, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Membuat Jenis-Jenis Tusuk Hias

 Membuat Jenis-Jenis Tusuk Hias

baju jahit, batik, belajar, guru, indonesia, jahit, jogja, kaos, kebaya, konveksi, kursus, kursus menjahit, les, mesin jahit, obras, private, sekolah, terbaik, usaha, yogyakarta
 Membuat Jenis-Jenis Tusuk Hias




cara membuat tusuk hias - BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003

Kode Modul: TS. 43. G.1

MEMBUAT JENIS-JENIS TUSUK HIAS

Penyusun: Himawati Tjahjanti Editor: Cusnul Bachri Soeryanto

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003

Kode Modul: TS. 43. G1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul manual untuk Bidang Keahlian Seni Rupa, khususnya Program Keahlian Tekstil. Modul ini disusun menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan kompetensi, sebagai konsekuensi logis dari Kurikulum SMK Edisi 2004 yang menggunakan pendekatan kompetensi (CBT: Competency Based Training). Sumber dan bahan ajar pokok Kuirkulum SMK Edisi 2004 adalah modul, baik modul manual maupun interaktif dengan mengacu pada Standar Kompetensi Nasional (SKN) atau standarisasi dunia kerja. Modul ini diharapkan digunakan sebagai sumber belajar pokok oleh peserta diklat untuk mencapai komptensi kerja standar yang diharapkan dunia kerja. Penyusunan modul ini dilakukan melalui beberapa tahap, yakni dari penyiapan materi modul, penyusunan naskah secara tertulis, setting dengan bantuan komputer, serta divalidasi dan diujcobakan empirik secara terbatas. Validasi dilakukan dengan teknik telaah ahli (expert-judgment), sementara ujicoba empirik dilakukan pada beberapa peserta didik SMK. Harapannya, modul yang telah disusun ini merupakan bahan dan sumber belajar yang sesuai untuk membekali peserta diklat dengan kompetensi kerja yang diharapkan. Namun demikian, karena dinamika perubahan dunia kerja begitu cepat terjadi, maka modul ini masih akan selalu diminta masukan untuk bahan perbaikan atau revisi agar supaya selalu relevan dengan kondisi lapangan. Pekerjaan berat ini dapat terselesaikan, tentu dengan banyaknya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang perlu diberikan penghargaan dan ucapan terima kasih. Dalam kesempatan ini tidak berlebihan bilamana disampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak, terutama tim penyusun modul (penulis, editor, tenaga komputer

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

iii

Kode Modul: TS. 43. G1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

modul, tenaga ahli desain grafis) atas dedikasi, pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menyelesaikan penyusunan modul ini. Kami mengharapkan saran dan kritik dari para pakar di bidang psikologi, praktisi dunia usaha dan industri, dan pakar akademik sebagai bahan untuk melakukan peningkatan kualitas modul. Diharapkan para pemakai berpegang pada azas keterlaksanaan, kesesuaian, dan fleksibelitas dengan mengacu pada perkembangan IPTEKS pada dunia kerja dan potensi SMK serta dukungan kerja dalam rangka membekali kompetensi standar pada peserta diklat. Demikian, semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua khususnya peserta diklat SMK Bidang Kelahlian Kriya Tekstil atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK. Jakarta, Maret 2004 a.n. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan,

Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto, M.Sc. NIP 130 675 814

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

iv

Kode Modul: TS. 43. G1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

DAFTAR ISI
q q q q q q q

Halaman Sampul.................................................................................. Halaman Francis .................................................................................. Kata Pengantar .................................................................................... Daftar Isi ............................................................................................. Peta Kedudukan Modul......................................................................... Glossary .............................................................................................. Daftar Judul Modul............................................................................... PENDAHULUAN A. B. C. D. E. F. Deskripsi...................................................................................... Prasyarat ..................................................................................... Petunjuk Penggunaan Modul......................................................... Tujuan Akhir ................................................................................ Kompetensi.................................................................................. Cek Kemampuan ..........................................................................

i ii iii v vii viii ix

I.

1 2 3 5 6 7

II.

PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Siswa............................................................. B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1: Membuat Tusuk Terawang ........................ a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1 ....................................... b. Uraian Materi 1 ................................................................ c. Rangkuman 1................................................................... d. Tugas 1 ........................................................................... e. Tes Formatif 1.................................................................. f. Kunci Jawaban 1 .............................................................. g. Lembar Kerja 1 ............................................................... 2. Kegiatan Belajar 2: Jenis-jenis Tusuk Hias ............................... a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2 ....................................... b. Uraian Materi 2 ................................................................ c. Rangkuman 2................................................................... d. Tugas 2 ........................................................................... e. Tes Formatif 2.................................................................. f. Kunci Jawaban 2 ............................................................. g. Lembar Kerja 2 ................................................................ 10 10 10 17 19 20 20 21 25 25 25 26 26 26 27 28 9

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

v

Kode Modul: TS. 43. G1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

III. EVALUASI A. Tes Tertulis.................................................................................. B. Tes Praktik................................................................................... KUNCI JAWABAN A. Tes Tertulis.................................................................................. B. Lembar Penilaian Tes Praktik ........................................................ IV. PENUTUP......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 40 41 43 44 39 39

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

vi

Kode Modul: TS. 43. G1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

PETA KEDUDUKAN MODUL
Jenis-jenis tusuk hias

TS. 43. G2

TS. 43. G3

TS. 43. G1

TS. 43. G4

TS. 43. G5

TS. 43. G6

TS. 43. G7

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

vii

Kode Modul: TS. 43. G1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

PETA KEDUDUKAN MODUL
KERAJINAN TEKSTIL

Menggambar Produk Kriya Tekstil T.S. 43. A1 T.S. 43. A2 T.S. 43. A3 T.S. 43. A4 T.S. 43. A5 T.S. 43. A6 T.S. 43. A7 T.S. 43. A8 T.S. 43. A9
T.S. 43. A10 T.S. 43. A11 T.S. 43. A12 T.S. 43. A13 T.S. 43. A14

Makrame

Merenda/ Merajut

Menenun/ Tapestry T.S. 43. D1 T.S. 43. D2 T.S. 43. D3 T.S. 43. D4 T.S. 43. D5 T.S. 43. D6 T.S. 43. D7 T.S. 43. D8

Menjahit Perca T.S. 43. E1 T.S. 43. E2 T.S. 43. E3 T.S. 43. E4 T.S. 43. E5 T.S. 43. E6

Menjahit Tindas Aplikasi T.S. 43. F1 T.S. 43. F2 T.S. 43. F3 T.S. 43. F4 T.S. 43. F5 T.S. 43. F6 T.S. 43. F7 T.S. 43. F8 T.S. 43. F9

Menyulam Kristik T.S. 43. G1 T.S. 43. G2 T.S. 43. G3 T.S. 43. G4 T.S. 43. G5 T.S. 43. G6 T.S. 43. G7 T.S. 43. G8

Membatik

Mencetak Saring T.S. 43. I1 T.S. 43. I2 T.S. 43. I3 T.S. 43. I4

T.S. 43. B1 T.S. 43. B2 T.S. 43. B3 T.S. 43. B4 T.S. 43. B5 T.S. 43. B6 T.S. 43. B7 T.S. 43. B8 T.S. 43. B9

T.S. 43. C1 T.S. 43. C2 T.S. 43. C3 T.S. 43. C4 T.S. 43. C5 T.S. 43. C6 T.S. 43. C7

T.S. 43. H1 T.S. 43. H2 T.S. 43. H3 T.S. 43. H4 T.S. 43. H5 T.S. 43. H6 T.S. 43. H7

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

v

Kode Modul: TS. 43. G1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

PERISTILAHAN/GLOSSARY
Tracing paper Yute Door stopsteek Persisch ajour Kruissteek : : : : : Karbon jahit. Kain karung. Tusuk jelujur. Terawang persia. Tusuk silang.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

vi

Kode Modul: TS. 43. G1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

DAFTAR MODUL
Bidang Keahlian Program Keahlian
No
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Menggambar Teknik

: SENI RUPA DAN KRIYA : KRIYA TEKSTIL
Kode
TS.43.A.1 TS.43.A.2 TS.43.A.3 TS.43.A.4 TS.43.A.5 TS.43.A.6 TS.43.A.7 TS.43.A.8 TS.43.A.9 TS.43.A.10 TS.43.A.11 TS.43.A.12 TS.43.A.13 TS.43.A.14 TS.43.B.1 TS.43.B.2 TS.43.B.3 TS.43.B.4 TS.43.B.5 TS.43.B.6 TS.43.B.7 TS.43.B.8 TS.43.B.9 TS.43.C.1 TS.43.C.2 TS.43.C.3 TS.43.C.4 TS.43.C.5 TS.43.C.6 TS.43.C.7 TS.43.D.1

Sub Kompetensi
Menggambar Huruf Menggambar Ornamen

Judul Modul
Contoh huruf Sanserif, Serif, Script (membuat kata/kalimat) Menggambar Maskot Menggambar Kipas Tunggal Menggambar Sunggingan Wayang Menggambar Wayang Menggambar Dekoratif Menggambar Bunga, Buah, Pohon Menggambar Hewan Berkaki Dua dan Empat Menggambar Benda Elips, Geometris, Gambar Benda Bebas Menggambar Proyeksi Ortogonal Menggambar Proyeksi Perspektif Pedoman menginterpretasikan gambar kerja Menggambar axiometri Menggambar sketsa teknik tanpa mistar Macam-macam Simpul dan Pengembangannya pada Teknik Makrame Membuat Penyekat dengan Teknik Makrame Membuat Ikat Pinggang Teknik Makrame Membuat Tali Gantungan Teknik Makrame Membuat Alas dengan Teknik Makrame Membuat Tas/Dompet dengan Teknik Makrame Teknik Membuat Hiasan dengan Eksplorasi Bahan Membuat Tirai Pintu dan Jendela Membuat Lampion Cara Membuat Jeratan Renda Cara Menggunakan Alat Renda Pembuatan Alas dengan Teknik Renda Pembuatan Tas/Dompet dengan Teknik Renda Membuat Rajutan dengan Alat Jeruji Membuat Alas dengan Mesin Rajut Datar Teknik Merajut Datar dan Silindris Cara Pembuatan Tenun Polos Keeper dan Satin

Jam
48 24 24 48 48 48 24 48 24 24 48 12 18 18 24 48 12 18 24 24 24 48 32 24 8 32 32 48 32 24 48

Menggambar Bentuk

Membuat Simpul Datar, Tali Pasangan, dan Tali Garapan Menerapkan Pengembangan Simpul Dasar sebagai Dasar Hias Membuat Tali Pinggang Tanpa dan Memakai Benda Pengisi/Aplikasi Makrame Membuat Tali Gantungan Tanpa dan Memakai Benda Pengisi Membuat Lembaran untuk Berbagai Fungsi Membuat Wadah untuk Berbagai Fungsi Membuat Hiasan dengan Eksplorasi Bahan

Membuat Rantai, Papan, dan Ceplok (Motif) Merangkai dengan Menambah dan Mengurai Membuat Lembaran untuk Berbagai Fungsi Membuat Wadah dengan Berbagai Fungsi Merajut Datar dengan Alat Jeruji (Stik) dan Mesin Rajut Merajut Silindris dengan Mesin Rajut Merajut Datar dan Silindris Berupa Lembaran dengan Berbagai Fungsi Menenun Polos (Plain Weave) dan Turunannya

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

vii

Kode Modul: TS. 43. G1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

Menenun Kepar (Twill Weave) dan Turunannya Menenun Satin (Stain Weave) dan Turunannya Menenun Berbagai Lembaran untuk Berbagai Fungsi Menenun Lembaran untuk Wadah dan Komponen Menenun Tapestry untuk Hiasan Menenun Songket dengan Eksplorasi Bahan Menjahit Perca dengan Cara Acak (Tak Beraturan) Mejahit Perca dengan Jiplakan Pola Menjahit Perca Lembaran dengan Pola Geometris Menjahit Perca Berupa Lembaran untuk Berbagai Fungsi

TS.43.D.2 TS.43.D.3 TS.43.D.4 TS.43.D.6 TS.43.D.7 TS.43.D.8 TS.43.E.1 TS.43.E.2 TS.43.E.3 TS.43.E.4 TS.43.E.5 TS.43.E.6

Menenun Keeper dan Turunannya Menenun Satin dan Turunannya Membuat Alas dengan Teknik Tenun Membuat Tas dan Dompet dengan Teknik Tenun Membuat Hiasan dengan Teknik Tapestry Teknik Menenun Songket dengan Eksplorasi Bahan Cara Membuat Jahit Perca dengan Acak. Jiplak Pola, Tumpang Tindih dan Jahit Jelujur Teknik Menggambar, Menjiplak, Memola pada Tekstil Membuat Lembaran dengan Pola Geometris pada Jahit Perca Membuat Pola pada Kertas, Mika (Film), dan Kain Membuat Alas Berbagai Fungsi dengan Teknik Jahit Perca Membuat Sarung Bantal dengan Teknik Perca Cara Mengoperasikan Mesin Jahit Manual, Dinamo, dan Listrik Cara Menjahit Tindas dengan Pengisi Lembaran, Susulan Tali, dan Efek Bayangan Membuat Alas dengan Teknik Jahit Tindas Membuat Sarung Bantal dengan Teknik Jahit Tindas Membuat Sarung Bantal dengan Teknik Aplikasi Membuat Tas dan Dompet dengan Teknik Aplikasi Cara Menjahit Aplikasi Biasa, Potong Sisip, Potong Motif, Potong Lipat, Pengisi, dan Penambahan Renda Cara Membuat Aplikasi Biasa, Potong Sisip, Potong Motif, Potong Lipat, Pengisian dan Penambahan Renda Membuat Sarung Bantal dengan Teknik Aplikasi Membuat Jenis-jenis Tusuk Cara Membuat Kristik (Tusuk Silang), Sulam Datar, Timbul, dan Terawang Pembuatan Alas dengan Teknik Sulam Kristik Membuat Sarung Bantal dengan Teknik Sulam Kristik

48 48 48 40 40 24 24 16 48 16 24 24 8 16 24 40 40 40 24

Menjahit Tindas dengan Pengisi Lembaran dan Susulan MenjahitTindas dengan Pengisi Tali, Efek Bayangan, dan Tindas Datar

TS.43.F.1 TS.43.F.2 TS.43.F.3 TS.43.F.4

Menjahit Tindas Lembaran untuk Komponen Pakaian

TS.43.F.5 TS.43.F.6

Menjahit Aplikasi dengan Cara Potong Sisip (inlay), Potong Motif (perse) dan Potong (folded) Menjahit Aplikasi dengan Pengisian (paded) dan Penambahan Renda (lace) Menjahit Aplikasi Berupa Lembaran untuk Wadah Berbagai Fungsi Membuat Berbagai Macam Tusuk Hias untuk Sulam Membuat Kristik (tusuk silang) berupa Lembaran untuk Berbagai Fungsi

TS.43.F.7

51

TS.43.F.8

48

52 53 54 55 56

TS.43.F.9 TS.43.G.1 TS.43.G.2 TS.43.G.3 TS.43.G.4

48 24 24 48 48

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

viii

Kode Modul: TS. 43. G1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

57 58 Membuat Karya Sulam Datar dan Timbul Berupa Lembaran dengan Berbagai Fungsi Membuat Karya Sulam Terawang Berupa Lembaran Berbagai Fungsi Membuat Karya Batik Tulis Menggunakan Canting Tulis Membuat Karya Batik Cap Menggunakan Canting Cap Membuat Karya Batik Tulis dan Cap Berupa Lembaran untuk Berbagai Fungsi Membuat Karya Batik Tulis/Cap untuk Hiasan dengan Eksplorasi Bahan Membuat Karya Cetak Saring Tanpa film/Kodaktrace Membuat Karya Cetak Saring dengan film/ Kodaktrace Membuat Cetak Saring Khusus Baju Kaos (T-Shirt)

TS.43.G.5 TS.43.G.6

Membuat Alas dengan Teknik Sulam Datar Membuat Tas dengan Sulam Datar

48 40

59 60 61 62 63 64 65 66 67

TS.43.G.7 TS.43.G.8 TS.43.H.1 TS.43.H.2 TS.43.H.3 TS.43.H.4 TS.43.H.5 TS.43.H.6 TS.43.H.7

Membuat Sarung Bantal Teknik Smock Membuat Taplak Meja dengan Teknik Sulam Terawang Cara Mewarnai Kain dengan Zat Pewarna Alami Cara Membuat Batik Tulis Cara Membuat Batik Cap Cara Pencelupan dengan Teknik Ikat Membuat Alas-alas dengan Teknik Batik Tulis dan Cap Teknik Pencelupan Cara Panas dan Dingin Membuat Hiasan dengan Teknik Batik Tulis Cara Membuat Cetak Saring dengan dan Tanpa Film/Kodaktrace Membuat Sarung Bantal dengan Teknik Cetak Saring Membuat Karya Cetak Saring untuk Komponen Pakaian Membuat Cetak Saring Khusus Baju Kaos (T-Shirt)

48 40 16 8 8 8 48 24 48

68 69 70 71

TS.43.I.1 TS.43.I.2 TS.43.I.3 TS.43.I.4

32 40 48 24

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

ix

Kode Modul: TS. 43. G1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

BAB I. PENDAHULUAN
DISKRIPSI JUDUL
Modul ini merupakan langkah awal bagi peserta diklat untuk membuat benda kerajinan sulam. Jenis-jenis tusuk hias yang ada di dalam modul ini merupakan jenis sulaman sederhana/dasar dilengkapi dengan penjelasan langkah-langkah arah jarum dan benang. Selain penjelasan diatas juga penjelasan mengenai pemilihan bahan serta cara memakai alat yang benar. Pemilihan bahan dan alat yang tidak sesuai akan menyulitkan peserta diklat sehingga tujuan tidak tercapai.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

1

Kode Modul: TS. 43. G1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

PRASYARAT
Pembelajaran modul ini merupakan syarat utama bagi peserta diklat untuk menempuh kompetensi sulam. Namun demikian, untuk menempuh modul ini tidak dituntut prasyarat harus menyelesaikan modul apapun, sebab modul ini merupakan modul dasar.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

2

Kode Modul: TS. 43. G1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Bacalah petunjuk penggunaan modul ini dan pahamilah isinya, untuk memudahkan anda dan guru/instruktur dalam menggunakan modul ini di dalam proses pemelajaran. a) Langkah-langkah yang harus anda (peserta diklat) tempuh 1. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini yang memuat kinerja yang diharapkan, kriteria keberhasilan, dan kondisi yang diberikan dalam rangka membentuk kompetensi kerja yang akan dicapai melalui modul ini. 2. Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar pertanyaan pada “cek kemampuan” sebagai pengukur kompetensi yang harus dikuasai dalam modul ini. Lakukan mempelajari modul untuk meyakinkan sebagai pencapaian hasil belajar anda. 3. Diskusikan dengan sesama peserta diklat apa yang telah anda cermati untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang ingin dicapai dalam modul. Bila masih ragu, maka tanyakanlah pada guru/instruktur sampai paham. 4. Bacalah dengan cermat peta kedudukan modul, prasyarat dan pengertian dari istilah-istilah sulit dan penting dalam modul. 5. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencanakan kegiatan belajar, kerjakan tugasnya, dan jawablah pertanyaan tes, kemudian cocokkan dengan kunci jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai anda tuntas menguasai hasil belajar yang diharapkan. 6. Bila dalam proses memahami materi anda mendapatkan kesulitan, maka diskusikan dengan teman-teman anda atau konsultasikan dengan guru/ instruktur.
SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

ini pada awal dan akhir penguasaan kompetensi

3

Kode Modul: TS. 43. G1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

7. Setelah anda menuntaskan semua kegiatan belajar dalam modul ini, selanjutnya pelajarilah modul selanjutnya sesuai yang tertuang pada peta kedudukan modul untuk Program Keahlian Seni dan Kriya. 8. Anda tidak dibenarkan melanjutkan kepada kegiatan belajar berikutnya, bila belum menguasai benar materi pada kegiatan belajar sebelumnya. 9. Setelah semua modul untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas dipelajari maka ajukan uji kompetensi dan sertifikasi. b) Peranan Guru/Instruktur 1. Pastikan bahwa peserta diklat yang akan mempelajari modul ini telah mempelajari modul-modul prasyarat secara tuntas. 2. Bantulah peserta diklat dalam menyusun rencana kegiatan belajar dalam rangka mempelajari modul ini. Berikan perhatian khusus pada perencanaan jenis kegiatan, tempat kegiatan belajar dan waktu penyelesaian akhir pemelajaran, agar mereka dapat belajar dan efisien untuk mencapai sub-kompetensi standar. 3. Mengidentifikasi dan menganalisis sarana-prasarana kegiatan belajar yang ada di SMK dan industri untuk mengoptimalkan kegiatan pemelajaran. 4. Berikan motivasi, bimbingan dan pendampingan pada peserta diklat agar gairah belajarnya meningkat. efektif

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

4

Kode Modul: TS. 43. G1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

TUJUAN AKHIR

Spesifikasi kinerja yang diharapkan dikuasai setelah menyelesaikan akhir pembelajaran dalam modul ini, yakni anda dapat mengetahui jenis-jenis tusuk hias. Maka diharapkan anda dapat: § Membuat macam-macam tusuk hias pada kain strimin dengan kombinasi warna benang yang sesuai sehingga menjadi lembaran yang bermotif.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

5

Kode Modul: TS. 43. G1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

KOMPETENSI
Kompetensi : Menyulam kristik Sub-Kompetensi : Membuat Berbagai Macam Tusuk Hias Alokasi waktu : 24 jam. Materi pokok pembelajaran Sub kompetensi Kriteria unjuk kerja Lingkup belajar Sikap Pengetahuan Ketrampilan
G.1. Membuat berbagai macam tusuk hias untuk sulam · Menjelaskan berbagai macam tusuk hias untuk sulam sesuai jenis, fungsi dan cara pembuatannya. · Terampil membuat berbagai macam tusuk hias sesuai dengan langkah kerja. · Terampil menyulam (tusuk silang)pada strimin untuk hiasan dibuat sesuai dengan jenis, sifat, fungsi dan teknik. · Berbagai macam tusuk hias untuksulam diuraikan sesuai jenis, sifat, fungsi dan cara pembuatan. · Berbagai macam tusuk hias dibuat sesuai dengan langkah kerja. · kristik (tusuk silang) pada strimin untuk hiasan dibuat sesuai dengan jenis, sifat, fungsi dan teknik. Belajar dan bekerja dengan sikap-sikap : · Teliti-cermat. · Hati-hati. · Tertib. · Apresiasi seni. · Memilih dan · Jenis, sifat dan menentukan fungsi tusuk hias. tusuk hias. · Teknik pembuatan tusuk hias.

G.2. Membuat kristik (tusuk silang) pada strimin intuk hiasan.

Belajar dan bekerja dengan sikap-sikap : · Teliti-cermat. · Hati-hati. · Tertib. · Apresiasi seni.

· Jenis, sifat, dan fungsi bahan dasar. · Fungsi hiasan kristik pada hiasan. · Teknik

· Mengukur, menandai dan memotong bahan strimin.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

6

Kode Modul: TS. 43. G1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

· Dapat mengidentifikasi bahan dasar sesuai dengan sifat dan fungsi. · Mengerjakan tahaptahap pembuatan kristik sesuai dengan urutan kerja.

· Mengidentifikasi bahan dasar sesuai dengan sifat dan fungsi. · Mengerjakan tahap-tahap pembuatan kristik sesuai dengan urutan kerja.

pembuatan tusuk · Membuat kristik pada strimin silang pada untuk hiasan. strimin.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

7

Kode Modul: TS. 43. G1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

CEK KEMAMPUAN
Sebelum anda memelajari modul ini, anda diminta untuk menjawab semua pertanyaan di bawah ini. Kemudian, anda diminta belajar pada hal-hal yang belum anda kuasai kompetensinya. Jawablah semua pertanyaan dengan uraian singkat dan seperlunya.
No 1 2 3 4
5 6 7

Butir-Butir Pertanyaan/Pernyataan
Dapatkah anda memotong kain searah serat kain sesuai ukuran untuk membuat sulaman. Dapatkah anda menjelaskan jenis-jenis tusuk hias apa yang bisa digunakan untuk menyulam. Dapatkah anda melakukan atau membuat berbagai cara menyulam yang benar?. Dapatkah anda sembunyi (sum) menjahit kampuh dengan jahitan

Kemampuan Dapat Tidak

Dapatkah anda membuat tusuk terawang pada 4 sisi lembar kain dengan benar? Dapatkah benang? anda mengakhiri jahitan dan merapikan

Dapatkah anda membuat 14 jenis tusuk hias pada kain strimin yang sudah dihias dengan tusuk terawang dan jahitan pinggir? Dapatkah anda menempatkan jahitan tusuk hias sesuai dengan fungsinya? Dapatkah anda merapikan jahitan dengan benar?

8 9

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

9

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

BAB II. PEMBELAJARAN
A. RENCANA PEMBELAJARAN SISWA
Kompetensi Sub. Kompetensi Alokasi Waktu Jenis Kegiatan Mempersiapkan bahan dan alat. Mengukur dan memotong kain. Membuat tusuk terawang. Memuat jenis-jenis tusuk hias. Mengakhiri jahitan. Merapikan jahitan. : Menyulam : Membuat Berbagai Macam Tusuk Hias : 24 Jam Tanggal Waktu Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru

15 menit 15 menit 3 jam 20 jam 15 menit 15 menit

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

9

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1: Membuat Tusuk Terawang
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1 Kegiatan pembelajaran ini bertujuan memberikan bekal kemampuan kepada anda untuk memahami cara membuat tusuk terawang, maka diharapkan anda: 1. 2. 3. 4. 5. Memotong kain searah serat kain sesuai dengan ukuran. memilih benang sesuai dengan warna kain. Menjahit kampuh dengan jahitan sembunyi (sum). Membuat tusuk terawang pada 4 sisi lembar kain. Mengakhiri jahitan dan merapikan benang.

B. Uraian Materi 1 Menyulam atau membordir dari bahasa Belanda “Borduur”. Menghias kain adalah seni untuk membuat suatu bahan kain menjadi lebih indah. Menghias kain ini dapat dilakukan dengan memberi warna dan dapat pula dengan memberi motif-motif hias dengan menggunakan jahitan. 1. Jenis-jenis sulaman. a. Menyulam bebas. b. Menyulam Inggris. c. Menyulam Perancis. d. Menyulam Richelien. e. Menyulam bayangan. 2. Alat dan bahan untuk menghias. a. Jarum tangan berbagai ukuran. b. Jarum pentul.
SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

10

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

c. Gunting besar dan gunting kecil. d. Tudung jari. e. Pendedel. f. Pamindangan. g. Rader. h. Karbon jahit atau “tracing paper”. i. Benang.

3. Pengetahuan bahan dan alat. Dapat dikatakan bahwa jenis kain (bahan tekstil) dapat dihias. Jenis sulaman yang digunakan tergantung dari jenis tenunan dan corak kain misalnya. a. Belacu, popelin, terkolin dan sejenis tenunan yang rapat tenunannya, sulaman fantasi (sulaman bebas) aplikasi.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

11

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

b. Bahan serupa dengan corak kotak, bintik dapat diubah corak, aplikasi, smock. c. Bahan yang dapat dihitung benangnya seperti strimin, mating, terawang, tusuk silang, holbein. d. Bahan yang tipis dan bening, sulam bayangan, inkrustasi, lekapan renda, mote dan lain-lain. e. Bahan lemas berkilau seperti satin, sulaman bebas lekapan quilt dan lain-lain. ·Benang Untuk sulaman tangan digunakan benang sulam mouline atau benang mutiara. Untuk bahan halus dan tipis benang mouline, untuk bahan yang titik tebal dengan pori-pori yang besar, digunakan benang mutiara. Untuk bahan yang jarang tenunannya, seperti net dan kasah dapat digunakan benang wol atau cashinilon. Cara membuka benang dari untaiannya.

Sifat kain dan benang 1. Sifat tenunan kain dasar yang kita kerjakan. Apakah kainini kasar atau halus, kasar atau licin, rapat atau jarang, kusam atau mengkilap. Pekerjaan menyulam membutuhkan waktu yang lama

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

12

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

untuk menyelesaikannya. Benang yang digunakan adalah benang katun. Benang sulam memiliki banyak sekali warna dan variasi. Sulaman digunakan sangat beragam antara lain untuk penghias kebutuhan rumah tangga, seperti taplak meja, sarung bantal, seprei, serbet pakaian, baju anak-anak dan dewasa. Selain bahan diatas kita dapat juga menggunakan bahan Yute (karung) yang kasar, kain strimin, Kaos linen, tula batis, sutera halus dan bahan lainnya yang terdiri dari berbagai jenis variasi tenunan. 2. Benang yang akan dipakainya pun bermacam-macam , mulai dari yang tebal sampai yang halus, kasar sampai halus, kusam sampai mengkilap, selanjutnya dapat juga memakai benang tunggal atau lebih yang dengan sedikit pilihan akan lebih kuat, dengan atau tanpa penebalan, sengkelit, keriting dan sebagainya. 3. Warna benang harus sesuai dengan bahan tenunan yang dipakai, perlu juga kita pikirkan bahwa warna benang dapat menjadi lebih muda atau tua disebabkan struktur (susunan) tusuk hias. · Jarum sulam. Didalam perdagangan terdapat macam-macam bentuk jarum sulam antara lain jarum sulam yang dibuat dari logam dan jarum sulam yang dibuat dari kayu. Jarum sulam dibuat dari logam ada yang bentuknya kecil panjang runcing, kecil panjang tumpul, besar panjang tumpul dan besar panjang dengan disain tersendiri. Pemakaian jarum sulam sangat trgantung ada teknik hiasan yang sedang dibuat. Umpamanya : untuk teknik sulaman fantasi pada bahan dasar tenunan rapat, harus memakai jarum yang agak panjang kecil dan runcing. Untuk membuat sulaman dengan tusuk silang pada bahan yang bisa dihitung tenunannya, dapat memakai jarum sulam yang

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

13

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

ujungnya tumpul. Untuk membuat sulaman dengan teknik tambur, diperlukan jarum sulam khusus. Pemakaian benang yang tebal seperti benang flanel atau benag wol, harus memakai jarum yang tebal dan lubangnya besar, agar mudah memasukkan benang. · Memulai dan mengakhiri jahitan. Dalam teknik jahit menjahit dengan tangan, biasanya diperoleh hasil yang rapi dan halus. Dari depan tampak indah dari belakang tampak rapi. Selain untuk kerapian juga untuk kekuatan jahitan perlu diperhatikan cara memulai dan mengakhiri jahitan. a. Sebelum tusukan pertama, jarum dijelujurkan halus dari bagian buruk hanya mengambil sedikit saja dari tenunan tiga sampai empat langkah kemudian jarum ditusukkan ke bagian yang baik untuk memulai sulaman. b. Cara lain adalah dengan memasukkan jarum dari bagian buruk ke bagian baik, tinggalkan ½ - 2 cm ujung benang. Pada waktu membuat tusuk-tusuk sulaman, ujung benang tersebut ikut dijepit hingga ujung benang itu tidak dapat dicabut. Mengakhiri jahitan ialah dengan cara menusukkan jarum ke bagian buruk, jahitkan beberapa tusuk balut pada bagian belakang tusuk sulam sebelum benang digantung.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

14

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

Gambar 1. Memulai dan mengakhiri jahitan

· Terawang (Opennaiwork). Dengan menarik satu helai benang atau lebih dari tenunan, maka kan terdapat benang lepas. Bila dicabut benang langsing maka akan terdapat lubang pada titik persilangan benang yang dicabut. Pada teknik terawang biasa, benang lepas tersebut diikat dengan tusuk terawang sehingga terdapat hiasan terawang. Pada teknik terawang yang disebut krawang (seperti di Padang dan di Sulawesi Utara), pada bagian tertentu dekat sekali kemudian dijahit dengan tusuk terawang. Untuk mengisi bidang tersebut dengan motif hias digunakan semacam tusuk jelujur (door stopsteek). Ragam hias tusuk terawang. Ragam hias ini terdiri dari : Tusuk terawang biasa. Tusuk terawang tangga. Tusuk terawang biku-biku.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

15

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

Contoh tusuk terawang biasa.

Contoh tusuk terawang tangga.

Contoh tusuk terawang biku-biku.

Cara membuat tusuk terawang. 1. Memulai membuat tusuk terawang biasa yang juga menyelesaikan kelim, dimulai dari sebelah kiri. 2. Tarik benang-benang dari bahan menurut lebar kain yang dikehendaki. Benang-benang yang dikukuhkan adalah sebelah kanan teruskan jarum itu ke belakang ambil 3 helai benang itu tusukkan pada bahan untuk membuat tusukan selanjutnya.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

16

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

Tusuk terawang biku-biku. Buat 1 baris tusuk terawang biasa pada bagian atas dengan mengambil 6 helai benang, pada waktu mengerjakan bagian bawah, mengambil ½ lagi dari kumpulan benang yang ke satu dan ½ dari kumpulan benang yang kedua.

Cara mengerjakan teknik terawang biku-biku C. Rangkuman 1 Yang dimaksud dengan menghias bahan ialah memperindah bahan dasar dengan menggunakan ragam hiasan sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dengan menggunakan macam-macam benang sulam atau benda lain seperti : bisban, biku-biku, renda, manik-manik dan sebagainya. Jenis-jenis sulam : 1. Menyulam bebas. 2. Sulaman Inggris. 3. Sulaman Perancis. 4. Sulaman Richelien. 5. Sulaman bayangan. 6. Sulaman mengubah corak. 7. Smock.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

17

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

8. Terawang. 9. Terawang Persia. 10.Tusuk silang. 11.Holbein. Jenis-jenis kain yang dapat digunakan untuk sulam : 1. Bahan kasa. 2. Bahan linan. 3. Bahan panania. 4. Bahan batis. 5. Bahan stramin. 6. Bahan tula. 7. Bahan bergaris. 8. Bahan Berkotak. 9. Bahan bintik-bintik. Benang sulam Memilih benang sulam untuk benda-benda yang dihias harus disesuaikan dengan macam teknik hiasan yang diterapkan. Benang sulam yang berasal dari kapas banyak dimafaatkan orang. Macam-macam benang dapat berupa benag border katum, benang mouline, benang parel. Macam-macam merk dari benang sulam antara lain : DMC, cap mawar, cap payung. Jarum sulam Terdapat macam-macam untuk bentuk jarum sulam antara lain jarum sulam yang dibuat dari logam dan jarum sulam yang dibuat dari kayu. Bentuk jarum sulam logam : Kecil panjang runcing. Kecil panjang tumpul. Besar panjang tumpul.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

18

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

Sulam terawang terdiri dari beberapa teknik yaitu : 1. Terawang biasa. 2. terawang tangga. 3. terawang biasa, benang lepas diikat dengan tusuk terawang sehingga terdapat hiasan terawang. Terawang Persia (persich ajour). Terawang ini dikerjakan pada kain yang lembut tanpa mencabut benang. Memulai dan mengakhiri jahitan. Selain untuk kerapian juga untuk kekuatan jahitan, perlu diperhatikan cara memulai dan mengakhiri jahitan. b. Sebelum tusukan pertama, jarum dijelujurkan halus dari bagian buruk hanya mengambil sedikit saja dari tenunan tiga sampai empat langkah kemudian jarum ditusukkan ke bagian yang baik untuk memulai sulaman., c. Cara lain adalah dengan memasukkan jarum dari bagian buruk ke bagian baik, tinggalkan ½ - 2 cm ujung benang. Pada waktu membuat tusuk-tusuk sulaman, ujung benang tersebut ikut dijepit hingga ujung benang itu tidak dapat dicabut. D. Tugas 1 Buatlah sulaman tusuk terawang biku-biku pada pinggiran lembaran kain strimin dengan ukuran 25 cm x 37 cm dan 4 sisinya (kelim) dijahit bersamaan. Catatan = lebar tusuk kerawang 0,5 cm.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

19

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

E. Tes Formatif 1 Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas ! 1. Uraikan pengertian menyulam. 2. Uraikan jenis-jenis sulaman yang anda ketahui. 3. Bagaimana cara menarik benang untuk tusuk terawang. Uraikan dengan singkat. 4. Uraikan cara membuat tusuk terawang biku-biku. 5. Uraikan cara memulai dan mengakhiri jahitan. F. Kunci Jawaban Formatif 1 1. Menyulam adalah menjahit benang pada selembar kain secara dekoratif. 2. Jenis-jenis sulaman. Menyulam bebas. Sulaman Inggris. Sulaman Perancis. Sulaman Richelien. Sulaman bayangan. Sulaman mengubah corak. Smock. Terawang. Terawang Persia. Tusuk silang. Holbein. Tarik benang-benang dari bahan menurut lebar kain yang dikehendaki. Benang-benang yang dikukuhkn adalah sebelah kanan.

3. Cara menarik benag untuk tusuk terawang. -

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

20

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

-

Benang yang akan dicabut diberi tanda dengan kapur jahit atau jarum pentul.

4. Cara membuat tusuk terawang biku-biku. Seperti membuat tusuk kerawang biasa tetapi pada waktu mengerjakan bagian bawah juga diikat dengan cara mengambil sekumpulan benang yang ke satu dibagi 2 yang satu lagi mengambil kumpulan benang ½ dan kumpulan benang yang kedua. 5. Cara memulai dan mengakhiri jahitan. Memasukkan jarum dari bagian buruk ke bagian baik, tinggalkan 1 ½ - 2 cm ujung benang. Pada waktu membuat tusuk-tusuk sulaman, ujung benang tersebut dijepit sehingga ujung benang itu tidak dapat dicabut. Mengakhiri jahitan dengan cara menusukkan jarum ke bagian buruk, jahitkan beberapa tusuk balut pada bagian belakang tusuk sulam sebelum benang digunting. G. Lembar kerja 1 Langkah kerja. 1. Persiapan. a. Siapkan tempat kerja yang nyaman, menyenangkan dan mencerminkan rasa aman bagi pekerja. b. Siapkan alat-alat dan bahan yang dipergunakan sesuai kebutuhan gmbar kerja. c. Bacalah gambar kerja dengan baik dan pelajari gambr kerja secara cermat agar tidak terjadi kesalahan. 2. Proses kerja a. Guntinglah kain strimin dengan ukuran 25 cm x 37 cm. b. Beri jarak 1,5 cm dari tepi (keliling) untuk kampuh.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

21

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

c. Berilah tanda dengan kapur jahit selebar 5 cm untuk tusuk terawang. d. Tarik benang lungsi atau pakan yang sudah ditandai. e. Sebelum kampuh dijahit jelujur dulu + 1 cm, sehingga 0,5 cm untuk lipatan kampuh. f. Jahit kampuh dengan cara bersamaan dengan tusuk terawang dibawahnya.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

22

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

3. Gambar kerja. Skala = 1 : 2

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

23

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

Sesudah jahit pinggir

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

24

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

2. Kegiatan Belajar 2 : Jenis-jenis Tusuk Hias
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2 Setelah mempelajari kegiatan belajar ini diharapkan anda dapat : 1. Membuat 14 jenis tusuk hias pada kain strimin yang sudah dihias dengan tusuk terawang dan jahit pinggir. 2. Menempatkan jenis tusuk hias sesuai dengan fungsinya. 3. Merapikan jahitan dengan benar. B. Uraian Materi 2 Yang dimaksud menyulam bebas baik motif maupun warna serta tusuk hias yang dipakai, bebas tidak terikat pada aturan tertentu. Menyulam bebas digunakan misalnya untuk menggambar motif kembang, pemandangan dan lain-lain diatas kain dan sejenis. Tusuk-tusuk hias yang dapat digunakan adalah tusuk hias dasar serta variasi dari pada tusuk-tusuk dasar itu oleh karena itu pembuatan tusuktusuk hias ini merupakan dasar dan pekerjaan menyulam maka kain yang digunakan lebih baik kain strimin atau kain bagi. Macam-macam tusuk hias dasar. 1. Tusuk jelujur. 2. Tusuk tikam jejak. 3. Tusuk tangkai. 4. tusuk pipih. 5. Tusuk biku-biku berkepala. 6. Tusuk planel. 7. Tusuk rantai terbuka. 8. Tusuk ranting. 9. Tusuk feston. 10.Tusuk silang.
SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

25

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

11.Tusuksilang bergandengan. 12.Tusuk rantai. 13.Tusuk duri ikan biasa. 14.Tusuk hias lubang. Benda yang dapat dihiasi dengan teknik tusuk hias ialah : tempat Koran, loper, bantal kursi, bantal guling, sarung bantal, taplak meja, tutup mesin, tabel mat dan macam-macam tirai. C. Rangkuman 2 Yang dimaksud menyulam bebas adalah : motif maupun warna serta

tusuk hias yang dipakai, bebas tidak terikat pada aturan tertentu. Bahan yang tepat digunakan membuat macam-macam tusuk hias adalah kain bagi atau matting. Tusuk-tusuk serta variasinya diawali dengan tusuk-tusuk dasar hias : tusuk jelujur dapat dikembangkan menjadi beberapa tusuk hias. Tusuk feston dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa tusuk hias. Tusuk bikubiku dapatdikembangkan menjadi tusuk biku-biku berkepala, dan lain-lain. D. Tugas 2 Buatlah 15 macam tusuk hias pada lembaran kain strimin yang sudah dijahit ataudiberi hiasan tusuk terawang (lihat kegiatan belajar 1). Catatan : jenis-jenis tusuk hias diatur sesuai dengan gambar kerja yang ada. E. Tes Formatif 2 Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas ! 1. Uraikan macam-macam tusuk hias (minimal 10).

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

26

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

2. Jenis-jenis tusuk hias ada bermacam-macam. Uraikan dengan jenis dan fungsinya minimal 5 macam. 3. Uraikan cara yang benar apabila anda membuat tusuk pipih. 4. Uraikan jenis tusuk dasar yang dapat dibuat variasi sehingga trejadi tusuk hias lainnya. 5. Uraikan jenis benda perlengkapan rumah tangga yang dapat dihiasi dengan teknik tusuk hias. F. Kunci Jawaban Formatif 2 1. Jenis-jenis tusuk hias : a. Tusuk jelujur. b. Tusuk tikam jejak. c. Tusuk tangkai. d. Tusuk biku-biku berkepala. e. Tusuk flanel. f. Tusuk rantai terbuka. g. Tusuk ranting. h. Tusuk feston. i. Tusuk silang. j. Tusuksilang bergandengan. k. Tusuk rantai. l. Tusuk duri ikan biasa. m. Tusuk hias lubang. 2. Jenis dan fungsi tusuk hias: a. Tusuk jelujur : fungsinya untuk jahitan sementara juga dapat digunakan menyambung dua lembar kain. b. Tusuk tikam jejak fungsinya : untuk mengisi garis titik juga untuk membuat tusuk manik-manik. c. Tusuk tangkai fungsinya : untuk pinggiran atau sebagai batas.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

27

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

d. Tusuk biku-biku berkepala fungsinya : untuk membuat garis-garis atau mengisi bidang teknik smock. e. Tusuk pipih fungsinya : untuk mengisi bidang. 3. Cara membuat tusuk pipih. Dibuat dengan tusukan lurus melintang. Sejajar berulang-ulang dengan tusuk yang sama. Jangan membuat tusukan yang panjang, mudah terkait dan susah menariknya. Pingggir lurus rata. Sisi ragam jelujur dahulu supaya menghasilkan tepi yang rata dan rapi. 4. a. Tusuk jelujur. b. Tusuk flannel. c. Tusuk rantai. d. Tusuk feston. e. Tusuk silang. 5. Jenis benda rumah tangga : a. Tempat Koran. b. Sarung bantal kursi. c. Sarung bantal guling. d. Taplak meja. e. Tirai. G. Lembar kerja 2 1. persiapan. Sediakan kain strimin yang sudah dihias dengan tusuk terawang. 2. Proses kerja. Kain strimin yang sudah dihias dengan tusuk terawang pada bagian baik dibagi menjadi 15 petak, seperti pada gambar bunga.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

28

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

Macam-macam tusuk hias. 1. Tusuk Jelujur. Tusuk jelujur merupakan dasar dari berbagai macam tusuk. Tusuk jelujur ini biasanya digunakan untuk jahitan sementara, juga sering diperlukan untuk sulaman dengan teknik bervariasi. Tusuk ini dapat digunakan untuk menyambung dua lembar kain.

2. Tusuk Tikam Jejak. Tusuk ini harus dikerjakan secara teratur dan jaraknya kecil-kecil. Tusuk tikam jejak dipergunakan untuk mengisi garis tipis dan merupakan dasar untuk berbagai macam tusuk hias lainnya, seperti tusuk manik-manik, tusuk pekiness atau tusuk tikam jejak yang dikepang dan tusuk tikam jejak berganda yang disisipi tusuk hanel.

3. Tusuk Tangkai atau tusuk pinggiran. Pada tusuk tangkai biasanya benang kerja itu letaknya dibawah jarum (lihat contoh gambar). Dapat juga benang kerja kerja itu

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

29

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

selalu ada di atas jarum dan tusuk hiasnya disebut juga tusuk pinggiran (sebagai batas). Dalam hal kedua ini jarum ditusukkan dan dikeluarkan tepat pada ujung tusuk hias yang sebelumnya. Pada bagian buruk kita harus memperoleh suatu baris tusuk tikam jejak yang rapi.

4. Tusuk Pipih Tusuk hias ini dapat dikerjakan untuk mengisi bentuk yang panjang-panjang, yang lebarnya dapat kita tentukan sesuka hati. Nampaknya lebih mudah dikerjakan.

5. Tusuk Biku-Biku Berkepala Tusuk ini dapat dipergunakan untuk membuat garis-garis atau untuk mengisi bidang teknik”smock” penutup. dipergunakan untuk tusuk

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

30

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

6. Tusuk Flanel. Tusuk hias yang terkenal ini merupakan dasar untuk berbagai macam sisipan dan variasi menyalin.

7. Tusuk Rantai Terbuka (Tusuk Cacat). Tusuk hias ini banyak dipakai dan bisa dipergunakan menurut keperluannya. Dapat dikombinasikan dengan tusuk hias lainnya, untuk membuat pinggiran dan sebagai pingisi bidang yang meruoakan pola ragam beranting.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

31

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

8. Tusuk Ranting yang Biasa atau Serong. Tusuk ranting mempunyai efek satu arah yang seolah-olah tumbuh. Tusuk hias ini harus dikerjakan dengan teliti. Ada berbagai macam variasi dari tusuk ranting ini. Di negara Belanda bentuk tusuk hias ini sangat dikenal

9. Tusuk feston. Tusuk hias ini memungkinkan banyak variasi yang sangat dikenal antara lain: Tusuk feston biasa; Tusuk feston bersilang; Tusuk feston tertutup atau bentuknya segitiga; Tusuk feston berkelompok yang diikat; Tusuk feston kaki dua dan tusuk teston berganda; Tusuk feston berkelompok dengan antara; Tusuk feston naik turun.

10. Tusuk Silang (kruissteek). Tusuk hias ini dikerjakan silang menjulang menurut dua arah yang serong. Hendaknya dikerjakan pada kain bagi, yaitu kain atau bahan yang benang silang tenunannya mudah dihitung, benang lungsi maupun pakan seperti bahan strimin, mattingmatting, lenan kasar dengansilang polos, karena tusuk silang ini bentuk dasarnya segi empat, maka dalam mengerjakannya melebar maupun memanjang harus sama simetris.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

32

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

11. Tusuk Silang Bergandengan. Tusuk hias ini dipergunakan untuk sambungan kampuh apabila dikerjakan kian kemari atau bolak-balik, terbentuklah tusuk silang bergandengan memanjang, tusuk hias tersebut hendaknya dikerjakan pada bahan yang tenunannya terdiri dari silang benangbenang lungsi dan pakan sama banyaknya.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

33

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

12. Tusuk Rantai. Cara mengerjakan tusuk hias ini ialah, semua deretan dikerjakan searah, biasanya setiap kali satu tusuk dibuat diatas satu serat benang kain dasar yang serupa dengan kain kasa. Dapat juga kita membuat tusuk hias ini dengan sesuka hati di atas dua serat benang, tetapi perlu sekali mengisi bagian tengahnya dengan tusuk tikam jejak supaya kain dasar tidak nampak. Tusuk rantai ini merupakan garis yang teratur dan rata, sedangkan pengerjaannya harus agak longgar, lebih-lebih jika dikerjakan sebagai garis lengkung.

13. Tusuk Duri Ikan Biasa. Setiap kali kita tusukkan jarum sedikit melampaui tengah-tengan, sehingga tusuk-tusuk itu sedikit saling menutupi tusuk hias ini biasanya dipakai untuk mengisi bentuk ragam kecil-kecil secara rapat dan jarang sekali sebagai pinggiran, tapi kita dapat juga mempergunakannya untuk menyatakan dua helai kain, jadi sebagai sambungan hias tusuk ini juga disebut tusuk kelin antic.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

34

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

14. Tusuk Hias Lubang. Tusuk hias yang keluar dari satu lubang pada tengah-tengah harus dikerjakan denganteliti di atas benang tenun yang dapat dihitung jumlah tusuk hias ini ditentukan oleh besar keseluruhannya. Untuk lebih jelas dengan sesuka hati kita dapat membuat tusuk tikam jejak sekeliling bentuk segi empat.

3. Gambar kerja

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

35

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

36

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

37

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

38

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

BAB III. EVALUASI

TES TERTULIS
Uraikan pertanyaan dibawah ini secara singkat dan jelas. 1. Apakah yang dimaksud dengan menyulam. 2. Bagaimana cara membuat tusuk terawang. 3. Apakah jenis dan fungsi tusuk hias ?. Uraikan minimal 5 jenis. 4. Uraikan jenis-jenis benda perlengkapan rumah tangga. 5. Uraikan jenis tusuk yang dapat dibuat variasi sehingga terjadi tusuk hias lainnya.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

39

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

KUNCI JAWABAN EVALUASI
1. Menyulam adalah menjahit benang pada selembar kain secara dekoratif. 2. Cara membuat tusuk terawang. Tarik benang-benang dari bahan menurut lebar kain yang dikehendaki. Benang-benang yang dikukuhkan adalah sebelah kanan. Benang yang akan dicabut diberi tanda dengan kapur jahit atau jarum pentul. 3. a. Tusuk jelujur fungsinya : untuk jahitan sementara juga dapat digunakan menyambung dua lembar kain. b. Tusuk tikam jejak fungsinya : untuk mengisi garis tipis juga untuk membuat tusuk manik-manik. c. Tusuk tangkai fungsinya : untuk pinggiran atau sebagai batas. d. Tusuk biku-biku bekepala fungsinya : untuk membuat garis-garis atau mengisi bidang teknik smock. e. Tusuk pipih fungsinya : untuk gisi bidang. 4. Jenis-jenis benda perlengkapan rumah tangga. a. Tempat Koran. b. Sarung bantal kursi. c. Sarung bantal guling. d. Taplak meja. e. Tirai. 5. a. Tusuk jelujur. b. Tusuk flannel. c. Tusuk rantai. d. Tusuk feston. e. Tusuk silang.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

40

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

LEMBAR PENILANIAN PRAKTIK
NAMA PESERTA NO. INDUK PROGRAM KEAHLIAN NAMA JENIS PEKERJAAN : : : :

No A

Aspek Yang Dinilai PERSIAPAN 1. Mempersiapkan ruang kerja dan memakai pakaian kerja. 2. mempersipkan alat dan bahan. 3. membaca gambar kerja dengan baik.

Skor Maksimal 3

Skor Perolehan

Keterangan

2 3

B

PROSES 1. Cara menggunting kain. 2. Cara menarik benang lungsi atau pakan (serat kain). 3. Memulai sulaman. 4. Mengakhiri sulaman. 8 8 7 7

C

PRODUK 1. Bentuk sesuai dengan ukuran. 2. Hasil jahitan pinggir/kampuh. 10 10

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

41

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

3. Hasil sulaman. 4. Warna serasi. 5. Penyelesaian akhir. D Kerapian. Kebersihan.

15 10 3 3

SIKAP. 1. Cepat. 2. Sedang. 3. Lambat. Total 5 4 2 100

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

42

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

BAB IV. PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini. Maka anda berhak mengikuti tes praktek untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka anda berhak melanjutkan topik/modul berikutnya. Begitu juga sebaliknya apabila tidak tercapai. Maka anda wajib memperbaiki/mengulangi modul ini. Hasil evaluasi berupa nilai dari intruktur dari setiap modul akan dapat dijadikan bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi properti untuk dijadikan sebagai penentu standart pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia industri atau asosiasi produksi. Keberhasilan pembelajaran jenis-jenis tusuk hias diharapkan dapat membantu pengantar penguasaan proses produksi industri kerajinan tekstil pada umumnya kerajinan sulam pada khususnya.

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

43

Kode Modul: TS. 43. G.1 : Jenis-jenis Tusuk Hias

DAFTAR PUSTAKA

Ny. Wasia Roesbani Pulu Kadang, 1982. Ketrampilan Menghias Kain. Bandung: Penerbit Angkasa, Bandung. R. Roesmini, 1996. 450 Contoh Sulaman. Terjemahan oleh Barbara Snook. Jakarta: Penerbit Batara. Wiyoso Yudo Saputro dkk., 1992-1993. Desain Kerajinan Tekstil. Pendidikan Menengah. Wiyoso Yudo Saputro dkk., 1995-1996. Desian Kerajinan Tekstil. Pendidikan Menengah. Jakarta: Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal

SMK- Seni dan Kriya_PK Kriya Tekstil.

44





Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang  cara membuat tusuk hias

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang cara cepat dan rapi membuat kerah kemeja dalam beberapa langkah mudah 

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : https://id.scribd.com/doc/68164562/Membuat-Jenis-Jenis-Tusuk-Hias

0 komentar:

Post a Comment