, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Display Digital Status Produksi Adalah Cara Maju Untuk Komunikasi Performa Produksi

 pengertian kriteria standar kualitas hiasan pada kain - Kecanggihan teknologi sangat diperlukan dalam industry garmen dan salahsatunya adalah untuk  system monitoring produksi itu sendiri. Perangkat monitoring yang handal dan mudah digunakan serta sangat akurat memberikan informasi  diperlukan dalam proses manufaktur garmen.
Laporan produksi akan mudah tercatat hari ke hari, bahkan jam per jam dari waktu ke waktu tidak perlu lagi manual karena kini semua laporan bisa ditampilkan pada monitor display yang bisa dilihat langsung mata dan juga status produksi akan terlihat oleh semua orang yang berkerja di lantai manufaktur .

Line supervisor  atau production manager memiliki kualifikasi basic mengenai data produksi:


-Berapa potong yang telah dihasilkan di suatu jalur produksi sejak pagi hari ini ?
-Apa tindakan operasi produksi yang pantas?
-Tiap pembaharuan produksi ada berapa banyak kegiatan yang sifatnya kritikal terjadi di  tiap jalur produksi?


Jika data-data ini bisa disediakan atau ditampilkan pada display maka akan memudahkan membuat laporan kapanpun diinginkan.


Melalui kemajuan teknologi kini menjadi mudah menampilkan status produksi secara real time. Apaun laporan yang Anda buat di spread sheet  akan bisa ditampilkan pada layar LCD. Sekarang yang kita perlukan adalah berapa banyak jenis laporan yang mau ditampilkan melalui layar tersebut pada suat u waktu.



Akan sangat memberikan kuntungan besar bagi supervisor dan anggota staff pekerja jika dapat ditampilkan pada layar LCD tentang produksi dan status kualitas secara real time.


Jika kita mempunyai teknologi untuk bisa mengambil gambar dan menampilkan data real time produksi, diusulkan menggunakan display LCD besar ini di lantai area penjahitan, setiap jalur penjahitan memiliki LCD display di tiap akhir jalurnya. Mereka menampilkan laporan sesuai kebutuhan.

Contoh Display Kuantitas Produksi dan Target Kuantitas terdiri dari :



Display yang menampilkan hanya kuantitas pada suatu jalur produksi  sedangkan yang lainnya seperti target produksi sudah dimasukan ke dalam system. Keseimbangan kuantitas yang diproduksi  pada tiap jalur dalam waktu yang juga seimbang dan soal efisiensi jalur di kalkulasi oleh system.

Contoh Display Efisiensi Jalur terdiri dari :


Efisiensi data dapat ditampilkan dalam speedometer atau dalam angka digital. Jika terdapat banyak jalur penjahitan pada satu area lantai produksi dan jika diinginkan ditampilkan data dalam satu display, maka bisa dilakukan.

Contoh Display Kuantitas produksi dari operasional yang kritis, terdiri dari :


Tampilan LCD nya adalah data produksi dari kegiatan operasi yang spesifik. Akan memaparkan level WIP pada beberapa workstation spesifik tersebut.

Menampilkan kuantitas produksi dari kegiatan sebuah kegiatan operasional kritis dari sebuah jalur akan membantu kita melihat keseimbangan dari jalur produksi. Jika terlihat ada masa waktu berlebih atau penurunan pada display tampilan maka itu artinya ada ketidak seimbangan pada jalur produksi.

Contoh Display Performa Kualitas, terdiri dari :


Ketika Anda menge cek potongan jahitan di akhir jalur produksi , Anda menyiapkan laporan kualitas dari temuan cacat produksi dan beberapa kali cacat itu terjadi. Anda juga melakukan analisa terhadap kualitas jahitan dalam format DHU (cacat per 100 unit/defect
s for 100 units) dari tiap potongan yang di cek. Jika data performa per jalur ini tidak dibagikan maka laporan Anda menjadi tidak berguna.



Tampilan display pada layar tentang DHU dan Pareto Chart dari cacat produksi : (ialah sejenis chart yang berupa grafik garis dan bar, di mana nilai-nilai individu diwakili dalam urutan menurun oleh bar dan jumlah terkumpul diwakili oleh jalur ).

Sebuah pabrik ada yang menampilkan pada layar display laporan per jam dari operator, ini bertujuan agar dapat memonitor tiap dan setiap operator jahit di setiap jalur. Jika ada yang memproduksi di bawah target maka akan mudah dikenali.

Mungkin kita akan bertanya bagaimana membuat laporannya dalam format Microsoft Excel. Dan bagaimana mendapatkan data real time jika Anda tidak mempunyai teknologi pemantau data real time di perusahaan.

Mempersiapkan tamplates laporan dan jadikan data ke dalam Excel sheet dan membuat dashboard di  sheet/lembar  yang berbeda. Kemudian koneksikan dashboard dengan layar LCD.

Pertimbangkanlah untuk menampilkan data pada layar dan menempatkan layar di lantai toko. Membuat laporan yang baik menggunakan grafik dan diagram. Sebagai sebuah data ia tidak dapat terlihat dari kejauhan tetapi grafiknya dapat terlihat.

 

10 Ide Usaha Kecil Industri Garmen



Ada kecenderungan para profesional muda untuk keluar dari pekerjaan dan memulai sesuatu yang mereka miliki sendiri.


Melalui dasar pengalaman kerja di industri garmen, ada keinginan mencari peluang bisnis dalam industri ini. Munculah beberapa ide usaha kecil yang berhubungan dengan pakaian sebagai produk dan beberapa ide bisnis jasa untuk industri garmen.
Setiap bisnis dapat dimulai dalam skala kecil. Jika Anda berada di papan yang sama Anda mungkin tertarik untuk mendengar sesuatu pada ide-ide usaha kecil yang berbasis industri garmen.

Membuat pabrik skala kecil : Anda bisa membuat pabrik garmen kecil beradasarkan pengalaman menjahit dan manufaktur yang dimiliki. Lakukan perekrutan be
berapa penjahit. Membuat garmen dan produk garmen yang telah jadi kepada pengecer atau pedagang grosir di kota Anda. Bisa dipilih produk seperti seragam sekolah, kemeja pria atau blous wanita.
les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Display Digital Status Produksi Adalah Cara Maju Untuk Komunikasi Performa Produksi




Sub-contracting business : Buatlah pabrik kecil dan lakukan sub kontrak pekerjaan dengan sasaran untuk rumah ekspor dan merek-merek domestik. Di saat musim pembelian, rumah-rumah ekspor melakukan pemesanan dalam jumlah berlebih dari kapasitas produksi mereka sendiri. Untuk memenuhi order tersebut sesuai waktu mereka mencari para sub kontraktor atau para pekerja. Dalam bisnis ini Anda tidak perlu menangani para pembeli, tanpa perlu membeli material. Yang  perlu dilakukan hanya mengumpulkan potongan dari eksportir dan menjahit pakaian.

Bisnis grosir garmen : Anda dapat memulai bisnis pakaian grosir di waktu luang Anda. Ambil pakaian dari sentra manufaktur dan distribusikanlah ke toko-toko pakaian di kota-kota kecil. Ketika Anda membeli barang dalam jumlah massal dan dari sentra manufaktur, maka Anda akan memiliki margin yang baik dalam bisnis ini.

Toko pakaian :  Anda dapat membuka toko pakaian ritel atau outlet di kota kecil atau kota tertentu, di sudut jalan yang strategis lokasinya atau di dalam sebuah mal.

Toko garmen kelebihan ekspor : Pakaian kualitas ekspor (merek-merek internasional) dengan harga rendah sangat tinggi permintaannya saat ini. Di kota-kota besar orang ingin terlihat trendy dan memakai pakaian ber merek tapi mereka tidak mau menghabiskan banyak uang berbelanja di toko-toko pakaian ber merek. Maka mereka ini kemudian mencari jenis garmen-garmen kelebihan ekspor. Membuka toko ekspor rejected atau garmen kelebihan ekspor adalah ide bisnis yang bagus dan menguntungkan. Jika Anda bekerja atau pernah bekerja di bidang manufaktur garmen maka memahami bahwa manufaktur garmen membuat kelebihan produksi garmen dari kuantitas order yang mereka dapatkan dari para pembeli / buyers. Kadang-kadang sebagaian order mengalami penolakan/rejected akibat masalah kualitas atau karena penundaan pengapalan. Belilah garment-garmen tersebut dari pabriknya lalu Anda jual dengan memberikan harga-harga menarik.

Printing dan bordir :  Printing dan bordir adalah sebuah proses-proses bernilai tambah di dalam manufaktur garmen. Di era fashion sekarang ini, untuk membuat produk yang trendy para desainer selalu menambahkan warna dan dekorasi tambahan pada desain fashion karya mereka. Oleh karena itu di luar produk dasar semua pesanan ekspor adalah juga termasuk printing dan pekerjaan bordiran atau meliputi keduanya. Untuk menyiapkan sebuah bisnis pabrik printing dan bordiran haruslah dilakukan investasi pada mesin. Pada manufaktur garmen kecil mereka tidak memiliki mesin-mesin printing dan bordir sendiri. Dengan demikian ini bisa menjadi sebuah peluang bisnis ‘proses nilai tambah’.

Perangkat pembilasan : Pencucian / pembilasan disyaratkan di beberapa variasi tahapan manufaktur garmen – pencucian kain, ada beberapa variasi tipe pencucian. Kedua, adalah para pembeli/buyers itu juga mengkondisikan pesanan mereka untuk jenis garmen yang dibilas sesuai tipe, tampilan dan  aspek kehalusan tertentu garmen yang bisa dirasakan oleh sentuhan tangan. Eksportir berskala kecil biasanya tidak punya perangkat pembilas sendiri. Anda bisa melihat pilihan ini sebagai peluang bisnis.

Agen pembelian garmen : Bila Anda bekerja beberapa tahun sebagai merchandiser pada rumah ekspor atau sebuah rumah pembelian garmen. Anda pasti sudah mengembangkan hubungan relasi yang baik dengan para pembeli/buyers. Anda memiliki peluang yang bagus untuk membuat kontak dengan buyers. mengambil order dan mendapatkan pakaian yang diproduksi dari pabrik. Bahkan dapat mengatur pengembangan produk dan ruang sampel barang untuk menarik lebih banyak pembeli dan menampilkan berbagai macam produk. Hanya perlu sedikit tim kerja Anda sudah dapat segera memulai bisnis agen /rumah pembelian garmen ini.

Jasa konsultasi : Jika Anda telah membangun keahlian dan keterampilan dalam beberapa bidang tertentu dan Anda memiliki gairah untuk mengajar orang lain dan dapat memecahkan masalah di kehidupan nyata sehari-hari yang dihadapi oleh pabrik-pabrik, pembeli dan perusahaan bisnis, maka Anda dapat memulai jasa konsultasi. Jasa konsultasi saat ini memang tidak popular di industry ini namun di masa depan pabrik-pabrik akan mencari bimbingan ahli di area-area seperti reduksi biaya dan peningkatan kinerja pabrik.

Jasa Informasi Teknologi (IT) : Industri garmen semakin banyak merangkul teknologi berbasis IT  Mungkin terkait system ERP (Enterprise Resources Planning) atau solusi teknologi lainnya. Jika Anda memiliki pemahaman yang baik tentang IT dan dapat mengembangkan alat inovatif yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi eksportir seperti soal solusi pembuatan pola, pengumpulan data real time, perencanaan produksi, manajemen material atau bisa apa saja. Perkembangan yang Anda berikan harus membawa perbaikan terukur dalam bisnis produsen garmen secara keseluruhan atau pada tingkat departemen.


Format Bill Of Material (BOM)

Bill of Material adalah daftar bahan baku yang dibutuhkan sebagai sumber untuk membuat pakaian yang kemudian siap untuk pengiriman sesuai kebutuhan pembeli. Dalam garmen manufaktur BOM umumnya disiapkan oleh prdofuction marchants. Dartar tersebut disetujui oleh orang yang bertanggung jawab dan diserahkan ke purchasing department untuk memulai pengadaan bahan baku.


Sebuah BOM biasanya mencakup item deskripsi, Konsumsi (konsumsi per potong) dengan unit ukuran yang didefinisikan, proyeksi biaya per unit dan total biaya dari setiap item.

Rencana Produksi dan Pengendalian : Konsep dan Definisi


Perencanaan produksi merupakan salah satu bagian integral dari setiap unit manufaktur. Kompleksitas proses bervariasi dalam derajatnya tergantung pada jumlah proses yang terlibat dalam produksi dari sebuah produk yang diinginkan. Dengan adanya globalisasi proses pengadaan menjadi kian kompleks sebagaimana batas-batas negara tidak  lagi menjadi penghalang dalam melakukan bisnis.

Perencanaan produksi adalah fungsi manajerial yang meliputi:

-    Fasilitas produksi seperti apa yang diperlukan?
-    Tata letak fasilitas produksi yang akan diletakkan di tempat yang tersedia untuk produksi.
-    Produk yang diinginkan pada tingkatan produksi yang sesuai keinginan.

Rencana produksi memiliki natur dinamis dan harus diubah sesuai perubahan keadaan. Penyimpangan yang terjadi dari semua parameter yang telah direncanakan seperti kerusakan mesin, terjadi perubahan bahan mentah, perubahan permintaan, perubahan persyaratan dll, akan bermuara kepada perubahan rencana.
Perencanaan produksi selesai dalam jangka panjang, menengah dan pendek. Sebuah perencanaan jangka panjang sangat penting dalam industri padat modal (industri pupuk dan semen, misalnya) di mana penambahan kapasitas tidak bisa dilakukan dengan segera.

Perencanaan jangka menengah dilakukan hingga 2 tahun ke depan untuk menilai bagaimana permintaan dapat dipenuhi sesuai fasilitas yang ada dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal.

Perencanaan jangka pendek mengedepankan aktifitas sehari-hari di mana rencana-rencana diterapkan dan melakukan tindakan koreksi setelah melalui monitoring yang efisien.



Persyaratan Rencana Produksi

Sebuah perencanaan produksi harus berdasarkan keakuratan data. Kalkulasi secara acak dan menerka-nerka harus dihindari saat membuat rencana karena akan membuat efek berantai pada keseluruhan rencana.


Rencana haruslah fleksibel guna bisa mengakomodasi setiap penyimpangan dari kondisi dan situasi sebagaimana dipersepsikan selama perencanaan. Sebuah rencana yang kaku akan menjadi aksesori dari kegagalan karena dapat menyebabkan terjadinya kompromi di berbagai bidang yang mungkin tidak cocok untuk durasi yang lebih lama (rencana jangka panjang).
Setiap rencana harus memenuhi tujuan-tujuan awal yang telah di definisikan (seperti waktu pengiriman, kualitas, dll).


Sebuah rencana harus sederhana dan langsung ke sasaran dengan sistem pelaporan yang handal sehingga informasi yang benar mencapai di tempat yang tepat.pada waktu yang tepat.



Kontrol Produksi

Kontrol produksi adalah mekanisme untuk memonitor pelaksanaan dari rancana-rencana. Operasi produksi harus dimulai di waktu yang tepat dan progresnya perlu diobservasi serta direkam dengan sesuai agar data dapat dianalisis dan penyimpangan bisa diukur untuk memulai tindakan yang sesuai (misalnya perubahan rancana). Tindakan perbaikan harus diambil segera guna meminimalisasi dampak negatif penyimpangan dari rencana. Harus ada system umpan balik untuk memperbaiki rencana-rencana ke depan.

Dalam manufaktur garmen di mana produk akhir dan masukannya akan bervariasi, tantangan juga datang dari bagian tak terduga yang berbeda. Mekanisme kontrol yang kuat sangat penting agar perencanaan bisa sukses.

 
Cacat Kritis Pada Garmen


Cacat Kritis (critical defects) pada sebuah panduan industri garmen diartikan sebagai segala hal yang bisa melukai pengguna pakaian maka itu bisa disebut critical defects. Bisa juga diartikan sebagai sebuah cacat yang bisa melahirkan kondisi membahayakan atau kondisi tidak aman bagi individu yang menggunakan produk dan tidak sesuai dengan aturan umum kelayakan produk.

Sebuah cacat kritis dalam pakaian dapat menyebabkan kecelakaan bagi pemakainya dan dapat terjadi malfungsi saat pakaian yang berkondisi cacat kritis itu dipakai.

Contoh beberapa cacat kritis :

1.    Hilangnya komponen: ornamen dan pengencang yang diberikan pada pakaian tidak aman sesuai dengan semestinya, seperti misalnya pada kancing.

2.    Serpihan tajam: saat proses produksi garmen bersentuhan dengan beberapa bahan metal yang tajam seperti jarum dan staples. Patahan jarum, paku keling, kawat dan pin.

3.    Pengencang pada bagian kepala atau leher produk untuk bayi. Pengencang dari kawat harus dihindari untuk produk pakaian bayi.

4.    Benang atau ornament yang longgar atau terlalu panjang.

Semua cacat kritis di atas tidak boleh terjadi pada produk dalam keadaan apapun. Jika dalam sebuah audit dilakukan dan pengawas produksi menemukan cacat demikian pada garmen maka ia harus menghentikan dan meminta bagian cek kualitas untuk kembali melakukan inspeksi atas semua barang.

Pada pabrik, pihak manajemen harus menerapkan program kehati-hatian terhadap cacat kritis ini dan juga terhadap potensi resiko dari cacat kritis pada pengguna akhir.


Parameter Pengujian Dasar Tekstil


Ini adalah ulasan tentang parameter dasar pengujian produk apparel yang diperlukan untuk memverifikasi spesifikasi material, di mana perusahaan biasa menggunakan pengujian produk (tekstil, pakaian) untuk menentukan sebuah spesifikasi minimum produk. Spesifikasi sering termasuk metode pengujian dan prosedur yang digunakan untuk memverifikasi kriteria kinerja.

1. Konstruksi kain

Ini akan terkait erat dengan aspek penenunan kain dan parameter nya adalah kerapatan jumlah benang kain per inchi (PPI picks per inch) dan jumlah benang berakhir di tiap inchi dari kain yang dihitung dari sisi ke sisi (EPI ends per inch). Juga pengujian dilakukan terhadap benang lungsin / benang lusi (adalah benang tenun yang disusun sejajar, biasanya memanjang dan tidak bergerak (terikat di kedua ujungnya), yang padanya benang pakan diiselipkan) dan benang pakan (adalah benang yang dimasukkan melintang pada benang lungsin ketika menenun kain).

Aspek konstruksi kain adalah penting karena GSM (gram per square meter kain / berat kain dalam ukuran gram per satu meter persegi) tergantung dari jenis tenunan dan benangnya. Hal lain terkait kain seperti tingkat kehalusan permungkaan, kekakuan kain, kekuatan terhadap robekan, tekstur permungkaan dan bagaimana kain terasa ditangan akan tergantung dari aspek penenunan kain.

2. Stabilitas dimensi kain

Sering ditemukan bahwa terjadi perubahan ukuran kain setelah melalui proses pencucian ini karena mengerutnya kain. Jika kain tidak stabil setelah proses pengeringan maka formasi kain bisa terganggu, terperas atau memendek panjang dan lebarnya, Maka pengujian stabilitas terhadap dimensi kain sangat perlu dilakukan untuk mendapatkan ukuran garmen yang spesifik dan pas sesuai ukuran pengguna.

3. Kepudaran warna

Seberapa jauh warna dapat bertahan dari perubahan kecerahannya yang biasanya diakibtakan faktor-faktor dari luar. Pengujian seberapa meluasnya perubahan warna ini dilakukan saat kondisi kering dan basah.

- Daya tahan luntur warna terhadap pencucian: ketika proses pencelupan kain untuk memperkuat daya tahan kepudaran tidak terproses dengan baik maka  warna dari hasil pencelupan akan mudah memudar dan ke luar saat kain dicuci, ini bisa menodai pakain lain yang dicuci bersamanya. Pengujian ini intinya akan mengkonfirmasi kepada kita sejauh mana ketahanan warna pada kain terhadap pencucian.

- Daya tahan luntur warna terhadap cahaya: cahaya dikenal sebagai penyebab memudarnya warna kain, terjadi umumnya setelah kain di cuci dan kemudian dijemur di terik matahari begitu pula saat kita berjalan di siang hari mengenakan pakaian berwarna. Kain yang memiliki daya tahan kelunturan warna rendah, warnanya akan memudar pelan-pelan.

4. Pengujian mudah terbakar

Pengujian ini tidak dilakukan pada semua jenis garmen, pengujian ini hanya untuk beberapa katagori garmen saja. Contohnya untuk pakaian anak, pakaian untuk tidur, pakaian untuk memasak di dapur yang memang cocok untuk diuji meghadapi api.  Produk-produk ini dibuat untuk meningkatkan ketahanannya terhadap api. Untuk mengkonfirmasi bahwa kemungkinan terbakarnya pakaian maka pengujian sejauh mana mudah terbakarnya kain sangatlah penting dilakukan.

 
Sistim Lampu Lalu Lintas (Traffic Light System): Perangkat Visual Kontrol Kualitas


Garment style telah berubah dengan cepat. Juga perubahan kondisi ekonomi akibat kompetisi global, menurunnya profit margin, permintaan pelanggan atas produk berkualitas, varian produk dan minimalisasi waktu tunggu, dll telah memberikan imbas besar pada industri manufaktur.

Meningkatnya permintaan dalam jumlah tinggi dengan harga lebih rendah membuat perusahaan manufaktur apparel memperbaiki operasionalnya dengan perioritas pertama membuat segera produk berkualitas dan mengurangi yang tidak perlu. Walau harapan dan persyaratan dari buyers telah sesuai, masih akan sulit untuk bertahan dan berkembang. Karenanya kualitas menjadi kunci vital bagi keberhasilan pertumbuhan perusahaan.

Pengulangan-pengulangan pekerjaan dalam industri garmen adalah pekerjaan umum yang menghambat tingkat kelancaran produksi. Pengulangan-pengulangan pekerjaan adalah issue vital buruknya kualitas produksi dan rendahnya timgkat produksi. Operasional penjahitan (dalam hal ini pemotongan dan finnishing) membutuhkan keahlian tinggi sebagaimana juga pada kualitas kerja, ini semua karena tingkat kesulitan pada perbaikan produk yang dijahit berdasarkan spesifikasi-spesifikasi yang salah.

Harus diberikan perhatian lebih banyak pada aspek penjahitan dari pada soal pemotongan dan finishing. Di bawah ini adalah bagaimana Sistim Lampu Lalu Lintas / Traffic Light Systems diterapkan di bagian lantai area penjahitan guna mendeteksi adanya cacat pada sumbernya.

-    Memahami Traffic Light System

Traffic Light System adalah alat inspeksi paling efektif untuk mengurangi kerusakan bawaan langsung dari sumbernya.

Ini adalah system inspeksi yang dilakukan  secara random. Karena system ini memiliki komunikasi visual maka Traffic Light System lebih efektif untuk mengontrol kualitas lantai belanja di banding tools kualitas lainnya. Pada waktu besamaan ia juga dapat mengukur tingkat performa operator dalam soal kualitas. Tak ada operator yang mau tampil sebagai pembuat kualitas rendahan. Selama penjahitan garmen, mereka ini berkonsentrasi pada aspek kualitas.

Sistem pengecekan sejalur akan mengingatkan operator berkonsentrasi pada pekerjaan mereka. Jika ada sedikit jahitan dibuat yang rusak maka butuh sedikit waktu terbuang untuk memperbaikinya. Ini juga akan membantu secara sebaliknya. Mungkin di permulaan style, si operator tidak memahami spesifikasinya, interaksi dengan pihak quality inspector akan membuat operator mengerti sejelasnya soal persyaratan kualitas. Traffic Light System didesain untuk menandai adanya masalah langsung dari sumbernya dan memberikan kesempatan dilakukan tindakan perbaikan dari pada membiarkan produk yang cacat dilanjutkan untuk diselesaikan.

-    Cara Kerja Traffic Light System

Traffic Light System adalah sebuah kontrol visual untuk menyoroti masalah kualitas di jalur penjahitan (sewing line). Tiga kartu berwarna berbeda diletakan di setiap tempat operator. Warna hijau menandakan kalau kualitas sesuai dengan standar kostumer, kuning menunjukkan bahwa kesalahan kecil telah ditemukan dan diperlukan kehati-hatian dan yang terakhir warna merah, menunjukkan bahwa standar kualitas tidak sesuai persyaratan standar yang diingini pelanggan.
                  

 
Operasional Penting (critical operations) Di Dalam Produksi Garmen


Operasional penting (critical operations) dalam industry garmen istilah ini biasa digunakan oleh orang quality control, line supervisor, staf teknik dan enjiner industri. Definisi "critical operations" di sini adalah sebuah kegiatan di mana untuk alasan-alasan  yang bervariasi pabrik memberikannya perhatian lebih besar dari pada keseluruhan operasional.
Biasanya pabrik memberikan perhatian lebih besar kepada penampilan sebuah operasional sbb:


-    100% pemeriksaan garmen dan komponen-komponen garmen – semua garmen harus diperiksa di workstation yang sudah tertentu.


-    Mempekerjakan orang yang berpengalaman dan memiliki keahlian.


-    Desain workstation sedikitnya mensyaratkan adanya keahlian seorang operator dalam membuat kualitas dan kuantitas berdasarkan panduan-panduan dan lampiran guna menghindari cacat bawaan produk (defect generation) dan mempertahankan target produksi minimum.

Terminologi “critical operations” umumnya dipakai sbb:


-    Titik cek kualitas (urut-urutan stasiun pengecekan kualitas) sebagaimana didesain di dalam ‘critical operations’, yaitu memeriksa semua komponen garmen (ketika separuh dijahit) sebelum pindah ke operasi berikutnya.


-    Kalkulasi mesin dan kebutuhan tenaga kerja untuk “critical operations”.


-    Target produksi untuk “critical operations”

.
-    Menjaga level work in progress (WIP) pada “critical operations”.   

Timbul pertanyaan: 'Bagaimana kita bisa segera mengetahui suatu critical operations yang potensial berkaitan dengan pentingnya masalah kualitas dan produksi?' Ada perbedaan critical operations dalam bidang garmen yang berkaitan dengan aspek kualitas dan aspek produksi.


Ada kriteria umum guna mengenali critical operations dalam penampilannya. Berdasarkan hal ini maka kita dapat buat action plan di awal untuk terhindar dari masalah kualitas dan keterlambatan produksi.



Critical operations : dari sudut pandang Kualitas

Jika mau memahami Critical Operations di bidang industri garmen dari sudut pandang kualitas produk, kita harus melihat :


-    Operasi rawan kerusakan :sebuah operasional di mana peristiwa cacat bagian garmen tertentu sering terjadi (mungkin karena jenis mesin yang dipakai). Ini akan mendorong perencanaan operasional untuk peralatan dan mesin yang lebih baik.


-    Operasional sebelum sub perakitan dan perakitan guna menghindari terjadinya pengulangan pekerjaan berlebihan dan perubahan lain, maka disarankan agar selalu melakukan pemeriksaan diakhir operasional dari tiap bagian.


-    Operasional di zona kritis garmen – seperti misalnya saat penambahan saku dada, jahitan resleting, jahitan kerah atas, dll


-    Menjahit pada potongan bias – panjang jahitan bisa terjadi melebar, seperti pada proses penjahitan garis kerah atau penjahitan bagian lubang tangan.



Critical operations : dari sudut pandang Produksi

Ketika operasional dilihat dari sudur pandang Produksi, maka operasional berikut ini dianggap sebagai critical operations:


-    Sebuah operasional dengan bobot pekerjaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan operasi lain. Operasi semacam ini sangat potensial tersumbat dalam kasus banyaknya workstation tidak diatur dalam urut-urutannya. Output pada bagian tersumbat ini harus dipercepat untuk kelancaran alur kerja pada urutannya.


-    Sebuah operasional yang sulit ditangani tanpa pedoman dan lampiran. Ketika operator menjahit lebih dari dua lapisan. Menggabungkan beberapa bagian pekerjaan disatu tangan adalah sebuah “critical operations”.


-    Bentuk kurva jahitan, seperti paduan pada lubang tangan. keliman (finnishing jahitan bagian bawah kain) bawah melengkung.


-    Sebuah operasional dengan mesin khusus dan sulit untuk digantikan dengan cara lain.



Dengan memperhatikan ulasan di atas diharapkan kita sudah bisa mengenali apa yang disebut “critical operations” dari sebuah style/gaya.


Inovasi Produk : Parameter Penting Metode Seleksi Pemasok Dalam Manufaktur Fashion

Perusahaan retail pakaian umumnya menggunakan satuan standar prosedur dalam urusan memilih pemasok mereka.

Peratail memesan via buyer melalui prosedur seleksi pemasok bagi sumber pakaian dan pemasok mereka, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi. Jika perusahaan pemasok mau bekerjasama dengan perusahaan retail maka persyaratan minimum harus dipenuhi dalam kerja sama (kualitas, waktu pengiriman dan harga). Selain ketiga faktor tersebut ada faktor tambahan ekstra yang bisa jadi penting dan akan memicu pehatian buyer. Itu adalah soal segmen inovasi. Segmen inovasi secara khusus sangatlah penting di dalam prosedur pemilihan pemasok.

Peelaksanaan dalam prosedur pemilihan pemasok bisa diubah dan pemasok dapat memiilih pelaggannya sambil menawarkan deal menarik.

Dalam banyak kasus pemasok mempresentasikan produk-produknya kepada buyers (melalui show room mereka atau melalui kunjungan ke tempat buyers) dengan maksud membuat kerja sama, namun kebanyakan dari mereka membuat kesalahan yang sama.

Kesalahan yang umumnya banyak dilakukan pemasok :

-    Membuat salinan produk yang telah dimiliki buyer di tokonya, tujuannya adalah memperlihatkan kalau mereka mampu memproduksi gaya yang sama.

-    Menampilkan produk yang telah mereka produksi sebelumnya untuk beberapa merek kompetitif lain.

-    Menawarkan produk yang tak sesuai dengan gaya dan konsep merek dari buyer

-    Jika pemasok ingin diseleksi oleh buyer maka mereka perlu menawarkan sesuatu yang beru dan inovatif yang dapat menarik perhatian pelanggan.

Solusi yang bisa dilakukan :

-Buat detail studi atas sejarah merek kostumer, kultur dan gayanya. Pelajari tentang strategi kostumer, posisi market, target group, dan desainlah produk yang cocok dengan persyaratan di atas.

-Ikuti trend fashion dunia melalui kunjugan ke pameran dan eksebisi (Premiere Vision, Spin Expo, MesseFrankfurt), fashion weeks (New York, London, Paris, Milan, Tokyo), portal fashion (style.com, net-a-porter.com, firstview.com), majalah fashion (Vogue,Elle) dan perusahaan konsultan fashion (WSGN, STYLESIGHT)

-Bekerjasamalah dengan desainer muda dan sekolah fashion untuk mengumpulkan ide-ide baru dan segar.

-Dengan tim desain Anda coba kembangkan suatu tampilan baru (yang segar).


Apa Perbedaan Antara Hiasan Pakaian dan Asesoris


Hiasan pakaian (trims) dan aksesori adalah bahan-bahan yang digunakan dalam garment selain kain utama (shell fabric), bahkan bahan lapisan (kain) bisa disebut trim dan aksesoris.


Sepintas mendengar istilah ‘hiasan pakaian (trims)’ dan ‘asesoris’ seolah merujuk kepada dua jenis/ tipe/katagori material berbeda. Terminologi pertama mungkin diartikan sebagai komponen yang bersifat fungsional dan terminologi kedua adalah non fungsional dan dimaksudkan untuk keperluan  dekoratif. Namun kesemua ini adalah sebuah asumsi.

Pada buku Apparel Manufactoring ditulis oleh Glock dan Kunz ditemukan definisi sbb:

-Aksesoris: Barang yang meningkatkan daya tarik estetika atau fungsi pakaian termasuk ikat pinggang, syal atau benda lainnya.
-Hiasan pakaian/trims: Bahan yang digunakan untuk hiasan atau menyempurnakan pakaian.

Ternyata definisi di atas sah saja ketika mereka digunakan sebagai bentuk individu. Tapi apa yang akan terjadi ketika istilah ini digunakan sebagai "trims dan aksesoris" dalam industri manufaktur garmen?    

Untuk mengetahui arti sebenarnya dan perbedaan antara kedua istilah ini penulis  mengambil beberapa file produksi dari pabrik. melalui dokumen-dokumen seperti,


-    Garmen techpack/lembar spesifikasi yang dibuat oleh pedagang dan desainer dari pembeli akhir.
-    Bill material yang dibuat merchandising pabrik berdasarkan enterprise resources planning/ERP yang baik.
-    Lembar persetujuan aksesori dan kartu  hiasan pakaian/trims yang dibuat oleh merchants pabrik.
-    Catatan penerimaan asesoris yang dibuat oleh toko.

Ditemukan terminologi keduanya pada dokumen-dokumen tersebut sbb :

Satu dokumen menggunakan istilah trims namun pada dokumen lain menggunakan istilah asesoris dan keduanya adalah daftar material yang sama. Beberapa dokumen menggunakan terminologi ini sebagai trims/asesoris. Berdasarkan studi ini maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada bedannya antara trims dan asesoris saat terminiologi ini digunakan di dalam industry garmen.

10 contoh trims/asesoris :

Benang jahit
Kancing
Resleting
Renda/pita
Paku sumbat
Label
Kain pelapis
Bahan perekatan
Elastik
Rajutan


Aplikasi Mobile Fibre2Fashion


Portal Fibre2Fashion baru saja meluncurkan aplikasi mobile smartphone guna mempermudah para pemerhati bidang industry garment dan fashion dalam mengakses cepat segala hal terkait berita tentang industry tekstil, info trend,  artikel, harga-harga dan karir.


Fitur-fitur bisa didapat dalam sentuhan jari Anda melalui aplikasi mobile Fibre2Fashion seperti:


1. Buy& Sell : kebutuhan terkini terkait bisnis
-daftar buyers dan suppliers utama
-Kontak buyer dan suppliers berdasarkan katagori bisnis dan produk

2. Berita Tekstil dan pekaian lengkap dari seluruh dunia
-Berita penting harian dan segala yang terjadi di industri ini
-Kategori berita dari berbagai macam sumber yang mudah ditelusuri

3. Pantau Pasaran: pergerakan harga komoditas tekstil dan bahan mentah.
-Laporan lengkap dan sinopsis harga dari mata rantai nilai tekstil dan produk

4. Karir: titik temu pencari kerja dan pemberi kerja
Pemberi kerja
-Mengelola iklan lowongan
-Melihat profile kandidat

Pencari kerja
-Mencari lowongan terbaru
-Memasukkan lamaran
-Jelajah riwayat aplikasi
-Menjajaki siapa saja yang melihat profile dan mengirim aplikasi langsung

Aplikasi ini akan sangat bermanfaat dan membantu karena desainnya dibuat mudah diakses dan materi konten lengkap sesuai kebutuhan.


Visual Merchandising Di Dalam Bisnis Fashion Retail

Bisnis retail fashion offline saat ini membutuhkan kejeniusan dalam hal visual merchandising yang tentu saja tujuannya adalah bagaimana agar orang tertarik untuk masuk ke dalam toko dan membeli pakaian.


Kita akan pelajari visual merchandising dan bagaimana membangun hubungan antara visual merchandising dengan bisnis retail pakaian.

Visual merchandising adalah “seni dalam retailing”, begitu besar pengaruhnya dalam bisnis retail fashion karena memerlukan skill tersendiri dan butuh adanya talenta seni di dalam mempraktekannya.

Ada ungkapan “ berikan kepada kostumer alasan untuk mau membeli”
...dan Visual merchandising secara sederhana adalah bentuk representasi dari produk. Merupakan ketrampilan mengkoordinasi semua elemen bisnis kedalam sebuah gambaran yang tepat. Berkembangnya self service retailing membuat visual merchandising sebagai bidang studi yang melaju pesat. Esensi dari visual merchandising itu sendiri adalah bertujuan untuk menarik perhatian, membuat kostumer tenggelam ke dalam objek dan memotivasi kostumer untuk kemudian melakukan pembelian.


Ini beberapa hal penting untuk ditelaah

1.    Tujuan visual merchandising :


-    Membuat barang dagangan menarik perhatian
-    Membuat barang dagangan mudah ditemukan di area toko
-    Memperkenalkan dan menjelaskan produk-produk baru
-    Mempromosikan citra / image dari toko
-    Membujuk kostumer untuk mau masuk ke dalam toko
-    Memperlihatkan keaneka ragaman barang dagangan 

2.    Visual marchandising membantu peretail:
-    mengedukasi kostumer secara kreatif dan efektif terkait produk / pelayanan

-    menetapkan sebuah medium kreatif guna merepresentasikan barang dagangan ke dalam bentuk lingkungan 3D (3   dimensi), dengan demikian pengaruhnya akan lebih lama melekat kepada kostumer dan selalu diingatnya.

-    memposisikan perusahaan di posisi eksklusif
-    membuat adanya keterhubungan antara fashion, desain produk dan marketing dengan tetap menjaga fokus utama dari    produk mengkombinasikan antara aspek-aspek kreativitas, teknikal dan operasional dari produk dan bisnis.

-    menarik perhatian pelanggan untuk memungkinkan mereka mau mengambil keputusan membeli dalam waktu sesingkat mungkin, dan dengan demikian akan memperbanyak proses penjualan.

3.    Proses peletakkan visual merchandising
Teknik di mana produk-produk itu ditempatkan dan bagaimama si peretail mengatur semua itu di area sekitar tokonya ini harus diambil berdasarkan pengamatan atas kebiasaan belanja dari pembeli. Maka visual merchandising menjadi yang paling bertanggung jawab atas terwujudnya kemudahan kostumer dalam mengakses dan menjangkau barang dagangan. Visual merchandising yang efektif adalah yang mampu mempengaruhi keputusan kostumer untuk mau melakukan pembelian secara cepat dan berulang

Perhatikan hal-hal ini saat proses peletakkan visual merchandising :

-    Lokasi terbaik
-    Untuk bisa efektif melakukan pengelolaan visual marchandising, mata dan tangan kita harus mudah menjangkaunya.
-    Jalur masuk kostumer
-    Jendela display
-    Layout toko
-    Kenyamanan ruang bagi kostumer
-    Interior toko
-    Dekorasi toko
-    Alat peraga

4.    Komponen utama visual merchandising

-    Memfokuskan pada promo penjualan barang dagangan terutama terkait aspek bagaimana barang  direpresentasikan di gerai
-    Pilhan warna-warna adalah vital
-    Tema-tema dari display harus sesuai mendukung produk
-    Display harus menyempurnakan strategi peretail
-    Kerbersihan
-    Ubah secara secara periodik tampilan dispaly

5.    Beberapa tips untuk visual merchandising

Secara dasar bahwa visual merchandising adalah kunci penting bagi perusahaan untuk menaikkan dapat profit margin. Ini adalah cara yang paling relevan atau terbaik untuk menarik pelanggan agar membeli produk yang ditawarkan peretail.

-    Cuaca. yaitu visual merchandising paling efektif adalah yang penerapan temanya berkaitan dengan datangnya musim tertentu. Sesuaikan temanya, jika musim liburan maka tampilkan pada display warna-warna riang / cerah dan jika musim panas tiba, bisa ambil tema pantai atau suasana khas di musim panas.


-    Tanda, buatlah tanda atau petunjuk si sekeliling toko supaya menarik perhatian kostumer karena ini bisa mendorong penjualan, terutama dengan memasang tanda diskon untuk produk tertentu.


-    Jedela display, ini adalah tempat pertama di mana kostumer menuangkan sekilas konsentrasi perhatiannya. Bagian ini harus kita jadikan porsi utama.


-    Pencahayaan, mengatur pencahayaan yang tepat di jendela display sangatlah esensial bagi keberhasilan sebuah visual merchandising. Ini akan membantu penampilan warna dan tema musim dari barang dagangan secara layak. Dalam hal ini dianjurkan agar memberikan penekanan terhadap produk-produk yang memiliki margin keuntungan yang baik.

6.    Beberapa elemen yang membentuk ekosistem toko retail

-    Visual communication
-    Store planning
-    Store design
-    Merchandising

Demikian sekilas mengenai pemahaman dasar visual merchandising, semoga bermanfaat.

Antara Online Retailling dan Brick And Mortar Retailing


Sebelumnya mari kami jelaskan terlebih dahulu apa maksud kalimat di atas masing-masing :



Online Retailling, adalah bentuk perdagangan elektronik yang memungkinkan konsumen untuk langsung membeli barang atau jasa dari penjual melalui Internet menggunakan browser web,



sedangkan



Brick And Mortar Retailing. adalah istilah untuk merujuk pada sebuah kegiatan perdagangan yang memiliki aspek bangunan, fasilitas produksi, atau toko untuk kegiatan operasi penjualan.



Pada perkembangannya ke dua jenis perdagangan ini ternyata menarik untuk dicermati guna menjadi bahan bagi kemajuan usaha yang kita lakukan terkait bidang fashion retail.



Induk dari online retailing adalah electronic retailing atau E Retail merupakan penjualan jasa dan barang melalui internet bisa berupa penjualan B2B (business to business) atau B2C(business to consumers).



Perdagangan retail menuntut kanal-kanal usaha lain sebagai cara untuk memperluas dan mempercepat penjualan. Brick And Mortar Retailing tidaklah cukup dan karena adanya internet kini terbuka lebih luas peluang positif bagi retail fashion yang sangat butuh media tampilan fisik menarik (dari barang-barang jualan fashion) dan untuk bisa terlihat dari manapun melintasi batas negara oleh lebih banyak orang.



Sinar terang memang menyelimuti penjualan online  karena melalui ponsel pun kita kini bisa melihat barang dagangan dan bertransaksi, tidak pelu harus ke toko atau tempat penjual.



Rumusnya :  penjualan online + penjualan offline (bricks and mortar retail atau penjualan melalui toko) = PENJUALAN RETAIL.

    

Trend penjualan offline mengalami stagnasi, terlihat penjualan online lebih berkembang pesat namun kenyataannya berdasarkan studi dari A.T.Kearney Omnichannel Shopping Preferences Study 2014/US bahwa penjualan retail akan memiliki kekuatan lebih baik jika menggunakan kedua system di atas (offline sales dan online sales).



Di India bisa menjadi contoh, yaitu mereka membuat kanal-kanal penjualan menjadi sebuah sektor terorganisir sehingga kini bisa lebih tertata (bagi yang baru mulai membuka kanal retail sendiri atau mereka juga bisa secara berkolaborasi dengan online retail yang sudah eksis dan memiliki toko fisik). 



Perusahaan-perusahaan India mengikuti jejak rekan mereka di Amerika Serikat dan menciptakan inovasi teknologi baru untuk bisa menembus potensi yang belum didapat di bidang usaha retail. Lalu bagaimana di Indonesia?



Banyak kisah sukses menjual fashion berawal dari broadcast ponsel Blackberry ke teman-teman, via social media kemudian beromset besar bahkan ada yang tanpa modal (hanya meng upload foto sepotong pakaian,  mengambil barang dari penyalur, menjualnya dan mengambil untung begitu seterusnya sampai menjadi besar dan kemudian membuat portal barang jualannya sendiri).



Kanal-kanal penjualan potensial tidak tercipta begitu saja dan harus fokus, perlu waktu banyak faktor menentukan keberhasilan penujualan online retail dan toko fisik juga harus dibuat, tidak harus besar tapi berciri/desainya khas mudah diingat dan letak toko atau outlet harus strategis.

Cara mengukur kapasitas SewinG 如何衡量缝厚能力



The formula used for calculating available capacity of the sewing line has been given below. The available capacity of a line is presented in minutes or hours.

Sewing room Capacity per Day= {(No. of machine x daily work hours x 60) – absenteeism %} x Efficiency % (unit in minutes)
Monthly Capacity = Daily Capacity X No. of working days in a month

The capacity of a line depends on the average efficiency% of the line and operator absenteeism%. First line wise capacity is calculated and then added all line's capacity to calculate available capacity of the floor.

For example: A factory floor has 5 lines. Factory works for 8 hou
rs day. No of total operators, line efficiency and absenteeism percentage are as given in the following table.

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang pengertian kriteria standar kualitas hiasan pada kain

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Sebutkan macam macam pola ragam hias

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : http://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=soal-teori-kejuruan-busana-butik

0 komentar:

Post a Comment