupakan salah satu hasil dari suatu kegiatan atau proses. Limbah, berdasarkan wujudnya dapat dibagi menjadi limbah padat, cair, dan gas. Satu kegiatan industry atau rumah tangga fapat menghasilkan lebih dari satu macam limbah padat. Contohnya, dari kegiatan di pabrik garmen, kain dengan berbagai ukuran, sisa benang, dan sisa selongsong benang yang terbuat dari karton atau plastic. Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan limbah seperti limbah botol plastic, limbah kertas, dan limbah kain atau baju yang sudah tidak dapat dipakai lagi.

Kegiatan yang menghasilkan limbah dapat dibedakan menjadi kegiatan di rumah tangga dan di industry. Kegiatan sehari=hari di rumah tangga menghsailkan jenis-jenis limbah, diantaranya kemasan makanan, kemasan bahan pembersih, alat rumah tangga yang sudah rusak, dan pakaian bekas. Kegiatan di industry menghasilkan limbah yang khas tergantung dari industrinya. Limbah yang dihasilkan industry biasanya berjumlah banyak dengan bentuk, dan ukuran yang serupa. Limbah padat yang dihasilkan rumah tangga lebih beragam baik dari jenis, bentuk dan ukurannya. Limbah industry maupun limbah rumah tangga memiliki potensi untuk dibuat kerajinan hiasan.

Produk hiasan harus memiliki nilai estetis yang tinggi. Nilai estetis dapat dihasilkan dengan kemampuan mengolah material sesuai dengan karakter yang dimiliki oleh material tersebut. Karakter material dan peluang pengolahannya berbeda-beda bergantung pada jenis, sifat dasar bahan, bentuk, dan ukurannya. Pengolahan bahan baku produk hiasan juga perlu memperhatikan warna dan tesktur dari limbah yang akan digunakan agar diperolah kualitas produk yang baik.

2.     Bahan Utama dan Bahan Pendukung
Produk kerajinan hiasan dari limbah memperlihatkan keindahan dan keunikan bentuk, warna, maupun tekstur dari limbah itu sendiri. Limbah padat yang berpotensi menjadi bahan baku kerajinan hiasam terbuat dari material dan bentuk yang beragam. Keragaman material dan bentuk, membuat limbah tersebut memiliki kekuatan struktur dan keawetan yang berbeda pula.

Sebuah produk hiasan pada umumnya terdiri atas bahan utama dan bahan pendukung.
·         Bahan Utama
Bahan yang memiliki nilai estetis.
·         Bahan Pendukung
Bahan yang berfungsi untuk konstruksi.

              
3.     Bahan Baku Limbah di Lingkungan Sekitar
Limbah padat, baik yang dihasilkan oleh industry maupun rumah tangga memiliki potensi menjadi bahanbaku untuk wirausaha produk kerajnian. Bahan baku harus memiliki jumlah yang cukup untuk menghasilkan produk hiasan sesuai target produksi. Setiap daerah memiliki potensi sumber bahan baku limbah yang berbeda-beda.

Indonesia memiliki kekayaan alam dengan ragam tanaman dan hewan. S
etiap daerah di Indonesia juga memiliki keragaman aktivitas/kegiatan yang khas. Setiap kegiatan dapat menghsailkan limbah.

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Produk Kerajinan Hiasan dari Limbah

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang material untuk mengolah keindahan

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Kerajinan Dari Sampah Bungkus Kopi

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : http://purifaelhamdi.blogspot.co.id/2015/09/produk-kerajinan-hiasan-dari-limbah.html

0 komentar:

Post a Comment