, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

BATIK TULIS JOMBANGAN, JAWA TIMUR, INDONESIA


BATIK TULIS JOMBANGAN, JAWA TIMUR, INDONESIA

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
BATIK TULIS JOMBANGAN, JAWA TIMUR, INDONESIA




SEJARAH BATIK JOMBANG


Pada tahun 2005 (KLIB 2005) penulis telah menyampaikan bahawa batik adalah salah satu hasil kraftangan yang berasal dari Indonesia. Hal ini juga penulis tulis dalam Tesis (Karsam, 2005). Batik adalah kraftangan dari Indonesia yang pada amnya berasal dari daerah Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Cirebon, Madura, Tuban dan lain-lain. Sedangkan batik Jombang baru berkembang pada tahun 2000-an.
Jombang adalah salah satu nama daerah Tingkat II (Kabupaten/sub province/DO) yang berada di Propinsi (negeri) Jawa Timur, Pulau Jawa, Indonesia. 



* - Guru di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (1995 – 2005)
- Alumni Akademi Pengajian Melayu, Universiti Malaya, Sarjana (1999), Doktor Falsafah (2005).
- Pensyarah di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya (2006 –
   Sekarang).


Sejarah batik Jombang telah ditulis oleh Ibu Hajah (Hj.) Maniati, pemilik kedai batik “Sekar Jati Setar”.  Pada tanggal 17 Juni 2007, penulis berkunjung ke rumah beliau dan beliau menceritakan tentang sejarah dan proses batik Jombang. Beliau mengatakan bahawa batik merupakan salah satu bahagian dari budaya yang dapat mencerminkan kepribadian bangsa, dimana batik sangat memerlukan ketrampilan, kepakaran, kreatifiti, keuletan, kesabaran dan wawasan yang luas serta apresiasi yang tinggi sehingga batik mempunyai nilai seni yang sangat tinggi dan berharga mahal.



Berdasarkan penjelasan tersebut saya (Hj. Maniati) mempunyai keinginan dan tekat yang besar untuk mulai belajar membatik, kerana masa saya muda dulu lagi dan sedang Sekolah Rakyat Perempuan (Darjah Rendah) pada tahun 1944, dimana uniform/pakaian sekolah masih memakai sarong dan kebaya batik (zaman penjajah Belanda). Pada masa itu di desa (kampung) Candi Mulyo kota Jombang banyak ibu-ibu dan remaja yang mempunyai ketrampilan/skill dan tekun membatik. Batik yang dihasilkan pada masa itu diberi nama BATIK PACINAN  bermotif kawung dengan warna merah bata dan hijau daun. 
Pada masa penjajahan Jepun, batik di Jombang mulai menghilang sendiri. Hal ini dikeranakan oleh susahnya untuk mendapatkan bahan baku dan berkurangnya pembatik.
Pada tahun 1993 saya bersama puteri saya mempunyai gagasan dan keinginan untuk membangkitkan dan melestarikan kembali tradisi membatik di kota Jombang (Surya, 2005). Untuk mewujudkan keinginan dan gagasan tersebut kami bersilaturahmi ke kerabat yang lulus dari IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan atau maktab keguruan) bidang pengkhususan kraftangan. Kami mengajukan permohonan ke Kepala Desa (Kepala Kampung) untuk minta izin mengumpulkan ibu-ibu PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga) dan remaja guna membicarakan pelatihan (workshop) membatik dan Kepala Desa menyetujuinya.
Dari proses tersebut di atas maka Ibu Hj. Maniati, Ibu-ibu PKK dan para remaja memulai belajar membatik dengan jenis batik jumput (batik ikat) dan hasilnya cukup menggembirakan, sehingga semangat untuk membatik cukup tinggi.
Pada tahun 2000 Ibu Hj. Maniati dipanggil oleh Dinas Perindustrian Kabupaten Jombang untuk membicarakan pelatihan/kursus/workshop. Pada tarikh 8-10 Februari 2000 Ibu Hj. Maniati beserta puterinya mengikuti kursus Batik Tulis Warna Alami di Surabaya yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Propinsi Daerah Tingkat I (negeri) Jawa Timur. Dari hasil kursus ini Ibu Hj. Maniati beserta puterinya dan ibu-ibu PKK semakin rajin membatik. Pada bulan Desember 2000 Ibu Hj. Maniati meresmikan usaha batik dengan nama “SEKAR JATI STAR” di desa Jatipelem. Pada waktu yang sama Bapak Bupati (ketua daerah/DO) memutuskan untuk mengadakan kursus membatik di desa Jatipelem dengan peserta dari perwakilan wilayah kecamatan (mukim) se-kabupaten Jombang.
Pada tarikh 16 Desember 2004, Ibu Hj. Maniati mendapat izin usaha tetap dari pemerintah dengan nama “BATIK TULIS SEKAR JATI STAR” dengan nombor SIUP: 00423/13-19/SIUP-K/IX/2004.





Saat ini untuk memenuhi permintaan pasar, Ibu Hj. Maniati menjual batik dalam bentuk kemeja pria (baju lengan panjang untuk lelaki). Untuk kemeja batik berbahan standar dijual Rp. 150,000.00, sedangkan untuk bahan sutra Rp. 300,000.00 (Surya, 2005). Selain itu beliau juga melayani pesanan dan yang pesan boleh membawa contoh. Untuk melayani hal tersebut Ibu Hj. Maniati mempunyai 27 orang tenaga kerja.

Untuk mengembangkan batik Jombang, berbagai usaha dilakukan oleh Ibu Hj. Maniati. Mulai dari mendirikan kedai sampai ke koperasi. Gambar 5 dan 6 di bawah ini adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh Ibu Hj. Maniati.

Pada awalnya motif batik Jombang menggunakan motif alam sekitar, iaitu dengan motif bunga melati, tebu, cengkeh, pohon jati dan lain sebagainya. Setiap motif yang diciptakan biasanya diberi nama, seperti cindenenan, peksi/burung hudroso, peksi manya dan turonggo seto (kuda putih). Kemudian Ibu Hj. Maniati bersama Ibu Bupati kabupaten Jombang (isteri Bupati/DO), bersepakat/setuju bahawa Motif Batik Tulis Khas Jombang diambil dari salah satu Relief Candi Arimbi yang terletak di desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang.
 Candi Arimbi merupakan candi peninggalan kerajaan Majapahit

 Dimana motif batik ini akan digunakan sebagai uniform para pegawai kabupaten Jombang. Ketika itu Bapak Bupati menunjukkan dua buah baju batik dengan motif seperti pada gambar 8 di atas. Baju tersebut bermotif batik warna merah dan yang satu lagi bermotif batik warna hijau.

Penulis katakan bahawa untuk uniform pegawai di Jombang lebih baik menggunakan baju batik yang motifnya berwarna merah dan Bapak Bupati menyetujuinya.



Selain dari itu juga penulis sampaikan bahawa untuk lakaran motifnya harus diperbaiki. Pertama motifnya harus dilakar simetris dan kedua ada beberapa bahagian yang harus ditambah cecekan. Cecek adalah kata Jawa yang bererti titik. Titik adalah bahagian terpenting dari batik. Kata batik sendiri berasal dari kata “tik” yang bererti “titik”. Oleh kerana itu penulis sarankan ada beberapa bahagian yang harus ditambah titik-titik.



Penjelasan tentang batik Jombang dijelaskan juga oleh Ibu Kusmiati Slamet.  dijelaskan bahawa motif batik Jombang menggunakan motif dengan khas paten relief Candi Rimbi, yaitu model candi yang melambangkan pintu gerbang masuk Kerajaan Majapahit. Sedang motif yang dikembangkan berupa motif tawang dan kaning dengan warna dasar yang menekankan pada kehijauan dan kemerahan. Semua yang saya bikin ini memiliki khas candi peninggalan Majapahit dan warnanya pun memakai dasar merah dan hijau yang merupakan warna khas Jombang, kata Ibu Kusmiati Slamet.


    Selain Ibu Hj. Maniati batik Jombang juga dikembangkan oleh Ibu Kusmiati Slamet. Dengan modal awal Rp 2 juta, tahun 2002 mulailah Ibu Kusmiati Slamet dari Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang mengambil tenaga kerja dari para tetangganya sendiri (jiran rumah) untuk membuat berbagai model dan motif batik dengan khas paten relief Candi Rimbi. Awalnya, prakarsa ini muncul atas dorongan tetangga/jiran yang ingin mencari kesibukan dengan belajar membuat batik dengan motif khas Kerajaan Majapahit. Alasannya, karena Jombang dulunya merupakan daerah pecahan Mojokerto, nenek moyangnya sama-sama berasal dari Majapahit.


    Pekerjaan dilakukan dengan sistem borongan sesuai keperluan yang diinginkan. Jika pesanan ramai, dalam sehari bisa melibatkan 20 tenaga kerja dengan hasil batikan antara 35 sampai 40 lembar kain. Upahnya pun bervariasi, untuk mewarna biasa diberi upah Rp. 12,000.00 setiap yard, sedangkan untuk kegiatan nyanting, upahnya Rp 5,000.00 setiap yard.


Hari demi hari, pekerjaan membatik pun terus berkembang dan kian banyak pembeli dari daerah-daerah sekitar yang memakai produk Kusmiati. Lalu munculah inisiatif untuk memberi label/brand pada batiknya. Melalui kesepakatan dengan pihak keluarga, akhirnya batik Kusmiati diberi merk “LITABENA”. Litabena diambilkan dari sebahagian dari nama keempat anaknya yang sudah besar. Li dari nama Lilik, Ta dari nama Rita, Be dari nama Benny, dan Na dari nama Nanang. Ibu Kusmiati Slamet berharap dengan nama itu usaha batiknya dapat berkembang menjadi besar. Pada saat ini produk batik LITABENA telah beredar sampai ke Jakarta, Kalimantan, Palembang dan Lampung.


Untuk mengembangkan batik Jombang, Pemerintah Jombang mengadakan workshop batik di Jombang. Berkat bantuan dari pemerintah dan didorong dengan semangat besar, batik Ibu Kusmiati Slamet menjadi berkembang dan terkenal tidak hanya di kalangan pemerintahan namun telah berkembang ke luar negeri. Sekarang Ibu Kusmiati Slamet telah membuat batik pesanan dari Bank Jawa Timur, Dinas Sosial dan Dinas Perikanan berupa baju-baju pegawai. Di samping itu, setiap bulan mendapat pesanan 30 lembar sajadah ke negara Iraq dan mengirim bed cover ke Taiwan sebanyak 2,200 lembar setiap tiga bulan sekali. Kini modalnya telah mencapai Rp 200 juta lebih. Keuntungan bersih sebulan berkisar Rp 5 - 10 juta. Produksinya mencapai 500-600 yard setiap bulan.


MOTIF KHAS BATIK JOMBANG

    Motif khas batik Jombang adalah tumpalan berbentuk segitiga yang sudah divariasi dan diberi nama BATIK JOMBANGAN. Batik Jombangan yang telah diproduksi sudah ada di Muzium Batik Pekalongan, Jawa Tengah.



PROSES BATIK


Proses batik Jombang secara umum masa dengan proses batik di daerah-daerah lain di Indonesia. Proses batik Jombang diantaranya adalah menggunakan teknik batik tulis  batik skrin/printing, dan batik ikat. Kain yang digunakan juga beragam, seperti kain katun, ATBM, sutra, primisima. Gambar 15 berikut ini adalah para pembatik di rumah Ibu Hj. Maniati.



FUNGSI BATIK JOMBANG


Seperti guna kain batik pada amnya, batik Jombang juga digunakan untuk pakaian harian, terutama untuk baju atau pakaian-pakaian rasmi. Namun demikian, setakat ini kain batik di Jombang termasuk kain yang mempunyai nilai harga yang mahal terutama di wilayah Jombang, sehingga kain batik kurang digunakan pakaian-pakaian untuk kerja kasar ataupun pakaian tidur. Secara khusus batik Jombang digunakan untuk uniform para pegawai di Jombang setiap hari Jumat ataupun Sabtu. Mulai 2006/2007 digunakan juga untuk para Pelajar Tingkatan1 dan Tingkatan 4, pada hari Rabu dan Kamis.



KEDAI BATIK


Salah satu contoh kedai batik di Jombang yang aktif memasarkan kain batik khas Jombang atau BATIK JOMBANGAN. Kedai batik SEKAR JATI STAR adalah milik Ibu Hj. Maniati di desa Jatipelem, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.



REFERENSI

Candi Rimbi. http://masoye.multiply.com/photos/album/23. 2007.

Banjar Masin Post. Desa Pulosari, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. Jawa Timur. http://navigasi.net/goart.php?a=bucarimb . 2007.

Karsam. 2005. Disertasi. Seni Membatik Tulis Di Kota Bharu, Kelantan, Malaysia dan Di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Indonesia: Satu Kajian Perbandingan. Kuala Lumpur: Akademi Pengajian Melayu, Universiti Malaya.

Karsam. KLIB 2005.. Batik Tulis Tuban, Jawa Timur, Indonesia.

Katalog. Batik Tulis Sekar Jati Star. Jatipelem, Diwek, Jombang.

Kusmiati Slamet; Mengangkat Batik Khas Jombang. http://www.d-infokom-jatim.go.id/news.php?id=5236. 2007.

Surya. Hj. Maniati, Perajin Batik Sekar Jati Star: Eksplorasi Motif Batik Khas Jombang. Minggu, 31 Juli 2005.

http://navigasi.net/goart.php?g=arp&a=pbucarimb&tab=p .2007.




0 komentar:

Post a Comment