, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

MODEL PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KETERAMPILAN SMP/MTs



MODEL PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KETERAMPILAN SMP/MTs

baju jahit, batik, belajar, guru, indonesia, jahit, jogja, kaos, kebaya, konveksi, kursus, kursus menjahit, les, mesin jahit, obras, private, sekolah, terbaik, usaha, yogyakarta
 MODEL PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KETERAMPILAN SMP/MTs


2 fungsi kerajinan bahan lunak - KELAS    : VII
BIDANG    : Kerajinan
ASPEK    : Apresiasi
WAKTU    : 3 x 45 menit
(disesuaikan dengan kondisi lapangan)

A. KURIKULUM





B.  MODEL PEMBELAJARAN  
Model Pembelajaran Sikap (Affective learning)
Aktifitas belajar afektif membantu peserta didik untuk menguji perasaan, nilai dan sikap-sikapnya. Strategi yang dikembangkan dalam model pembelajaran ini di desain untuk menumbuhkan kesadaran akan perasaan, nilai dan sikap siswa. Metode yang bisa diterapkan antara lain: mengamati sebuah alat bekerja atau bahan dipergunakan, penilaian diri dan teman, demonstrasi, mengenal diri sendiri, posisi penasehat.

C.  KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1.    Kegiatan Awal
•    Tanya jawab guru dan siswa tentang karya seni relief yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Guru menunjukkan gambar atau benda asli dari hasil karya seni relief.
2.    Kegiatan Inti
•    Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan anggota 5 siswa. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk melakukan pengamatan terhadap satu hasil karya benda relief yang berlainan dan mengerjakan Lembar Kerja–1.
•    Siswa tetap dalam kelompok yang sama ditugaskan untuk diskusi mencari informasi tentang relief berdasarkan berbagai sumber belajar yang dibawa oleh siswa dengan mengerjakan Lembar Kerja-2.
3.    Kegiatan Akhir
•    Siswa per kelompok mempresentasikan hasil pengamatan satu hasil karya benda relief (LK-1).
•    Kelompok lain menanggapi hasil pengamatan tersebut berdasarkan informasi yang didapat siswa (LK-2)
•    Siswa secara berpasangan (peer learning) ditugaskan untuk mencoba melakukan teknik pembuatan relief dengan alat yang dibawanya. Siswa diharapkan saling membantu dan berbagi pengetahuan keterampilan dalam bekerja dengan mencoba berbagai teknik dan alat untuk membuat relief.

D.  CATATAN PEMBELAJARAN UNTUK GURU
1.    Persiapan
•    Seminggu sebelum pembelajaran guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri atas 5 siswa per kelompok.
•    Setiap siswa ditugaskan untuk (a) mencari satu sumber belajar tentang pembuatan relief dan pembuatan benda pakai berbahan lunak, dan (b) membawa satu alat yang diperlukan untuk pembuatan relief, dimana setiap siswa dalam satu kelompok membawa alat yang berbeda, dan (c) sabun.
•    Guru membawa beberapa jenis hasil karya benda relief yang terbuat dari bahan lunak dan bahan keras (gambar atau benda asli).

2.    Materi Pokok
•    Pengertian, jenis dan fungsi  kerajinan
•    Pengertian benda pakai berbahan lunak
•    Jenis, fungsi, alat dan teknik pembuatan benda pakai berbahan lunak
•    Teknik membentuk karya benda pakai dari bahan lunak (pilin, slab, putar, cetak, pinching)
•    Peralatan membuat benda kerajinan dari bahan lunak
•    Jenis-jenis bahan lunak (tanah liat, lilin, paper masse, plastisin, ataupun sabun)

3.    Uraian Materi Pembelajaran
•    Relief adalah suatu karya seni kerajinan yang memperlihatkan perbedaan bentuk dan gambar dari permukaan di sekitarnya. Relief ada tiga macam yaitu relief rendah, relief tinggi dan relief dalam. Permukaan relief rendah terlihat mendatar dari permukaannya. Permukaan relief tinggi terlihat lebih menonjol. Permukaan relief dalam terlihat menjorok ke dalam. Contoh-contoh karya seni relief yaitu gambar pada dinding candi, piala, wayang, keramik, ukiran kayu, relief gips, ataupun relief sabun.
•    Bahan utama yang digunakan untuk membuat relief yang sifatnya berbahan lunak yaitu sabun batangan, gips, lilin, bubur kertas, plastisin dan tanah liat. Bahan utama pembuatan relief yang sifatnya berbahan keras yaitu kayu, tulang, batu, marmer dan gading.
•    Alat yang digunakan untuk membuat relief yaitu sudip, kawat kecil, lidi, pahat, palu, pisau, cutter, dan kertas amplas.
•    Berbagai teknik dalam pembuatan relief antara lain: teknik membutsir, teknik pahat, teknik coran, teknik pijat (pitching), teknik pilin (coiling), teknik slep (roll), maupun teknik putar.

4.    Pengorganisasian Siswa
•    Siswa dibagi ke dalam kelompok dengan 5 anggota per kelompok.
•    Kombinasi kegiatan seluruh kelas, kelompok dan berpasangan.
•    Guru mengingatkan siswa untuk menjaga keselamatan kerja dan kebersihan saat belajar.
•    Siswa dibimbing atau dibantu jika mengalami kesulitan, karena guru berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa.

5.    Sarana dan Sumber Belajar
•    Bahan
beberapa jenis hasil karya benda relief yang terbuat dari bahan lunak dan bahan keras (gambar atau benda asli) yang dibawa oleh guru dan sabun yang dibawa oleh setiap siswa.
•    Alat
Berbagai alat yang diperlukan untuk pembuatan relief yang dibawa oleh siswa.
•    Sumber Belajar
a.    Kurikulum 2004
b.    Buku referensi, majalah, koran, fotokopian dll  tentang pembuatan benda pakai berbahan lunak dan relief yang dibawa oleh siswa
c.    Lembar Kerja untuk siswa






6.    Lembar Kerja Siswa




E.  PENILAIAN
1.  Format Penilaian Apresiasi (Pengetahuan)
Nama Siswa    :
Kelas/Semester    : 7 SMP / I
Standar Kompetensi:
1. Mengkomunikasikan dan mencipta berbagai benda pakai yang dibuat dari bahan lunak dan  bahan keras dengan berbagai teknik dalam lingkup wawasan lingkungan setempat.
Kompetensi Dasar:
1.1  Mengkomunikasikan pemahaman benda pakai  berbahan lunak dalam lingkup lingkungan setempat
Hasil Belajar/Indikator dan Pengembangan Indikator    Penilaian
    Kurang baik    Baik    Baik Sekali
•    Membedakan jenis kerajinan berdasarkan pengamatan hasil karya kerajinan relief
•    Mempresentasikan hasil pengamatan
•    menanggapi presentasi hasil pengamatan kelompok teman
•    Mendeskripsikan pengertian, jenis dan fungsi kerajinan relief
•    Menguraikan pengertian, jenis, fungsi, alat dan teknik pembuatan benda pakai relief dengan bahan lunak
•    Mendeskripsikan berbagai alat dan teknik yang digunakan membuat benda pakai dari bahan lunak (tanah liat, plastisin, paper masse, lilin dll)
•    Memilih jenis bahan lunak sebagai media pembuatan kerajinan benda pakai
•    mencoba mempraktekan teknik dan alat pembuatan relief dengan alat yang dibawanya.
•    Sikap apresiatif, aktif,  kebersihan          
Dicapai melalui:    SKOR    Komentar Siswa:




1.    Pertolongan Guru
2.    Teman Sebaya
3.    Kelompok Kecil
4.    Sendiri                     V
5.    Seluruh Kelas    Huruf=Angka    Huruf    Angka  
    A= 9,3 – 10
B= 8,4 – 9,2
C= 7,5 – 8,3
D= 6,6 – 7,4  

  

  
Penilaian Deskriptif oleh Guru:


    Komentar Orang Tua:

                            Jakarta, ……………….
                            Guru Keterampilan,
MODEL PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KETERAMPILAN
SMP/MTs


KELAS    : VII
BIDANG    : Kerajinan
ASPEK    : Kreasi
WAKTU    : 4 x 45 menit
(disesuaikan dengan kondisi lapangan)

A. KURIKULUM


B.  MODEL PEMBELAJARAN  
Model Pembelajaran Teman Sebaya (Peer learning)
Beberapa ahli percaya bahwa satu mata pelajaran benar-benar dikuasai hanya apabila seorang siswa mampu mengajarkan pada siswa lain. Mengajar teman sebaya memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari sesuai dengan baik. Pada waktu yang sama ia menjadi narasumber bagi temannya. Metode yang bisa diterapkan antara lain: pertukaran dari kelompok ke kelompok, belajar melalui jigso (jigsaw), studi kasus dan proyek, pembacaan berita, penggunaan lembar kerja, dll


C.  KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1.    Kegiatan Awal
•    Tanya jawab guru dan siswa tentang karya seni relief. Guru menunjukkan benda asli dari hasil karya seni relief.
•    Guru menugaskan siswa secara berpasangan untuk membuat suatu benda relief bertemakan ‘makhluk hidup’ dan memberikan petunjuk proses pembuatan suatu benda (Lembar Kerja - Panduan).
2.    Kegiatan Inti
•    Siswa secara berpasangan mendiskusikan tentang perencanaan dan persiapan dalam membuat benda fungsional relief sabun dan gips. Setiap siswa diharuskan membuat laporan dari setiap langkah/proses pembuatan karyanya (Lembar Kerja-1).
•    Setelah melakukan perencanaan dan persiapan, siswa ditugaskan untuk mempresentasikan desain yang telah dibuatnya secara singkat. Teman-teman memberi saran sebagai bahan masukan.
•    Siswa secara individu ditugaskan untuk mempelajari kembali perencanaan dan persiapan yang telah dilakukan, kemudian membuat model benda relief sabun atau gips yang telah menjadi pilihannya. Dalam pembuatannya harus  memperhatikan langkah kerja pembuatannya yaitu membuat pola sesuai ukuran rancangan, merakit pola, dan mendekorasi dengan memberi warna sebagai sentuhan akhir.
•    Siswa mengevaluasi hasil karya yang dibuatnya apakah sudah dapat berfungsi/dipakai dengan baik dengan cara demonstrasi benda tersebut bersama kawan-kawan.
3.  Kegiatan Akhir
•    Siswa dapat diminta untuk menjelaskan kembali apa, bagaimana, untuk apa, dan mengapa tentang benda yang dibuatnya dari bahan lunak
•    Guru memajang hasil karya siswa di kelas. Adapun, siswa diminta untuk memberikan gagasan alternatif lain dalam pembuatan benda kerajinan lain dari tekstur alam/buatan yang ditugaskan di rumah.
D.  CATATAN PEMBELAJARAN UNTUK GURU
1.    Persiapan
•    Seminggu sebelum pembelajaran guru membagi siswa dalam kelompok berpasangan.
•    Setiap siswa harus menetapkan pilihannya apakah akan membuat karya kerajinan relief dengan sabun atau gips, dimana pada setiap pasangan kelompok 1 siswa wajib memilih relief sabun dan 1 siswa lainnya memilih relief gips. Siswa ditugaskan untuk membawa bahan, alat dan sumber belajar lainnya yang berhubungan dengan pembuatan karya relief sabun dan gips.
•    Guru membawa beberapa jenis karya benda relief yang terbuat dari bahan lunak yaitu sabun dan gips.

2.  Materi Pokok
Membuat benda hias relief dari bahan lunak sabun dan gips. Alternatif kegiatan:
•    hiasan dinding
•    asbak
•    topeng, dll

3.  Uraian Materi Pembelajaran
•    Uraian materi seperti yang tercantum pada Panduan untuk siswa.
•    Cara membuat gips:
Siapkan mangkuk. Campurkan gips dan air pada mangkuk. Aduk hingga rata. Gunakan sendok untuk mengaduk.
•    Cara membuat relief sabun:
Gambarlah sesuatu pada sabun dengan menggoreskan lidi pada permukaan sabun. Cungkil sabun dengan menggunakan pahat ukir sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Perhalus cungkilan dengan menggunakan lidi. Gunakan sendok untuk membuat lengkungan.

4.  Pengorganisasian Siswa
•    Siswa dibagi ke dalam kelompok berpasangan.
•    Kombinasi kegiatan seluruh kelas, berpasangan dan individu.
•    Guru mengingatkan siswa untuk menjaga keselamatan kerja dan kebersihan saat belajar.
•    Siswa dibimbing atau dibantu jika mengalami kesulitan, karena guru berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa.

5.  Sumber, Bahan dan Alat
•    Kurikulum 2004
•    Buku-buku tentang pembuatan benda pakai berbahan lunak relief
•    Kerajinan Kertas, Bahan Pelatihan Terintegrasi Guru SMP/MTs, oleh Suci Paresti, Depdiknas, Dirjen Dikdasmen, 2004
•    Panduan Kerja  dan Lembar Kerja untuk siswa

6.  Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa terdiri atas panduan proses pembuatan karya dan Lembar Kerja -1untuk siswa.




•    Perencanaan Fisik
Dalam membuat perencanaan fisik perlu dipertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut:
    Apa yang akan dibuat? (Misalnya fasiltas, peralatan rumah tangga, peralatan ATK)
    Bagaimana bentuknya ? (keindahan)
    Apa bahan yang diperlukan ?
    Siapa pemakainya ? (Konsumen)
•    Perencanaan Finansial
Perencanaan finansial diperlukan agar dapat menentukan harga penjualan. Hal yang perlu dipertimbangkan sebagai berikut:
    Berapa biaya yang diperlukan mulai dari persiapan sampai pada penyelesaian pembuatan bendanya.
    Kapan perencanaan finansial mulai ditentukan ?
    Bagaimana pembuatan perencanaan finansial ?
  

2.  PERSIAPAN
•    Ide/Gagasan
Setelah melakukan identifikasi/analisa kebutuhan pikirkan ide/gagasan untuk pembuatan suatu benda pakai/produk. Ekspresikan ide dengan membuat sket untuk memvisualisasikan bentuk benda yang akan dibuat. Dalam membuat sket gambar sebaiknya dilengkapi dengan catatan-catatan singkat yang menjelaskan maksud dari ide/gagasan tersebut. Adapun tujuan membuat sket adalah untuk mengeksplorasi berbagai ide yang muncul dipikiran kita
•    Merancang/Mendisain
Pilihlah ide/gagasan yang sesuai atau cocok dengan kebutuhan, kemudian buatlah rancangan/desain dengan ukuran skala yang dikehendaki.
•    Mendata Bahan dan Alat
Buatlah daftar dan kumpulkan bahan dan alat yang diperlukan sebagai persiapan pembuatan benda yang diinginkan.
•    Perhitungan Biaya
Untuk keperluan pemakaian bahan, alat dan waktu pembuatan, usahakan disesuaikan dengan rencana perhitungan biaya yang telah dibuat sebelumnya.
Bagaimana membuat analisis perhitungan biaya?
Pembuatan Benda Permainan 10 buah


Biaya Bahan:  
•    Karton tebal/dus    Rp.  20.000,-
•    Karton gelombang    Rp.  30.000,-
•    Kertas berwarna    Rp.    5.000,-
•    Spidol warna    Rp.    5.000,-
•    Aneka asesoris hiasan    Rp.  10.000,-
•    Lem kertas     Rp.    5.000,-  +
    Rp.  75.000,-
Ongkos kerja    Rp.  25.000,-  +
Total Biaya    Rp.100.000
Nilai Jual @ Rp.15.000 x 10 buah  =    Rp.150.000
Keuntungan: Rp150.000-Rp100.000=     Rp.  50.000
•    Presentasi Desain/Rancangan dan Rencana Kerja
Sebelum merealisasikan ide/gagasan menjadi pembuatan benda, presentasikan lebih dahulu pada teman-teman di kelas untuk memperoleh masukan yang sekiranya berguna pada saat pembuatan benda/produk nanti.

3.  PEMBUATAN
Apabila seluruh persiapan sudah dilakukan, maka realisasikan pada pembuatan bendanya. Langkah-langkah umum dalam pembuatan benda adalah:
    Pemotongan bahan sesuai dengan bentuk dan ukuran
    Merakit/menyusun potongan bentuk bahan dengan mengelemnya atau melipat.
    Mendekorasi untuk memperindah benda yang dibuatnya dengan menempelkan berbagai asesoris seperti manik-manik, kancing, tumbuhan kering, dll.
    Finishing adalah penyelesaian akhir dari pembuatan suatu benda. Memeriksa apakah benda yang dibuat sudah dapat berfungsi sesuai tujuannya.

4.   PEMASARAN
Setelah suatu benda sudah selesai dibuat maka perlu dipikirkan pemasarannya.
•    Analisa/Evaluasi Produk
Langkah paling akhir dari pembuatan produk adalah analisa/evaluasi produk yang dibuatnya. Caranya dengan mengamati, merinci apa saja yang masih perlu diperbaiki, ditambahkan atau dikurangi.
•    Pengemasan
Pengemasan adalah pembuatan wadah penyimpanan untuk benda yang dibuatnya. Bentuk-bentuk kemasan antara lain dengan dibungkus plastic, kertas ataupun dus kemasan yang didesain khusus sesuai dengan kondisi bendanya.
•    Pameran
Pameran dimaksudkan sebagai langkah awal dari pemasaran. Pameran dapat diselenggarakan oleh sekolah dengan mengundang orang tua murid atau membuat bazaar amal dengan memasang spanduk sehingga masyarakat sekitar tertarik untuk melihatnya dengan menjual hasil karya siswa.
•    Penjualan
Agar produk yang dibuat dapat terjual dengan baik perlu disusun perencanaan penjualan. Sebagai contoh, siapakah yang akan menjual? Dimana akan dijual ? Kapan waktu yang tepat untuk menjual produk tersebut?


E.  PENILAIAN
Format Penilaian Kreasi-Produktif (Hasil Karya)
Nama Siswa    :
Kelas/Semester    : VII SMP / I
Standar Kompetensi:
Mengkomunikasikan dan mencipta berbagai benda pakai yang dibuat dari bahan lunak dan  bahan keras dengan berbagai teknik dalam lingkup wawasan lingkungan setempat.
Kompetensi Dasar:
1.3 Mencipta benda pakai yang dibuat dari  bahan lunak dalam lingkup wawasan lingkungan setempat
Hasil Belajar/Indikator dan Pengembangan Indikator    Penilaian
    Kurang Sekali    Kurang    Sedang    Bagus    Bagus Sekali
•    Kecekatan membuat desain gambar rancangan benda
•    Menyusun langkah kerja
•    Keunikan gagasan dan bentuk
•    Mempersiapkan bahan dan alat dari pembuatan model benda berbahan lunak
•    Memilih rancangan aksesoris yang sesuai
•    Kecekatan membuat  dan menyusun pola
•    Merakit pola dengan tepat sesuai rancangan
•    Memodifikasi rakitan agar aksesoris nampak bagus
•    Memberikan elemen-elemen pendukung aksesoris dengan memperhatikan keindahan unsur-unsur visual (warna, motif dan tekstur)
•    Kerapihan dan kebersihan pengerjaan
•    Ketepatan fungsi antara tali dengan benda permainan yang dibuat
•    Penyelesaian Akhir (kemasan produk dan penataan untuk pameran)
•    Penyajian karya dari media bahan lunak
•    Menilai/mengevaluasi hasil karya sendiri                  
Dicapai melalui:    SKOR    Komentar Siswa:

4.    Pertolongan Guru
5.    Teman Sebaya
6.    Kelompok Kecil     
7.    Sendiri                       V
8.    Seluruh Kelas    Huruf=Angka    Huruf    Angka  
    A= 9,3 – 10
B= 8,4 – 9,2
C= 7,5 – 8,3
D= 6,6 – 7,4  

  

  
Penilaian Deskriptif oleh Guru:

    Komentar Orang Tua:

MODEL PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KETERAMPILAN
SMP/MTs


KELAS    : VIII
BIDANG    : Teknologi
ASPEK    : Apresiasi
WAKTU    : 2 x 45 menit
(disesuaikan dengan kondisi lapangan)

A. KURIKULUM





B.  MODEL PEMBELAJARAN  
Model Pembelajaran Kolaborasi (Collaboration learning)
Pembelajaran Kolaborasi menempatkan siswa dalam kelompok kecil dan memberinya tugas dimana mereka saling bergantung satu dengan lainnya untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan kelompok. Dukungan sejawat, keragaman pandangan, pengetahuan dan keahlian sangat membantu mewujudkan belajar kolaboratif . Metoda yang bisa diterapkan antara lain mencari informasi, proyek, kartu sortir, turnamen, tim quiz, dll.

C.  KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1.  Kegiatan Awal
•    Tanya jawab guru dan siswa tentang fermentasi dan menanyakan apakah siswa membawa satu bahan fermentasi.

2.    Kegiatan Inti
•    Siswa ditugaskan untuk mengamati bahan fermentasi tersebut dengan menggunakan kaca pembesar secara berpasangan. (LK-1)
•    Siswa secara berpasangan ditugaskan untuk membuat 5 pertanyaan tentang fermentasi dari bahan makanan yang dibawanya. (LK-2)
•    Siswa mendengarkan dari nara sumber yang didatangkan oleh guru untuk menceritakan tentang fermentasi.
•    Siswa secara berpasangan diminta untuk bertanya pada nara sumber sesuai dengan pertanyaan yang telah dibuatnya (LK-2), kemudian mencatat jawabannya. Jika ada kelompok lain mempunyai pertanyaan yang sama dengn temannya, maka tidak perlu ditanyakan kembali tetapi langsung menuliskan jawabannya sesuai dengan yang dikatakan nara sumber.

3.  Kegiatan Akhir
•    Siswa per kelompok mempresentasikan hasil pengamatan terhadap satu benda fermentasi (LK-1).
•    Siswa per kelompok mempresentasikan LK-2 tentang ‘Aku ingin tahu’
•    Kelompok lain menanggapi hasil presentasi kawannya.


D.  CATATAN PEMBELAJARAN UNTUK GURU
1.  Persiapan
•    Seminggu sebelum pembelajaran guru membagi siswa dalam kelompok berpasangan.
•    Setiap siswa ditugaskan untuk (a) membawa satu buah makanan hasil fermentasi, misalnya tempe, oncom, kecap, tape, terasi, atau tauco (b) kaca pembesar
•    Guru mendatangkan nara sumber ahli fermentasi


2.  Materi Pokok
•    Pengertian teknik fermentasi
•    Daftar makanan, bahan, alat dan proses dalam pembuatan makanan dengan teknik fermentasi

3.  Uraian Materi Pembelajaran
•    Fermentasi adalah perubahan sifat bahan makanan karena adanya aktifitas mikroba. Pengawetan dengan cara fermentasi yaitu memperbanyak jumlah mikroba dan menggiatkan metabolismenya di dalam makanan. Misalnya buah atau sari buah dapat menghasilkan rasa dan bau alkohol, ketela pohon atau ketan dapat berbau alkohol atau asam (tape), teksturnya menjadi lunak, rasanya menjadi manis atau asam. Susu menjadi asam (yoghurt).
•    Manfaat fermentasi adalah untuk meningkatkan nilai gizi dari bahan asalnya.
•    Beberapa bahan makanan yang biasa difermentasi adalah ikan, susu, buah-buahan atau sayur-sayuran seperti ketimun, kubis, wortel, bawang merah, lobi-lobi, gandaria, mangga muda, kacang-kacangan seperti bungkil kacang tanah, kedelai, dan beras ketan, umbi-umbian seperti ketela pohon dan susu.
•    Teknik fermentasi sangat beragam, misalnya: buah atau sayuran dengan diberi cuka (diasamkan); kacang kedelai putih/kuning dengan diberi laru/ragi maka menjadi tempe; bungkil kacang tanah, ampas pati singkong (onggok), tepung tapioka atau tepung gaplek dengan diberi laru/ragi maka menjadi oncom; ketan hitam atau putih, singkong mentega dengan diberi ragi yang dibuat sendiri maka menjadi tape, dll

4.   Pengorganisasian Siswa
•    Siswa dibagi ke dalam kelompok berpasangan.
•    Kombinasi kegiatan seluruh kelas dan kelompok berpasangan.
•    Guru mengingatkan siswa untuk menjaga keselamatan kerja dan kebersihan saat belajar.
•    Siswa dibimbing atau dibantu jika mengalami kesulitan, karena guru berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa.

5.   Sarana dan Sumber Belajar
•    Bahan
beberapa jenis makanan fermentasi seperti tempe, oncom, tape, acar dan bahan fermentasi seperti laru/ragi, cuka
•    Alat
kaca pembesar
•    Sumber Belajar
a.    Kurikulum 2004
b.    mendatangkan nara sumber ahli fermentasi
c.    Lembar Kerja untuk siswa

6.  Lembar Kerja Siswa
          


E.  PENILAIAN
Format Penilaian Apresiasi (Pengetahuan)
Nama Siswa    :
Kelas/Semester    : VIII SMP / I
Standar Kompetensi:
2. Mengkomunikasikan,  mencipta dan menyajikan teknologi pembuatan makanan.
Kompetensi Dasar:
2.1 Mengkomunikasikan pemahaman  tentang teknologi pembuatan makanan dengan teknik fermentasi
Hasil Belajar/Indikator dan Pengembangan Indikator    Penilaian
    Kurang baik    Baik    Baik Sekali
•    Melakukan pengamatan satu produk fermentasi
•    Mempresentasikan hasil pengamatan
•    menanggapi presentasi hasil pengamatan kelompok teman
•    Menjelaskan pengertian dari teknik fermentasi
•    Menguraikan pengertian, manfaat, bahan dan alat dan teknik fermentasi melalui tanya jawab.
•    jenis, fungsi telaah buku dan observasi tentang bahan, alat dan proses pembuatan makanan dengan teknik fermentasi
•    Sikap apresiatif, aktif,  kebersihan          
Dicapai melalui:    SKOR    Komentar Siswa:




1.    Pertolongan Guru
2.    Teman Sebaya
3.    Kelompok Kecil
4.    Sendiri                     V
5.    Seluruh Kelas    Huruf=Angka    Huruf    Angka  
    A= 9,3 – 10
B= 8,4 – 9,2
C= 7,5 – 8,3
D= 6,6 – 7,4  

  

  
Penilaian Deskriptif oleh Guru:




    Komentar Orang Tua:

                            Jakarta, ……………….
                            Guru Keterampilan,

MODEL PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KETERAMPILAN
SMP/MTs


KELAS    : VIII
BIDANG    : Teknologi
ASPEK    : Kreasi
WAKTU    : 4 x 45 menit
(disesuaikan dengan kondisi lapangan)

A. KURIKULUM



B.  MODEL PEMBELAJARAN  
Model Pembelajaran Multi Model
Pembelajaran multi model dilakukan dengan maksud akan mendapatkan hasil yang optimal dibanding hanya satu model. Metoda yang dikembangkan dalam pembelajaran ini adalah proyek, modifikasi, simulasi, interaktif, elaboratif, partisipatif, cooperative study (magang), integrative, produksi, demonstrasi, imitasi, eksperiensial, kolaboratif.

C.  KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1.  Kegiatan Awal
•    Tanya jawab guru dan siswa tentang fermentasi dan menanyakan apakah siswa membawa bahan dan alat untuk pembuatan produk fermentasi.

2.  Kegiatan Inti
•    Siswa secara berpasangan ditugaskan untuk mengerjakan tugas proyek pembuatan aneka makanan dengan teknik fermentasi (LK-1).
•    Siswa secara individu ditugaskan untuk menilai / mengevaluasi tugas proyek yang telah dilakukannya (LK-2).
•    Setiap pasangan kelompok menyajikan produk fermentasi yang dibuatnya

3.  Kegiatan Akhir
•    Setiap siswa mempresentasikan LK-2 tentang hasil penilaiannya / evaluasinya sendiri terhadap produk fermentasi yang dibuatnya.
•    Kelompok lain menanggapi hasil presentasi kawannya dan menguji produk fermentasi kawannya.

D.  CATATAN PEMBELAJARAN UNTUK GURU
1.  Persiapan
•    Seminggu sebelum pembelajaran guru membagi siswa dalam kelompok berpasangan.
•    Setiap siswa ditugaskan untuk (a) membawa bahan dan alat keperluan pembuatan produk makanan hasil fermentasi, misalnya tempe, oncom, tape, atau tauco

2.  Materi Pokok
•    Aneka makanan siap saji dengan teknik fermentasi

3.  Uraian Materi Pembelajaran
•    Seperti yang tercantum pada LK-1: proyek pembuatan aneka makanan dengan teknik fermentasi
4.   Pengorganisasian Siswa
•    Siswa dibagi ke dalam kelompok berpasangan.
•    Kombinasi kegiatan seluruh kelas, kelompok berpasangan dan individu.
•    Guru mengingatkan siswa untuk menjaga keselamatan kerja dan kebersihan saat belajar.
•    Siswa dibimbing atau dibantu jika mengalami kesulitan, karena guru berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa.

5.   Sarana dan Sumber Belajar
•    Bahan
aneka makanan dan bahan fermentasi seperti tempe, oncom, tape, dan tauco
•    Alat
aneka alat yang diperlukan untuk pembuatan produk fermentasi
•    Sumber Belajar
a.    Kurikulum 2004
b.    Pengawetan Bahan Makanan dengan Teknik Fermentasi, Bahan Pelatihan Terintegrasi Guru SMP/MTs, oleh Suci Rahayu, Depdiknas, Dirjen Dikdasmen, 2004
c.    Lembar Kerja untuk siswa



6. Lembar Kerja Siswa




E.  PENILAIAN

Format Penilaian Kreasi-Produktif (Hasil Karya) 
Nama Siswa    :
Kelas/Semester    : VIII SMP / I
Standar Kompetensi:
2. Mengkomunikasikan,  mencipta dan menyajikan teknologi pembuatan makanan.
Kompetensi Dasar:
2.3 Membuat makanan dengan  teknik fermentasi
Hasil Belajar/Indikator dan Pengembangan Indikator    Penilaian
    Kurang Sekali    Kurang    Sedang    Bagus    Bagus Sekali
•    Mempersiapkan bahan dan alat dari pembuatan makanan fermentasi
•    Kecekatan mencampur bahan dasar dan bahan pembantu dalam pembuatan makanan fermentasi 
•    Kecekatan dan ketepatan dalam mengolah/membuat makanan fermentasi
•    Ketepatan rasa, warna, bau dan pencampuran bahan-bahan lainnya
•    Kerapihan dan kebersihan pengerjaan
•    Penyelesaian Akhir (kemasan produk dan penataan untuk pameran)
•    Menilai/mengevaluasi hasil karya sendiri
•    Penilaian terhadap produk fermentasi temannya (sikap apresiatif)                   
Dicapai melalui:    SKOR    Komentar Siswa:

1.    Pertolongan Guru
2.    Teman Sebaya
3.    Kelompok Kecil          V
4.    Sendiri                       V
5.    Seluruh Kelas    Huruf=Angka    Huruf    Angka   
    A= 9,3 – 10
B= 8,4 – 9,2
C= 7,5 – 8,3
D= 6,6 – 7,4   

   

   
Penilaian Deskriptif oleh Guru:



    Komentar Orang Tua:

                            Jakarta, …………………….
                            Guru Keterampilan   


Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang  2 fungsi kerajinan bahan lunak

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang PENGGUNAAN LIMBAH JEANS YANG TIDAK TERPAKAI UNTUK DIJADIKAN TAS SEKOLAH ANAK MUDA YANG MODIS  

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : sdmuhcc.net/elearning/aridata_web/puskur/modelketrampilansmp

0 komentar:

Post a Comment