, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR MATA PELAJARAN DASAR-DASAR DESAIN

KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR MATA PELAJARAN DASAR-DASAR DESAIN

baju jahit, batik, belajar, guru, indonesia, jahit, jogja, kaos, kebaya, konveksi, kursus, kursus menjahit, les, mesin jahit, obras, private, sekolah, terbaik, usaha, yogyakarta
KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR MATA PELAJARAN DASAR-DASAR DESAIN
fungsi kerajinan tekstil modern beserta contoh - A.    Dasar-dasar Desain
1)    Pengertian
Mata pelajaran Dasar-dasar Desain mempelajari tentang konsep, proses, apresiasi, analisis, realisasi, dan evaluasi desain dalam pengembangan karya seni rupa dan kriya secara konstruktif dan kreatif.
2)    Rasional
a.    Hubungan dengan Pencipta
i.    Menghayati mata pelajaran dasar-dasar desain sebagai sarana untuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup umat manusia.
b.    Hubungan dengan Sesama Manusia
i.    Menghayati sikap cermat, teliti  dan  tanggungjawab dalam mengindentifikasi kebutuhan, pengembangan alternatif dan desain dalam pelajaran dasar-dasar desain 
ii.    Menghayati pentingnya  kolaborasi dan jejaring untuk menemukan solusi dalam pengembangan desain
iii.    Menghayati pentingnya bersikap  jujur, disiplin serta bertanggung jawab sebagai hasil dari pembelajaran dasar-dasar desain
c.    Hubungan dengan Lingkungan Alam
i.    Menghayati pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dalam pengembangan desain secara menyeluruh
3)    Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Desain bertujuan untuk membentuk karakteristik siswa sebagai siswa yang mensyukuri anugerah Tuhan, dengan berfikir secara saintifik dalam membuat karya seni rupa dan kriya yang ramah lingkungan serta berbasis sosial budaya bangsa.
4)    Ruang Lingkup Materi
a.    Konsep dan metode desain
b.    Aspek-aspek desain
c.    Regulasi desain
d.    Proses pengembangan desain
e.    Evaluasi desain
5)    Prinsip-prinsip Belajar, Pembelajaran dan Asesmen
Pembelajaran merupakan proses ilmiah. Karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pendekatan scientefic merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan sehingga akan memperoleh hasil yang diinginkan.
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.  Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud  meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi  tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari  nilai-nilai atau sifat-sifat non ilmiah.
Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di  lingkungan sekolah dan masyarakat, guru bukan satu-satunya sumber belajar. Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan.
Proses pembelajaran tersebut diatas merupakan ciri dari pendekatan scientefic. Pendekatan scientefic merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa.
Strategi pembelajaran lebih dipentingkan sehingga akan memperoleh hasil yang diinginkan.
Assesmen
Asesmen otentik meniscayakan proses belajar yang otentik pula. Menurut Ormiston belajar otentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta didik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya. Asesmen semacam ini cenderung berfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual bagi peserta didik, yang memungkinkan mereka secara nyata menunjukkan kompetensi atau keterampilanyang dimilikinya. Contoh asesmen otentik antara lain keterampilan kerja, kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan perolehan pengetahuan tertentu, simulasi dan bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang strategis, serta memamerkan dan menampilkan sesuatu.
Asesmen otentik mengharuskan pembelajaran yang otentik pula. Menurut Ormiston belajar otentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang diperlukan dalam kenyataannya di luar sekolah.Asesmen otentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikanseperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keteampilan, dan pengetahuan yang ada.
Dengan demikian, asesmen otentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang berbeda. Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas di mana peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif. Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.
Dalam pembelajaran otentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan saintifik, memahahi aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar sekolah. Di sini,  guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap pada tugas. Asesmen otentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.
Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran otentik, guru harus menjadi “guru otentik.” Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran otentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu seperti disajikan berikut ini.
1.    Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain pembelajaran.
2.    Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumberdaya memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.
3.    Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan pemahaman peserta didik.
4.    Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.
Teknik penilaian otentik   atau   authentic   assessment yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik indikator, kompetensi inti  dan kompetensi dasar yang diajarkan oleh guru. Tidak menutup kemungkinan bahwa satu indikator dapat diukur dengan beberapa teknik penilaian, hal ini karena memuat domain, afektif, psikomotor dan kognitif. Penilaian  autentik  lebih sering  dinyatakan sebagai penilaian berbasis kinerja (performance based assessment). Sementara itu  dalam  buku  Mueller (2006)  penilaian  otentik  disamakan  saja dengan nama penilaian alternatif (alternative assessment) atau  penilaian kinerja (performance assessment). Selain itu Mueller memperkenalkan istilah lain sebagai padanan nama penilaian otentik, yaitu penilaian langsung (direct assessment).
Nama   performance   assessment   atau   performance   based   assessment digunakan karena siswa diminta untuk menampilkan tugas-tugas (tasks) yang bermakna.

Sesuai dengan ciri penilaian otentik adalah :
•    Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu
•    Mencerminkan masalah dunia nyata bukan hanya dunia sekolah
•    Menggunakan berbagai cara dan kriteria
•    Holistik (kompetensi utuh merefleksikan sikap,  keterampilan,  dan pengetahuan.

Penerapan penilaian mata pelajaran dasar-dasar desain, pengetahuan bahan dan ekonomi kreatif yang merujuk pada penilaian otentik  dapat menggunakan jenis penilaian dengan menganalisa materi pembelajaran  sebagai berikut :
•    Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik penilaiannya adalah unjuk kerja (performance).
•    Apabila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, maka teknik penilaiannya adalah tes tertulis atau lisan.
Apabila tuntutan indikator memuat unsur penyelidikan, maka teknik penilaiannya adalah proyek.
6)    Kompetensi


KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)/
MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (MAK)

BIDANG STUDI KEAHLIAN    :   SENI DAN DESAIN PRODUK KRIYA
PAKET KEAHLIAN                  :  DESAIN PRODUK KRIYA TEKSTIL, KRIYA KERAMIK, KRIYA,  KULIT, KRIYA LOGAM, DAN KRIYA KAYU
MATA PELAJARAN        :  DASAR-DASAR DESAIN

KELAS:  X
KOMPETENSI INTI    KOMPETENSI DASAR
1.    Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya    1.1  Menghayati mata pelajaran dasar-dasar desain sebagai sarana untuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup umat manusia.
2.    Menghayati  perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,  gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.    2.1 Menghayati sikap cermat, teliti dan tanggungjawab dalam mengindentifikasi kebutuhan, pengembangan alternatif dan desain dalam pelajaran dasar-dasar desain
2.2  Menghayati pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dalam pengembangan desain secara menyeluruh
2.3  Menghayati pentingnya kolaborasi dan jejaring untuk menemukan solusi dalam pengembangan desain
2.4  Menghayati pentingnya bersikap jujur, disiplin serta bertanggung jawab sebagai hasil dari pembelajaran dasar-dasar desain

3.    Memahami , menganalisis serta menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah    3.1    Mengidentifkasi konsep dan lingkup desain
3.2    Memahami aspek-aspek desain produksi
3.3    Memahami regulasi yang terkait dalam pengembangan desain produk
3.4    Menganalisis, dan mengevaluasi produk desain yang dibuat

4.    Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.    4.1    Menggunakan metode desain berdasar pendekatan keilmuan
4.2    Menyajikan aplikasi desain produksi secara komprehensif
4.3    Menerapkan dasar-dasar desain dalam mengembangkan produk karya seni
4.4    Melaporkan hasil proses pengembangan desain produksi di lingkungan sekitar


SILABUS
                                                                                                                                   
Satuan Pendidikan        : SMK
Bidang Studi Keahlian        : Seni Rupa dan Kriya
Mata Pelajaran        : Dasar-dasar Desain
Kelas                 : X

KI 1 :  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :  Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :  Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4:  Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Kompetensi dasar    Materi pokok    Pembelajaran    Penilaian    Alokasi waktu    Sumber belajar
1.1.    Menghayati mata pelajaran dasar-dasar desain sebagai sarana untuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup umat manusia.
                   
2.1 Menghayati sikap  cermat, teliti dan tanggungjawab dalam mengindentifikasi kebutuhan, pengembangan alternatif dan desain dalam pelajaran dasar-dasar desain
2.2. Menghayati pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dalam pengembangan desain secara menyeluruh
2.3. Menghayati pentingnya kolaborasi dan jejaring untuk menemukan solusi dalam pengembangan desain
2.4. Menghayati pentingnya bersikap jujur, disiplin serta bertanggung jawab sebagai hasil dari pembelajaran dasar-dasar desain
                   
3.1  Memahami pengertian, fungsi, dan lingkup desain    Pengertian, fungsi, dan lingkup desain    •    Mengamati
Gambar, desain,  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik, obyek-obyek  artifisial dalam
 bentuk 2D dan 3D
dari berbagai sumber
•    Menanya
Pengertian dan fungsi, elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
 dalam bentuk 2D dan 3D, material,
 simetris dan asimetris, dari alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan  konsep penciptaan karya/  desain
•    Mengumpulkan data
Elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
dalam bentuk 2D dan 3D, material,
 simetris dan asimetris, alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan  konsep penciptaan karya/  desain
dari berbagai sumber
•    Mengasosiasi
Mendiskusikan dan merumuskan konsep  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
 dalam bentuk 2D dan 3D, material,
 simetris dan asimetris, alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan  konsep penciptaan karya/  desain
•    Mengkomunikasikan
Menyajikan konsep penciptaan karya/desain dari berbagai  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
dalam bentuk 2D dan 3D, denngan berbagai material, disusun secara
 simetris dan asimetris, dari alam dan buatan dengan  komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian serta penggabungan yang  terkait dengan konsep penciptaan karya/  desain dari berbagai sumber
 melalui berbagai  cara dan media
Melaporkan hasil pembelajaran
elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
dalam bentuk 2D dan 3D, denngan berbagai material yang  disusun secara simetris dan asimetris, yang berasal  dari alam dan buatan dengan  komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian serta penggabungan yang  terkait dengan
konsep penciptaan karya/  desain
melalui berbagai  media    •    Penugas
an
•    Tes tertulis
•    Tes praktek
•    Portofo
lio    36 x 2 x 45 menit    1.    Gombrich, E.H (1978) The Story of Art, London, Phaidon.
2.    Jaxtheimer, Bodo W.(1982) How to Paint and Draw, London, Thames and Hudson
3.    Parson, J. Michael
 ( 1987) How We Understand Art, New York, Cambridge University Press
4. Feldman, Edmund Burke (1967) Art As Image and Idea, Englewood Cliffs, Prentice-Hall, INC.
5.  Broudy, Harry S. (1987) “Theory and Practice inAesthetic Education.  Studies in Art Education,  Chicago, Rand McNally & Co.
6. Barrer, Chris (2005) Cultural Studies: Teori & Praktik. Terj. Nurhadi. Yogyakarta, Kreasi Wacana.





4.1    Mengklasifikasi berbagai jenis desain yang ada di lingkungan kerja

    Berbagai jenis desain yang ada di lingkungan kerja
    •    Mengamati
Gambar, desain,  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik, obyek-obyek  artifisial dalam
 bentuk 2D dan 3D
dari berbagai sumber
•    Menanya
Pengertian dan fungsi, elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
 dalam bentuk 2D dan 3D, material,
 simetris dan asimetris, dari alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan  konsep penciptaan karya/  desain
•    Mengumpulkan data
Elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
dalam bentuk 2D dan 3D, material,
 simetris dan asimetris, alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan konsep penciptaan karya/  desain
dari berbagai sumber
•    Mengasosiasi
Mendiskusikan dan merumuskan konsep  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
 dalam bentuk 2D dan 3D, material,
 simetris dan asimetris, alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan konsep penciptaan karya/  desain
•    Mengkomunikasikan
Menyajikan konsep penciptaan karya/desain dari berbagai  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
dalam bentuk 2D dan 3D, denngan berbagai material, disusun secara
 simetris dan asimetris, dari alam dan buatan dengan  komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian serta penggabungan yang  terkait dengan  konsep penciptaan karya/  desain
dari berbagai sumber
 melalui berbagai  cara dan media           
3.2   Aspek-aspek desain produksi    •    Aspek-aspek desain produksi    •    Mengamati
Produksi desain,  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik, obyek-obyek  artifisial dalam
 bentuk 2D dan 3D
dari berbagai sumber
•    Menanya
Menghasilkan elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
 dalam bentuk 2D dan 3D, material, simetris dan asimetris, dari alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan  konsep penciptaan karya/  desain
•    Mengumpulkan data
Elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
dalam bentuk 2D dan 3D, material,
 simetris dan asimetris, alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan mencipta
  konsep penciptaan karya/  desain
dari berbagai sumber
•    Mengasosiasi
Mendiskusikan dan merumuskan memproduksi konsep  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
 dalam bentuk 2D dan 3D, material, simetris dan asimetris, alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan penciptaan karya/  desain
•    Mengkomunikasikan
Menyajikan konsep penciptaan karya/desain dari berbagai  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
dalam bentuk 2D dan 3D, denngan berbagai material, disusun secara
 simetris dan asimetris, dari alam dan buatan dengan  komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian serta penggabungan yang  terkait dengan penciptaan karya/  desain
dari berbagai sumber melalui berbagai  cara dan media.           
4.2    Mengklasifikasi berbagai jenis desain yang ada di lingkungan kerja
    •    Jenis desain yang ada di lingkungan kerja    •    Mengamati
Desain,  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik, obyek-obyek  artifisial dalam
 bentuk 2D dan 3D di lingkungan kerja
dari berbagai sumber
•    Menanya
Menghasilkan elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
 dalam bentuk 2D dan 3D, material, simetris dan asimetris, dari alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan penciptaan karya/  desain di lingkungan kerja
•    Mengumpulkan data
Elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
dalam bentuk 2D dan 3D, material, simetris dan asimetris, alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan mencipta
 penciptaan karya/  desain di lingkungan kerja
dari berbagai sumber
•    Mengasosiasi
Mendiskusikan dan merumuskan memproduksi konsep  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
 dalam bentuk 2D dan 3D, material, simetris dan asimetris, alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan penciptaan karya/  desain di lingkungan kerja
•    Mengkomunikasikan
Menyajikan konsep penciptaan karya/desain dari berbagai  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
dalam bentuk 2D dan 3D, denngan berbagai material, disusun secara
 simetris dan asimetris, dari alam dan buatan dengan  komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian serta penggabungan yang  terkait dengan penciptaan karya/  desain dari berbagai sumber
 melalui berbagai  cara dan media di lingkungan kerja

Melaporkan hasil pembelajaran
elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
dalam bentuk 2D dan 3D, dengan berbagai material yang  disusun secara simetris dan asimetris, yang berasal  dari alam dan buatan dengan  komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian serta penggabungan yang  terkait dengan penciptaan karya/  desain melalui berbagai  media di lingkungan kerja           
3.3  Memahami elemen desain terkait dengan garis, bidang, ruang, bentuk, warna , tekstur dan pencahayaan    •    Elemen desain terkait dengan garis, bidang, ruang, bentuk, warna , tekstur dan pencahayaan    •    Mengamati
Elemen-elemen senirupa  dalam bentuk 2D dan 3D
dari berbagai sumber
•    Menanya
Menghasilkan elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
 dalam bentuk 2D dan 3D, material, simetris dan asimetris, dari alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan penciptaan karya/  desain
•    Mengumpulkan data
Elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
dalam bentuk 2D dan 3D, material, simetris dan asimetris, alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan mencipta
 penciptaan karya/  desain dari berbagai sumber
•    Mengasosiasi
Mendiskusikan dan merumuskan memproduksi konsep  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,  dalam bentuk 2D dan 3D, material, simetris dan asimetris, alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan penciptaan karya/  desain
•    Mengkomunikasikan
Menyajikan konsep penciptaan karya/desain dari berbagai  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
dalam bentuk 2D dan 3D, denngan berbagai material, disusun secara simetris dan asimetris, dari alam dan buatan dengan  komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian serta penggabungan yang  terkait dengan penciptaan karya/  desain dari berbagai sumber  melalui berbagai  cara dan media           
4.3 Membuat berbagai elemen desain untuk mengembangkan produk karya seni
    •    Elemen desain untuk mengembangkan produk
karya seni    •    Mengamati
Pengembangan elemen-elemen senirupa  dalam bentuk 2D dan 3D
dari berbagai sumber
•    Menanya
Menghasilkan elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
 dalam bentuk 2D dan 3D, material, simetris dan asimetris, dari alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan penciptaan karya/  desain
•    Mengumpulkan data
Elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,
dalam bentuk 2D dan 3D, material, simetris dan asimetris, alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan mencipta
 penciptaan karya/  desain dari berbagai sumber
•    Mengasosiasi
Mendiskusikan dan merumuskan memproduksi konsep  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,  dalam bentuk 2D dan 3D, material, simetris dan asimetris, alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan penciptaan karya/  desain
•    Mengkomunikasikan
Menyajikan konsep penciptaan karya/desain dari berbagai  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik, dalam bentuk 2D dan 3D, denngan berbagai material, disusun secara simetris dan asimetris, dari alam dan buatan dengan  komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian serta penggabungan yang  terkait dengan penciptaan karya/  desain dari berbagai sumber  melalui berbagai  cara dan media           
3.4  Memahami regulasi yang terkait dalam pengembangan
        desain produk     •    Regulasi yang terkait dalam pengembangan  desain produk    •    Mengamati
Regulasi pengembangan elemen-elemen senirupa  dalam bentuk 2D dan 3D ke dalam desain dari berbagai sumber
•    Menanya
Regulasi elemen-elemen senirup, organik dan nonorganik, dalam bentuk 2D dan 3D, material, simetris dan asimetris, dari alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan penciptaan karya/  desain
•    Mengumpulkan data
Elemen-elemen senirupa,  organik dan nonorganik,
dalam bentuk 2D dan 3D, material, simetris dan asimetris, alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan  penciptaan karya/  desain dari berbagai sumber
•    Mengasosiasi
Mendiskusikan dan merumuskan memproduksi konsep  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik,  dalam bentuk 2D dan 3D, material, simetris dan asimetris, alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan penciptaan karya/  desain
•    Mengkomunikasikan
Menyajikan konsep penciptaan karya/desain dari berbagai  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik, dalam bentuk 2D dan 3D, denngan berbagai material, disusun secara simetris dan asimetris, dari alam dan buatan dengan  komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian serta penggabungan yang  terkait dengan penciptaan karya/  desain dari berbagai sumber  melalui berbagai  cara dan media           
4.4   Menyajikan aplikasi desain produksi secara komprehensif    •    Aplikasi desain produksi secara komprehensif    •    Mengamati
Pengembangan elemen-elemen senirupa  dalam bentuk 2D dan 3D ke dalam desain secara komprehensif dari berbagai sumber
•    Menanya
Produksi elemen-elemen senirupa, organik dan nonorganik, dalam bentuk 2D dan 3D, material, simetris dan asimetris, dari alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan penciptaan karya/  desain
•    Mengumpulkan data
Elemen-elemen senirupa,  organik dan nonorganik,
dalam bentuk 2D dan 3D, material, simetris dan asimetris, alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan  penciptaan karya/  desain dari berbagai sumber
•    Mengasosiasi
Mendiskusikan dan merumuskan memproduksi konsep  elemen-elemen senirupa, organik dan nonorganik,  dalam bentuk 2D dan 3D, material, simetris dan asimetris, alam dan buatan, komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian dan penggabungan yang  terkait dengan penciptaan karya/  desain
•    Mengkomunikasikan
Menyajikan konsep penciptaan karya/desain dari berbagai  elemen-elemen senirupa organik dan nonorganik, dalam bentuk 2D dan 3D, denngan berbagai material, disusun secara simetris dan asimetris, dari alam dan buatan dengan  komposisi, fungsi, manfaat, pelestarian serta penggabungan yang  terkait dengan penciptaan karya/  desain dari berbagai sumber  melalui berbagai  cara dan media           


Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang  fungsi kerajinan tekstil modern beserta contoh

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Biokimia Lipid 

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : ebook.smkmuh5babat.sch.id/...%20SENI%20RUPA%20DAN%20KERAJINAN%20o...

0 komentar:

Post a Comment