, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Materi Prakarya Kelas XI SMA

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
 Materi Prakarya Kelas XI SMA
 bahan lunak apa sajakah yang bisa di buat sebagai karya kerajinan - Pengertian Bahan Lunak
Bahan adalah material yang memiliki sifat tertentu yang dapat mempengaruhi hasil karya yang dibuat dari material tersebut. Terdapat tiga kategori bahan, yaitu:
Bahan lunak, yaitu bahan yang memiliki sifat fisik empuk/lunak sehingga sangat mudah dibentuk. Contoh yang sering dpakai sebagai bahan dalam pembuatan produk kerajinan tangan adalah sabun batangan, lilin parafin, tanah liat, bubur kertas dan clay.

    Bahan sedang, yaitu bahan yang memiliki sifat fisik tidak terlalu lunak namun juga tidak terlalu keras. Contoh yang sering dipakai sebagai bahan kerajinan tangan adalah kardus, kayu balsa, kayu waru, kayu randu dan kayu sengon.
    Bahan keras, yaitu bahan yang memiliki sifat fisik keras sehingga sukar dibentuk tanpa bantuan peralatan yang memadai. Contohnya adalah batu, kayu jati, padas dsb.

Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan Lunak

Fungsi   produk   kerajinan   dapat   dibedakan   menjadi   dua,   yaitu fungsi  karya  kerajinan  sebagai  benda  pakai  dan  fungsi  karya
kerajinan sebagai benda hias.

a.  Karya Kerajinan sebagai Benda Pakai

Karya  kerajinan  sebagai  benda  pakai  meliputi  segala  bentuk
kerajinan yang digunakan sebagai alat, wadah, atau dikenakan
sebagai pelengkap busana.Sebagai benda pakai, produk karya
kerajinan  yang  diciptakan  mengutamakan  fungsinya,  adapun
unsur   keindahannya   hanyalah   sebagai   pendukung.

b. Karya Kerajinan sebagai Benda Hias

Karya  kerajinan  sebagai  benda  hias  meliputi  segala  bentuk
kerajinan   yang   dibuat   dengan   tujuan   untuk   dipajang   atau
digunakan  sebagai  hiasan  atau  elemen  estetis.  Jenis  ini  lebih
menonjolkan   aspek   keindahan   daripada   aspek   kegunaan.
Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan
dari Bahan Lunak

Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan unsur

estetika dan ergonomis.

a.  Unsur Estetika

Unsur   estetika   sering   kita   kenal   dengan   istilah   keindahan.
Keindahan   adalah   nilai-nilai   estetis   yang   menyertai   sebuah
karya   seni.   Keindahan   juga   diartikan   sebagai   pengalaman
estetis  yang  diperoleh  ketika  seseorang  mencerap  objek  seni
atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki
unsur keindahan.
Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki
prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan
(balance),    dan    kontras    (contrast)    sehingga    menimbulkan
perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa
senang.

b. Unsur Ergonomis

Unsur   ergonomis   karya   kerajinan   selalu   dikaitkan   dengan
aspek  fungsi  atau  kegunaan.  Adapun  unsur  ergonomis  karya
kerajinan adalah seperti berikut:
1.    Keamanan   (security)   yaitu   jaminan   tentang   keamanan
orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
2.    Kenyamanan   (comfortable),   yaitu   kenyamanan   apabila
produk  kerajinan  tersebut  digunakan.  Barang  yang  enak
digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan
adalah  produk  kerajinan  yang  memiliki  nilai  praktis  yang
tinggi.
3.    Keluwesan    (flexibility),    yaitu    keluwesan    penggunaan.
Produk  kerajinan  adalah  produk  terap/pakai,  yaitu  produk
kerajinan  yang  wujudnya  sesuai  dengan  kegunaan  atau
terapannya.  Produk  terap/pakai  dipersyaratkan  memberi
kemudahan   dan   keluwesan   penggunaan   agar   pemakai
tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan
lunak. Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan.
Adapun   teknik   yang   dapat   digunakan   untuk   membuat   karya
kerajinan dari bahan lunak antara lain membentuk, menganyam,
menenun, dan mengukir.
a.  Membentuk
Teknik membentuk biasanya digunakan untuk membuat karya
kerajinan   dari   tanah   liat.   Macam-macam   teknik   membentuk
antara lain seperti berikut.
1)    Teknik Coil (Lilit Pilin)
Cara  pembentukan  dengan  tangan  langsung  seperti  coil,
lempengan  atau  pijat  jari  merupakan  teknik  pembentukan
tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang
diinginkan.   Bentuknya   tidak   selalu   simetris.   Teknik   ini
sering dipakai oleh para seniman dan perajin keramik.
2)    Teknik Putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan
banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi.
Cara  pembentukan  dengan  teknik  putar  ini  sering  dipakai
oleh   para   perajin   keramik.   Perajin   keramik   tradisional
biasanya  menggunakan  alat  putar  tangan  (hand  wheel)
atau  alat  putar  kaki  (kick  wheel).  Para  perajin  bekerja  di
atas   alat   putar   dan   menghasilkan   bentuk-bentuk   yang
sama seperti gentong dan guci.
3)    Teknik Cetak
Ada  dua  teknik  pembentukan  karya  kerajinan  dari  bahan
lunak yaitu: sekali cetak (cire verdue), dan cetak berulang.
Teknik  sekali  cetak  ialah  teknik  cetak  yang  menghasilkan
sekali  cetakan  dan  tidak  dapat  diperbanyak.  Teknik  cetak
berulang   (bi   valve),   ialah   teknik   mencetak   yang   dapat
memproduksi  karya  dengan  jumlah  yang  banyak  dengan
bentuk dan ukuran yang sama. Bahan cetakan yang biasa
dipakai   adalah   gips,   seperti   untuk   cetakan   berongga,
cetakan   padat,   cetakan   jigger   maupun   cetakan   untuk
dekorasi  tempel.  Cara  ini  digunakan  pada  pabrik-pabrik
keramik  dengan  produksi  massal,  seperti  alat  alat  rumah
tangga: piring, cangkir, mangkok, dan gelas.
b. Menganyam
Teknik  menganyam  dapat  digunakan  untuk  pembuatan  karya
kerajinan    dari    bahan    lunak    dengan    karakteristik    tertentu.
Bahan  baku  yang  digunakan  untuk  membuat  karya  kerajinan
dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai tumbuhan
yang diambil seratnya, seperti rotan, bambu, daun lontar, daun
pandan,  serat  pohon,  pohon  pisang,  enceng  gondok.  Contoh
karya  kerajinan  dengan  teknik  menganyam:  keranjang,  tikar,
topi, dan tas.

c.  Menenun

Teknik  menenun  pada  dasarnya  hampir  sama  dengan  teknik
menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang digunakan.
Untuk   anyaman,   kita   cukup   melakukannya   dengan   tangan
(manual)    dan    hampir    tanpa    menggunakan    alat    bantu,
sedangkan  pada  kerajinan  menenun  kita  menggunakan  alat
yang  disebut  lungsin  dan  pakan.  Pada  beberapa  daerah  di
wilayah  Nusantara  terdapat  kesamaan  teknik  namun  berbeda
dalam  ragam  hiasnya.  Hal  inilah  yang  menjadi  ciri  khas dari
suatu   daerah   dengan   daerah   lain.   Misalnya   kain   ulos  dari
Batak,  Kain  tapis  dari  Lampung,  kain  torso  dari  Jepara, dan
kain  songket  yang  dibuat  di  Sumatra,  Bali,  Kalimantan dan
Sumbawa.

d. Membordir

Ketika  memakai  pakaian,  hal  yang  perlu  diperhatikan  selain
mempertimbangkan  aspek  kegunaan  dan  kenyamanan,  perlu
juga   diperhatikan   aspek   keindahannnya.   Salah   satu   yang
dapat ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan sandang lainnya
adalah   hiasannya.   Di   samping   batik,   penerapan   motif   atau
ragam hias pada pakaian dapat juga diterapkan dengan bordir.
Bordir  merupakan  hiasan  dari  benang  pada  kain.  Istilah  lain
yang hampir sama dengan bordir adalah sulam.

e.  Mengukir

Teknik  mengukir  adalah  kegiatan  menggores,  memahat,  dan
menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Dilihat dari
jenisnya,  ada  beberapa  jenis  ukiran  antara  lain  ukiran  tembus
(krawangan),  ukiran  rendah,  ukiran  tinggi  (timbul),  dan  ukiran
utuh. Pada umumnya, teknik mengukir diterapkan pada bahan
kayu.  Namun,   teknik   ini   dapat   pula   diterapkan   pada   bahan
lunak seperti sabun padat dan lilin.

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Dari beberapa konsep yang ada pada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13) yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
KERANGKA BERPIKIR TENTANG KEWIRAUSAHAAN
A. POLA TANGGAPAN
1. KARAKTERISTIK PERORANGAN
2. KARAKTERISTIK KELOMPOK SOSIAL
B. POLA PELUANG
1. KEBUTUHAN EKONOMI
2. KEMAJUAN TEKNOLOGI
PERILAKU WIRAUSAHA
1. Mendirikan
2. Mengelola
3. Mengembangkan
4. Melembagakan
Sejalan dengan pendapat di atas, Salim Siagian (1999) mendefinisikan: ” Kewirausahaan adalah semangat, perilaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat; dengan selalu berusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.”
CIRI-CIRI WIRAUSAHAAN ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT :
A. Berjiwa keras dalam bekerja
B. Mandiri
C. Cerdas dalam menciptakan dan meraih peluang bisnis
D. Jujur, hemat dan disiplin
E. Mampu berfikir dan bertindak bijak
F. Tangguh dan berani mengambil resiko
G. Kreatif dan produkstif
H. Inovatif
I. Berperilaku antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungannya
J. Bersifat melayani pelanggan untuk memuhi kepuasannya.
UNTUK MENJADI SEORANG WIRAUSAHA ADA BEBERAPA PRASYARAT YANG HARUS DIPENUHI ANTARA LAIN :
A. Memiliki kemampuan modal yang kuat untuk berkarya dengan semangat kemandiriannya
B. Mampu memecahkan masalah dalam amengambil keputusan
C. Memiliki keberanian mengambil resiko
D. Mempunyai keingan yang kuat untuk belajar, dan bertindak inovatif kreatif
E. Bekerja keras, tekun dan teliti dan tidak pernah merasa puas
F. Mampu menghasilkan karya baru yang berlandaskan etika bisnis yang sehat.
Pengertian resiko dalam kewirausahaan…
A.Pengertian Resiko
Resiko adalah suatu yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak terduga dan tidak diharapkan.Sedangkan karakteristik resiko secara umum ada dua:
a. Resiko adalah sesuatu ketidak pastian atas terjadinya suatu peristiwa.
b.Resiko adalah ketidak pastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian.
Resiko selalu terjadi bila keputusan yang diambil dengan memakai kriteria peluang (decision under risk) atau kriteria ketidak pastian (decision under uncertainly).Untuk menghitung resiko pada umumnya dipakai nilai yang diperkirakan (expected value) atau angka penyimpangan (variance).

10 Langkah awal memulai wirausaha untuk mencapai kesuksesan, Langkah-langkah dibawah ini mungkin sedikit akan menekan ambisi anda, namun justru bermanfaat untuk menghindari dari resiko kegagalan yang tidak perlu.
1. Model Bisnis
Saat akan memulai, tentukan apa bidang usaha anda dan pastikan anda sudah punya contoh yang bisa ditiru sebagai model yang telah terbukti keberhasilannya. Anda bisa meniru bagaimana model anda mencapai keberhasilannya dan bagaimana mereka dalam mengatasi kegagalannya. Hal ini juga berhubungan ketersediaan market untuk produk atau jasa anda. Untuk memulai lebih baik tidak mengutamakan idealisme.
2. Cari Partner yang tepat
carilah rekan kerja yang dapat berfungsi dalam setiap elemen usaha; pembagian permodalan, pembagian kerja dan menyelesaikan masalah. Dunia bisnis adalah perjalanan beresiko, dengan memiliki partner anda tidak sendirian saat memiliki masalah.
3. Hargai Waktu
Wirausaha adalah dunia yang berbeda. Tidak ada yang mengatur waktu anda. Banyak wirausahawan terutama pada sektor jasa yang mengalami kegagalan karena tidak dapat mengatur waktu dengan tepat. Sebagai wirausahawan justru waktu anda harus lebih luas dari jam kerja pekerja. Bangun lebih awal, konsolidasi lebih sering dan mengatur acara lebih banyak. Usahakan memiliki jadwal tetap dan selalu tepat waktu.
Sedikit saja anda terlena, maka pesaing akan siap mengambil alih pelanggan anda.
4. Jadi karyawan teladan
Mungkin di sebuah kantor ada pemilihan karyawan teladan dan sebulan selalu berganti orangnya. Di dunia wirausaha, mau tak mau anda harus selalu menjadi karyawan teladan dan terbaik setiap waktu.
5. Manager Marketing
Di dunia wirausaha, anda ibaratnya adalah manajer marketing. Anda harus menguasai teknik penjualan yang baik dan keahlian berkomunikasi dengan pelanggan. Anda haruslah menjadi orang yang paling mengerti dan paham pada bidang yang dijalankan dan mampu memberi informasi yang baik kepada pelanggan.
6. Manager HRD
Cepat atau lambat anda akan membutuhkan karyawan. Dalam bidang ini andapun setidaknya harus memiliki kecakapan dalam memilih dan menentukan calon karyawan agar pilihan anda sesuai dengan visi dan misi usaha dalam jangka panjang kedepan. Kesalahan dalam rekrutmen kadang dampaknya sangat berpengaruh dalam kelangsungan operasional.
7. Tahu Semua Harga
Sebagai wirausahawan, anda wajib mencermati semua arus pengeluaran dan biaya-biaya yang dikeluarkan. Mulai dari modal awal, biaya sewa tempat, gaji karyawan, pajak, biaya listrik, hingga harga kertas, tinta printer. Berapa banyak pengeluaran yang anda harus keluarkan dan berapa target pemasukan yang harus anda kejar untuk menghasilkan keuntungan usaha. Selain itu dengan tahu harga andapun dapat terhindar dari ‘penipuan’ adanya beban biaya-biaya tinggi yang tak perlu.
8. Manajer Humas
Satu lagi tugas penting yang harus dikuasai adalah dalam bidang hubungan komunikasi keluar. Bukan rahasia lagi bila hendak membangun suatu usaha disuatu tempat, tentu akan berhubungan dengan masalah perijinan dan berhubungan dengan lingkungan sekitar. Anda wajib mengetahui apa saja ijin yang diperlukan dan kemana anda mengajukannya. Selain itu, faktor-faktor keamanan lingkungan kadang harus menjadi perhatian. Disini teknik menjalin komunikasi yang baik sangat diperlukan agar usaha anda dapat diterima dengan baik oleh lingkungan sekitar.
Begitu juga dengan partner vendor dan supplier, anda harus dapat menjalin komunikasi agar selalu dekat sehingga ketersediaan bahan baku selalu dapat dijaga.

9. Teknik Promosi

Disini anda harus dapat menentukan teknik dan cara promosi yang tepat untuk menjual usaha anda secara efisien namun memiliki dampak positif yang cepat dan luas. Salah satu lewat media internet dan sosial media. Anda wajib memiliki website, akun twitter, facebook untuk meningkatkan popularitas usaha.
Teknik promosi lain yang efektif misalnya mengundang majalah untuk membahas usaha anda sebagai artikel, atau menyediakan tempat sebagai lokasi syuting acara kuliner (Bila usaha anda berhubungan dengan bidang kuliner).
10. Tidak Mudah Menyerah
Faktor paling penting dari 10 langkah awal memulai wirausaha untuk mencapai kesuksesan adalah tidak mudah menyerah. Faktor ini sangat berpengaruh pada 9 langkah lainnya. Anda membutuhkan mental yang kuat dan tak mudah menyerah untuk dapat menjalankan roda usaha agar terus berputar dan maju makin cepat. Tidak mudah memang, karena pasti selalu ada hambatan dan rintangan dalam perjalannya, namun bila anda tetap bertahan niscaya kesuksesan akan semakin mendekat. Yang terpenting adalah fokus jalani hari demi hari, nikmati dan terus kembangkan dengan menciptakan inovasi dan kreatifitas baru.

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang bahan lunak apa sajakah yang bisa di buat sebagai karya kerajinan

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Pengertian, Macam dan Contoh Seni Kriya | Seni Budaya

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : http://itshendry.blogspot.co.id/2014/10/materi-prakarya-kelas-xi-sma.html

0 komentar:

Post a Comment