, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

BUSANA MUSLIM: PRODUKSI


BUSANA MUSLIM: PRODUKSI

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
BUSANA MUSLIM: PRODUKSI

BUSANA MUSLIM: PRODUKSI-Supaya bisa mengerti busana di antara konteks kebudayaan populer di Indonesia, industri produksi busana itu harus diteliti juga.  Dalam bab ini adalah profil dua orang perancang mode Islam, dan seorang tailor busana wanita (yang termasuk busana Muslim).  Sejak busana Muslim menjadi populer di Indonesia, ada industri busana yang juga menjadi berhasil.  Ada institusi dan asosiasi untuk memberi sokongan dan bantuan kepada perancang busana Muslim.  Salah satu kelompok ini adalah APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia).

APPMI
Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) adalah salah satu kelompok
perancang mode yang tujuannya untuk mempromosikan industri mode di Indonesia. 
Berdiri pada tahun 1993, ada beberapa bagian organisasi ini, misalnya divisi'ready to wear' (sudah siap dipakai), ekspor, busana konvensional dan divisi busana Muslim. 

Perancang mode yang menjadi anggota APPMI berada di wilayah Jakarta, Bandung,
Yogyakarta, Lampung, Surabaya, Semarang dan Bali (APPMI 2004:66).
Setiap tahun APPMI menjalankan pameran mode atau 'fashion show' yang mempertunjukkan produk perancang mode.  Pameran itu dimaksudkan untuk mempromosikan mode di Indonesia, termasuk juga untuk mempromosikan busana
Muslim.

Ada beberapa buku-buku yang diterbitkan oleh APPMI bersama Gramedia untuk
mempromosikan industri mode di Indonesia, misalnya Ragam Gaya Kerudung(APPMI
2004).  Tujuan publikasi ini memberikan inspirasi dan contoh gaya kerudung dan busana Muslim yang memberi tingkat standardisasi tuntunan mengenai apa bagian tubuh yang harus ditutupi (APPMI 2004:3).


Berikut, gambaran tentang profil salah satu perancang mode Islam yang sudah menjadi anggota APPMI dan punya perusahaan yang berhasil di Surabaya dan Jakarta.  Dari profil ini bisa dilihat cara untuk memproduksi busana Muslim dan pendapat-pendapat perancang mode Islam terhadap keadaan busana Muslim di Indonesia.


Seorang Perancang Mode Islam: Alphiana Chandrajani

Alphiana Chandrajani adalah seorang perancang mode Islam yang tinggal di Surabaya, Jawa Timur.  Sebagai perancang mode Islam, Ibu Alphiana diwajibkan menciptakan pakaian yang menutup leher sampai pergelangan tangan dan pergelangan kaki.  Lekuk tubuh tidak boleh dilihat.Ibu Alphiana menggunakan rumahnya sebagai kantornya, dan setiap hari kecuali hari Minggu, sekitar delapan orang datang ke ruang tamunya dan garasinya untuk menjahitkan pakaiannya.  Ada lima belas orang yang bekerja diperusahaannya.


Di dalam garasi, ada beberapa bagian bekerja.  Ada bagian untuk orang membuat pola dari halaman surat kabar.  Ada bagian yang memakai pola ini dari surat kabar untuk memotong bahan-bahan.  Bagian bahan terus diberi kepada dua orang yang menjahit, yang memakai mesin jahit.  Sesudah pakaian dijahit, ada orang khusus untuk membuat sulaman dan manik-manik.


Ibu Alphiana menciptakan semua desain pakaian sendiri, tetapi dia mempunyai dua asisten yang membantu dengan mendesain motif untuk perhiasan bahan-bahan.  Semua bahan-bahan dibeli dari Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta
-tidak ada bahan yang
diimpor dari luar negeri.  Desain
-desain Alphiana Chandrajani untuk wanita karir, yang berumur tiga puluh tahun lebih.  Harga desain-desain Alphiana Chandrajani kurang lebih
sejuta rupiah.

Perusahaan ini sudah mengirim pakaian ke Singapura dan orang Australia sudah membeli pakaian Alphiana Chandrajani.  Ada boutique kecil di rumah Ibu Alphiana (yang namanya Az-Zahra Moslem Gallery), dan ada toko di Jakart
a juga yang terletak di Mal Kelapa Gading.  Ada keinginan membuka toko di Yogyakarta juga. 

2,5% keuntungan

perusaha itu diberi kepada yang membutuhkan sebagai amal (zakat).
LPTB Susan Budihardjo SurabayaKetika orang bekerja di rumahnya, Ibu Alphiana biasanya mengajar di LPTD Susan Budihardjo (Lembaga Pendidikan Tata Busana Susan Budihardjo).  Lembaga itu untuk orang yang ingin menjadi perancang mode, dan ada kursus empat bulan pada tingkat dasar dan tingkat mahir yang mengajar cara membuat pola, jahitan, desain dan desain
anatomi.


Pengalaman Alphiana Chandrajani sebagai orang yang berjilbab

Ibu Alphiana sudah berjilbab sejak tahun 1992, tetapi sebelum itu dia sudah memakai topi dan pakaian yang menutup tubuh badannya.  Di masa lalu, Ibu Alphiana belum tahu mengapa sebenarnya perempuan harus berjilbab, maka dia tidak pakai jilbab.  Tetapi sesudah dia lihat adik suaminya (yang sudah berjilbab), mengaji Qu'ran dan menghadiri kelompok diskusi dia ingin berjilbab.  Ibu Alphiana tak mengalami perlakuan yang berbeda dari golongan mode sesudah berjilbab (karena sampai 1992 sudah ada perancang
busana Muslim) tetapi dia mengalami perlakuan yang lebih hormat dari laki
-laki.  Dia tidak mengalami perasaan yang negatif dari teman-teman dan keluarganya.  Kalau ditanya bagaimana rasanya saat berjilbab, dia berkata 'legah' dan lebih tenteram dalam hati



Pendapat Ibu Alphiana terhadap perempuan yang memakai topi tetapi aurat masih dilihat adalah ini lebih baik daripada kalau tidak memakai topi juga.  Menurut Ibu Alphiana,pilihan untuk memakai jilbab tergantung pada orang sendiri.  Oleh karena itu, kalau seseorang berjilbab, itu tidak berarti bahwa menjadi lebih taat daripada orang-orang yang tidak berjilbab.  Kalau berjilbab tetapi berpakaian ketat, mungkin begitu karena orang itu belum tahu banyak tentang tuntunan Islam.


Ketika Ibu Alphiana mulai berjilbab, dia menjadi tertarik pada aspek mode busana Muslim.  Sebelum waktu itu, dia menghadiri London School of Fashion (Lembaga Mode London), di negara Inggris selama dua ta
hun dan menjadi perancang mode gaun malam. 

Pada waktu itu, dia memakai rok mini, tetapi masih pakai kaos modiste (yang menutup lehernya) dan kaus kaki hitam.  Sesudah dia menikah dan berjilbab, pada tahun 1995 dia pindah ke Surabaya dan harus mulai memulai perusahaan lagi.  Karena itu, dia berpikir bagaimana membuka perusahaan busana Muslim?
Menurut Ibu Alphiana, busana Muslim menjadi populer pada tahun 1980'an. 
Memang pada waktu itu dia mempunyai teman
-teman di SMA yang sudah berjilbab, tetapi dia
pikir hanya berjilbab karena mereka menderita kutu rambut!  Pertumbuhan kepopuleran busana Muslim pesat sejak tahun 1980'an, dan tidak lama lagi bahwa pemerintah Orde Baru mengubah peraturan terhadap pemakaian jilbab di sekolah
-sekolah negeri.


Kalau ditanya mengapa busana Muslim menjadi populer di Indonesia, Ibu Alphiana
percaya bahwa karena sudah ada agak banyak perancang busana Muslim, ada lebih
banyak pilihan dan kreativitas terhadap busana Muslim, tetapi masih dibatasi oleh kaidah Islam. 

Juga ada lebih banyak kesadaraan Islam di Indonesia pada waktu ini.  Misalnya,
permunculan sekolah Islam (pesantren) pada tingkat SD, SM dan SMA.  Lembaga
pendidikan itu mempunyai reputasi untuk ajaran pada tingkat tinggi.


Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang BUSANA MUSLIM: PRODUKSI

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang KEBUDAYAAN POPULER BUSANA MUSLIM DI INDONESIA

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

0 komentar:

Post a Comment