, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Macam-macam Tusuk Hias


Macam-macam Tusuk Hias

 mengenal macam-macam tusuk hias - Melihat judul di atas, Anda pasti bertanya apa sih yang dimaksud dengan tusuk hias dan apa sajakah macam-macam tusuk hias itu? Tusuk hias yang dimaksudkan adalah tusuk yang digunakan dalam membuat keterampilan, terutama yang berhubungan dengan jahit-menjahit. Beberapa keterampilan yang membutuhkan macam-macam tusuk hias adalah kerajinan kain flanel, strimin, border, dan lain-lain.
Kerajinan ini bisa digunakan untuk hiasan rumah, dompet, mainan anak-anak, aksesoris, dan lain-lain. Peralatan yang biasa dibutuhkan dalam kerajinan flanel ini di antaranya gunting, lem, jarum jahit, pernak-pernik, dan benang.
Saat ini, kerajinan tangan dari bahan flanel begitu diminati masyarakat, terutama kaum remaja. Selain murah meriah, proses pembuatannya juga sangat mudah. Alasan lain yang membuat kerajinan flannel banyak diminati adalah karena bahannya mudah didapat dan mudah dibentuk menjadi berbagai macam benda.Adatiga belas macam tusuk hias dasar yang biasa digunakan dalam kerajinan flanel. Berikut adalah penjelasan singkatnya.
1. Tusuk Jelujur
Merupakan tusuk hias yang memiliki arah horizontal, jarak dan ukuran antara tusuk yang naik turun dibuat dengan panjang yang sama.
Cara membuat tusuk jelujur:
•    Tusuk jarum dari bawah kain ke atas.
•    Terapkan jarak antara tusukan lainnya sekitar 0,5 cm, kemudian tusukkan kembali jarum ke bawah.
•    Setelah diukur dengan jarak yang sama, Anda bisa menusukkan kembali jarum ke atas.
•    Begitu seterusnya hingga selesai.
2. Tusuk Tikam Jejak
Merupakan tusuk hias yang memiliki arah horizontal. Pada dasarnya, tusuk ini hampir sama dengan tusuk jelujur. Hanya saja, setengah dari ukuran tusuk dibuat saling bersentuhan. Pada tusuk ini, jahitan terlihat seperti sentikan mesin.
Cara membuat tusuk tikam jejak:
•    Tusukkan jarum dari arah bawah kain ke atas.
•    Terapkan jarak sekitar 0,5 cm, lalu tusukkan kembali jarum ke arah bawah kain.
•    Berikan jarak yang sama, lalu tusukkan kembali ke atas.
•    Tusukkan jarum ke arah bawah pada titik yang sama pada bagian ujung benang yang terakhir.
•    Tusukkan kembali jarum dari arah kain yang sebelah dalam ke arah kain bagian luar, terapkan jarak 1 cm.
•    Tusukkan kembali jarum ke bagian bawah, dimulai dari titik yang sama pada ujung benang yang terakhir.
•    Lakukan seterusnya hingga batas yang ditentukan.
3. Tusuk Rantai
Merupakan tusuk hias yang memiliki arah vertikal maupun horizontal, dengan bentuk tusukan saling tindih-menindih yang menyerupai sambungan rantai.
Cara membuat tusuk rantai:
•    Tusukkan jarum dari bawah kain ke arah atas.
•    Tusukkan kembali jarum dari arah atas ke bawah, tepatnya di sebelah titik pertama jarum ditusukkan.
•    Terapkan jarak sekitar 0,5 cm, kemudian tusukkan jarum dari bawah dan kaitkan jarum pada benang yang tersisa pada tusukan pertama.
•    Lakukan seterusnya hingga jarak yang diinginkan.
4. Tusuk Batang
Merupakan tusuk hias dengan arah diagonal dan setengah dari ukurannya saling bersentuhan.
Cara membuat tusuk batang:
•    Tusukkan jarum dari kain yang bagian dalam ke luar.
•    Terapkan jarak sekitar 0,5 cm, kemudian tusukkan kembai jarum ke arah dalam.
•    Tusukkan jarum ke arah luar dari titik setengah jarak tusukan pertama.
•    Dengan jarak yang sama, yakni 0,5 cm, Anda bisa menusukkan jarum ke arah bawah.
•    Tusukkan jarum ke arah atas dari titik yang sebelumnya.
•    Lakukan seterusnya hingga jarak yang diinginkan.
5. Tusuk Veston
Merupakan tusuk hias dengan dua arah, yakni arah vertikal dan horizontal, namun pada kedua arah kaki tusuk terdapat pilinan.
Cara membuat tusuk veston:
•    Tusukkan jarum pada bagian dalam kain.
•    Tusukkan jarum dari bagian luar ke dalam dengan membuat garis diagonal.
•    Tusukkan benang dari bagian dalam kain berbentuk tegak lurus.
•    Sebelum menusukkan kembali, kaitkan jarum pada benang yang sebelumnya.
•    Setelah dikaitkan, Anda bisa menarik benang dan melanjutkan hingga batas yang diinginkan, yakni sampai membentuk siku.
•    Lakukan seterusnya hingga selesai.
6. Tusuk Silang
Merupakan tusuk hias yang memiliki arah diagonal yang pada bagian tengah terdapat persilangan antara tusuk bagian atas dan tusuk bagian bawah. Tusuk ini  memiliki berguna untuk membuat hiasan.
Cara membuat tusuk silang:
•    Tusukkan jarum dari bagian dalam ke arah atas.
•    Tusukkan jarum dari arah atas ke arah diagonal.
•    Lakukan hingga jarak tusuk silang yang diinginkan.
•    Kemudian putar kembali ke arah tusukan pertama hingga benang terlihat saling bertindihan dan berbentuk silang.
•    Lakukan seterusnya hingga selesai.
7. Tusukan Flanel
Merupakan tusukan dengan arah diagonal yang bagian atas dan bawahnya menggunakan tusuk bersilang. Tusuk flanel ini biasanya memiliki fungsi sebagai pelindung bagian pinggir busana yang selesai diobras.
Cara membuat tusuk flanel:
•    Tusukkan jarum pada bagian dalam kain (bagian buruk).
•    Tusukkan kembali pada bagian luar kain dengan tusukan diagonal.
•    Lakukan tusukan dengan langkah mundur, kira-kira 0,75 cm.
•    Lakukan seterusnya hingga batas yang sudah ditentukan.
•    Agar mendapatkan hasil tusukan yang baik di bagian bawah busana atau kain, Anda bisa melakukannya dengan halus saat menusukkan jarumnya.
8. Tusuk Biku
Tusuk biku disebut juga tusuk piquar yang merupakan tusuk yang memiliki arah diagonal ke kiri dan ke kanan serta berbentuk biku-biku. Tusuk ini berfungsi untuk memasangkan bulu-buluan pada jaket, jas, atau mantel. Selain itu, tusuk piquar juga bisa digunakan sebagai tusuk hias pada busana atau hiasan rumah tangga.
Cara membuat tusuk biku:
•    Tusukkan jarum dari bawah kain ke atas dengan arah diagonal.
•    Tusukkan kembali jarum ke atas dengan membentuk garis diagonal pada bagian buruk kain.
•    Tusukkan jarum pada bagian benang terakhir, sehingga menyerupai biku-biku.
•    Lakukan seterusnya hingga jarak yang dibutuhkan.
9. Tusuk Kepala Peniti
Merupakan tusuk hias yang menutupi semua permukaan ragam hiasan. Tusuk kepala peniti ini biasanya memiliki pilihan-pilihan yang terdapat pada permukaan kain.
Cara membuat tusuk kepala peniti:
•    Tusukkan jarum dari bawah kain.
•    Masukkan benang ke dalam jarum sebanyak 5 lilitan atau sesuai dengan besar dan panjang tusuk yang Anda inginkan.
•    Tariklah jarum dengan cara menahan benang pada jarum pertama yang ditusukkan (titik pertama).
•    Tusukkan jarum kembali pada posisi dekat dengan titik pertama jarum ditusukkan.
•    Lakukan seterusnya hingga tusukan merata.
10. Tusuk Palestrina
Merupakan tusuk hias dengan arah horizontal dan meninggalkan tonjolan/buhulan pada setiap tusukannya.
Cara membuat tusuk palestrina:
•    Tusukkan jarum dari bawah kain ke arah atas.
•    Tusukkan kembali jarum dengan 3 mm dengan bentuk garis vertikal.
•    Selipkanlah jarum pada benang yang berada di bagian bawah kain.
•    Tarik benang secara perlahan dan jaga benang agar tidak lepas.
•    Selipkan jarum dari bagian bawah menuju ke atas kain, kemudian tarik dan jaga ketegangannya.
•    Lakukan seterusnya hingga jarak yang ditentukan.
11. Tusuk Balut
Merupakan tusuk hias yang dilakukan sebagai bagian penyelesaian pinggir ragam hias. Tusuk ini memiliki arah diagonal yang dilakukan dari arah kiri ke arah kanan atau sebaliknya.
Cara membuat tusuk balut:
•    Rentangkan kain yang akan dibalut.
•    Mulai tusukkan jarum dari arah bawah ke arah atas kain dengan cara melintang di atas kain yang akan dibalut.
•    Lakukan seterusnya hingga kain terbalut sempurna.
12. Tusuk Holben
Merupakan tusuk hias yang memiliki arah vertikal dan juga horizontal dengan menerapkan jarak antartusukan yang sama panjang, sehingga membentuk sebuah jajaran.
Cara membuat tusuk holben:
•    Tusukkan jarum dari arah bawah kain dengan tusukan yang berbentuk garis lurus dengan jarak 0,5 cm.
•    Tusukkan jarum ke atas kain dengan membentuk garis vertikal dari bagian bawah kain.
•    Tusukkan kembali jarum ke arah bawah dengan membentuk garis vertikal dari bagian atas kain.
•    Lakukan seterusnya hingga jarak yang ditentukan.
13. Tusuk Pipih
Merupakan tusuk hias yang dibuat dengan tujuan untuk menutupi seluruh permukaan ragam hias. Tusukan dilakukan dengan cara turun naik dengan jarak yang sama panjang.
Cara membuat tusuk pipih:
•    Tusukkan jarum dari bagian dalam kain.
•    Tusukkan kembali jarum dari bagian luar kain dengan arah vertikal.
•    Tusukkan jarum dari bagian dalam, tepat di sebelah jarum pertama ditusukkan.
•    Tusukkan kembali jarum pada bagian luar kain ke bagian dalam kain dengan arah vertikal.
•    Lakukan seterusnya hingga jarak yang diinginkan.



Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang  mengenal macam-macam tusuk hias

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Motif Batik & Maknanya

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : http://www.anneahira.com/macam-macam-tusuk-hias.htm
baju jahit, batik, belajar, guru, indonesia, jahit, jogja, kaos, kebaya, konveksi, kursus, kursus menjahit, les, mesin jahit, obras, private, sekolah, terbaik, usaha, yogyakarta
 Macam-macam Tusuk Hias

0 komentar:

Post a Comment