, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Mempersiapkan motif dan hasil jadi yang dibuat

 Mempersiapkan motif dan hasil jadi yang dibuat

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
 Mempersiapkan motif dan hasil jadi yang dibuat


Setelah menentukan apa yang akan dibuat, kemudian
menyiapkan  bahan, lalu membordir.  Membordir bisa dilakukan
dengan dua cara. Cara pertama, kain yang telah dipotong langsung
dibordir. Cara kedua,   baju yang sudah jadi baru dibordir. Untuk
menentukan cara yang mana yang akan dipilih,  perlu dilihat tingkat
kesulitan pada saat membordirnya serta letak motif. Pada
kenyataannya, untuk mempermudah membordir lebih baik dilakukan
pada  pada saat kain masih dalam bentuk potongan karena tidak
banyak penghalangnya, atau bukan dalam bentuk yang sudah jadi.
Langkah berikutnya adalah menentukan motif yang diinginkan.
Untuk pemilihan motif ini harus disesuaikan dengan bidang, letak
pola hiasan, dan tusuk bordir yang akan digunakan. Seperti diketahui
bahwa motif merupakan pola hiasan yang dapat mengambil sumber
ide dari apa saja yang ada di bumi ini, misalnya dari manusia,
binatang, tumbuh-tumbuhan, suasana alam dan lain sebagainya.
Motif bordir biasanya berasal dari sumber-sumber di atas,  tetapi
yang lebih dominan untuk motif bordir adalah tumbuh-tumbuhan,
khususnya motif bunga. Untuk sumber-sumber ide lainnya, biasanya
banyak digunakan untuk aplikasi bordir (misalnya, motif binatang,
pohon, bentuk tubuh manusia dll). Selain dari sumber-sumber ide di
atas, pada saat ini banyak sekali buku-buku yang memberikan
berbagai motif pola hiasan yang dapat dipergunakan untuk berbagai
kegunaan. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah pandai-
pandai memilih motif atau tidak asal memilih motif. Bila tidak tepat
dalam pemilihannya, maka hasil jadinya akan banyak
mengecewakan


Setelah menentukan motif yang akan dibuat, maka buatlah motif
tersebut pada kertas, biasanya kertas yang digunakan adalah kertas
roti. Kertas roti adalah kertas tembus pandang, sehingga bila motif
tersebut dikutip dari motif yang sudah ada,  dapat langsung dijiplak
atau dipindahkan pada kertas roti. Selanjutnya, tentukan pula tusuk
bordir yang akan digunakan (lihat modul sebelumnya). Dalam
pemilihan tusuk-tusuk bordir tersebut harus memperhatikan bentuk
motif, serta jenis kain yang akan dibordiri. Selain itu, yang perlu
diperhatikan pula adalah keserasian mengkombinasikan warna bahan
dengan warna benang. Setelah  semua hal di atas dilakukan, maka
perlu segera dibelikan segala keperluan yang dibutuhkan untuk
membordir. Keperluan itu meliputi mulai dari benang bordir, benang
katun, kain keras yang tipis tanpa lem untuk diletakkan di bagian
bawah kain yang akan dibordir, karbon jahit untuk memindahkan
motif dari kertas roti ke kain yang akan dibordir, serta keperluan lain
yang disesuaikan dengan tusuk-tusuk yang akan digunakan.

Bila semua bahan telah disiapkan,  selanjutnya ambillah
potongan kain  yang akan dibordir. Siapkan kertas roti yang sudah
ada motifnya serta karbon jahit untuk memindahkan garis motifnya
pada kain. Setelah itu, jiplakkan motif dari kertas roti tersebut ke
kain dengan bantuan karbon jahit dan alat penekan (misalnya pinsil
tumpul). Bila menjiplak telah selesai, maka  pada potongan kain
tersebut akan tampak motif hasil jiplakan tersebut. Untuk karbon
jahitnya, pilih yang berbeda warna, dan usahakan tidak terlalu keras
menekannya, cukup sampai nampak di mata.



0 komentar:

Post a Comment