, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Teknik Ototronik

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Teknik Ototronik
 makalah tentang benda dengan teknik potong - PROSES-PROSES DASAR
PEMBENTUKAN LOGAM
 
Benda  benda  dari  logam  yang
sering  kita  lihat  tidaklah  ditemukan dalam  bentuknya  seperti  itu,  akan
tetapi  sudah  mengalami  proses
pembentukan.  Pada  mulanya  logam
logam  tersebut  ditemukan  di  alam
dalam  bentuk  biji-biji  logam  yang
ditambang,  selanjutnya  di  olah  dan
dipisahkan dari kandungan  lain untuk
didapatkan  logam  yang  diinginkan,
kemudian  diproduksi  dalam  bentuk
benda  setengah  jadi  maupun  benda
jadi.  Pada  kebanyakan  benda-benda
jadi  yang  kita  lihat  sudah  melalui
beberapa  tahapan  pekerjaan
pembentukan logam.
 
2.1 Proses Pengecoran

Didalam  teknik  pembentukan
logam  untuk  mendapatkan  benda
kerja  yang  diinginkan  dengan  cara
pengecoran  dilakukan  dengan
mengikuti  proses-proses  secara
umum  yang  akan  dijelaskan  pada
uraian  dibawah  ini.  Akan  tetapi
kebanyakan  benda  kerja  hasil
pengecoran  masih  membutuhkan
pekerjaan pekerjaan lanjutan.
 
2.1.1 Proses Peleburan

Proses  peleburan  adalah  proses
pencairan  logam  baik  dari  biji-biji
logam  maupun  benda  logam
setengah  jadi,  dari  bentuk  padat
menjadi  bentuk  cair  agar  mudah
untuk  dituang  kedalam  cetakan.
Proses  ini  dilakukan  dengan
memanaskan  logam  tersebut dengan
temperatur  sesuai  temperatur  cair
dari masing-masing  logam yang akan
dicor  atau  dituang  kedalam  cetakan,
hal  ini  dapat  dilakukan  dengan
menggunakan  dapur  tinggi  atau
tungku-tungku pengecoran. 
  
2.1.2 Pembuatan Cetakan

Untuk  membentuk  logam  sesuai
dengan  bentuk  yang  diinginkan
dengan  cara  dicor  atau  dituang
diperlukan  cetakan.  Dalam
pembuatan  cetakan  diperlukan
beberapa  langkah pekerjaan  sebagai
berikutnya:

2.1.2.1 Pembuatan Model

Model  adalah benda  tiruan  yang
dibuat  menyerupai  benda  aslinya,
sebagai  tiruan  yang  dibuat  dari
bahan-bahan  yang  mudah  dibentuk
dan  tidak  mudah  berubah  bentuk,
sesuai dengan ukuran yang ada pada
gambar  kerja.  Biasanya  dibuat  dari
bahan  kayu  atau  bahan-bahan  lain.
Fungsi dari model ini digunakan pada
saat  membuat  cetakan  dari  pasir
cetak.
 
2.1.2.2 Pembuatan Inti
 
Inti  dibuat  manakala  benda  jadi
yang diinginkan mempunyai rongga di
dalamnya.  Inti  biasanya  dibuat  dari
bahan  yang  mudah  dihancurkan,
sehingga  mudah  dalam  proses
mengeluarkan  pada  saat  selesai
proses  pengecoran.  Inti  ini  sifatnya
hanya  sekali  pakai,  sehingga  akan
selalu dibuat  inti baru manakala akan
dilakukan  pengecoran  benda  kerja
yang berongga.
 
2.1.2.3 Pembuatan Cetakan
 
Berdasarkan  dari model  dan  inti
yang ada dibuatlah cetakan. Cetakan
sekali  pakai  biasanya  dibuat  dari
pasir cetak, sedangkan cetakan yang
dipakai  berulang-ulang  biasanya
terbuat  dari  logam  yang  mempunyai
titik  lebur  lebih  tinggi daripada  logam-
logam  yang akan dicor atau di tuang,
sehingga cetakan  tidak  ikut  lebur dan
tidak cepat rusak.
  
2.1.3 Proses pengecoran
 
Setelah  logam  sudah  cair  dan
cetakan  sudah  disiapkan,  maka
proses  selanjutnya  adalah
pengecoran, yaitu penuangan  bahan
logam cair ke dalam cetakan. Logam
dalam  bentuk  cair  dituangkan
kedalam  cetakan  melalui  lubang
pengisian,  selanjutnya  didinginkan.
Setelah  dingin  cetakan  dibuka  atau
dihancurkan maka benda kerja sudah
jadi siap untuk dikerjakan  lebih  lanjut
yang merupakan pekerjaan lanjutan.
 
2.2 Proses Pembentukan
 
Untuk mendapatkan benda  kerja
yang  diinginkan  tidak  cukup  hanya
dengan  proses  pengecoran,  akan
tetapi diperlukan beberapa pekerjaan
tambahan,  sehingga  benda  kerja
dapat betul-betul sesuai dengan yang
diinginkan  baik  dari  sisi  bentuk
maupun  ketepatan  ukuran  sesuai
dengan  perencanaan  dalam  gambar
kerja.  Adapun  teknik-teknik
pembentukan  logam  dapat
dilaksanakan sebagai berikut:
 
2.2.1 Teknik Tempa dan Press
 
Teknik  pembentukan  dengan
sistim  tempa  adalah  teknik
pembentukan  yang  mengandalkan
pukulan.  Benda  kerja  yang  biasanya
merupakan  benda  setengah  jadi  dan
kebanyakan  dari  jenis  logam  lunak,
dipukul  atau  ditempa  dengan
menggunakan  palu  tempa  untuk
membuat  bentuk  benda  kerja  sesuai
dengan  yang  diinginkan.  Teknik  ini
dapat  dilakuakan  dengan
menggunakan  sistim  panas  yaitu
benda  kerja  dipanaskan  dulu  tetapi
tidak  sampai  pada  titik  cair  atau
dengan  sisitim  dingin  yang  berarti
banda  kerja  tidak  perlu  dipanaskan,
biasanya  untuk  logam-logam  yang
lunak.
 
Teknik  pembentukan  dengan
menggunakan  teknologi  pres
sebetulnya  hampir  sama  dengan
teknik  tempa,  akan  tetapi  teknik  ini

mengandalkan  tekanan.  Benda  kerja
setengah  jadi  dipres  dalam  cetakan
dengan tekanan yang  tinggi sehingga
menjadi  bentuk  sesuai  dengan
cetakan  yang  digunakan.  Cetakan
yang  digunakan  harus  mempunyai
kekuatan dan kekerasan yang sangat
tinggi  melampaui  benda  kerja  yang
dipres agar cetakan tidak cepat rusak
dan  didapatkan  benda  kerja  yang
baik. 
 
2.2.2 Teknik Tekuk
 
Teknik  pembentukan  logam
dengan  sistim  tekuk  ini  lebih  banyak
dipakai untuk benda  kerja  yang  tidak
terlalu  tebal,  biasanya  teknik  ini
dipakai  untuk  membuat  bentuk-
bentuk  dari  bahan  plat  yang
kebanyakan dipadukan dengan teknik
sambung.
 
2.2.3 Teknik Potong
  
Teknik  potong  yang  dimaksud
dalam  pembentukan  logam  ada  dua
yaitu  teknik  potong  dan  kikis.  Teknik
potong  biasanya  dilakukan  dengan
gunting,  mesin  potong  maupun
dengan  gergaji,  akan  tetapi  dalam
pembentulan  logam  lebih  banyak
dilakukan  dengan  teknik potong  kikis
menggunakan  mesin-mesin
perkakas.
 
2.3 Proses Mesin Perkakas
 
Mesin-mesin perkakas digunakan
dalam  teknik  pembentukan  logam
dengan  sistim  potong  kikis.  Untuk
pekerjaan potong kikis tersebut mesin
perkakas  dibedakan  menjadi
beberapa  antara  lain:  mesin  skrap,
mesin  frais,  mesin  bubut,  mesin  bor
dan  mesin  gerinda.  Hal  ini
disesuaikan  dengan  kegunaan  dari
mesin-mesin tersebut. 

2.3.1 Mesin Skrap
 
Mesin  skrap  adalah  jenis  mesin
potong  kikis  yang  menggunakan
prinsip  gerak  aksial  maju  dan
mundur.  Gerakan  maju  dan  mundur
lengan mesin  skrap  digunakan untuk
memegang  pahat  potong  sehingga Teknik Ototronik

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)  23
dapat  mengikis  permukaan  benda
kerja  yang  sudah  dipasang  pada
meja  kerja  mesin  skrap.  Pengikisan
benda kerja biasanya dilakukan pada
langkah maju saja.
Mesin  skrap  ini  digunakan untuk
pekarjaan  alur  lurus,  baik  itu  alur
memanjang maupun alur untuk pasak
pengunci, pembuatan  roda gigi  lurus.
Dan  juga digunakan untuk  pekerjaan
perataan  dan  pengikisan  permukaan
datar.
 
2.3.2 Mesin Frais
 
Mesin  frais  adalah  jenis  mesin
potong  kikis  yang  menggunakan
prinsip gerak putar. Pahat atau pisau
potong  berputar  untuk  mengikis
benda  kerja.  Mesin  frais  ada  dua
macam  yaitu mesin  frais  vertikal dan
mesin frais horisontal.
Mesin  frais  digunakan  untuk
pekerjaan  pembuatan  roda-roda  gigi,
alur-alur atau melobangi  benda  kerja
dengan  bentuk  lobang  yang  silindris
maupun tidak silindris.
 
2.3.3 Mesin Bubut
 
Mesin  bubut  adalah  jenis  mesin
potong  kikis  yang  menggunakan
prinsip  gerak  putar.  Pada  mesin
bubut  yang  berputar  adalah  benda
kerja. Pahat  atau  pisau  potong  diam
untuk mengikis benda kerja.
Mesin  bubut  digunakan  untuk
membuat  benda  kerja  dalam  bentuk
silindris,  kerucut  dan  juga  lobang
silindris serta alur radial.
 
2.3.4 Mesin Bor
 
Mesin  bor  adalah  jenis  mesin
potong  kikis  yang  menggunakan
prinsip gerak putar. Pahat atau pisau
potong  berputar  untuk  mengikis
benda kerja. Mesin bor ini yang biasa
kita  kenal  ada  dua  macam  yaitu
mesin  bor  tangan  dan  mesin  bor
duduk.  Mesin  bor  tangan  biasa
digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan
dilapangan yang tidak memungkinkan

menggunakan  bor  duduk,  sifat  dari
mesin bor tangan ini adalah portable.
Kegunaan dari mesin bor adalah
untuk membuat    lobang  silindris  dan
simetris  dengan  diameter  terbatas
atau tidak terlalu besar.
 
2.3.5 Mesin Gerinda
 
Mesin gerinda adalah jenis mesin
potong  kikis  yang  menggunakan
prinsip  gerak  putar.  Batu  gerinda
berputar untuk mengikis benda kerja.
Mesin gerinda secara umum ada  tiga
macam  yaitu:  Gerinda  tangan,
gerinda  duduk,  dan  gerinda  khusus.
Gerinda  tangan  digunakan  untuk
mingikis  benda  kerja  yang
membutuhkan  sistim  yang  portable, Teknik Ototronik
  
contoh  mengikis  dan  meratakan
kampuh  las.  Gerinda  duduk  biasa
dipakai  untuk  keperluan  perataan
benda  kerja  da  pengasahan  pahat
bubut  ataupun  mata  bor.  Gerinda
khusus  dibuat  sesuai  dengan
kekhususannya,  contoh  gerinda
katup,  gerinda  kepala  silinder,
gerinda  mata  bor  dan  lain
sebagainya.
Kegunaan  mesin  gerinda  pada
dasarnya  adalah  untuk  mengikis
permukaan dengan  tingkat kehalusan
permukaan  yang  paling  tinggi
dibandingkan  mesin  perkakas  yang
lain.
 
2.4 Mesin CNC.

Mesin-mesin  CNC  (computer
numerical  control)  pada  dasarnya
adalah  mesin-mesin  perkakas  yang
sudah  di  modernisasi  dengan
memanfaatkan  komputer  sebagai
kontrol  sehingga  dapat  diprogram
untuk dijalankan secara otomatis.
Operator  tinggal  memasukan
prorgam melalui komputer yang berisi
kode-kode  angka  setelah  itu  mesin
dijalankan  secara  otomatis  oleh
komputer  yang  sudah  diprogram.
Mesin  CNC  ini  sangat  cocok  untuk
produksi benda  kerja  secara massal,
sehingga didapatkan keragaman hasil
benda kerja.
 
2.5. Latihan Soal

1.  Jelaskan proses pengecoran
logam dimulai dari biji besi.
2.  Jelaskan proses pembentukan
logam yang anda ketahui.
3.  Sebutkan ada berapa macam
mesin perkakas.


metode pemotongan [download]

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang makalah tentang benda dengan teknik potong

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang     Benda kerajinan

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : https://www.academia.edu/5043924/BAB_2_PROSES-PROSES_DASAR_PEMBENTUKAN_LOGAM

0 komentar:

Post a Comment