, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

VISUAL MERCAHANDISING Why do we display?

VISUAL MERCAHANDISING Why do we display?

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
VISUAL MERCAHANDISING Why do we display?

semirealitas setting • sell by showing and promoting • encourage the shopper to enter the store • get the customer to pause and “shop” the selling floor • entertain customers and enhance their shopping experience • introduce and explain new products • educate customers by answering questions on the use and accessorisizing of a product of fashion trend.


3. VISUAL MERCAHANDISING Attention-Getting Device • Compotition • Color • Lighting • Theme • Graphic and signage

4. VISUAL MERCAHANDISING Compotition Komposisi - suatu usaha untuk mengorganisasikan atau mengelompokan bagian-bagian atau elemen-elemen desain agar mempunyai kesatuan yang utuh komposisi - mengatur orientasi, bentuk, gaya dan warna yang menarik perhatian pengamat dan dapat harus dapat menyampaikan pesan-pesan kepada pengamat. Prinsip komposisi desain dalam Desain display adalah: Balance, Dominance and Contrast, Proportion, Rhythm, Repetition
5. VISUAL MERCAHANDISING Compotition - Balance simetris membuat komposisi menjadi lebih formal. Komposisi seimbang yang simetri dapat dipakai untuk menyampaikan pesan produk yang formal, berkualitas dan mahal. asimetris memberikan kesan lebih tidak formal dan lebih menarik perhatian. Keseimbangan komposisi dapat juga dicapai dengan mengatur keseimbangan warna dan ukuran. Warna-warna panas atau warna kuat akan terkesan lebih berat daripada warna pastel atau warna-warna dingin. Komposisi asimetris ini memberi kesan casual dan lebih menarik perhatian.

contrast elemen yang mendominasi atau menjadi vocal point. Hal itu dapat dicapai dari pengaturan warna, ukuran, posisi dari komposisi yang dapat langsung terlihat oleh mata pengamat sehingga membawa pengamat untuk tertarik melihat benda lainnya. banyak cara untuk membuat sesuatu menjadi dominan, dari mengkontraskan background, memberikna warna yang paling mencolok, mengatuk elemen- elemen sekeliling dan lain sebagainya.

Proportion Proporsi dapat menciptakan juga kontras dan dominan dalam sebuah komposisi. Proporsi - pengaturan sesuatu dengan mempertimbangkan besarnya ukuran, kesan berat, dan pernbandingan ukuran dari satu benda dengan benda lain. Dalam memainkan ukuran, selain memperhatikan hubungannya dengan elemen lain, desainer display juga harus mempertimbangkan besarnya area diplay. Proporsi yang kontras merupakan elemen penting untuk menghasilkan sebuah desain etalase yang baik.

 Rhythm Ritme - kesan yang ditimbulkan ketika melihat hubungan keseluruhan dari satu benda ke benda yang lain dalam sebuah desain, mulai dari background ke foreground atau dari samping kiri ke kanan. Ritmne akan menuntun mata pengamat dari benda yang dominan ke benda- benda lainnya. Dalam menyusun mannequin ritme akan terbentuk dari menyusun gerak antara satu mannequin dengan yang lain atau gerakan-gerakan yang menuntun mata pengamat sperti menunjuk atau menyentuh sesuatu.

Repetition Repetisi atau pengulangan dari warna, bentuk, arah, gaya juga merupakan hal penting dalam menyususn komposisi etalase yang baik. Dengan mengulang sesuatu atau motif, komposisi tersebut akan semakin tegas, terasa lebih penting, dan dapat mendominasi. Dengan cara ini, sebuah benda kecil dapat didisplay dalam area yang cukup luas.

 Orientation in Compotition Orientasi atau arah dapat juga disebut dengan line. Line dapat dibagi lagi menjadi vertical line, horizontal line, curved line dan diagonal line.
29. VISUAL MERCAHANDISING Vertical line Orientasi vertikal dapat dipakai untuk memberikan kesan penyatuan ceiling dan lantai, dari komposiis tersebut pengamat akan mendapatkan kesan sebuah komposisi desain yang kuat, tinggi, megah, dan mewah. Elemen desain vertikal yang tinggi dan ramping dapat memberikan kesan lebih elegan dan mewah

 Horizontal line Pola orientasi horisontal berbeda dengan orientasi vertikal, orientasi horisontal dapat memberikna kesan panjang, rendah, lebar, dan menyebar. Orientasi horisontal dapat memberikan kesan ringan, tenang dan kesan lebih santai. Komposisi ini dapat membuat benda yang di pajangkan terkesan lebih lebar juga dapat memberikan kesan lebih pendek. Perpaduan keseimbangan dari orientasi vertikal dan horisontal dapat menciptakan kesan yang elegan tetapi lebih tenang dan santai.

Curved line Penyusunan komposisi yang melengkung akan menciptakan kesan lembut, anggun, mempesona, dan menambah kesan feminim. Orientasi yang melengkung juga dapat meringankan tekanan yang dihasilkan dari orientasi vertikal. Lengkungan juga dapat digunakan untuk memperkuat sesuatu yang utama dari sebuah komposisi agar lebih terlihat dan menuntun pengamat untuk melihat benda selanjutnya.

 Diagonal line Orientasi diagonal memberikan kesan suatu tindakan atau gerakan, memperkuat arah pengamatan, kuat tetapi dinamis. Orientasi diagonal lebih kuat untuk menunjukan sebuah objek, seperti sebuah jari yang menunjuk kepada sesuatu. Komposisi yang kaku seperti komposisi vertikal dan horisontal dapat ditambahkan sesuatu yang kontras dengan sesuatu komposisi yang diagonal.

 Color and Texture Warna adalah motivasi terbesar bagi pembeli. Warna berbicara mengenai jenis toko, jenis barang, jenis pasar yang dituju. Setiap komposisi warna dan perbedaan elemen warna, seperti perbedaan hue, tint, shade, and chroma dapat berbicara mengenai sebuah gaya, image atau trend. • Hue adalah nama dasar warna itu sendiri. (putih, biru, merah, ungu). • Value (Shade& Tint) adalah kesan gelap-terangnya warna tersebut. • Chroma / Saturation (Tone) adalah intensitas atau esensi dari warna

47. VISUAL MERCAHANDISING Color and Texture Beberapa warna dapat membuat pengunjung merasa hangat, nyaman tetapi warna-warna tertentu dapat membuat pengunjung merasa dingin, tidak nyaman dan berbagai perasaan lainnya. Hal ini sangat berhubungan dengan psikologi warna, warna dapat dengan cepat menciptakan mood dan memberi efek bagi konsep perancngan tertentu. Berikut ini adalah ulasan singkat efek warna secara umum bagi perancangan window display.

48. VISUAL MERCAHANDISING Color and Texture Biru Biru adalah warna yang dingin dan menenangkan, salah satu warna yang paling banyak dilih kebanyakan orang. Membawa kesan dingin, tenang, nyaman. Biru berbicara mengenai sesuatu yang lembut, pintar dan damai. Warna biru adalah warna yang tenang, tetapi jika berlebihan dapat menyebabkan kesan terlalu dingin, sepi dan depresi.

Biru-Hijau(turquoise) mengingatkan kita betapa menyegarkan dan ding
innya lautan. Karena itu sifatnya juga menyegarkan, mendinginkan, dan menenangkan. Warna ini membuat berani mengawali sesuatu, meningkatkan komunikasi, sensitivitas, dan kreativitas. Warna dingin yang memberikan kesan santai, sensitif, kehidupan dan tenang.

52. VISUAL MERCAHANDISING Color and Texture Kuning Kuning adalah juga warna yang gembira, cerah dan meningkatkan keceriaan. Warna ini berhubungan dengan sisi intelek dan ekspresi pikiran. Menumbuhkan rasa percaya diri dan optimisme. Warna matahari, emas, kebahagiaan, kegembiraan. Warna kuning termasuk warna yang kuat dalam psikologi warna, warna ini menstimulasi emosi

Orange Orange adalah warna yang ceria, bersahabat dapat meningkatkan spirit. Warna ini banyak digunakan untuk memberi kesan hangat, bahagia, keceriaan atau warna matahari di gurun pasir, warna daun musim gugur atau masa halloween.

 Merah Warna ini berkesan menyenangkan, menggairahkan, kekuatan, dan seksualitas. Merah adalah warna panas yang kuat dan selalu dihubungkan dengan vitalitas, ambisi tetapi juga kemarahan, tidak sabar dan tidak nyaman. Warna merah seringkali digunakan untuk hari raya valentine, natal dan kepahlawanan. Warna merah juga dapat digunakan untuk menunjukan sesuatu yang penting atau utama seperti menunjukan kata “SALE” atau “DISCOUNT”.

Merah muda (Pink) Pink serupa dengan merah tetapi lebih lembut, lebih terkesan manis, cinta dan cantik. Secara emosi menenangkan, memberikan perasaan lembut dan hangat, mengurangi perasaan yang agresif. Berhubungan dengan cinta , banyak dipakai untuk yang berhubungan dengan anak perempuan, kecantikan, pakaian dalam dll.

Hijau adalah warna dingin yang berkesan kehidupan, pertumbuhan dan penyembuhan. mempunyai daya tarik yang kuat dengan lingkungan, dan dengan alam. Warna ini menimbulkan rasa nyaman, rileks, tenan, mengurangi stres, menyeimbangkan dan menenangkan emosi. Warna hijau hampir selalu cocok dalam setiap komposisi apapun.

Ungu atau Violet Indigo, violet dan ungu menimbulkan efek yang dalam pada jiwa dan dapat menyeimbangkan pikiran. Warna ini juga dapat memberikan kesan mahal, mewah dan misterius.

 Putih warna yang suci. Warna perlindungan yang membawa kesan damai dan perasaan nyaman, tenang, meredakan shock dan keputusasaan, serta membantu membersihkan emosi, pikiran dan spirit. Memberikan kesan bersih, luas, dan formal. Banyak digunakan untuk kesan dingin atau rapih.

 Hitam warna yang membuat nyaman, melindungi, dan misterius. Warna ini berhubungan dengan kesunyian. Hitam memberika efek menekan, tetapi formal. Hitam dapat membantu menonjolkan dan menguatkan warna lain sehingga mengguatkan aksen.



 Setting Realistic setting – membawa seluruhnya bagian dari suatu tempat atau kondisi ke dalam ruang display. Seting realistik sangat efektif pada ruang window display yang benar- benar tertutup rapat. Dalam setting ini, seluruh detail ruang, suasana, dan “manusia” dibuat semirip mungkin dna sedetail mungkin dengan asli. Dalam merancang realistic setting, desainer harus sangat memperhatkan skala, warna, tektur, bentuk, proporsi dan pencahayan agar tidak menjadi janggal.


 Setting semirealistic setting – hampir seperti realistic setting, namun semirealistic lebih menampilkan hanya beberapa bagian penting yang berpengaruh pada penyampaian pesan sehingga dapat mengirit biaya, ruang dan waktu. Seting seperti ini tidak perlu memberikan segala detail sepenuhnya, cukup hanya perwakilan-perwakilan yang menandakan sesuatu.


 Environmental setting – Setting ini menampilkan lebih jelas mengenai bagaimana, kapan dan dimana “benda” tersebut digunakan. Lebih menanpilkan suasana sekitar. Dalam setting ini, biasanya suasana dalam ruang display mirip dengan realistic setting, hanya saja dalam setting ini, hampir seluruh benda yang dipajang bukan hanya pelengkap agar memberikan kesan, tetapi justru hampir seluruh barang yang di pakai mendisplay itu dijual oleh toko tersebut.


Fantasy Setting Fantasy setting – membawa suatu desain yang tidak ada di dunia nyata, surrealis, dan fantassi. Setting seperti ini sangat fleksibel, baik dari segi buget, space, waktu pengerjaan dan lainnya. Setting fantasy tidak hanya digunakan untuk menarik perhatian anak kecil, orang dewasa dan remaja justru seringkali banyak tertarik oleh desain seting yang demikian, karena kesannya lebih menyenangkan, ringan dan tidak terlalu serius.


 Abstract Setting Abstract setting – menampilkan sesuatu yang hampir tidak ada hubungannya antara satu benda dan benda lain, terapi dikomposisikan agar menjadi 1 kesatuan yang menyampaikan arti tertentu. Setting abstrak kadang terkesan yang paling mudah dilakukan, padahal justru ini adalah yang tersulit. Susunan benda seringkali terlihat acak tetapi sebenarnya diatur sedemikian rupa sehingga menyampaikan arti tertentu.


Daftar Pustaka

 Pegler, Martin. Visual Merchandising and Display. 2006. Fairchild Publications, Inc • Pradan, Swapna. Retail Merchandising. 2010. Tata McGraw Hill Education Private Limited • Pluto, Kars. Store Design. 2013. Jiangsu Science and Technology • Whi
te, Ken and Frank. 2008. Display & Merchandising Visual. -

buka mesin jahit : http://www.slideshare.net/YumaChandrahera/presentation-windis

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang semirealitas setting

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang     Pengertian Display

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

0 komentar:

Post a Comment